PATOLOGI KLINIK
BLOK
BASIC SCIENCE OF BLOOD, SUPPORT AND MOVEMENT
Penyusun :
2
PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN
A. BAHAN PEMERIKSAAN
Bahan/sampel darah sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan. Misal darah vena: untuk
pemeriksaan darah rutin, darah kapiler untuk hitung sel.
Macam bahan pemeriksaan :
1. Darah Vena
Bayi baru lahir : Vena Umbilicalis.
Bayi : Vena Jugularis Ekterna.
Dewasa : Semua Vena Superficial.
Terbaik Vena Mediana Cubiti.
2. Darah Kapiler
Anak : Ujung ibu jari kaki.
Dewasa : Ujung jari tangan.
1) DARAH KAPILER
Sampel darah kapiler dapat digunakan untuk pemeriksaan :
Hb.
Hitung sel.
Mikrohematokrit.
Golongan darah.
Parasit malaria.
2) DARAH VENA
Sampel darah yang didapat ditampung dengan atau tanpa antikoagulan. Dengan darah vena
dapat diperoleh bermacam macam sampel yaitu :
Whole Blood / darah penuh.
Plasma.
Serum.
Defibrinated Blood.
Clot Blood.
3
1. PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)
WESTERGREEN
Alat : Tabung Westergreen.
: Rak Westergreen.
Reagensia : Larutan Natrium Sitrat 3,8 %.
Bahan : Darah EDTA.
Cara pemeriksaan :
Isaplah dalam semprit steril 0,4 ml lar natrium sitrat 3,8 %, masukan dalam tabung
Hisaplah 1,6 ml darah, masukan tabung, campur dengan Na sitrat 3,8%, sehingga
mendapatkan 2,0 ml campuran.
Isaplah darah itu ke dalam pipet Westergreen sampai garis bertanda 0 mm, kemudian
biarkan pipet itu dalam keadaan tegak lurus dalam rak Westergreen selama 60 menit.
Bacalah tingginya lapisan plasma dg milimeter dan laporkanlah angka itu sebagai laju
endap darah.
Gambar :
Pemeliharaan alat :
Tidak boleh dicuci dengan deterjen.
Cuci dengan aquadest, bilas dengan aceton.
I II III
IV V VI
Preparat darah tepi dibagi dalam beberapa zone seperti diatas. Bila dilihat dengan mikroskop
akan tampak sebagai berikut :
5
Gambar :
6
Bandingkan ukuran masing masing sel dan amati bentuk inti, granula.
Stab / batang.
Segmen.
Eosinofil. Basofil
Limfosit. Monosit.
7
Tabel hitung jenis leukosit normal.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 jumlah
Eos
Bas
Staf
Sg
Limf
Mono
Jml 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
Distribusi sel
Limfosit : di tengah.
Monosit : tepi / ekor.
Neutrofil : tepi / ekor.
Pelaporan :
Eos / Baso / Staf netro / Segmen netro / Limfo / Mono
Misal :
4 / - / 1 / 56 / 38 / 1.
Gambar :
Teteskan anti A, anti B, kontrol pada tempat yang berbeda, masing masing 1 tetes.
Kemudian masing masing ditetesi darah 1 tetes.
Aduk, perhatikan adanya aglutinasi.
INTERPRESTASI HASIL :
8
Anti A Anti B Anti A, Anti B Golongan Darah
- - - O
+ - + A
- + + B
+ + + AB
Catatan :
Untuk membedakan poliaglutinasi, teteskan NaCl fisiologis.
Bila poliaglutinasi, aglutinasi akan hilang.
5. PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
Metode yang dipergunakan :
A. Kolorimetri visual
1. Tallquis.
2. Spencer.
3. Haden Housser.
4. Sahli.
B. Kolorimetrik / Fotoelektrik
Gambar :
9
Prinsip pemeriksaan :
Mengukur kadar Hb berdasar warna yang terjadi akibat perubahan Hb menjadi asam hematin
setelah penambahan HCL 0,1 N ( tidak semua Hb terukur ).
Sampel : - Darah vena.
- Darah kapiler.
Cara pemeriksaan :
- Isi tabung pengencer dengan HCL 0,1 N sampai angka 2 ( 5 tetes).
- Dengan pipet Hb hisap darah sampai angka 20 ul, jangan sampai ada gelembung
udara yang ikut terhisap.
- Hapus darah yang ada pada ujung pipet.
