Anda di halaman 1dari 7

BAB VI

PRODUCT COSTING

PT Raja Pisang Food Industry merupakan perusahaan yang memproduksi kerupuk olahan
dari kulit pisang dengan merek Kriuk! Bananas Skin Chip. Perusahaan ini berlokasi di Kota
Malang, pemilihan lokasi ini dilakukan karena didaerah ini cukup mudah untuk mendapatkan
bahan baku utama produk kulit pisang. Pabrik yang dibangun memiliki luas tanah 500 m 2
dan luas bangunan sebesar 500 m2. Pabrik tersebut bertujuan untuk menghasilkan produk Kriuk!
Bananas Skin Chip sebanyak 34 kemasan perharinya. Produk akhir kemasan adalah kerupuk
berukuran 250 gram dengan varian rasa. Untuk mencapai produksi sebanyak itu karyawan
bekerja mulai pukul 08.00-17.00 WIB dari hari Senin-Sabtu (6 hari kerja) kecuali
karyawan yang memiliki jam kerja khusus, seperti pekerja pada gudang dan security.
Tenaga kerja total PT Raja Pisang Food Industry sebanyak 10 orang, mulai dari
direktur hingga buruh. Latar belakang karyawan minimal S1 sedangkan untuk buruh
minimal tamatan STM/SMK/SMA. PT Raja Pisang Food Industry memprioritaskan tenaga
kerja yang berasal dari daerah sekitar pabrik sebagai bentuk pengabdian PT Raja Pisang Food
Industry dalam bidang sosial untuk meningkatkan potensi masarakat sekitar dan juga
untuk memudahkan perusahaan dalam mengontrol karyawan. Namun, tidak semua posisi
ditujukan untuk orang yang berdomisili di sekitar pabrik PT Raja Pisang Food Industry.
Posisi-posisi penting, seperti manager dan direktur serta posisi-posisi yang memerlukan
kealian khusus seperti akuntan, staff pemasaran, dan teknisi didapatkan melalui recruitment
secara terbuka.
Komponen biaya adalah faktor yang paling memengaruhi harga dari produk yang akan
dibuat. Terdapat dua jenis biaya yang terdapat pada komponen biaya, yaitu harga tetap (fixed
cost) dan biaya berubah (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh
jumlah produksi dan cenderung tetap setiap tahunnya, seperti marketing expense (iklan
dan promosi), biaya administrasi, gaji pegawai tak langsung (indirect labor), serta biaya
lain yang memengaruhi hargaproduk (asuransi, pajak, depresiasi). Sementara biaya berubah
adalah biaya yang akan berubah tergantung dari jumlah produksi atau kebutuhan, seperti
biaya pembelian material atau bahan baku serta gaji pegawai langsung (direct labor).
6.1. Investasi (Modal Awal)
Untuk memulai produksi diperlukan modal awal untuk mendirikan usaha tersebut. Modal
awal yang dimaksud adalah investasi yang pada perencanaan pabrik ini rencananya akan
didapatkan dari pinjaman bank, dengan asumsi:
A. Pabrik ini akan dibangun pada awal tahun 2017
B. Pabrik akan dibangun selama 6 bulan dan akan mulai beroperasi pada pertengahan tahun
2017
C. Alat-alat tertentu memiliki nilai sisa.
D. Nilai sisa dari property yang dapat didepresikan adalah 10%, kecuali pada nilai
sisa bangunan.
E. Untuk menentukan harga pokok penjualan digunakan asumsi-asumsi sebagai
berikut:
- Pabrik diasumsikan beroprasi selama 20 tahun.
- 1 tahun = 300 hari kerja dan 1 tahun terdiri dari 52 minggu.
- 1 bulan = 25 hari kerja.
Biaya investasi awal ini disebut juga sebagai total capital investment(TCI). Dalam
menghitung biaya investasi, terdapat dua bagian penting dari investasi tersebut. Kedua bagian
penting tersebut adalah biaya pabrik (Plant Cost/ PC) dan biaya peralatan (equipment cost/
EC). EC adalah semua biaya peralatan yang dipasang di dalam pabrik dan fasilitas pendukung
lainnya. Sedangkan PC adalah EC ditambah dengan biaya lahan, bangunan, perpipaan
instrumentasi, pengembangan lahan, dan tariff kontraktor. Investasi pabrik adalah biaya
modal yang dibutuhkan untuk dapat membangun fasilitas pabrik juga biaya pra operasi. Biaya
tersebut meliputi biaya pembelian lahan, konstruksi bangunan pabrik, pengadaan dan
pemasangan alat, peralatan perkantoran, market research, paten serta sertifikasi, dan juga
biaya pra operasi. Tujuan dari perhitungan TCI adalah untuk mengetahui kelayakan
pembangunan suatu plant serta apakah memberikan margin keuntungan yang memadai.
6.2. Fixed Capital
6.2.1. Biaya Pengadaan Alat Produksi
Biaya pengadaan alat produksi merupakan semua biaya peralatan utama yang
berkaitan dengan proses produksi. Biaya pengadaan peralatan produksi pada pabrik
untuk produksi dihitung berdasarkan jenis, karakteristik, kapasitas dan
ukuran peralatan utama. Biaya pengadaan peralatan produksi ini merupakan equipment
cost (EC). Untuk menentukan kapasitas alat yang digunakan, dasar yang digunakan
adalah table mengenai scheduling peralatan dan juga kapasitas produksi tiap harinya yang
sebesar 8,5 kg.
6.2.2. Biaya Lahan dan Bangunan
Untuk kawasan industri di Kota Malang, harga lahan adalah Rp 1.000.000,- per m 2.
Berdasarkan luas tanah yang dibutuhkan maka biaya total tanah yang diperlukan sebesar Rp
500.000.000,-. Fasilitas yang akan dibangun dilahan seluas 500m 2 adalah bangunan pabrik,
ruang control, gudang, kantor, bengkel peralatan pabrik, jasa pemeliharaan dan rancang
bangun, ruang pertemuan, toilet, garasi dan pos keamanan. Untuk bangunan seluas 500 m2
diperlukan biaya sebesar Rp 500.000.000,- untuk membangunnya. Untuk menentukan
dimensi biaya-biaya lain, diperlukan faktor estimasi biaya pembangunan pabrik. Untuk
manfaat bangunan beserta pondasinya adalah 20 tahun, sedangkan untuk peralatan seperti
instrumentasi listrik selama 10 tahun.
6.2.3. Biaya Pengadaan Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang merupakan salah satu bagian yang dibutuhkan untuk
memperlancar proses produksi. Peralatan penunjang yang utama adalah peralatan keperluan
kantor, yang diestimasi berdasarkan jumlah pekerja yang membutuhkan masing-masing
peralatan tersebut. Selain itu, mobil distribusi berupa mobil boks juga merupakan peralatan
penunjang yang penting karena menentukan kelancaran distribusi produk ke daerah-daerah
pemasaran.
6.2.4. Biaya Lainnya
Selain biaya-biaya di atas terdapat biaya investasi lain yang menunjang dalam
pembangunan pabrik kali ini, seperti biaya perizinan, paten dan instalasi. Instalasi
pemasangan listrik dan air kantor serta jaringan internet, telepon, hidran akan diurus
sendiri oleh perusahaan. Dalam biaya lainnya juga terdapat uji klinis, hal ini diperlukan karena
perusahaan ini bergerak dalam bidang industry makan yang memerlukan tingkat higienis dan
kesterilan yang ukup tinggi.
6.2.5. Working Capital
TCI = Fc + Fw Working capital merupakan biaya yang dibaarkan pada bulan-bulan
pertama proses produksi. Biaya ini merupakan biaya yang dibayarkan oleh perusahaan sebelum
perusahaan tersebut mendapatkan pendapatan dari penjualan produk. Komponen biaya
working capital adalah bahan mentah dan bahan lain, uang yang dibutuhkan untuk
pengeluaran operasi bulanan seperti gaji pegawai dan biaya operasional yang harus
dibayarkan selama produksi. Biaya working capital (Fw) ini dapat ditaksir dengan rumus:
Fw = k,Fc
Setelah itu, dihitung nilai Total Capital Investment (TCI) sesuai pada rumus:

