Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


TEORI TEORI PEMBELAJARAN
TEORI BEHAVIORISTIK

OLEH KELOMPOK 1
AFRYANTI (RSAIC215004)
DEBY ANGGRAINI (RSAIC215014)

DOSEN PENGAMPU:
EVTITA, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PGMIPA-U


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat
sehingga aktivitas hidup yang kita jalani akan selalu membawa keberkahan baik didunia maupun
diakhirat dan juga berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Belajar dan Pembelajaran ini tepat pada waktunya.

Makalah ini berisi tentang penjelasan mengenai definisi pembelajaran, macam- macam
pembelajaran, dan konsep- konsep teori behavioristik. Dalam penyusunan makalah ini, tidak
sedikit hambatan yang kami hadapi, tapi kami menyadari bahwa kelancaran penyusunan makalah
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan ibu Evtita, S.Pd., M.Pd, sehingga kendala-
kendala yang kami hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada
ibu yang telah memberi petunjuk kepada kami sehingga kami termotivasi untuk menyelesaikan
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Tak ada gading
yang tak retak begitu pula dengan makalah yang kami susun ini. Oleh karena itu, kami meminta
maaf apabila terdapat kekurangan atau kesalahan. Kritik dan saran sangat diharapkan agar karya
ilmiah ini menjadi lebih baik serta berguna dimasa sekarang dan masa yang akan datang.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala urusan kita. Aamiin.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Jambi, 5 September 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR........................................................................................ ii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah....................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Teori Pembelajaran..................................................................... 3

2.2 Macam- Macam Teori Pembelajaran....................................................... 3

2.3 Konsep- Konsep Teori Behavioristik....................................................... 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 8

3.2 Saran........................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Sebagian orang beranggapan
bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang
tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Belajar selalu didefinisikan sebagai
suatu perubahan pada diri individu yang disebabkan oleh pengalaman. Manusia telah belajar
begitu banyak sejak mereka lahir, bahwa belajar dan perkembangan adalah hubungan yang
tidak dipisahkan.
Menurut pandangan psikologi behavioristik,belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang yang telah selesai melakukan proses belajar
akan menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini yang penting dalam belajar
adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Jika ditinjau dari konsep atau teori, teori behavioristik ini tentu berbeda dengan teori
yang lain. Hal ini dapat kita lihat dalam pembelajaran sehari-hari dikelas. Ada berbagai
asumsi atau pandangan yang muncul tentang teori behavioristik. Teori behavioristik
memandang bahwa belajar adalah mengubah tingkah laku siswa dari tidak bisa menjadi bisa,
dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulus dan
lingkungan belajar agar perubahan mendekati tujuan yang diinginkan, dan guru pemberi
hadiah siswa yang telah mampu memperlihatkan perubahan bermakna sedangkan hukuman
diberikan kepada siswa yang tidak mampu memperlihatkan perubahan makna.
Oleh sebab itu, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran,
kelompok kami menyusun makalah teori belajar menurut aliran behaviorisme yang juga
dilatar belakangi oleh rasa ingin tahu kami yang ingin mengetahui lebih lanjut lagi tentang
teori behaviorisme dan diharapkan tidak lagi muncul asumsi yang keliru tentang pendekatan
behaviorisme tersebut, sehingga pembaca memang benar-benar mengerti apa dan bagimana
pendekatan behaviorisme.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi teori pembelajaran ?
1.2.2 Apa saja macam-macam teori pembelajaran ?
1.2.3 Bagaimana Konsep dari Teori Behavioristik ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1.3.1 Dapat memahami definisi teori belajar.
1.3.2 Dapat mengetahui macam-macam teori pembelajaran.
1.3.3 Dapat mengetahui konse- konsep teori behavioristik.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Teori Pembelajaran
Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi
orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan kata lain teori pembelajaran berurusan dengan
upaya mengontrol variable yang dispesifikasikan dalam teori belajar agar dapat memudahkan
belajar (Budiningsih. 2005).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan. Jadi dapat dikatakan teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan
bagaimana manusia belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses yang
kompleks dari belajar.
2.2 Macam- Macam Teori Pembelajaran
Adapun macam- macam teori pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Teori Behavioristik
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari adanya interaksi atara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan
bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku
dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
b. Teori Kognitivisme
Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
belajarnya. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu
dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak (Budiningsih. 2005: 34).
c. Teori Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis
bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi
pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup (Suyono & Hariyanto,
2014: 105).

2.3 Konsep- Konsep Teori Behavioristik


Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu
berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan
teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar
(Suardi.2015: 107).
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi atara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara
yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah
belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Sebagai contoh, anak
belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah berusaha giat, dan gurunya pun sudah
mengajarkannya dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekkan
perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap belajar. Karena ia belum dapat menunjukkan
perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa stimulan
dan keluaran atau output yang berupa respons. Dalam contoh diatas, stimulus adalah apa saja
yang diberikan guru kepada siswa misalnya daftar perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau
cara-cara tertentu untuk membantu belajar siswa, sedangkan respons adalah reaksi atau
tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Menurut teori
behavioristik, apa yang terjadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting
diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Teori ini mengutamakan
pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan
tingkah laku tersebut.
Faktor lain yang juga dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor
penguatan (reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya
respon. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin
kuat. Begitu juga bila penguatan dikurangi (negative reinforcement) responpun akan tetap
dikuatkan. Misalnya, ketika peserta didik diberi tugas oleh guru, ketika tugasnya
ditambahkan maka ia akan semakin giat belajarnya. Maka penambahan tugas tersebut
merupakan penguatan positif (positive reinforcement) dalam belajar. Bila tugas-tugas
dikurangi dan pengurangan ini justru meningkatkan aktivitas belajarnya, maka pengurangan
tugas merupakan penguatan negatif (negatif reinforcement) dalam belajar. Jadi penguatan
merupakan suatu bentuk stimulus yang penting diberikan (ditambahkan) atau dihilangkan
(dikurangi) untuk memungkinkan terjadinya respons.
Seperti halnya Watson, penyelidikan dan kajian oleh Hull tidak menghasilkan hukum-
hukum belajar, tetapi merek mengungkapkan sejumlah teori belajar yang dilandasi
behaviorisme. Ahli lain yang juga sering disebut terkait dengan behaviorisme adalah Miller
dan Dollard dengan teori pengurangan dorongan. Sedangkan penyelidikan oleh Thorndike,
Pavlov, Guthrie, dan Skinner menghasilkan sejumlah hukum belajar.

Ciri ciri Teori Behavioristik

Ada beberapa ciri dari rumpun teori ini, yaitu: (1) mengutamakan unsur- unsur atau
bagian-bagian kecil, (2) bersifat mekanistis, (3) menekankan peranan lingkungan, (4)
mementingkan pembentukan respon, (5) menekankan pentingnya latihan. Pembelajaran
bersifat molecular, artinya lebih menekankan kepada elemen- elemen pembelajaran,
memandang kehidupan individu terdiri dari unsur- unsur seperti halnya molekul (Suyono &
Hariyanto, 2014: 58).

Prinsip-prinsip Teori Pembelajaran Behavioristik


Dalam pembelajaran behaviorisme pembelajaran merupakan penguasan respons
(Acquisition of responses) dari lingkungan yang dikondisikan. Peserta didik haruslah melihat
situasi dan kondisi apa yang yang menjadi bahan pembelajaran.
Menurut Warsita (2008: 88), berikut ini adalah prinsip-prinsip pembelajaran
behavioristik menekankan pada pengaruh lingkungan terhadap perubahan perilaku.
1. Mengunakan prinsip penguatan, yaitu untuk menidentifikasi aspek paling diperlukan
dalam pembelajaran untuk mengarahkan kondisi agar peserta didik dapat mencapai
peningkatan yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran.
2. Mengidentifikasi karakteristik peserta didik untuk menetapkan pencapaian tujuan
pembelajaran.
3. Lebih menekankan pada hasil belajar daripada proses pembelajaran.
Menurut Suardi (2015: 108), beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik,
meliputi: (1) Reinforcement and Punishment; (2) Primary and Secondary Reinforcement; (3)
Schedules of Reinforcement; (4) Contingency Management; (5) Stimulus Control in Operant
Learning; (6) The Elimination of Responses (Gage,Berliner,1984).

