Anda di halaman 1dari 2

PENCEMARAN TANAH DAN AIR TANAH

1) Jelaskan sifat kimia tanah!


Beberapa sifat kimia tanah antara lain :

 Derajat Kemasaman Tanah (pH)


Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan
dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+)
di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ didalam tanah, semakin masam tanah
tersebut. Di dalam tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula ion OH-, yang
jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H+. pada tanah-tanah masam
jumlah ion H+ lebih tinggi daripada OH-, sedang pada tanah alkalis kandungan
OH- lebih banyak daripada H+. Bila kandungan H+ sama dengan OH- , maka
tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH = 7.

 C-Organik
Kandungan bahan organik dalam tanah merupakan salah satu faktor yang berperan
dalam menentukan keberhasilan suatu budidaya pertanian. Hal ini dikarenakan
bahan organik dapat meningkatkan kesuburan kimia, fisika maupun biologi tanah.
Penetapan kandungan bahan organik dilakukan berdasarkan jumlah C-Organik.

 N-Total
Nitrogen merupakan unsur hara makro esensial, menyusun sekitar 1,5 % bobot
tanaman dan berfungsi terutama dalam pembentukan protein. Nitrogen dalam tanah
itu sendiri berasal dari bahan organik halus dan bahan organik kasar, pengikatan
oleh mikroorganisme dari N udara, pupuk dan air hujan.

 P-Bray
Unsur Fosfor (P) dalam tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan dan
mineral-mineral di dalam tanah. Fosfor paling mudah diserap oleh tanaman pada
pH sekitar 6-7.

 Kalium (K)
Kalium merupakan Kalium yang dapat dipertukarkan dan dapat diserap tanaman
yang tergantung penambahan dari luar, fiksasi oleh tanahnya sendiri dan adanya
penambahan dari kaliumnya sendiri.

 Natrium (Na)
Natrium merupakan unsur penyusun lithosfer keenam setelah Ca yaitu 2,75% yang
berperan penting dalam menentukan karakteristik tanah dan pertumbuhan tanaman
terutama di daerah kering dan agak kering yang berdekatan dengan pantai, karena
tingginya kadar Na di laut, suatu tanah disebut tanah alkali jika KTK atau muatan
negatif koloid-koloidnya dijenuhi oleh ≥ 15% Na, yang mencerminkan unsur ini
merupakan komponen dominan dari garam-garam larut yang ada. Pada tanah-tanah
ini, mineral sumber utamanya adalah halit (NaCl).
 Kalsium (Ca)
Kalsium tergolong dalam unsur-unsur mineral essensial sekunder seperti
Magnesium dan Belerang. Ca2+ dalam larutan dapat habis karena diserap tanaman,
diambil jasad renik, terikat oleh kompleks adsorpsi tanah, mengendap kembali
sebagai endapan-endapan sekunder dan tercuci.

 Magnesium (Mg)
Magnesium merupakan unsur pembentuk klorofil. Seperti halnya dengan beberapa
hara lainnya, kekurangan magnesium mengakibatkan perubahan warna yang khas
pada daun.

2) Jelaskan peranan pH tanah!

Pengaruh utama pH di dalam tanah adalah pada ketersediaan dan sifat meracun unsur
seperti Fe (besi), Al (Alumunium), Mn (Mangan), B (Boron), Cu (seng). Di dalam
tanah pH sangat penting dalam menentukan aktifitas dan dominasi mikroorganisme,
dalam hubungannya dengan peoses proses yang sangat erat hubungannya dengan
mikroorganisme seperti siklus hara (nitrifikasi, denitrifikasi), penyakit tanaman,
dekomposisi dan sintesis senyawa kimia organik dan transport gas ke atmosfer.

3) Jelaskan yang dimaksud dengan kapasitas tukar kation!

Kapasitas tukar kation adalah kemampuan tanah untuk menyerap dan menukar atau
melepaskan kembali ke dalam larutan tanah.

4) Jelaskan yang dimaksud dengan kejenuhan basa!

Kejenuhan basa (KB) adalah persentase dari total kapasitas tukar kation (KTK) yang
ditempati oleh kation-kation basa seperti kalium, kalsium, magnesium, dan natrium.
Nilai KB berhubungan erat dengan pH dan tingkat kesuburan tanah. Kemasaman akan
menurun dan kesuburan akan meningkat dengan meningkatnya KB. Laju pelepasan
kation terjerab bagi tanaman tergantung pada tingkat kejenuhan basa tanah.
Kejenuhan basa tanah berkisar 50%-80% tergolong mempunyai kesuburan sedang dan
dikatakan tidak subur jika kurang dari 50%.

5) Jelaskan yang dimaksud dengan bahan organik tanah!

Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang


sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi
maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia
heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai