Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Biomekanika olahraga adalah suatu studi yang berhubungan dengan
gerak manusia yang dihasilkan oleh kekuatan internal maupun eksternal
yang menentukan badan atau bagian-bagian dari badan itu bergerak pada
saat kinerja dalam keterampilan gerak (performance of motor skill) atau
kinerja dalam teknik-teknik olahraga. Adapun biomekanika olahraga untuk
memberikan :
1. Pengetahuan dan kemampuan menganalisa teknik-teknik olahraga
yang aman, efisien, dan efektif. Analisa biomekanika olahraga perlu
mengusahakan kinerja tersebut :
a. Aman. Dalam latihan hendaknya tidak over training. Juga dalam
latihan maupun pertandingan jangan sampai mengeluarkan tenaga
melampaui kemampuannya, karena hal itu memungkinkan
timbulnya cedera.
b. Efisien. Perlu adanya pengaturan tenaga secara otomatis. Misalnya
dalam pertandingan nomor jarak jauh. Sangat diperlukan cara
pengaturan pengeluaran tenaga yang tepat dalam pacing, dengan
maksud agar dapat mencapai finish dengan sukses. Apabila
pengeturan tersebut tidak tepat memungkinkan kegagalan.
c. Efektif. Efektif adalah berhubungan dengan waktu yang singkat
berhasil dengan tepat. Contoh, dalam lari 100 m, agar dapat
mencapai waktu singkat perlu penggunaan tenaga yang besar.
2. Pengertian tentang teknik-teknik yang benar maupun salah.
3. Kemampuan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan serta kemampuan
meremidinya (membetulkannya).
4. Potensi untuk menciptakan cara-cara atau metode baru yang lebih
baik.Rumusan masalah

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud biomekanika ?
2. Hukum dasar yang digunakan dalam biomekanika ?
3. Analisa gaya dan kegunaan dalam klinik ?
C. Tujuan mempelajari ilmu biomekanika antara lain:
1. Untuk menjelaskan tiap komponen dari seluruh sistem tubuh dan
interaksinya.
2. Untuk mensimulasikan kondisi berbahaya, sulit untuk diukur atau
waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan sebuah pekerjaan.
3. Untuk memperkirakan resiko yang mungkin muncul dari sebuah
pekerjaan dan memperkirakan beban maksimal yang aman untuk
diangkat.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Biomekanika
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajarigerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yangdisebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari
semua cabang ilmu dalam fisika.Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212
SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang merupakan
peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen
dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika
dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau disebut juga denagn
mekanika terapan adalah ilmu yangmempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip
mekanika. Mekanika terapan mempelajari analisisdan disain dari sistem mekanik.
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi
Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-
ilmu biologidan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua
tubuh mahluk hidup.Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam
penyusunan konsep, analisis, disaindan pengembangan peralatan dan sistem dalam
biologi dan kedoteran.
Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang masih baru dan sedang
berkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu sudah eksis sejak
abad ke 15 masehi ketika Leonarda Da Vinci ( 1452-1519 ) membuat catatan akan
signifikasi mekanika dalam penelitian penelitian biologi yang ia lakukan. Kontribusi
dari para penelitian dalam bidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar dan teknik
mewarnai perkembangan biomekenika akhir-akhir ini.

