TINJAUAN PUSTAKA
2. Kegunaan HACCP
Kegunaan HACCP adalah untuk mencegah penarikan makanan,
meningkatkan jaminan Food Safety, pembenahan dan pembersihan unit
pengolahan (produksi), mencegah kehilangan kepercayaan terhadap konsumen
atau pasien, mencegah pemborosan biaya.
Terdapat beberapa keuntungan pokok yang diperoleh pemerintah dan
instansi kesehatan serta konsumen dari penerapan HACCP sebagai alat pengatur
keamanan makanan:
a. HACCP adalah suatu pendekatan yang sistematis yang dapat
diterapkan pada semua aspek dari pengamanan makanan, termasuk
bahaya secara biologi, kimia, dan fisik pada setiap tahapan dari rantai
makanan mulai dari bahan baku sampai penggunaan produk akhir.
b. HACCP dapat memberikan dasar nuansa statistik untuk
mendemonstrasikan kegiatan yang dapat atau mungkin dilakukan
untuk mencegah terjadi bahaya sebelum mencapai konsumen.
c. Sistem HACCP memfokuskan kepada upaya timbulnya bahaya dalam
proses pengolahan makanan.
d. Penerapan HACCP melengkapi sistem pemeriksaan oleh pemerintah
sehingga pengawasan menjadi optimal.
e. Pendekatan HACCP memfokuskan pemeriksaan kepada tahap kegiatan
yang kritis dari proses produksi yang langsung berkaitan dengan
konsumsi makanan.
f. Sistem HACCP meminimalkan risiko kesehatan yang berkaitan dengan
konsumsi makanan.
g. Dapat meningkatkan kepercayaan akan keamanan makanan olahan dan
karena itu mempromosikan perdagangan dan stabilitas usaha makanan.
3. Prinsip HACCP
Ada tujuh prinsip HACCP yang telah ditetapkan untuk menjamin
keamanan suatu produk pangan, yaitu :
a. Mengidentifikasikan bahaya (Hazard) dan penetapan resiko yang
berhubungan dengan pertumbuhan, pemanenan, bahaya mentah
ingredient, pengolahan pangan dan distribusi penjualan, persiapan, dan
konsumsi.
b. Penetapan di titik pengendalian kritis (CCP = Critical Control Point)
yaitu untuk mengendalikan bahaya yang mungkin terjadi.
c. Penetapan batas kritis yang harus di penuhi untuk setiap CCP yang di
tentukan.
d. Pemantauan CCP / penetapan prosedur untuk CCP.
e. Penetapan tindakan koreksi yang harus di lakukan jika terjadi
penyimpangan selama pemantauan.
f. Penyusunan sistem pencatatan yang efektif yang merupakan dokumen
penting program HACCP (dokumentasi).
g. Penetapan prosedur verifikasi untuk membuktikan bahwa sistem
HACCP telah dilakukan secara efektif.
3. Bahaya Fisik
Bahaya fisik terdiri benda-benda asing yang mencemari bahan
pangan pada berbagai tahap pengolahan, misalnya selama pemanenan,
penanganan, proses pengolahan, pengemasan, peyimpanan, distribusi,
hingga penyajian pada konsumen. Beberapa benda asing yang mungkin
terdapat didalam bahan pangan dan sumbernya.
Berbagai benda asing yang mengkontaminasi produk pangan
olahan jelas menggangu estetika disamping dapat menimbulkan bahaya,
baik dari segi kesehatan maupun segi ekonomi. Apabila konsumen
menyadari hal tersebut, tentu tidak akan mau menerima produk yang
tercemar dengan beberapa benda asing. Hanya saja kepedulian konsumen
kadang masih relatif rendah dan mau menerima produk yang tecemar
kerikil, potongan kayu atau rambut. Adapun cara menghindari dari bahaya
dalam pangan :
a. Untuk menghindari bahaya biologis, jauhkan atau lindungi bahan
pangan atau makanan dari cemaran mikroba, misalnya dengan cara
melindungi atau (menutup) bahan pangan atau makanan dari serangan
hama seperti lalat, kecoa, tikus, dan binatang pembawa penyakit
lainya. Memilih bahan pangan yang bermutu baik adalah suatu cara
yang paling utama dalam menghindari bahaya biologis.
b. Untuk menghindari bahaya kimia jauhkan atau lindungi bahan pangan
dari cemaran kimia, misalnya dengan mengolah pangan di tempat
yang jauh dari sumber pencemaran seperti tempat penyimpanan
pupuk, insektisida, oil dan sebagainya. Menggunakan bahan pangan
yang bersih bebas pestisida adalah cara lainnya untuk menghindari
dari bahaya kimia.
c. Untuk menghindari bahaya fisik gunakan hanya bahan yang sudah
bersih dari kerikil, atau cemaran fisik lainnya. Sortasi dan mencuci
adalah tahap-tahap pengolahan yang baik untuk menghindari bahaya
fisik.
KATEGORI KARAKTERISTIK
KETERANGAN
RESIKO BAHAYA
0 0 (tidak ada bahaya) TIDAK mengandung bahaya A s.d. F
I (+ Mengandung satu bahaya A s.d.F
II (++) Mengandung dua bahaya A s.d. F
III (+++) Mengandung tiga bahaya A s.d. F
IV (++++) Mengandung empat bahaya A.sd.F
V (+++++) Mengandung lima bahaya A s.d.F
VI A+ (kategori khusus) Kategori resiko paling tinggi (semua
dengan atau tanpa makanan yang mengandung bahaya
bahaya F A)
e. Penyimpanan telur
Menurut Paula Figoni (2008), penyimpanan telur memegang
peran penting dalam menjaga kualitas telur. Faktor faktor yang perlu
diperhatikan adalah:
1) Menyimpan telur dengan suhu 12 - 15 C dan kelembaban 70
80%.
2) Ruang penyimpanan telur jauh dari benda benda yang berbau
tajam (misalnya seperti bawang).
f. Penanganan telur
Menurut Paula Figoni (2008), dalam penanganan sebelum
menggunakan telur, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan:
1) Buang telur yang sudah memiliki bau yang tidak enak / menyengat.
Itu bertanda bahwa telur sudah busuk.
2) Jangan mencuci telur sebelum digunakan. Telur sudah dibersihkan
& disanitasi oleh penjual ( packer ).
3) Jangan memecahkan telur telur dalam jumlah banyak lalu
menggunakannya di lain waktu sebab telur yang sudah dipecahkan
dari kulitnya biasanya bakteri akan berkembang biak.
4) Jangan memecahkan telur langsung ke bahan makanan lainnya atau
ke telur lainnya. Ini bertujuan untuk menghindari adanya telur
busuk yang masuk ke bahan makanan lainnya & mencegah
pecahan kulit telur masuk ke bahan makanan lainnya.
5) Gunakan peralatan yang bersih dalam menggunakan telur untuk
menghindari terjadinya kontaminasi silang ( cross contamination ).
6) Bersihkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan telur apabila
ingin mengurus makanan lain untuk menghindari terjadinya
kontaminasi silang ( cross contamination ).
g. Uji organoleptik
Menurut Soewarno & Soekarto (1981), pengujian organoleptik
adalah pengujian yang didasarkan pada proses penginderaan.
Penginderaan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu
kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat sifat benda karena
adanya rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda
tersebut. Penginderaan dapat juga berarti reaksi mental (sensation )
jika alat indra mendapat rangsangan (stimulus ). Reaksi atau kesan
yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat berupa sikap untuk
mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan benda
penyebab rangsangan.
4. Bawang Bombay
Bawang bombay adalah salah satu jenis bawang. Bedanya bawang
bombay memiliki ukurang yang lebih besar dari bawang putih dan bawang
merah. Bawang bombay memiliki warna kulit coklat terang, berbentuk
bulat dan umumnya memiliki besar seperti kepalan tangan orang dewasa.
Bawang bombay memilki lapisan daging yang tebal. Bawang bombay ini
kegunaanya sama seperti bawang merah dan bawang putih yaitu sebagai
penambah rasa dan aroma. Aroma bawang bombay yang cukup kuat dan
rasa dari bawang bombay yaitu manis sehingga sangat cocok untuk
membuat masakan. Bawang bombay tidak hanya digunakan untuk
campuran masakan saja tapi dapat juga digoreng langsung dengan
menggunakan tepung siap saji. Rasanya manis dan ada sensasi kriuk dari
bawang bombay goreng tepung atau lebih dikenal dengan onion ring.
Bawang bombay sebagai sayuran yang kaya akan nutrisi. Dalam
bawang bombay mengandung banyak zat yang dapat melawan kanker,
mengontrol kadar gula darah, mencegah terjadinya penggumpalan darah,
memperlancar pencernaan, mengurangi hipertensi, menjaga kesehatan
otak, dan memperkuat tulang dan jaringan pembuluh. Selain itu, bawang
bombay juga berfungsi sebagai antioksidan karena terdapat vitamin C di
dalamnya.
Bawang bombay memiliki aroma yang cukup kuat dan rasa yang
manis. Bawang bombay memiliki beragam ukuran dari yang kecil hingga
yang besar. Namun yang sering Anda temui adalah yang memilki ukuran
sedang. Cara mengolah bawang bombay sama saja pada setiap ukurannya.
Untuk menjadikan onion ring tidak dianjurkan menggunakan bawang
bombay yang memiliki ukuran yang kecil karena akan menyulitkan ketika
dipotong.
5. Bawang Putih
Bawang putih memiliki nama ilmiah Allium sativum, merupakan
tumbuhan yang berasal dari Asia. Tanaman Bawang putih memiliki tinggi
sekitar 50 sampai 60 cm serta termasuk dalam keluarga Liliacea. Bawang
putih sering digunakan dalam metode pengobatan yang bisa dikonsumsi
dalam bentuk segar, maupun dicampur sebagai bumbu masakan yang
banyak dijumpai di berbagai negara khususnya di Asia. Bawang putih
yang baik memiliki umbi yang penuh, tidak terlalu lunak, tidak rusak atau
bernoda serta tidak bertunas. Di dalam 100 gram bawang putih,
mengandung 149 kkal energi, 33,06 gram karbohidrat, 0,5 gram lemak,
6,39 gram protein, dsb.
Bawang putih berkhasiat sebagai antibiotik alami bagi tubuh
manusia. Selain itu bawang putih juga dapat menurunkan kadar kolesterol
dalam makanan yang berlemak. Maka dari itu, banyak sekali masakan di
Asia yang menggunakan bawang putih sebagai salah satu bumbunya.
Bawang putih sering digunakan untuk mengobati nyeri sendi atau rematik,
penangkal influenza, memusnahkan cacing, serta dapat digunakan untuk
meredakan insomnia. Selain itu, bawang putih juga dapat membantu
pencegah berbagai penyakit yang menakutkan seperti stroke, hipertensi,
diabetes, jantung koroner, kolesterol tinggi dan bahkan dalam pencegahan
kanker. Bahkan dalam sebuah penelitian, bawang putih juga dapat
mencegah obesitas serta dapat menurunkan berat badan.
6. Garam
Garam dapur adalah sejenis mineral yang lazim dimakan manusia.
Bentuk kristal putih, dihasilkan dari air laut. Biasanya garam dapur yang
tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl). Garam dapat
digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Bahaya yang
mungkin terdapat pada garam adalah Salmonella (yang hidup pada
kandungan garam 6%), Listeria monocytogenes (yang hidup pada
kandungan garam 10%), Staphylococcus aureus (yang hidup pada
kandungan garam 20%).1 Bahaya tersebut dapat dicegah dengan
penyimpanan yang sesuai, di gudang penyimpanan bahan makanan kering
dengan suhu 10 - 21o C.
7. Saus Tomat
Saus adalah penyedap makanan atau pemberi aroma pada
makanan. Bahan dasar untuk pembuatan saus adalah sayuran, kacang
kacangan, dan buah-buahan,selain itupada pembuatan saus ditambahkan
dengan beberapabahandiantaranya gula, garam, cuka, dan rempah yang
berfungsi untuk penambah aroma. Tekstur dari saus umumnya adalah
kental.
