Anda di halaman 1dari 1

Biopori adalah lubang sedalam 80-100 cm dengan diameter 10-30 cm, dimaksudkan sebagai

lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkan kembali ke dalam tanah. Biopori
memperbasar daya tampung tanah terhadap air hujan, mengurangi genangan air yang salanjutnya
mengurangi limpahan air hujan turun ke sungai. Dengan demikian mengurangi juga aliran dan
volume air sungai ketempat yang lebih rendah.

Teknologi biopori yang dicetuskan oleh Ir Kamir R Brata, M Sc dari Institut Pertanian Bogor
(IPB) dengan memanfaatkan aktifitas organisme kecil dan mikroorganisme untuk menguraikan
sampah organik di dalam lubang. Makhluk-makhluk yang hampir tidak pernah hadir dalam ruang
sadar kita ini membuat lubang-lubang kecil selama proses penguraian. Dalam waktu 2-4 minggu
proses penguraian menghasilkan pupuk yang berguna sebagai nutrisi tanaman dan menyehatkan
tanah.

Membuat lubang biopori bukanlah pekerjaan yang susah, hanya memang memerlukan daya yang
cukup besar. Kedalaman yang disarankan adalah 80-100 cm, kedalaman yang memungkinkan
organisme pengurai bekerja dengan optimal. Sedangkan diameter yang disarankan adalah 10-30
cm. Lubang resapan biopori ini setelah selesai dibuat harus diisi dengan sampah organik ( daun-
daunan atau sisa sayuran atau sisa makanan )

Apabila teknologi biopori ini dapat diaplikasikan di tiap-tiap halaman rumah warga mungkin
aliran air hujan di jalan-jalan kampung atau gang akan semakin berkurang, sampah daun-daun
dan sisa makanan juga dapat terkelola dengan bijak dan kualitas tanah di sekitar rumah kita akan
semakin sehat, apalagi kalau kemudian dilanjutkan dengan penghijauan di halaman rumah kita
masing-masing, alangkah indah dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai