PUSAT LISTRIK
TENAGA AIR MIKRO
1
menggunakan air dari reservoar yang tadinya sama sekali tidak untuk
pembangkitan listrik.
Sekarang ini RRC mempunyai sentral-sentral mikrohidro yang
paling banyak yaitu 85.000 dengan 95%-nya berkapasitas kurang
dari 500 kW. Di negara-negara yang sedang berkembang pembangunan
PLTA Mikro merupakan cara yang tepat untuk memberikan listrik
kepada desa terpencil.
Di Indonesia salah satu program pemerintah adalah listrik masuk
desa. Untuk desa terpencil di daerah pegunungan, pembangunan PLTA
Mikro merupakan salah satu jawaban atas program pemerintah
tersebut karena menghubungkan desa ini dengan hantaran tegangan
tinggi tidaklah ekonomis.
2
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas dapat diambil langkah-
langkah berikut dalam perencanaan PLTA Mikro untuk suatu daerah
pedesaan.
a. Mempelajari bangunan air (irigasi, drainase dan lain-lain) yang
sudah ada di desa tersebut.
b. Meneliti bahan bangunan yang terdapat di tempat serta pendidikan
masyarakat desa.
c. Meneliti mesin yang hendak dipakai, lebih baik digunakan mesin
yang lebih mahal tetapi memerlukan biaya yang lebih sedikit dan
waktu yang lebih singkat untuk reparasi. [14.1]
Kemudian perencanaan suatu PLTA Mikro, terlebih untuk daerah
pedesaan di negara yang sedang berkembang, harus diusahakan biaya
per kWh sekecil mungkin. Biaya pembangkitan per kWh adalah:
3
untuk memeriksa sentral (jadi gajinya tidak dibebankan pada
biaya eksploitasi sentral).
b.3 Memakai mesin yang tidak begitu memerlukan perawatan,
yang dapat dinilai dari penawaran pabrik mesin.
b.4 Untuk membersihkan saringan, membuang lumpur dan lain
sebagainya, dipakai tenaga dari desa secara periodik.
c. Besarnya jumlah kWh yang dibangkitkan berarti harus besar pula
jumlah kWh yang dipakai oleh desa. Usaha-usaha pemanfaatan kWh
yang dibangkitkan perlu diperluas dengan
c.1 Memperluas industri rumah tangga yang memakai tenaga
listrik.
c.2 Menggunakan tenaga listrik untuk keperluan bersama
sebagaimana telah dilaksanakan oleh Rupert Armstrong Evarts
Engineering di Nepal pada tahun 1979 untuk penyediaan air
panas dan unit pendinginan.
c.3 Mendirikan industri pedesaan yang baru'misalnya untuk
parut kelapa, penggergajian kayu, pipilan jagung, penggilingan
padi dan sebagainya.
4
b. langsung menggunakan beda tinggi muka air, tanpa pipa pesat, dan
tanpa rumah spiral (Gambar 14.2).
c. penempatan satu atau maksimal dua unit untuk memperkecil
biaya pembangunan gendung sentral.
5
Gambar 14.3 Tiga jenis turbin standar untuk PLTA mikro yang
diproduksi oleh VAST, beserta grafik pemandu pernilihan dents turbin
berdasarkan daya yang dibutuhkan.
6
Gambar 14.5 Turbin Banki
Salah satu turbin yang sangat berguna bagi PLTA Mikro adalah
turbin Banki, yang semprotan airnya menumbuk turbin pada dua
tempat (Gambar 14.5), sehingga kecepatan air yang keluar sangat
kecil. [ 14.21 Perubahan arah air sebesar 90% dan tidak ada aliran
7
aksial; air bergerak pada bidang tegak lurus poros turbin. Skema
konstruksi turbin Banki diperlihatkan oleh Gambar 14.6. Kekurangan
mesin ini adalah letak turbin ini harus di atas muka air tertinggi dalam
saluran pembuangan, sehingga perbedaan tinggi antara air yang
keluar dan muka air dalam saluran tidak dapat digunakan.
Turbin Banki dapat dipakai pada H = 2 - 100 m dengan debit sebesar
20 - 2500 liter/detik. Efisicasinya diperlihatkan oleh Gambar 14.7. Di
samping turbin Banki sekarang dikembangkan juga turbin pipa.
Salah satu turbin yang sangat berguna bagi PLTA Mikro adalah
turbin Banki, yang semprotan airnya menumbuk turbin pada dua
tempat (Gambar 14.5), sehingga kecepatan air yang keluar sangat
kecil. [ 14.21 Perubahan arah air sebesar 90% dan tidak ada aliran
aksial; air bergerak pada bidang tegak lurus poros turbin. Skema
konstruksi turbin Banki diperlihatkan oleh Gambar 14.6. Kekurangan
mesin ini adalah letak turbin ini harus di atas muka air tertinggi dalam
saluran pembuangan, sehingga perbedaan tinggi antara air yang
keluar dan muka air dalam saluran tidak dapat digunakan.
Turbin Banki dapat dipakai pada H = 2 - 100 m dengan debit sebesar
20 - 2500 liter/detik. Efisicasinya diperlihatkan oleh Gambar 14.7. Di
samping turbin Banki sekarang dikembangkan juga turbin pipa.
8
Gambar 14.8 Turbin pipa
c. Rantai
Digunakan bila jarak kedua poros terlalu besar untuk menggunakan
roda gigi dan terlau kecil untuk memakai ban.
9
b. Mengatur energi yang diperlukan meskipun energi yang
dibangkitkan tetap besarnya (pengaturan elektronis).
10
Cara kerja Kendali IvIuatan Elektronis (KME = ELC) diperlihatkan
pada Tabel 14.1 di bawah ini [`14.1]
Tabel 14.1
Sumber:
[14.1] Proceedings First International Conference on small hydro,
Singapore 1984.
[14.2] Prof. Dr. E. Mosonyi: Wasserkraftwerke, Kleinstkraftwerke,
Die Banks Turbine.
Sumber gambar:
[14.2] Prof. Dr. E. Mosonyi : Niederdruck-Kleinstrakraftwerke
[14.3] World water July 1978
[14.4] World Water
[14.5]
[14.6] Prof Dr. E. Mosonyi : Klemstrakraftwerke Die Banki
Turbine
[14.7]
11
Gambar 14.9 Turbin pipa
12