Anda di halaman 1dari 10

4.

8 Hasil Observasi St puteran

STASIUN PUTERAN

Proses putaran bertujuan untuk memisahkan Kristal Kristal dan larutannya


sehingga diperoleh Kristal yang memenuhi syarat. Pemisahan ini dilakukan
dengan cara memasukkan masakan ke dalam alat pemutar yang dilengkapi
saringan pada dindingnya. Akibat pemutaran ini cairan akan menembus lubang
saringan sedangkan massanya akan menempel pada dinding saringan. Dengan
demikian Kristal gula akan terpisahkan dari larutannya.
Pada stasiun putaran ini terdiri dari 3 bagian, yaitu :
a. Stasiun putaran gula SHS (Superior Head Sugar)
b. Stasiun putaran gula A dan B
c. Stasiun putaran gula D

1. Stasiun Putaran Gula SHS


Pada stasiun putaran ini menggunakan kecepatam putaran 1100 rpm, berfungsi
untuk memisahkan Kristal dan larutannya sehingga diperoleh Kristal yang
memenuhi syarat. Prosesnya yaitu gula dari pan masakan masuk ke palung
pendingin kemudian dipompakan ke tangki mixer kemudian dimasukan ke
putaran kemudian ditambahkan air panas yang bersuhu 800C yang disemprotkan
menggunakan pompa. Pada putaran ini terjadi pemisahan antara gula dengan
stroop dimana stroop ini dimasak kembali untuk bibit gula A. hasil putaran ini
akan diperoleh gula Kristal yang kemudian dimasukkan ke talang goyang (Screw
Conveyo ).
Pada proses putaran ini dihasilkan gula standart dengan kandungan 80% SHS
dari screw conveyor masuk ke pengering yang bersuhu 800C dengan
menggunakan pengering system continue yang panas atau suhunya berasal dari
blower. Dari pemanas ini masuk ke pipa pendingin (Fan) dan disaring dengan 3
saringan yang ukurannya berbeda, yaitu 24 x 24 mm, 8 x 8 mm, 4 x 4 mm,
sedangkan standart ukuran produksinya adalah 8 x 8 mm. hasil yang ukurannya
tidak standart dilebur kembali untuk bahan masakan A dan B.
Gambar 4.27 Alat Pemutaran HGF (high grade fugal)

Keterangan Gambar
1. Katup pengisian 7. Katup pengeluaran
8. Chute pengeluaran gula
2. Saringan kerja (working screen)
9. Pipa saluran pengeluaran stroop
3. Penahan saringan kerja (backing
10. Pipa air siraman
screen) 11. Pipa uap
4. Basket 12. Alat control (touch screen)
5. Rem 13. Elecktro motor
6. Scrapper 14. Poros penggerak
5.
1) Cara kerja alat pemutaran HGF (High Grade Fugal)
6. Kerja HGF dijalankan secara discontiue automatic yang
mempunyai beberapa tahapan kerja dengan tingkat kecepatan putaran yang
berbeda-beda dalam 1 siklus, dimana tiap tingkat putaran dan tahapan
diatur oleh pengatur waktu secara otomatis sesuai dengan penyetelan.
a. Tahap pencucian (50-80 rpm)
b. Tahap pemasukan bahan ( 180 rpm)
c. Tahap pemberian air siraman (800 rpm)
d. Tahap pemberian uap untuk putaran SHS (1100 rpm)
e. Tahap sekrap (50-80 rpm)
7. Selesai sekrap, HGF akan mengulangi kerja yang sama seperti semula.
8.
9.