B. Hukum Newton
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi
dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya
yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini
telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3
abad,[1] dan dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Hukum I Newton
menyatakan bahwa setiap benda yang sedang diam akan akan tetap
diam atau setiap benda yang sedang bergerak lurus dengan kelajuan
tetap akan terus bergerak lurus dengan kelajuan tetap jika gaya total
yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol. Perhatikan sebuah
benda di sekitar anda, misalnya meja atau batu atau benda apapun. Meja
yang sedang diam akan tetap diam seperti itu jika tidak digerakkan atau
tidak diberi gaya luar seperti gaya dorong atau gaya tarik. Demikian
juga benda lainnya yang sedang diam. Apakah tidak ada gaya yang
bekerja pada meja atau batu atau benda yang diam ? Ada gaya yang
bekerja pada benda tersebut, tetapi jumlah semua gaya yang bekerja
pada benda tersebut atau gaya total sama dengan nol. Gaya yang
bekerja pada benda yang sedang diam di atas permukaan planet seperti
bumi adalah gaya berat (w) dangaya normal (N). Arah gaya berat tegak
lurus ke bawah menuju pusat bumi, arah gaya normal tegak lurus ke
atas. Besar kedua gaya ini sama tetapi berlawanan arah karenanya gaya
total sama dengan nol.
2. Hukum Newton II
Hukum II Newton menyatakan bahwa jika gaya total yang bekerja pada
sebuah benda tidak sama dengan nol maka benda akan mengalami
percepatan. Besar percepatan sebanding dengan besar gaya total dan
berbanding terbalik dengan massa benda. Arah percepatan sama dengan
arah gaya total. F = m a ( 1.2). Keterangan : F = gaya total (kg m/s 2),
m = massa (kg), a = percepatan (m/s 2) Persamaan 1.2 adalah pernyataan
matematis dari hukum II Newton. Jika besar percepatan sama dengan
nol (a = 0) maka persamaan 1.2 berubah menjadi persamaan 1.1. Jadi
hukum I Newton merupakan kasus khusus dari hukum II Newton.
Berdasarkan persamaan 1.2 disimpulkan bahwa semakin besar gaya,
semakin besar percepatan. Sebaliknya semakin besar massa, semakin
kecil percepatan. Hubungan antara gaya, massa dan percepatan lebih
dipahami setelah anda melakukan percobaan berkaitan dengan hal ini.
Salah satu percobaan yang bisa dilakukan adalah percobaan
mempercepat kereta dinamika di atas rel menggunakan beban bermassa
yang jatuh bebas. Gunakan ticker timer untuk mengetahui besar
percepatan kereta.
3. Hukum Newton III
Hukum III Newton menyatakan bahwa jika benda 1 memberikan gaya
pada benda 2 maka pada saat yang sama benda 2 memberikan gaya
pada benda 1. Besar kedua gaya sama tetapi arah kedua gaya
berlawanan. Salah satu gaya disebut aksi, gaya lain disebut reaksi (gaya
aksi reaksi) Faksi = Freaksi (1.3) Persamaan 1.3 merupakan pernyataan
matematis dari hukum III Newton. Tanda negatif pada persamaan 1.3
menjelaskan arah gaya. Lakukan percobaan agar anda lebih memahami
hukum III Newton. Jika anda mempunyai papan luncur, doronglah
tembok sambil berdiri di atas papan luncur. Setelah mendorong tembok,
papan luncur bergerak ke belakang. Arah dorongan anda ke depan,
sedangkan arah gerakan papan luncur ke belakang. Hal ini menunjukan
bahwa tembok juga mendorong anda. Ketika anda mendorong tembok,
pada saat yang sama, tembok juga mendorong anda. Gaya dorong anda
bekerja pada tembok sedangkan gaya dorong tembok bekerja pada
anda. Besar kedua gaya sama tetapi berlawanan arah. Anda bisa
menyebut salah satu gaya sebagai aksi dan gaya lain sebagai reaksi.
Percobaan lain yang bisa dilakukan adalah meniup sebuah balon karet
lalu setelah balon karet mengembang karena terisi udara, lepaskan
balon. Setelah dilepaskan, balon tersebut terbang. Arah gerakan balon
berlawanan dengan arah keluarnya udara dari balon. Bagaimana
menjelaskan hal ini ? Ketika mulut balon dilepaskan, balon mendorong
udara keluar. Pada saat yang sama, udara juga mendorong balon. Gaya
dorong udara menyebabkan balon terbang. Gaya dorong balon bekerja
pada udara, gaya dorong udara bekerja pada balon. Besar kedua gaya
sama tetapi arahnya berlawanan.

C. Macam macam Gaya


Macam-macam gaya yang terjadi pada biomekanika, sebagai berikut:
1. Gaya gravitasi dan berat adalah gaya yang disebabkan oleh gaya tarik
benda menuju pusat benda tersebut. Jadi kalau gaya gravitasi bumi
adalah gaya tarik yang sebabkan oleh bumi yang arahnya menuju pusat
bumi. Jadi penyebab buah kelapa dan buah mangga jatuh dari pohonnya
adalah karena gaya gravitasi bumi. Bagaimana seandainya tidak ada
gaya gravitasi bumi? Akan berakibat tidak ada kehidupan di bumi ini.
Besarnya gaya gravitasi bumi bergantung dari ketinggian tempat.
Misalnya di daerah pegunungan dengan daerah di dataran rendah
seperti pantai memiliki gaya gravitasi yang berbeda? Yang manakah
yang memiliki gravitasi lebih besar? Tentu yang memiliki ketinggian
lebih rendah memiliki gaya gravitasi yang lebih besar. Dan pada tempat
yang tinggi memiliki gaya gravitasi yang lebih kecil gaya gravitasi
berkaitan dengan percapatan gravitasi. Percepatan gravitasi adalah jarak
yang ditempuh suatu benda yang jatuh tiap sekon kuadrat. Besar dari
percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2 dan biasa dibulatkan menjadi 10
m/s2.
2. Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada benda yang


bersentuhan, di mana arah gaya normal tegak lurus bidang sentuh.
Lambang gaya normal adalah N dan satuan sistem internasional adalah
kg m/s2 atau Newton. Gaya normal pada bidang datar N adalah gaya
normal yang dikerjakan lantai pada balok, N adalah gaya normal yang
dikerjakan balok pada lantai. w adalah gaya gravitasi yang bekerja pada
balok atau berat balok. N dan N merupakan gaya aksi reaksi,
sedangkan N dan w bukan gaya aksi reaksi. Jika balok sedang diam
atau tidak bergerak pada arah vertikal maka besar gaya normal dapat
dihitung menggunakan hukum I Newton Fy = 0. Jika balok didorong
ke bawah dengan gaya F seperti pada gambar di samping maka besar
gaya normal :

Fy = 0

NwF=0

N=w+F

Gaya normal pada bidang miring N dan N merupakan gaya aksi


reaksi. N adalah gaya normal yang bekerja pada balok dan N adalah
gaya normal yang bekerja pada bidang miring. W adalah komponen
vertikal dari gaya berat (w). Gaya berat (w) bekerja pada balok. Besar
gaya normal adalah

Fy = 0

N wy = 0

N = wy = w cos teta

D. Penerapan Analisa Gaya dalam Terapan Kesehatan

1. Gaya Berat Tubuh & Posisi Duduk yang menyehatkan


Tulang Belakang, Punggung adalah salah satu organ tubuh yang bekerja
nonstop selama 24 jam. Dalam keadaan tidur pun, punggung tetap
menjalankan fungsinya untuk menjaga postur tubuh. Punggung tersusun
dari 24 buah tulang belakang (vertebrae), dimana masing-masing
vertebrae dipisahkan satu sama lain oleh bantalan tulang rawan atau
diskus. Seluruh rangkaian tulang belakang ini membentuk tiga buah
lengkung alamiah, yang menyerupai huruf S. Lengkung paling atas
adalah segmen servikal (leher), yang dilanjutkan dengan segmen toraks
(punggung tengah), dan segmen paling bawah yaitu lumbar (punggung
bawah). Lengkung lumbar inilah yang bertugas untuk menopang berat
seluruh tubuh dan pergerakan.

Berdasarkan data British Chiropractic Association, sekitar 32%


populasi dunia menghabiskan waktu lebih dari 10 jam sehari untuk
duduk di depan meja kerja. Separuh dari populasi tenrsebut tidak
pernah meninggalkan meja kerja, bahkan saat makan siang. Sementara
itu, dua pertiga populasi menambah porsi duduk tegak saat berada di
rumah. Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera sewaktu
melakukan gerakan karena beban disebarkan merata keseluruh bagian
tulang belakang, ungkap Barbara Dorsch. Postur tubuh yang baik,
lanjut dia, akan dicapai jika telinga, bahu, dan pinggul berada dalam
satu garis lurus ke bawah. Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap
menyebabkan timbulnya pergerakan sendi belakang sehingga posisi
tubuh tidak seimbang. Maka itu, posisi duduk santai dengan postur
miring 135 derajat adalah posisi terbaik. Dalam posisi ini, tulang
belakang akan berada dalam posisi ideal, di mana tulang belakang
bagian bawah akan berbentuk seperti huruf S. Kelebihan dari posisi ini
adalah: Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat
akan memperbaiki sirkulasi darah di bagian bawah tubuh, sehingga
dapat terhindar dari gangguan varises, selulit, dan penggumpalan darah
di kaki serta mengurangi kelelahan di kaki. Tubuh akan terasa lebih
rileks, sehingga mengurangi terjadinya ketegangan otot, papar
Barbara. Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat juga akan
menghasilkan mobilitas yang lebih baik, mudah bergerak di atas kursi,
dan lebih mudah untuk naik turun kursi.

2. Traksi dalam Praktik Klinik


Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk
menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari
traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot
dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan mmpercepat
penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi
kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan.
Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian
tubuh, tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang
diaplikasikan pada arah yang berlawanan yang disebut dengan
countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada hokum ketiga
(Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai melalui tangan
sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat sebagaimana
pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan
kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond,
1999).

Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu
menanggung beban traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan
lebih dari ini maka diperlukan traksi melalui tulang. Traksi tulang
sebaiknya dihindari pada anak-anak karena growth plate dapat dengan
mudah rusak akibat pin tulang.

Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang


memerlukan reduksi tertutup, traksi sementara sebelum operasi, traksi
yang memerlukan beban 5 kg. Akibat traksi kulit yang kelebihan beban
di antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal,
serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai. Traksi tulang dilakukan
pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat kerusakan kulit.,

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu
mekanika terapan dan hamper semua jumlah tubuh mahluk hidup. Dalam
biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep,
analisis, disain dan pengembangan peralatan dan system dalam biologi dan
kedokteran.
Filosof Yunani Aristotle adalah orang yang pertama kali menemukan studi
secara sistematik terhadap gerakan dalam tubuh. Banyak prinsip yang
mendeskripsikan aksi dan karakteristik geometri dari otot. Studi dari para
tokoh ilmuan tersebut telah mengakibatkan kita bisa membuktikan bahwa
gerakan anggota tubuh manusia merupakan konsekuensi dari interaksi otot
dan gaya yang diakibatkan oleh lingkungan sekitar tubuh manusia. Seperti
yang di tulis oleh Aristotle bahwa binatang yang berjalan membuat
posisinya berubah dengan menekan apa yang ad dibawahnya
B. Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kami meminta kritik
dan saran dari pembacan ataupun pembimbing agar makalah yang kami
buat bisa menjadi jauh lebih baik dari yang sebelumnya, dan bisa
bermanfaat bagi semuanya.

Anda mungkin juga menyukai