PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan
pelayanan yang efektif, efisien dan memberikan informasi kesehatan yang tepat bagi
masyarakat, yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat umum. Sebuah rumah sakit diminta mampu menyediakan pelayanan yang
berkualitas berdasarkan standar yang telah ditetapkan dan terjangkau oleh masyarakat.
Pasien menginginkan pelayanan yang cepat, siap, nyaman dan tanggap kepada pasien
yang mengeluhkan penyakitnya (Mulyadi et al, 2013). Pelayanan kesehatan rumah sakit
atau institusi pelayanan kesehatan lainnya merupakan suatu sistem yang terdiri dari
berbagai komponen yang saling terkait, saling tergantung dan saling mempengaruhi
antara satu dengan lainnya. Mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit
adalah produk akhir dari interaksi dan ketergantungan yang rumit antara berbagai
komponen atau aspek pelayanan (Bustami, 2011 h.16). Pelayanan kesehatan merupakan
usaha yang dilaksanakan mandiri atau bersama-sama pada sebuah organisasi guna
Kepuasan pasien dianggap sebagai salah satu dimensi yang sangat penting
berkualitas dan merupakan salah satu indikator utama dari standar suatu fasilitas
komponen penting. Menanyakan pendapat pasien tentang perhatian dan perawatan yang
telah mereka dapatkan merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa pelayanan
kesehatan telah memenuhi apa yang pasien butuhkan (Alrubaiee & Alkaaida, 2011).
Kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang berasal dari perbandingan antara
2011h.328). Kepuasan pasien saat ini cenderung akan mempengaruhi kepuasan pada
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu sistem yang terdiri dari 3
pelayanan kesehatan (para pasien) dan yang secara tidak langsung terlibat yaitu para
administrator (Sulastomo, 2007 h.3). Peran utama dari keperawatan juga meliputi
advokasi, kegiatan promotif untuk menjaga lingkungan yang aman, penelitian, ikut serta
dalam menyusun kebijakan kesehatan, manajemen sistem kesehatan dan pasien yang
jasa pengobatan terutama keperawatan pada waktu penyembuhan yang relatif cepat,
kemudian dalam memenuhi kebutuhan pasien dan kenyamanan yang diberikan dengan
perwujudannya didorong melalui penetapan 10 indikator rumah tangga sehat yang salah
tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten atau kota keputusan
pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten atau kota. Untuk mengatasi hal itu,
pada 2004, dikeluarkan Undang-Undang No.40 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN). UU 40/2004 ini mengamanatkan bahwa jaminan sosial wajib bagi seluruh
menetapkan Jaminan Sosial Nasional akan diselenggarakan oleh BPJS, yang terdiri atas
dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan
Iuran (PBI); Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan; dan
regulasi berupa Peraturan Menteri, yang akan menjadi payung hukum untuk mengatur
antara lain pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan tingkat pertama, dan pelayanan
kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Peraturan Menteri juga akan mengatur jenis dan
plafon harga alat bantu kesehatan dan pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Rsud Dr.agoesdjam merupakan rumah sakit umum daerah type C dan berkembang
pesat, baik dari segi infrastruktur maupun pelayanan terus berkembang. Dapat dilihat
dari upayanya untuk menjadi Rumah Sakit Rujukan yang paling diminati oleh
masyarakat dan juga upaya perbaikan setiap pelayanan. Data terakhir jumlah pasien
pada ruang UPF tahun 2016 yang menggunakan BPJS sebanyak 1.446 pasien dan
pasien umum 548 pasien, dan pada 2017 bulan januari sebanyak 147 pasien
menggunakan Bpjs dan umum sebanyak 39 orang, dan bulan februari yang
mengguankan Bpjs sebanyak 115 pasien dan Umum 45 pasien. Ruangan UPF memiliki
jumlah tempat tidur sebenyak 40 tempat tidur, tenaga perawat sebanyak 28 orang dan 3
dokter spesialis penyakit dalam, 1 orang dokter spesialis paru-paru dan 2 orang dokter
spesialis saraf. Sesuai dengan yang dijelaskan pada Undang Undang Nomor 36 tahun
2009 pasal 5 dan pasal 6 menegaskan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama
dalam memperoleh pelayanan kesehatan tanpa ada perbedaan dan setiap orang berhak
Dari hasil observasi yang ada, Rumah Sakit Dr.agoesdjam masih memiliki beberapa
masalah dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien pengguna Bpjs. Dimana
harusnya pelayanan dalam menangani pasien tidaklah berbeda antara pengguna jaminan
dan yang pribadi. Permasalahan yang muncul yaitu adanya keluhan dari beberapa
pasien pengguna Bpjs terhadap kecepatan petugas dalam melayani sehingga pasien
harus menunggu lama dalam menerima pelayanan sedangkan untuk yang non Bpjs
keluhan seperti ini jarang ditemui, kemudian keluhan lain dari pasien Bpjs yaitu petugas
aparatur tidak memberikan keramahan pada saat melayani pasien membuat pasien
semakin tidak bersemangat sedangkan untuk non bpjs mengenai keramahan aparatur
cukup baik dalam melayani, Dan pasien sering mengeluh tentang kelengkapan peralatan
memiliki peralatan yang lengkap sehingga pengobatan yang memerlukan alat yang
canggih untuk mempercepat pengobatan sedikit tertunda karena pasien yang harus
operasi menggunakan alat yang lengkap harus dipindahkan ke rumah sakit lain. Ini
Dr.agoesdjam. Walaupun tidak semua pasien yang mengatakan seperti itu, namun ada
puasnya pasien khususnya pada ruang rawat inap terhadap pelayanan yang diterimanya.
Ini akan menciptakan pilihan bagi pasien untuk pindah kerumah sakit lain atau dalam
arti pasien tidak puas dalam pelayanan di RSUD Dr.agoesdjam. Dari isu masyarakat
dari puskesmas maupun di rumah sakit rujukan saat ini masih terus dikeluhkan oleh
para peserta BPJS kesehatan mandiri kelas 3, keluhan tersebut seperti hak berobat yang
ditanggung oleh BPJS dan obat yang ditanggung oleh BPJS masih minim.
Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas maka peneliti merasa tertarik dengan
permasalahan yang ada sehingga ingin mengadakan penelitian dengan judul Perbedaan
Tingkat Kepuasan Pelayanan Kesehatan Pasien Bpjs dan Umum di Ruang Upf Dalam
B. Rumusan Masalah
adalah sebagai berikut : Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan pelayanan kesehatan
C. Tujuan Penelitian
1. Umum
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepuasan kualitas pelayanan
kesehatan pasien pengguna BPJS dan Non BPJS di
2. Khusus
- Untuk mengetahui tingkat kepuasan kualitas pelayanan kesehatan pasien
pengguna BPJS di ruang Upf dalam RSUD dr.Agoesdjam Ketapang.
- Untuk mengetahui tingkat kepuasan kualitas pelayanan kesehatan pasien
pengguna layananan umum di ruang Upf dalam RSUD dr.Agoesdjam
Ketapang.
- Menganalisa perbedaan tingkat kepuasan pelayanan kesehatan BPJS dan
Umum di ruang Upf dalam RSUD dr.Agoesdjam Ketapang.
D. Manfaat Penelitian
1. Instalasi Rumah sakit
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuaan dalam peningkatan layanan kesehatan
pada umum nya dan peneliti berkontribusi dalam memberikan data kepada rumah
sakit
2. Keilmuan
Hasil Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perkembangan ilmu
keperawatan dalam mengatasi permasalahan layanan kesehatan khusus nya
tingkat kepuasan pasien.
3. Peneliti
Peneliti akan banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman menarik selama
melakukan penelitian dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan tentang riset
keperawatan.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas penelitian ini, maka materi-materi yang tertera pada
penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika
penyampaian sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan
buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature
review yang berhubungan dengan penelitian, juga kerangka teori, kerangka konsep
dan hipotesis.
Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, waktu dan tempat
pengumpulan data, rencana pengolahan data dan analisa data, rencana kegiatan dan
etika penelitian