Stefi Tauran
102013397
Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Telp. 021-56942061
Pendahuluan
Manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna, hal ini dapat diketahui dengan
adanya kesinambungan antara kerja otak manusia dengan perkembangan alat indranya,
sehingga manusia secara fisiologis dapat merespon terhadap sesuatu yang ada disekitarnya
atau sesuatu yang diterimanya misalnya respon terhadap nyeri karena tertusuk paku. Nyeri
karena tertusuk paku sering dijumpai di dalam masyarakat. Nyeri yang umum terjadi pada
manusia merupakan salah satu dari banyak masalah klinis yang berkaitan dengan sistem saraf
pada tubuh manusia. Nyeri merupakan salah satu sinyal atau stimulus yang diberikan oleh
tubuh sebagai suatu tanda adanya gangguan atau kelainan pada fungsi tubuh manusia.1
Gangguan nyeri ini berkaitan dengan gangguan pada sistem saraf terurama sistem
saraf yang berperan dalam input sensorik. Untuk itu perlu untuk mengetahui struktur sistem
saraf dan peranannya masing-masing, serta fungsi dan mekanisme sensorik dan mekanisme
neurotransmitter.
Pembahasan
Extremitas Inferior
Nervus Tibialis
Saraf ini mempunyai bentuk yang lebih besar daripada nervus peroneus communis [=
n.fibularis communis]. Berasal dari medulla spinalis segmen lumbal 4 5 dan sacral 1 3.
Ditutupi oleh caput longum m.biceps femoris, berjalan di tengah-tengah fossa poplitea,
ditutupi oleh jaringan lemak dan fascia. Sealnjutnya menyilang m.popliteus, berjalan di
antara kedua caput m.gastrocnemius, ditutupi oleh m.soleus. Kemudian berjalan descendens
ke distal, berada tetap pada facies ventralis m.soleus, menuju ke tepi medial tendo calcaneus,
ditutupi oleh retinaculum musculorum flexorum, membentuk bifurcatio menjadi nervus
plantaris medialis dan nervus plantaris lateralis.1
Pangkal n.tibialis berada di sebelah lateral vasa poplitea. Ketika berada di dalam fossa
poplitea saraf ini berada pada facies superficialis arteri dan vena poplitea, lalu berjalan di
sebelah medialnya, melanjutkan diri dengan melewati arcus tendineus musculi solei.
N.tibialis meninggalkan fossa poplitea dengan berjalan bersama dengan arteria tibialis
posterior, mula-mula berada di sebelah medialnya, lalu menyilang arteri tersebut dan tiba di
bagian lateralnya, mencapai pergelangan kaki.
Memberi percabangan :2
Struktur Otak
Otak dewasa beratnya rata-rata sekitar 3 lb (1,5 kg) dengan ukuran sekitar 1.130
sentimeter kubik (cm 3) pada wanita dan 1260 cm 3 pada pria, meskipun ada variasi individu
yang besar. Otak manusia berada pada berat 100g rata-rata dari seorang wanita, bahkan ketika
dikoreksi untuk perbedaan ukuran tubuh Otak sangat lembut, memiliki konsistensi yang mirip
dengan gelatin atau perusahaan tahu lembut. Meskipun disebut sebagai "materi abu-abu",
korteks hidup adalah pink-beige dalam warna dan sedikit off-putih di interior.4
Otak (encephalon) adalah pusat sistem saraf.Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan
yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta selsaraf atau neuron. Otak
mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis
seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga
bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi,ingatan, pembelajaran motorik dan
segala bentuk pembelajaran lainnya.4
Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang
dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik
yang di kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan
keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut
neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis.
Otak memiliki bagian-bagian utama, yaitu : otak besar (serebrum), otak tengah
(mesensefalon), otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan/ sambung (medulla oblongata).4
Otak memiliki lapisan pelindung yang disebut meninges, yang terdiri dari lapisan
susunanya. Ketiga lapisan itu adalah duramater, arachnoidmater dan piamater. Meninges ini
mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting, antara lain:5
Duramater
Merupakan lapisan terluar dari otak, serta merupakan lapisan yang paling tebal dan kuat.