- Tuang darah kedalam tabung pengencer, bilas dengan HCL bila masih ada darah
dalam pipet, aduk sampai darah dan reagen tercampur.
- Diamkan 1 3 menit
- Tambahkan aquadest tetes demi tetes, aduk dengan batang kaca pengaduk.
- Bandingan larutan dalam tabung pengencer dengan warna larutan standart.
- Persamaan campuran dgn batang standard harus dicapai dalam waktu 3 5 menit
setelah darah tercampur dengan HCL.
- Bila sudah sama warnanya penambahan aquadest dihentikan, baca kadar Hb pada
skala yang ada di tabung pengencer / gr / 100 ml darah.
Catatan :
- Cara Sahli kurang teliti jika dibandingkan dengan cara cyanmethemoglobin tetapi
masih jauh lebih baik daripada Tallquis yang menggunakan kertas dan dicocokan
dengan kertas standar.
- Kesalahan sebesar 10 %.
- Kesalahan yang terjadi akibat :
1. Keadaan alat : - volume pipet tidak tepat.
10
- warna tabung standar sudah pucat.
2. Tehnik / pemeriksa : - Ketajaman mata berbeda beda.
- Intensitas sinar kurang.
- Terdapat gelembung udara.
- Darah pada ujung pipet tidak dihapus.
- Waktu tidak tepat satu menit, sehingga asam hematin
belum sempurna terbentuk.
3. Reagensia : HCL 0,1 N.
Bila menggunakan darah kapiler kemungkinan akan memberikan hasil yang
lebih rendah bila dipijit pijit pada waktu pengeluaran darah setelah
penusukan.
Stabilitas :
Tahan 3 minggu 1 bulan.
Simpan dalam botol berwarna coklat, ditempat yang sejuk.
Prinsip pemeriksaan :
Cara kerja :
Ke dalam tabung kolorimeter masukan 5,0 ml larutan Drabkin.
Dengan pipet hemoglobin diambil 20 ul darah ( kapiler, EDTA, atau oxalat ) bagian
luar ujung pipet dibersihkan, lalu darah itu dimasukan kedalam tabung kolorimeter
dengan membilas beberapa kali.
Campurlah isi tabung dengan membalikkannya beberapa kali.
Bacalah dalam spektrofotometer pada gelombang 540 nm,sebagai blanko digunakan
larutan Drabkin.
Kadar Hb ditentukan dari perbandingan absorbansinya dgn absorbansi standard
cyanmethemoglobin atau dibaca dari kurve tera.
11
Akurasi dipengaruhi :
Pipet : - akurat 20 ul.
- kering.
- bersih.
- tidak retak.
Tuang darah tepat diatas larutan reagen, bilaslah.
Waktu inkubasi tepat.
Alat : - Warming up 5 10 menit.
- Panjang gelombang 546 nm.
- Alat ditera.
Reagen tidak kadaluwarsa.
6. PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
Mikro Hematokrit
Alat :
Alat untuk memeperoleh darah vena / kapiler.
Pipet Hematokrit : panjang 7,5 cm.
diameter 1,2 mm.
Lampu spiritus / vasellin.
Sentrifuge yang dapat memutar dengan kecepatan 16.000 rpm.
Skala pembaca Ht.
Reagensia :
Heparin ( biasanya sudah melapisi lumen pipet kapiler Ht )
Bahan :
Darah vena / darah kapiler.
Cara pemeriksaan :
Bila menggunakan darah kapiler :
1. lakukan pengambilan darah kapiler :
Gambar :
12
2. Isi tabung kapiler dengan darah sampai 3/4 tabung.
Gambar :
3. Bakar ujung tabung yang kosong dengan lampu spiritus atau disumbat dengan
vasellin, hingga benar benar tertutup.
Gambar :
Sumber kesalahan :
- Sentrifuge tidak benar.
- Lupa mengocok sampel.
- Penutupan ujung kapiler tidak rapat.
- Antikoagulan tidak tepat.
- Tabung kapiler tidak ditera
Kaca penutup.
Mikroskop.
Bilik hitung terbaik untuk pemeriksaan jumlah leukosit adalah bilik hitung Neubauer Improved
atau Burker karena mempunyai daerah perhitungan yang luas.
Neubauer Improved :
Luas seluruh bilik = 3 x 3 mm2.
Didalam bilik terdapat :
Kotak besar : 1 x 1 mm2.
Kotak sedang ada 2 macam :
Ditengah : 1/5 x 1/5 mm2.
Di empat sudut : x mm2.
Kotak kecil : 1/20 x 1/20 mm2.
Tinggi / dalam : 0,1 mm.
Kotak sedang : W : Leukosit ( 1,3,7,9 ) : x mm2.
R : Eritrosit ( 5 ) : 1/5 x 1/5 mm2.
14
Gambar :
Pipet Leukosit :
- Didalamnya terdapat bola berwarna putih.
- Mempunyai garis 0,5 1 11.
Gambar :
Reagensia :
Larutan Turk terdiri dari :
Gentian Violet 1 % : 1 ml.
Asam Acetat Glacial : 1 ml.
Aquadest ad : 100 ml.
Bahan :
Darah vena atau darah kapiler.
Prinsip pemeriksaan :
Menghitung sel leukosit di dalam suatu larutan yang merusak sel sel lain
dengan bilik hitung.
15
Cara kerja :
Bilik hitung dicari dengan mikroskop, cari kotak sedang di pojok ujung bilik hitung.
Hisap darah dengan pipet leukosit sampai angka 1 ( pengenceran = 10 kali ) atau
sampai 0,5 ( pengenceran = 20 kali ).
Gambar :
Gambar :
Gambar :
Perhitungan :
16
Contoh :
Dihitung dalam 12 kotak sedang = 90 sel Leukosit.
Pengenceran = 10 x.
90
Jumlah sel Leukosit = x 16 x 10 x 10 = 12.000 / mm3
12
Nilai rujukan menurut Dacie :
Dewasa pria : 4 11 ribu / mm3.
Dewasa wanita : 4 11 ribu / mm3.
Bayi : 10 25 ribu / mm3.
1 tahun : 6 18 ribu / mm3.
12 tahun : 4,5 13 ribu / mm3.
Perawatan alat :
Pipet leukosit :
Begitu selesai digunakan harus segera dicuci, dengan aquadest dan disemprot aceton.
Bila tersumbat jendalan darah diambil dengan kawat lembut.
Bila gagal rendam dalam larutan ( salah satu ):
Ethanol 95 %.
Asam Acetat 0,5 %.
Dikromat cleaning solution.
Larutan Sodium Bikarbonat 1 %.
Bilik hitung :
Bersihan secepat mungkin.
Rendam dalam larutan deterjen 2 3 jam.
Bilas air.
Bilas alkohol.
Keringkan dengan kain halus.
Perhitungan :
Jumlah eritrosit = jumlah eritrosit x 400 x 10 (tinggi bilik hitung) x 100 (pengenceran)
Jml kotak kecil yg dihitung
Contoh:
Didapatkan 460 sel eritrosit dalam 80 kotak kecil ( 1 / 5 x 1 / 5 mm ) maka:
Nilai rujukan :
- Pria dewasa : 4,5 6,5 juta / mm3
- Wanita dewasa : 3,9 5,6 juta / mm3
- < 3 bulan : 4,0 5,6 juta / mm3
- 3 bulan : 3,2 4,5 juta / mm3
- 1 tahun : 3,6 5,0 juta / mm3
- 12 tahun : 4,2 5,2 juta / mm3
18
9. PEMERIKSAAN NILAI ERITROSIT RATA- RATA ( NILAI
INDEKS ERITROSIT )
TUJUAN :
Untuk memperkirakan :
- Ukuran Eritrosit rata rata.
- Banyaknya Hemoglobin tiap Eritrosit.
Macam :
1. MCV ( Mean Corpusculer Volume )
2. MCH ( Mean Corpusculer Hemoglobin )
3. MCHC ( Mean Corpusculer Hemoglobin Concentration )
Nilai normal : 32 37 %.
19
PEMERIKSAAN KOAGULASI
PENDAHULUAN
Hemostasis adalah usaha tubuh menghentikan keluarnya darah dari pembuluh darah
dan mempertahan supaya darah tetap cair dan mengalir dalam pembuluh darah sehingga
keadaan faali tubuh dapat terpelihara.
Mekanisme hemostasis dipelihara oleh :
1. Sistem pembuluh darah.
2. Trombosit
3. Faktor-faktor koagulasi.
Kegagalan dalam proses hemostasis dapat menyebabkan perdarahan yang abnormal,
sedangkan kegagalan dalam memelihara viskositas supaya darah tetap cair mengakibatkan
trombosit.
Untuk mendeteksi adanya kelainan dalam proses hemostasis/ trombosis dilakukan
pemeriksaan skrining dengan tujuan untuk mengetahui/mengarahkan letak defek hemostasis
dan selanjutnya dapat dilakukan tes khusus untuk mencari kelainan tertentu.
Cara pemeriksaan :
1. Ukur tekanan sistole dan diastole, ambil rata-ratanya.
2. Lakukan bendungan pada lengan atas dengan tekanan rat-rata tersebut, maksimal 100
mmHg dan pertahankan selama 10 menit.
3. Baca hasilnya pada volar lengan bawah kira-kira 4 cm di bawah lipat siku dengan
penampang 5 cm.
Penilaian hasil :
Normal : bila dalam waktu 10 menit tak tampak perdarahan pada area pembacaan
20
atau timbul petechiae kurang dari 5 buah.
Positif : dalam waktu 10 menit timbul 10 atau lebih petechiae.
Negatif : dalam waktu 10 menit atau lebih tidak timbul petechiae atau kurang
dari 10 buah.
Catatan :
1. Bila dalam waktu kurang dari 10 menit sudah tampak lebih dari 10 buah petechiae,
percobaan dihentikan.
2. Bil adalm 10 menit tak tampak petechiae atau timbul bercak kurang dari 10 buah,
percobaan dihentikan, tunggu 5 menit dan ulangi pembacaanya. Bila tak ada perubahan
penilaiannya negatif.
3. Sebelum percobaan dihentikan apakah ada bekas gigitan nyamuk pada daerah volar
lengan bawah/noda hitam yang mungkin menyebabkan hasil menjadi positif palsu.
4. Bila rat-rata tekanan darah lebih dari 100 mmHg lakukan bendungan vena maksimal
pada tekanan 90 mmHG.
Arti klinis :
RL positif : - gangguan vaskuler
- gangguan trombosit.
Metode DUKE
Prinsip pemeriksaan :
Mengukur / menghitung waktu yang digunakan saat keluarnya darah dari luka yang dibuat
dengan standart tertentu sampai berhentinya perdarahan lewat luka tersebut.
Alat dan Reagen :
Alat : 1. Lancet
2.Kapas alkohol
3. Gelas obyek
4. Kertas saring
5. Stop watch, penggaris
Reagen : (-)
Cara Pemeriksaan :
1. Cuping telinga tempat pemeriksaan dipijit-pijit atau digosok supaya hiperemis.
2. Bersihkan cuping telinga tersebut dengan kapas alkohol , biarkan kering.
3. Tusuk daerah tersebut (no. 2 ) dengan lancet sedalam 2-3 mm dan biarkan darah keluar
dengan bebas, saat darah keluar jalankan stopwatch.
4. Isap darah vena yang keluar dengan kertas saring tiap setengah menit sampai darah
berhenti mengalir jangan sampai kertas saring menyentuh luka, hentikan stopwatch saat
darah tidak dapat dihisap lagi, dan catat waktunya.
Catatan :
21
1. Pemeriksaan berhasil bila bercak pertama mempunyai penampang 3-5 mm.
2. Lakukan pada cuping telinga yang lain sebagai kontrol.
Penilaian hasil :
Normal : 1-3 menit.
Waktu pembekuan adalah waktu yang diperlukan darah untuk membeku, hasilnya dapat
dijadikan ukuran aktivitas faktor-faktor koagulasi.
Metode pemeriksaan :
1. Gelas arloji.
2. Lee and White.
Penilaian hasil :
Waktu pembekuan dinyatakan dengan menentukan rata-rata hasil pemeriksaan tabung I dan
tabung II tersebut.
Contoh : misal tabung I beku dalam waktu 9 menit, tabung II beku dalam waktu 10 menit,
maka waktu pembekuannya = ( 9+10 ) : 2 = 9,5 menit.
Arti klinis :
Normal : 9 15 menit.
Memanjang : kelainan beberapa faktor koagulasi ( koagulopati ) inhibitor dalam
darah misal heparin.
Catatan :
1. Pengambilan darah tidak boleh terlalu banyak tusukan supaya cairan jaringan tak ikut
masuk dalam darah ( mempercepat timbulnya bekuan darah )
2. Waktu pengambilan darah tidak boleh lebih dari 30 detik supaya tak terjadi proses
pembekuan sebelum pemeriksaan dikerjakan.
3. Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan harus bebas kotoran dan kering.
22
23