6.3. Biaya Operasional


Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluaran selama operasi pabrik dalam
proses menghasilkan produk , sampai produk tersebut sampai ke konsumen. Biaya ini
terbagi menjadi dua jenis, yaitubiaya variable atau variable cost (VC) dan biaya tetap atau
fixed cost (FC). Biaya variable adalah biaya yang dapat berubah sesuai dengan besarnya
volume produksi sementara biaya tetap adalah biaya yang dapat berubah sesuai besarnya
volume produksi. Biaya operasional ini terdiri dari biaya manufaktur, general expense,
marketing, distribusi, pajak dan bunga.
6.3.1. Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur meruakan biaya-biaya yang dibutuhkan dalam menunjang proses
produksi. Bisa manufaktur ini terdiri dari biaya bahan baku langsung, gaji karyawan, dan biaya
untuk utilitas.
6.3.2. Direct Production Cost
Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku langsung (direct
material/DM), gaji direct labor, dan biaya perawatan peralatan produksi.
a. Direct Material
Biaya bahan baku langsung merupakan biaya bahan baku yang berhubungan
langsung dengan kualitas pada kerupuk kulit pisang yang meliputi biaya bahan baku dan
biaya pengemasan.

b. Direct Labor
Tenaga kerja langsung atau direct labor merupakan tenaga kerja atau karyawan
yang terliat langsung dengan proses produksi. Tenaga kerja langsung memengaruhi
jumlah produk yang dihasilkan. Untuk gaji pegawai disesuaikan dengan UMR
daerah yaitu sebesar Rp1.500.000,-. Gaji karyawan termasuk dalam biaya tetap dan
tidak akan berubah meski kapasitas produksi berubah. Tenaga kerja langsung mendapat
tunjangan setiap tahunnya sebesar satu kali gaji perbulan, yaitu THR (Tunjangan Hari
Raya). Gaji tenaga kerja langsung sudah termasuk uang makan, uang transportasi,
asuransi kecelakaan dan keselamatan kerja, dan tunjangan kesehatan untuk tenaga
kerja langsung dan keluarga.
c. Perawatan Peralatan Produksi
Perawatan perlatan produksi atau maintenance diperlukan untuk menjaga agar
produksi dapat berjalan secara optimal.
6.3.3. Fixed Charge
a. Tenaga kerja tak langsung
Tenaga kerja tak langsung terdiri dari pekerja-pekerja yang tidak memengaruhi jumlah
produk yang dihasilkan atau tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses
produksi. Kebutuhan tenaga kerja tak langsung disesuaikan dengan struktur organisasi
yang dimiliki. Sudah termasuk tunjangan karyawan pertahunnya dan biaya untuk asuransi
karyawan yang dipotong setiap bulannya untuk biaya asuransi.
b. Utilitas
- Variable Utility Cost
Utilitas dengan biaya variable adalah utilitas yang digunakan untuk kepentingan proses
produksi. Utilitasnya berupa listrik, air, serta bahan bakar diesel untuk menghidupkan
generator.
- Fixed Utility Cost
Utilitas dengan biaya tetap (fixed) adalah utilitas yang digunakan untuk kepentingan
administrasi dimana biaya yang dikeluarkan tidak bergantung terhadap proses produksi.
Utilitasnya berupa listrik untuk peralatan penunjang dan lainnya serta air.

c. Perawatan
Selain perawatan terhadap peralatan utama untuk produksi kerupuk kulit pisang, terdapat
biaya perawatan lainnya seperti perawatan terhadap pabrik dan gedung kantor serta
perawatan penunjang.
d. Asuransi
Asuransi merupakan biaya yang dibayar oleh perusahaan kepada pihak asuransi yang
ditunjuk. Asuransi merupakan salahsatu bagian proteksi untuk perusahaan yaitu asset
perusahaan baik yang bergerak maupun yang tetap. Biaya asuransi yang dibayarkan
berupa biaya asuransi gedung dan peralatan milik perusahaan dan biaya asuransi bahan
baku langsung. Asuransi gedung sebesar 2% dari TPI .Asuransi bahan baku langsung
sebesar 2% dari total biaya bahan baku langsung.
e. Pajak
Pembayaran pajak oleh pabrik sebesar 30% dari fixed cost FOH sebelum di tambah
pajak.
6.3.4. General Expense
General expense merupakan biaya yang terkait denga pengeluaran rutin kantor untuk
mendukung kegiatan operasional perusahaan. Pengeluaran rutin tersebut sebagian besar
merupakan biaya administrasi kantor.
6.3.5. Biaya Distribusi
Untuk biaya distribusi produk ke berbagai daerah di Jawa diperlukan angkutan darat.
6.3.6. Biaya Marketing
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Sugito, Hadi). Adapun tujuan utama pemasaran
adalah mengenal dan memahami keinginan konsumen. Idealnya pemasaran menyebabkan
pelanggan siap membeli seingga yang tersisa adalah memastikan keberadaan produk di
pasaran.

6.2 Analisis Ekonomi


6.2.1 Penentuan harga Produk per Unit
Setelah klasifikasi komponen-komponen biaya yang terdiri dari investasi, biaya tetap
dan biaya variable telah dilakukan, selanjutnya bisa ditentukan biaya pokok pabrik atau COGM
(Cost of Goods Manufacture) berdasarkan persamaan:
COGM = raw material awal + pembelian matetrial raw material akhir + biaya
produksi + beban operasi + work in process awal work in process akhir
Kemudian dari biaya pokok pabrik atau COGMini didapat harga pokok penjualan atau
Cost of Goods Sold (COGS) dengan persamaan:
COGS = biaya produksi + beban operasi + pembelian material

Anda mungkin juga menyukai