Lapisan ini terdiri dari dua lapisan, yaitu :5
Lapisan terluar dari duramater yang melekat pada permukaan dalam tulang cranium dan
berlanjut sebagai periostium yang membatasi kanalis vertebralis dengan medulla spinalis
pada tulang tengkorak.5
Merupakan membran tebal yang meliputi otak dan menyusup di antara jaringan otak
sebagai penyokong dan pelindung. Lapisan melanjutkan diri sebagai dura mater spinal.
Dan juga pada lapisan ini terbentuk :5
I. Falks Serebrum
Terletak dalam fisura longitudinalis antar hemisfer serebral. Bagian ini melekat
pada Krista galli tulang etmoid.
II. Falks Serebelum
Memisahkan serebellum kiri dan serebellum kanan.
a Ruangan Subdural
Memisahkan duramater dari archanoid pada daerah kranial dan medulla spinalis.5
b Ruangan Epidural
Ruang antara periosteal luar dan lapisan meningeal dalam pada duramater di daerah
medulla spinalis.5
Archanoidmater
Terletak pada bagian eksternal dari pia mater dan mengandung sedikit pembuluh darah,
pada lapisan ini terdapat :
1. Ruangan Subarchanoid
Memisahkan lapisan araknoid dari pia mater dan mengandung cairan serebrospinalis,
pembuluh darah, serta jaringan penghubung seperti selaput yang mempertahankan posisi
araknoid terhadap pia mater dibawahnya.5
a Villi Archanoid
Piamater
Lapisan terdalam yang halus dan tipis yang langsung berhubungan dengan permukaan
otak serta mengikuto konvolusinya. Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah untuk
mensuplai jaringan saraf.5
Bagian-bagian Otak
Cerebrum terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang
menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat
Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan
Lobus Temporal.6
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung
leher bagian atas. Otak kecil ini terletak di bawah lobus oksipital serebrum. Cerebellum
mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh,
mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan
dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai
mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.Jika terjadi
cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot.
Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan
makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.
Batang Otak
Batang otak merupakan struktur pada bagian posterior (belakang) otak. Batang otak
merupakan sebutan untuk kesatuan dari tiga struktur yaitu medulla oblongata, pons dan
mesencephalon (otak tengah). Pada perbatasan antara batang otak dan medulla spinalis terjadi
deccusatio (penyilangan) serat-serat kortikospinal (serat-serat saraf descendentes dari
cerebrum ke medulla spinalis). Serat-serat kortokospinal dari otak kiri menyilang ke bagian
kanan medulla spinalis dan serat dari otak kanan menyilang ke bagian kiri. Penyilangan ini
menyebabkan bagian tubuh kanan di kendalikan oleh otak kiri dan bagian tubuh kiri
dikendalikan oleh otak kanan. Batang otak merupakan tempat melekatnya seluruh saraf
kranial, kecuali saraf I dan II yang menempel pada cerebrum (otak besar).6
Medula Oblongata merupakan bagian paling caudal dari encephali, membentang dari
foramen sampai sulcus bulbopontinus.Pada permukaan ventral (anterior) terlihat fisura
mediana ventralis di linea mediana, pyramis terletak di kanan kirinya. Pyramis mengandung
seluruh tractus corticospinalis. Sulcus ventrolateralis (anterolateralis) terletak disebelah
