1. Rumah sakit menggunakan berbagai sumber data dan informasi, termasuk hasil
monitoring terhadap kualitas dan keselamatan untuk mengidentifikasi kebutuhan
pendidikan staf. []
4. Pendidikan yang relevan dengan kemampuan staf untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
atau kebutuhan pendidikan berkelanjutan. []
Staf rumah sakit yang memberikan asuhan pasien dan staf lain yang diidentifikasi oleh rumah
sakit dilatih dan dapat mendemontrasikan kemampuan dalam teknik resusitasi.
Setiap rumah sakit mengidentifikasi staf mana yang perlu mendapat pelatihan dalam teknik
resusitasi dan tingkat pelatihan (dasar atau lanjut) yang sesuai dengan tugas mereka di rumah
sakit.
Tingkat pelatihan yang tepat bagi mereka yang diidentifikasi diulang berdasarkan persyaratan
dan atau kerangka waktu yang diidentifikasi oleh program pelatihan yang diakui atau setiap dua
tahun jika program pelatihan yang diakui tidak digunakan. Ada bukti yang menunjukkan bahwa
setiap staf yang mengikuti pelatihan, mencapai tingkat kemampuan yang diinginkan.
1. Dapat diidentifikasi staf rumah sakit yang memberikan asuhan pasien dan staf lain yang
diidentifikasi oleh rumah sakit telah mendapat pelatihan dalam cardiac life support . []
2. Tingkat pelatihan yang tepat telah diberikan dalam frekuensi yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan staf. []
3. Ada bukti yang menunjukkan bahwa staf rumah sakit tersebut lulus pelatihan. []
4. Tingkat pelatihan yang diinginkan untuk setiap orang diulang berdasarkan persyaratan
dan atau berdasarkan kerangka waktu yang ditetapkan oleh program pelatihan yang
diakui atau setiap dua tahun bila program pelatihan yang diakui tidak digunakan. []
* Standar KPS 8.2.
Rumah sakit menyediakan fasilitas dan waktu untuk pendidikan dan pelatihan staf.
Ada komitmen pimpinan rumah sakit untuk mendukung terselenggaranya pendidikan dan
pelatihan, dengan menyiapkan ruangan, peralatan dan waktu untuk program pendidikan dan
pelatihan. Tersedianya informasi keilmuan yang dibutuhkan untuk mendukung program
pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan dan pelatihan dapat terpusat atau dilakukan dibeberapa tempat yang lebih kecil untuk
belajar dan peningkatan ketrampilan di seluruh fasilitas rumah sakit. Pendidikan dapat
ditawarkan sekali untuk semua atau berulang pada staf secara bergiliran untuk mengurangi
dampak pada aktifitas asuhan pasien.
1. Rumah sakit menyediakan fasilitas dan peralatan untuk terselenggaranya pendidikan dan
pelatihan staf []
2. Rumah sakit menyediakan waktu yang cukup untuk semua staf agar bila ada kesempatan
dapat berpartisipasi dalam pendidikan dan pelatihan yang relevan []
Pendidikan professional kesehatan, bila dilakukan dalam rumah sakit, berpedoman pada
parameter yang ditentukan oleh program akademik .
Umumnya rumah sakit disiapkan untuk tempat pelatihan medis, keperawatan, tenaga kesehatan
terkait dan mahasiswa kesehatan lainnya. Bila rumah sakit berpartisipasi dalam program
pelatihan, rumah sakit :
Memahami dan menyediakan tingkat supervisi yang diperlukan untuk setiap jenis dan
tingkat peserta pelatihan.
3. Rumah sakit memiliki catatan lengkap dari semua peserta pelatihan dalam rumah sakit.
[]
4. Rumah sakit memiliki dokumentasi dari status pendaftaran, izin atau sertifikasi dan
kualifikasi akademik dari para peserta pelatihan. []
5. Rumah sakit memahami dan menyediakan tingkat supervisi yang diperlukan untuk setiap
jenis dan tingkat pelatihan. []
6. Rumah sakit mengintegrasikan peserta pelatihan kedalam orientasi rumah sakit, kualitas,
keselamatan pasien, pencegahan dan pengendalian infeksi dan program lainnya. []
Program Kesehatan dan Keselamatan Staf penting untuk menjaga kesehatan staf, kepuasan dan
produktifitas. Keselamatan staf juga menjadi bagian dari program mutu rumah sakit dan program
keselamatan pasien. Bagaimana rumah mengarahkan dan melatih staf, menyediakan tempat kerja
yang aman, pemeliharaan peralatan biomedikal dan peralatan lainnya, mencegah dan mengontrol
infeksi yang terkait dengan asuhan kesehatan dan berbagai faktor lainnya yang menentukan
kesehatan dan kesejahteraan staf.
Program Kesehatan dan Keselamatan Staf dapat dilakukan di rumah sakit atau menjadi bagian
integral dari program eksternal. Apapun staf dan struktur program, staf memahami bagaimana
melapor dan menangani dan menerima konseling dan menindak lanjuti cidera seperti tertusuk
jarum, tertular penyakit infeksi, identifikasi resiko dan kondisi fasilitas yang mungkin
menciderai dan masalah kesehatan dan keselamatan lainnya. Program dapat juga menyediakan
pemeriksaan kesehatan prakerja, progam imunisasi dan pemeriksaan kesehatan berkala,
pengobatan untuk penyakit akibat kerja, seperti cidera punggung, atau cidera lainnya Desain
program termasuk masukan staf dan mengambil sumber klinis pada rumah sakit maupun yang di
masyarakat.
1. Pimpinan dan staf rumah sakit merencanakan Program Kesehatan dan Keselamatan. []
2. Program ini merespons kebutuhan staf urgen dan nonurgen melalui pengobatan langsung
dan rujukan. []
5. Ada kebijakan tentang evaluasi, konseling dan tindak lanjut terhadap staf yang tertular
penyakit infeksi, berkoordinasi dengan program pencegahan dan pengendalian infeksi.
[]