Chart Title
1200
1100 1100

1000

800
800

Putaran (Rpm) 600

400

180 180
200

50 50 50 50

10.
11.
2) Data Teknik
12. Type : Riem Gedreven
13. Ukuran Tromol : 18 inchi x 30 inchi
14. Putaran : 1100 rpm
15. Jumlah alat : 11 buah
3) Alat Kelengkapan
a. Panel control
16. Berfungsi untuk mengamati besaranya beban LGC
b. Saluran uap
17. Berfungsi untuk membersihkan basket dan saringan
c. Saluran air panas
18. Berfungsi untuk pencucian dan mempermudah pemisahan
massquite atau magma yang terlalu pekat
4) Perawatan
a. Dalam masa giling
a) Pelumasan pada block bearing 1 bulan 1x
b) Mengontrol kondisi talang 1 jam 1x
c) Mongontrol getaran putaran motor 1 jam 1x
b. Luar masa giling
a) Bongkar dan bersihkan body.
b) Bongkar periksa metal/bearing.
c) Lepas dan perbaiki valve, basket, shaft. Lalu Basket dibalans.
d) Angkat dan periksa drive motor.
e) Perbaiki peralatan peneomatik.
19.
2. Stasiun Putaran Gula A dan B
20. Pada stasiun putaran yang mempunyai kecepatan 900 rpm,
menghasilkan gula dan stroop dan hasil stroop akan dimasak kembali. Pada
PG. Modjopanggoong hanya di hasilkan gula produksi SHS.
1) Data Teknik
21. Type : BMA
22. Ukuran tromol : 18 inchi x 30 inchi
23. Putaran : 900 rpm
24. Jumlah alat : 11 buah
2) Perawatan
a. Dalam masa giling
a) Pelumasan pada block bearing 1 bulan 1x
b) Mengontrol kondisi talang 1 jam 1x
c) Mongontrol getaran putaran motor 1 jam 1x
b. Luar masa giling
a) Control bearing penggerak
b) Perbaikan kipas motor
25.
3. Stasiun Putaran Gula D
26. Pada stasiun putaran ini mempunyai kecepatan 900 rpm.
Dihasilkan gula yang mana terjadi pemisahan antara gula dengan tetes.Karena
sifat chemistnya berwarna hitam maka hasilnya dilebur kembali untuk
mencapuri nira di peti silfitasi.
1) Data Teknik
27. Lebar : 180 x 925 mm
28. Panjang : 8.480 mm
29. Panjang talang selatan : 100 mm x 900 mm
30. Eksentrik : 20 mm
31. Putaran as penggerak : 250 rpm dan 290 rpm
32. Jumlah alat : 2 buah 6
2) Perawatan
a. Dalam masa giling
a) Pelumasan pada block bearing 1 bulan 1x
b) Mengontrol kondisi talang 1 jam 1x
c) Mongontrol getaran putaran motor 1 jam 1x
b. Luar masa giling
a) Control bearing penggerak
b) Perbaikan kipas motor

33.

34. Gambar 4.28 Putaran Low Grade Fugal Gula D


35. Keterangan :
1. Pipa pemasukan 9. Ruang gula
2. Katup pengisian 10. Lubangan
3. Pipa krenseng
4. Pipa air
5.

Saringan
pengeluaran
6. Pipa contoh
11. Corong
7. Basket
12. Tuas katup pengisian
8. Saluran tetes atau stroop
13. Karet pengubung
14. Motor