lateralnya. Pada sulcus ini muncul radix nervi hypoglassi. Di lateralnya didapatkan olive yang
mengandung nucleus olivaris (inferior), nervus glossopharyngeus, nervus vagus dan nervus
accessorius muncul di laterodorsal olive yaitu pada sulcus retro-olivaris. Di lateral dari sulcus
ini didapatkan area retro-olivaris yang sebelah dorsalnya dibatasi oleh sulcus dorsolateralis
(posterolateralis).6
Mesencephalon
Pons
Pons merupakan bagian rostral dari Rhombencephalon. Pada permukaan ventral pons
didapatkan sulcus bulbopontinus dan foramen caecum yang memisahkan pons dari medulla
oblongata.Pada linea mediana terdapat sulcus basilaris yang ditempati oleh arteri
basilaris.Tempat perlekatan nervus trigeminus merupakan tanda perbatasan pons dengan
pedinculus cerebellaris medius (pontinus). Permukaan dorsal pons tertutup oleh cerebellum.6
Medulla Spinalis
Medula spinalis terletak di canalis vetrebalis columna vetrebalis dan dibungkus oleh
tiga meninges, durameter, arachonoidea mater, dan pia mater.Perlindungan dilakukan
serebrospinal yang mengelilingi medula spinalis didalam ruang subarachonoid.Bagian
superior dari foramen magnum pada tengkorak, tempat bergabungnya dengan medulla
oblongata otak.Medula spinalis berakhir di inferior di regio lumbar.6
Dibawah, medula spinalis menipis menjadi conus medullaris dari ujungnya yang
merupakan lanjutan pia meter yaitu filum terminale yang berjalan kebawah dan melekat
dibagian belakang os coccygea.Disepanjang medula spinalis melekat 31 pasang saraf spinal
melalui radix anterior atau radix motoria dan radi posterior atau radixsensoria.Masing-masing
radix melekat pada medulla spinalis melalui fila radikularis yang membentang di sepanjang
segmen-segen medula spinalis yang sesuai. Masing-masing radix saraf memiliki sebuah
ganglion radix posterior yaitu sel-sel yang membentuk serabut saraf pusat.6
Struktur Saraf
Sel saraf atau saraf, adalah unti fungsional sistem saraf yang dikhususkan untuk
menghantarkan dan mengirimkan sinyal dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi yang lain.
Secara garis besar, saraf manusia dibagi menjadi 3: dendrit, merupakan prosesus panjang
dan multipel (memanjang dan bercabang-cabang) yang berfungsi dalam menerima
stimulus/rangsang dari lingkungan, ataupun dari neuron yang lain; badan sel atau
perikaryon (peri: disekitar/pinggir, karyon: nukleus), yang adalah pusat dari seluruh sel
saraf, yang juga dapat menerima rangsang; dan yang terakhir adalah akson, merupakan
prosesus yang tunggal yang terspesialisasi untuk meneruskan (konduksi) impuls saraf ke sel
lainnya (sel saraf, otot, atau kelenjar). Bagian distal dari akson biasanya bercabang dan
membentuk sebuah percabangan terminal/terminal sinaptik. Percabangan ini bisa mencapau
ratusan hingga ribuan cabang. Setiap cabang tersebut berakhir pada cabang berikutnya
dengan membentuk pelebaran yang disebut end bulbs, yang berinteraksi dengan neuron
lainnya atau dengan sel bukan saraf, membentuk sebuah struktur yang disebut sinaps. Sinaps
ini memindahkan (transmit) informasi ke sel berikutnya (komunikasi), entah itu sel saraf,
otot, atau kelenjar.7
Pada akson, ada bagian yang dinamakan sebagai bukit akson (axon hillock), yang
adalah daerah pada badan sel tempat akson bercabang. Pada daerah ini impuls yang
dihantarkan ke akson umumnya dibangkitkan. Banyak akson dalam sistem saraf pada