Saus tomat adalah cairan kental yang berbentuk pasta dengan
warna merah yang mempunyai aroma dan rasa yang dapat
meningkatkan cita rasa dari makanan. Saus tomat mengandung air dengan
jumlah yang besar, saus memiliki daya simpan panjang karena
mengandung asam, gula, garam, dan sering kali ditambahkan dengan
pengawet. Saus tomat dibuat dari campuran buah tomat dan bumbuh-
bumbuh. Dan pasta yang digunakan berwarna merah muda sesuai dengan
warna tomat yang digunakan.
8. Wortel
Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang
menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut
berbunga pada tahun kedua. Bagian wortel yang bisa dimakan yaitu bagian
umbi atau akarnya. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan
bunga berwarna putih.
Wortel dapat dimakan dengan berbagai cara. Pada wortel mentah
hanya 3% -ririencha yang dilepaskan selama proses pencernaan, proses
ini dapat ditingkatkan hingga 39% melalui pulping, memasaknya dan
menambahkan minyak sawit. Bisa juga dengan cara di buat jus wortel dan
kandungan vitaminnya hampir sama dengan wortel yang dimakan begitu
saja.
Ciri ciri wortel yang bermutu adalah permukaan halus, warna
wortel yang cerah dengan daun wortel yang berwarna hijau segar dan
masih menempel dengan wortel, wortel tidak retak, tekstur yang tidak
lembek dan tidak bonyok. Kondisi fisik yang kurang bagus dapat
mempengaruhi kualitas dari vitamin buah wortel tersebut.
Manfaat dan khasiat wortel, antara lain dapat mencegah penyakit
kanker, dapat menyehatkan kulit, menjaga kesehatan mata, mengandung
beta karoten yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat membantu
tubuh kita untuk melawan pengaruh negatif dari radikal bebas, mampu
mencegah stroke, dan dapat menurunkan kolesterol. Dalam 100 gram
wortel mengandung 41 kkal energi, 9 gram karbohidrat, 0,2 gram lemak, 1
gram protein, 835 mg vitamin A, 8285 mg beta-karoten, dsb.
9. Tepung Maizena
Tepung maizena adalah tepung berwarna putih yang terbuat dari
saripati biji jagung. Pati jagung merupakan sumber kabohidrat yang biasa
digunakan sebagai bahan pembuat roti, kue kering, biskuit, makanan bayi,
dan lain-lain. Tepung ini jarang digunakan sebagai bahan utama
pembuatan cake, namun seringkali menjadi bahan pelengkap untuk
mendapatkan tekstur sempurna. Dalam pembuatan biskuit, maizena
biasanya dipakai sebagai bahan pembantu untuk merenyahkan biskuit.
Sedangkan untuk pembuatan cake, maizena berfungsi untuk membantu
melembutkan cake.
10. Gula Pasir
Gula pasir adalah 99,9% sakarose murni. sakarose istilah gula tebu
atau bit yang telah di bersihkan. Fungsi gula yang digunakan memberikan
pengaruh terhadap tekstur dan warna kue kering. Penggunaan gula yang
tinggi dapat menyebabkan adonan keras dan regas (mudah patah), daya
lekat adonan tinggi, adonan kuat dan setelah dipanggang bentuk kue
kering menyebar serta memberikan rasa manis (Igfar, 2008).
D. Rancangan Penelitian
Penelitian HACCP ini dilakukan dengan wawancara kepada penjamah
makanan dan ahli gizi di instalasi gizi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon serta
observasi atau mengamati langsung semua tahap pembuatan produk tersebut.
Hal ini dilakukan sebab HACCP merupakan serangkaian kegiatan (dark
pembelian bahan-bahan produk, penerimaan, persiapan, pengolahan,
penyimpanan, sampai dengan pendistribusian). Sehingga harus diamati
dengan seksama untuk mendapatkan hasil yang akurat mengenai higiene dan
sanitasi produk, alat, penjamah dan lingkungan dari proses pembuatan suatu
produk. Diharapkan dengan observasi secara langsung HACCP dapat
mendapatkan data yang valid sesuai dengan data yang didapatkan dari
wawancara terhadap penjamah maupun ahli gizi.