c.9

c.10 4.9 Hasil Observasi St penyelesaian

c.11 STASIUN PENYELESAIAN

c.12 Gula dari unit pemutaran keluar dengan keadaan panas dan basah
dengan ukuran Kristal yang berbeda beda. Untuk itu Kristal gula perlu
dikeringkan dan disaring. Pengeringan perlu dilakukan dengan cara melewatkan
gula melalui talang getar yang panjang untuk mendinginkan dihembus udara
kering dari blower pada talang getar tersebut. Setelah melewati talang getar gula
di naikan ke penyaringan.Dalam penyaringan ini didapat gula halus, gula kasar
dan gula standart sebagai produk yang diinginkan. Gula halus dan gula kasar
dilebur kembali dengan cara mencapurnya dengan nira kental sebagai bahan
masakan sedangkan gula standart dikemas dalam karung plastic dengan berat 50
kg/sak, selanjutnya dilakukan penggudangan.
c.13 Daya tahan gula tergantung dari kadar air yang terkandung, maka
gula yang masuk gudang harus memenuhi syarat:
a. Gula harus kering
b. Besar Kristal harus standart
c. Gula harus ditimbang terlebih dahulu
d. Jahitan karung harus kuat dan tidak bocor
e. Bersih dari kotoran dan warna gula harus sesuai dengan standart P3GI ( Pusat
Penelitian Perkebunan Gula Indonesia.
c.14 Penetapan kualitas gula yang dihasilkan pabrik gula adalah
ditentukan oleh P3GI, maka setiap periode pengiriman contoh gula yang mewakili
gula produk selama satu periode. Untuk pemasaran gula dilakukan dengan cara
pelelangan, dimana pelelangan tersebut dilakukan Direksi PT. Perkebunan
Nusantara X (Persero) dan pengambilan gula dalam gudang disaksikan oleh
pabrikasi, Tata Usaha Keuangan (TUK).
c.15 Dari uraian diatas mengenai stasiun penggilingan sampai stasiun
penyelesaian mengambil dari buku Materi incompany training PT. PEREBUNAN
XXI XXII (persero) dan kondisi yang ada di PG. Modjopanggoong.
1. Spesifikasi alat dan perawatan pada stasiun puteran
1) Talang Goyang (Grasshopper Conveyor)
a. Fungsi
c.16 Berfungsi sebagai pengangkut gula A/gula SHS dari satuan alat
proses ke alat proses lainnya.
b. Cara Kerja
c.17 Gula yang keluar dari putaran akan jatuh ke Grasshopper
Conveyor, yang dibuat maju mundur oleh motor listrik melalui perantara
mekanisme engkol. Pada saat gerakan mundur, gula akan melakukan
kedepan dan pada saat gerakan maju gula akan tertahan. Demikian
seterusnya hingga gula sampai kealat proses berikutnya.

1
4

c.18 Gambar 4.29 Talang Goyang


c.19 Keterangan :
1. Meja talang goyang 4. Bandul perata
2. Tiang talang goyang 5. As talang goyang
3. Motor pengerak
c. Cara Perawatan
1. Dalam masa giling
a) Periksa kekencangan baut pondasi.
b) Periksa kondisi pegas.
c) Periksa dan tambah pelumas.
2. Luar masa giling
a) Bongkar dan bersihkan talang.
b) Bongkar dan periksa metal.
c) Coba dan amati gerakan talang.
d) Periksa kondisi pondasi.
d.
2) Air Drying (pengering)
e.Berfungsi untuk mengeringkan dan mendinginkan kembali gula SHS,
dengan cara menghembuskan udara panas dan udara dingin pada gula SHS.
f. Gambar 4.30 Air Drying (pengering)
g. Keterangan Gambar

1. Pen 9. Sugar scruber


2. Masukan gula 10. Pompa gula debu
3. Lubang udara kering 11. Tempat gula debu
4. Penghisap debu 12. Conveyor
5. Badan pengering gula 13. Corong gula
6. Lubang udara dingin 14. Motor
7. Penangkap gula debu 15. Pegas
8. Ludu ced fan
16.
a. Cara Kerja Air Drying (pengering)
17. Gula SHS akan masih melalui saluran pemasukan dan jatuh pada
talang gula, yang masuk diberi hembusan udara pada 80 C. Karena talang ini
bergerak maju mundur, maka gula yang bergerak diatasnya akan bergerak maju
kedepan.
18. Sebelum gula keluar melalui salurannya, terlebih dahulu diberi
hembusan udara dingin 30 C, sehingga gula kembali normal. Debu gula yang
terbawa hembusan udara akan terhisap oleh penangkapan debu gula dan
ditampung oleh satu tangki yang berisi air dipompa ke stasiun masakan.
b. Data Teknik
19. Lebar : 180 x 925 mm
20. Panjang : 8.480 mm
21. Panjang talang selatan : 100 mm x 900 mm
22. Eksentrik : 20 mm
23. Putaran as penggerak : 250 rpm dan 290 rpm
24. Jumlah alat : 2 buah
c. Perawatan
1) Dalam masa giling
a) Pembersihan saringan 8 jam 1 x
b) Control baut-baut pengikat pegas
c) Pelumasan engkol pengerak saringan
d) Pelumasan bearing motor penggerak 8 jam 1 x
2) Luar masa giling
a) Perbaikan engkol saringan
b) Control bearing sarringan
c) Pembersihan saringan

25.

Anda mungkin juga menyukai