manusia yang dibungkus oleh lapisan insulasi yang disebut sebagai selubung mielin (myelin
sheath), yang dibentuk oleh yang namanya Sel Schwann. Jika pada SSP, yang menghasilkan
selubung mielin adalah oligodendrosit.7
Sel saraf juga dapat dibedakan menurut ukuran dan bentuk daripada prosesusnya,
antara lain: saraf bipolar (bipolar neurons), merupakan saraf yang hanya memiliki satu
dendrit (tentu dendrit tersebut tetap bercabang) dan satu akson; saraf multipolar (multipolar
neurons), merupakan saraf yang memiliki lebih dari dua prosesus, satu prosesusnya adalah
akson dan sisanya adalah prosesus untuk dendrit; yang terakhir adalah saraf pseudounipolar
(pseudounipolar neurons), di mana ia memiliki prosesus tunggal yang dekat dengan
perikarion dan kemudian terpisah menjadi dua bagian/cabang. Prosesus tersebut membentuk
huruf T, di mana satu cabangnya menuju ke perifer, satu cabangnya lagi menuju sistem saraf
pusat. Pada saraf pseudounipolar, stimulus/rangsang yang masuk melalui dendrit langsung
berjalan menuju akson tanpa melewati badan selnya terlebih dahulu, tidak seperti saraf pada
umumnya.7
Dendrit
Dendrit (Dendron, pohon) biasanya pendek dan bercabang-cabang seperti cabang-
cabang pada pohon. Secara struktural, dendrit ini mirip dengan perikarion, hanya tidak
memiliki aparatus golgi dan badan sel.Tetapi pada dendrit-dendrit yang tipis sudah tidak lagi
ditemukan badan nissl dan mitokondria.7
Akson
Hampir semua sel saraf hanya memiliki satu buah akson, tetapi ada sedikit sekali yang
bahkan tidak memiliki akson sama sekali. Akson merupakan prosesus yang silindris yang
memiliki panjang dan diameter yang bervariasi tergantung dari tepi neuronnya. Meskipun ada
yang memiliki akson pendek, tetapi secara umum akson adalah panjang atau bahkan sangat
panjang (ada yang mampu mencapai 100 cm/ 40 inci).7
Semua akson prosesusnya dimulai dengan sebuah bentukan piramid yang pendek,
yang disebut sebagai akson hillock, yang tentunya muncul dari perikarion. Membran
sel/plasma pada akson disebut aksolemma, dan isinya (content) disebut aksoplasma.7
Neurotransmiter
Neurotransmiter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron yang membantu
transmisi informasi ke seluruh tubuh. Neurotransmiter memicu atau menstimulasi aksi di
dalam sel atau menghambat atau menghentikam aksi. Neurotransmiter cocok dengan sel
reseptor khusus yang melekat dimembran dendrit.8
Jenis-jenis Neurotransmiter
1. Asetilkolin
Asetilkolin merupakan neurotransmitter yang dilepaskan oleh saraf-saraf parasimpatis dan
juga saraf-saraf preganglion. Asetilkolin berfungsi pengatur tidur, bangun, persepsi nyeri,
dan pergerakan memori.8
2. Norepinefrin
Norepinefrin merupakan neurotransmitter yang hanya dikeluarkan oleh saraf-saraf
simpatis. Selain itu norepinefrin juga dihasilkan sebagai hormon pada kelenjar adrenal.8
3. Serotonin
Serotonin merupakan neurotransmitter pada bagian otak yang fungsinya sebagai
penghambat nafsu makan dan menimbulkan rasa tenang. Serotonin adalah
neurotransmitter yang paling berjasa bagi kita. Dialah yang bertugas sebagai penenang
sehingga sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas emosi dan membuat kita tidur.
Serotonin berperan penting dalam menimbulkan perasaan tenang.8
4. Dopamin
Dopamin juga terdapat di dalam otak, fungsinya berlawanan dengan serotonin, fungsi
dopamin yaitu pergerakan dan koordinasi, emosional, penilaian, dan pelepasan prolactin.
Dopamin biasanya disekresikan ketika kita dalam keadaan stres, depresi, khawatir, dan
lain-lain.8
5. GABA (Gamma Amino Butiric Acid)
GABA (Gamma Amino Butiric Acid) merupakan neurotransmitter inhibitor, artinya akan
menghalangi penghantaran impuls di serabut saraf. GABA akan membuka gerbang ion
chlorine yang bermuatan negatif sehingga serabut saraf akan bermuatan sangat negatif
dengan begitu impuls sulit untuk dihantarkan melalui serabut saraf.8
Fungsi sensorik
Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantarkan impuls karena adanya stimulus atau
rangsang dari organ penerima rangsang ke pusat susunan saraf yaitu otak dan sumsum tulang
belakang atau medula spinalis.8
Perjalanan Nyeri
Proses Transduksi
Proses dimana stimulus noksius diubah ke impuls elektrikal pada ujung saraf . Suatu
stimuli kuat (noxion stimuli) seperti tekanan fisik kimia, suhu dirubah menjadi suatu aktifitas
listrik yang akan diterima ujung - ujung saraf perifer (nerve ending ) atau organ-organ tubuh
(reseptor meisneri,merkel, corpusculum paccini, golgi mazoni). Kerusakan jaringan karena
trauma baik trauma pembedahan atau trauma lainnya menyebabkan sintesa prostaglandin,
dimana prostaglandin inilah yang akan menyebabkan sensitisasi dari reseptor- reseptor
nosiseptif dan dikeluarkannya zat-zat mediator nyeri seperti histamin, serotonin yang akan
menimbulkan sensasi nyeri.9
Proses Transmisi
Proses penyaluran impuls melalui saraf sensori sebagai lanjutan proses transduksi
melalui serabut A-delta dan serabut C dari perifer ke medulla spinalis, dimana impuls tersebut
mengalami modulasi sebelum diteruskan ke thalamus oleh tractus spino thalamicus dan
sebagian ke traktus spinoretikularis. Traktus spinoretikularis terutama membawa rangsangan
dari organ- organ yang lebih dalam dan viseral serta berhubungan dengan nyeri yang lebih
difus dan melibatkan emosi. Selain itu juga serabut- serabut saraf disini mempunyai sinaps
interneuron dengan saraf- saraf berdiameter besar dan bermielin. Selanjutnya impuls
disalurkan ke thalamus dan somatosensoris di cortex cerebri dan dirasakan sebagai persepsi
nyeri.9
Proses Modulasi
Proses perubahan transmisi nyeri yang terjadi disusunan saraf pusat (medulla
spinalis dan otak). Proses terjadinya interaksi antara sistem analgesik endogen yang
dihasilkan oleh tubuh kita dengan input nyeri yang masuk ke kornu posterior medulla spinalis
merupakan proses ascenden yang dikontrol oleh otak. Analgesik endogen (enkefalin,
endorphin, serotonin, noradrenalin) dapat menekan impuls nyeri pada kornu posterior
medulla spinalis. Dimana kornu posterior sebagai pintu dapat terbuka dan tertutup untuk
menyalurkan impuls nyeri untuk analgesik endogen tersebut. Inilah yang menyebabkan
persepsi nyeri sangat subjektif pada setiap orang.9
Proses Persepsi
Hasil akhir dari proses interaksi yang kompleks dari proses tranduksi, transmisi dan
modulasi yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu proses subjektif yang dikenal sebagai
persepsi nyeri, yang diperkirakan terjadi pada thalamus dengan korteks sebagai diskriminasi
dari sensorik.9
Kesimpulan
Nyeri merupakan salah satu sinyal atau stimulus yang diberikan oleh tubuh sebagai
suatu tanda adanya gangguan atau kelainan pada fungsi tubuh manusia. Sinyal atau
rangsangan terebut akan diantar hingga ke otak yang merupakan pusat pengatur segala
kegiatan melalui serat-serat saraf dengan mekanisme sensorik dan kerja dari neurotransmitter
sehingga kita menyadari adanya rasa nyeri dan kita dapat berespon terhadap nyeri tersebut
dalam hal ini nyeri pada telapak kaki karena tertusuk paku dengan mengangkat kaki dan
sebagainya.
Daftar Pustaka
1 Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2008:h.174.
2 Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2008:h.22-4.
3 Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2005:h.22-8
4 James G. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006:h.34.
5 Zuiham. 2005. Sawar Darah Otak. Jurnal Kedokteran Nusantara Vol 38 No 2 Juni 2005.
H.199-203.
6 Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
Setiadi. Anatomi dan fisiologi manusia. Ed 1. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007:h.88-9.
7 Mardjono, Mahar. Priguna Sidharta. 2008. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian
Rakyat;2008:h.69-78.
8 Sherwood L. fisiologi manusia ed 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2011:h.192-207.
9 Sugeng M. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar. Jakarta: Salemba Medika; 2011:h.57-
9.