Para Ahli Behavioristik


Tokoh- tokoh aliran behavioristik diantaranya adalah :
1. Edward Lee Thorndike
Teori Thorndike disebut juga sebagai aliran Koneksionisme. Menurut Thorndike,
belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon (Suyono.2014: 60).
2. J.B. Watson
Menurutnya, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun
stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati
(observable) dan dapat diukur (Budiningsih.2005: 22).
3. Edwin Guthrie
Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu gabungan
stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung
akan diikuti oleh gerakan yang sama (Bell, Gredler, 1991).
4. Clark Hull
Teori Hull mengatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan
biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia,
sehingga stimulus dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis,
walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat bermacam- macam bentuknya
(Suyono.2014: 63).
5. B.F. Skiner
Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli
konsep para tokoh sebelumnya. Menurut Skinner respon yang diterima seseorang tidak
sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan
interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhi respon yang dihasilkan
(Budiningsih.2005: 24).

Kelebihan Teori Behavioristik

1) Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi
peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang
dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.
2) Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar.
Kelemahan Teori Behavioristik

1) Behaviorisme tidak mengadaptasi berbagai macam jenis pembelajaran, karena


mengabaikan aktivitas pikiran.
2) Behaviorisme tidak mampu menjelaskan beberapa jenis pembelajaran, misalnya
pengenalan terhadap pola- pola bahasa baru oleh anak- anak kecil, karena di sini tidak
ada mekanisme penguatan.
3) Riset menunjukkan bahwa binatang mampu mengadaptasikan pola penguatan mereka
terhadap informasi baru.
4) Seringkali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks.
5) Bagi pendidik yang berpandangan agama sebagai landasan pendidikan anak manusia,
behaviorisme dianggap bukan landasan pendidikan yang ideal.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1) Teori pembelajaran merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana manusia belajar,


sehingga membantu kita semua memahami proses yang kompleks dari belajar.
2) Adapun macam- macam teori pembelajaran yaitu: teori behavioristik, teori tingkah laku,
teori kognitivisme, dan teori konstruktivisme.
3) Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi atara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan
cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
4) Ada beberapa ciri dari rumpun teori ini, yaitu: (1) mengutamakan unsur- unsur atau
bagian-bagian kecil, (2) bersifat mekanistis, (3) menekankan peranan lingkungan, (4)
mementingkan pembentukan respon, (5) menekankan pentingnya latihan. Pembelajaran
bersifat molecular, artinya lebih menekankan kepada elemen- elemen pembelajaran,
memandang kehidupan individu terdiri dari unsur- unsur seperti halnya molekul.
5) Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: (1) Reinforcement and
Punishment; (2) Primary and Secondary Reinforcement; (3) Schedules of Reinforcement;
(4) Contingency Management; (5) Stimulus Control in Operant Learning; (6) The
Elimination of Responses (Gage,Berliner,1984).
6) Tokoh- tokoh aliran behavioristik diantaranya adalah: Edward Lee Thorndike, J.B.
Watson, Edwin Guthrie, Clark Hull, dan B.F. Skiner.

3.2 Saran

Sebaiknya pemahaman konsep pembelajaran teori behavioristik ini perlu membahas


masalah yang berkembang sekarang ini dan bagaimana upaya dalam berbagai model
pembelajaran yang ada. sehingga pembaca lebih mengerti maksud dari penyajian makalah
ini.

KAJIAN PUSTAKA

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

DiVesta, F.J and Thompson, G.G., 1979, Educational Psychology: Introduction and Behaviour
Change, New York: Meredith.

Suardi, Moh. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.


Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA.

Warista, Bambang. 2008. Teknologi pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai