Anda di halaman 1dari 52

Penerapan Algoritma Djikstra

Untuk Menentukan Rute Wisata


Minimum Kota Semarang
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
ETIKA RAMADANI (RSA1C215008)
ANA KHOYRUL NIZA (RSA1C215027)
VENTY EMMA CHAHYANTI (RSA1C215028)
GIFSI HARTINI (RSA1C215035)
LATAR
BELAKANG

Sebagai ibukota Jawa Tengah, Semarang merupakan
kota yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi
daerah tujuan wisata. Beberapa objek wisata yang ada di
Semarang diantaranya adalah bangunan kuno bersejarah
seperti Lawang Sewu, Gereja Blenduk, Klenteng Sam
Poo Kong, Museum Mandala Bhakti dan lain- lain.
Lawang
Sewu Gereja Blenduk
Klenteng Sam Poo
Kong Museum Mandala Bhakti
Dalam makalah ini penulis menerapkan algoritma djikstra untuk menuju
objek wisata yang dituju dengan melewati wisata lain untuk transit
( jika transit di perlukan ). Dalam kasus ini diasumsikan wisatawan
memulai tur wisatanya dari Bandara Internasional Ahmad Yani
Semarang dan biaya dalam kasus ini didapat berdasarkan jarak
perjalanan. Dengan panduan rute terpendek untuk menuju objek
wisata yang ingin dikunjunginya, diharapkan Wisatawan Kota Semarang
akan semakin nyaman dalam berlibur.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa itu Teori Graf
Apa itu lintasan ?
?

Bagaimana cara
Bagaimana Konsep menentukan Rute Wisata
Algoritma Djikstra ? Kota Minimum di
Semarang ?
GRAPH
PENGERTIAN
GRAPH
Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis
dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini V adalah himpunan
tak kosong dari simpul-simpul (vertices), dan E adalah himpunan
sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul.
Sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai edge satu buah
pun, tetapi verteksnya harus ada minimal satu.
Gambar 2.1. Graf dengan 5 simpul dan 7 sisi.
GRAPH
BERBOBOT
Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberikan sebuah
harga (bobot). Bobot pada setiap sisi dapat menyatakan jarak
antara dua buah kota, biaya perjalanan, waktu tempuh, ongkos
produksi, dan sebagainya. Dalam makalah ini, bobot pada setiap
graf menyatakan jarak antara dua buah objek wisata, atau jarak
antara objek wisata dengan Bandara Ahmad Yani dalam satuan
Kilometer (Km).
Gambar 2.2. Graf Berbobot Yang Menyatakan Jarak
LINTASAN
PENGERTIAN
LINTASAN
Misalkan V0 dan Vn adalah verteks-verteks dalam sebuah graph.
Sebuah lintasan dari V0 ke Vn dengan dengan panjang n adalah
sebuah barisan berselang-seling dari n+1 verteks dan n edge
yang berawal dengan verteks V0 dan berakhir dengan verteks
Vn, yang berbentuk (v1, e1, v1, e2, v2, . . . , vn 1 , en, vn) dengan
edge ei insiden pada verteks vi 1
dan vi untuk i = 1, . , n.
LINTASAN
TERPENDEK
Ada beberapa macam persoalan lintasan terpendek, antara lain:

Lintasan terpendek antara dua buah simpul tertentu

Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul

Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain

Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa

simpul tertentu.
Gambar 2.3 Menunjukkan Lintasan Terpendek dari Verteks 1 ke 5
dengan Lintasannya = {X3, X6}
ALGORITMA
DIJKSTRA

Untuk mencari panjang lintasan terpendek dari
sebuah titik s ke sebuah titik t di graph-bobot G,
dimana setiap sisi G adalah bilangan positif,
digunakan algoritma yang dikembangkan oleh
Dijkstra (1959).
Input :Graph bobot G dengan s, t V (G)
Step I :Label titik dengan (S) = 0 dan untuk setiap titik V
di G selain S, label titik V dengan (V) = . (dalam
praktek diganti dengan bilangan yang sangat
besar).
Tulis T = V (G).
Step 2 :Misalkan u T dengan (u) minimum
Step 3 :Jika u = t, STOP, dan beri pesan: Panjang lintasan
terpendek dari s ke t adalah (t).
Step 4 :Untuk setiap sisi e = uv, v T; ganti label V
dengan (V) = minimum { (V) , (U) + W(e)}
Step 5 : Tulis T = T {u}, dan kembali ke step 2.
TEOREMA 3.1
Dalam algoritma Dijkstra, jika nilai (V) berhingga untuk
suatu titik V di graph G, maka terdapat lintasan dari S ke
V di G dengan panjang (V).
TEOREMA 3.2
Dalam algoritma Dijkstra jika titik u di graph G
dilabel permaneen (u), maka (u) = (u)
PENERAPAN ALGORITMA
DIJKSTRA UNTUK
MENENTUKAN RUTE WISATA
MINIMUM KOTA SEMARANG
v
BANDARA AHMAD WATER
YANI BLASTER

Untuk memperoleh rute/lintasan minimum yang berawal dari simpul
1(Bandara Internasional Ahmad Yani) menuju ke semua simpul lain
(objek-objek wisata yang ada).
Langkah langkah pada proses penerapan Algoritma Dijkstra
adalah sebagai berikut.
Vertex 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 dimisalkan dengan
V1,V2,V3,V4,V5,V6,V7,V8,V9,V10,V11,V12
STEP 1
STEP 2
JADI KESIMPULANNYA ADALAH :
DENGAN DEMIKIAN :
TABEL KESIMPULAN
KESIMPULA
N
Teori graph dapat diaplikasikan pada perancangan rute
minimum bagi wisatawan kota semarang. Simpul-simpul pada
graph menyatakan posisi objek wisata yang ada dikota
Semarang dengan ketentuan objek-objek yang berjarak kurang
dari 950 meter dijadikan satu simpul. Sisi-sisi berbobot pada
grap menyatakan jarak minimum antara kedua objek yang
diperoleh dengan goggle map dan dinyatakan dalam satuan
kilometer.
Penerapan algoritma dijkstra sangat berguna untuk menentukan
rute minimum (shortestpath).Algoritma dijkstra dapat
menentukan rute minimum dari vertex tertentu (Bandara
Internasional Ahmad Yani), menuju keverteks-verteks yang lain
(objek-objek wisata) dengan panduan rute minimum untuk
menuju ke objek wisata, di harapkan wisatawan kota semarang
dapat semakin nyaman.
THANKS!
Any questions?
You can find We at
@etikaramadani
@anakhoyrulniza
@ventyemmachahyanti
@gifsihartini

Anda mungkin juga menyukai