Anda di halaman 1dari 7

SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PENCEGAHAN

PENULARAN HIV / AIDS DARI IBU

KE BAYI

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap ibu hamil terhadap
pencegahan peularan penularan HIV / AIDS ddari ibu k bayi di puskesmas
Umbul Harjo tahun 2011.Metode yang digunakan adalah survey analitik
dengan rancangan penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sejumlah 46 sampel. Alat pengumpul data menggunakan
kuesioner yan telah diuji validitas dan reliabilitasnya serta analisis data
menggunakan uji statistik deskriptif prosentase. Hasil peelitian di
Puskesmas Umbul Harjo Yogyakarta mngenai sikap pencegahan ibu hamil
terhadap HIV/ AIDS,mnunjukan bahwa sebagian besar responden
mempunyai sikap pencegahan yang tinggi terhadap HIV / AIDS,dengan
perseentase 65,2 %. Selain itu, ada 28,3 % responden dengan sikap
pencegahan yang sedang terhadap HIV/ AIDS, dan 6,5 % rsponnden
dengan sikap pencegahan yang rendah terhadap HIV / AIDS. Kesimplan
dari penelitian ini adalah sikap pencegahan penularan HIV / AIDS dari ibu
ke bayi pada ibu hamil di Puskesmas Umbul Harjo tergolong tinngi. Saran
bagi profesi bidan yaitu meningkatkan peran serta dalam memberikan
informasi tentang HIV / AIDS dan pencegahannya pada ibu hamil.

Kata kunci : sikap pencegahan HIV / AIDS ,ibu hamil


A. PENDAHULUAN

a) Latar Belakang

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Virus. HIV menyerang


sistem kekebalan tubuh sehingga dapat menyebabkan kematian .
Walapun penyakit ini sangat berbahaya , namun hingga saat ini AIDS
belum ditmuukan obatnya atau vaksin pencegahannya, yang ada
hanya obat untuk menigkatkan kekebalan tubuh. Virus HIV / AIDS akan
menyebabkan seseorang kebingungan dan kehilangan arah
( Nursalam,2008 ). Oleh karena itu, upaya yang paling tepat adalah
dengan cara melakukan pencegahan ( Richardson,2002 ). Semua orang
beresiko untuk tertular HIV /AIDS, mulai dari bayi, anak-anak , remaja
ataupun dewasa, homoseksual, baik laki laki ataupun perempuan.
Penularan HIV / AIDS dapat melalui berbagai cara , diantaranya dengan
melakukan hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan,transfusi
darah dari orang yang terkontaminasi HIV/AIDS,atau dari ibu yang
terinfeksi HIV/AIDS kepada janin yang dikandungnya ( Yayasan
Spiritia,2010 )

HIV atau virus penyebab AIDS dapat menular dari ibu yang
terinfeksi HIV ke bayinya pada saat hamil. Sekitar 30 % bayi lahir dari
ibu yang terinfeksi HIV , bayi tersebut akan tertular juga tanpa adanya
upaya pencegahan. Bahkan ibu yang mempunyai viral lod yang tinggi
memiliki kecenderungan yang cukup tinggi untuk menularkan HIV
kepada bayinya. Namun, tidak ada jaminan bahwa jumlah viral load
yyang cukup rendah dapat dianggap aman. Infeksi dapat terjadi
kapan saja selama kehamilan , tetapi biasanya terjadi beberapa saat
sebelum atau selama persalinan. Bayi akan lebih cenderung terinfeksi
apabila proses persalinan berlangsung lama. Selama persalinan ini
,bayi yang baru lahir terpajan darah ibunya. Bayi yang meminum air
susu dari ibu yang terinfeksipun juga dapat mengakibatkan infeksi. Ibu
yang positif terinfeksi HIV sebaiknya tidak memberi ASI kepada bayinya
( Hans,2007)

Saat ini, HIV/AIDS merupakan penyakit yang menjadi pendemi di


dunia , diperkiraan sekitar 5,1juta anak di dunia terinfeksi HIV. Hampir
sebagian besar penderita tersebut tertular melalui penularan dari ibu
ke anak . lebih dari 90% penderita AIDS kategori anak-anak, yang
dilaporkan tahun 1994 , terjadi karena transmisi dari ibu hamil ke
bayinya. Penularan terhadap bayi tidak hanya terjadi pada saat
kehamilan tetapi juga terjadi juga pada saat persalinan dan post natal
melalui ASI. Angka kejadian penularan HIV dari ibu ke anak diperkiraan
mencapai 20-30 % . penularan HIV dari ibu ke janin apabila tanpa
dilakukan intervensi dilaporkan brkisar antara 15-45%. Risiko penularan
di negara berkembang sekitar 21-43% lebih tinggi dibandingkan risiko
penularan di negara maju,yaitu sekitar 14-26%. Resiko infeksi
penularan terbanyak terjadi pada saat persalinan yaitu sebesar
18%,kemudian di dalam kandungan sebesar 6% dan pasca persalinan
sebesar 4%. Setiap tahun diperkirakan lebih dari 800.000 bayi
terinfeksi HIV akibat penullaran dari ibu ke bayi. Fenomena ini
diperparah dengan adanya kematian anak yang disebabkan virus
tersebut hingga mencapai 610.000 ( Yudhasmara Foundation,2009)

Di indonesia , menurut Direktur Jendral Pmberantasan Penyakit


Menular dan penyehatan lingkungan departemen kesehtan tercatat
3568 kasus HIV/AIDS dan 20 anak dengan infeksi HIV yang tertular
ibunya pada akhir bulan desmber 2002. Penelitian yang dilakukan
yayasan pelita ilmu dan bagiann kebidanan FKUI/RSCM selama tahun
1999-2001 terhadap pmeriksaan pada 558 ibu hamil di darah miskin
Jakarta, menunjukan hasil bahwa sbanyak 16 orang (2,86%) mengidap
infeksi HIV ( Subdit PMS dan AIDS Ditjeen PPM dan PL Departemen
Kesehatan RI,2002).

HIV/AIDS di Daerah istimewa Yogyakarta sendiri hingga kini


tercatat mencapai 1.183 orang. Jumlah itu merupakan akumulasi sejak
tahun 1992 atau pertama kali kasus HIV/AIDS ditemukan di DIY. Angka
tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan data pada
tahun 2009 yang hanya 899 penderita. Sekarang jumlah
penderitaHIV/AIDS paling tinggi di kota yogyakarta,disusul kabupaten
sleman,bantul,ponorogo, dan gunung kidul ( Riswanto,2010). Dari
kondisi tersebut ,kasus HIV/AIDS dan sikap pencegahan terhadap
HIV/AIDS terutama dari ibu hamil yang ada di sekitar Yogyakarta
menjadi masalah yang patut diangkat untuk diteliti lebih lanjut.
Berkaitan dengan upaya pencegahan ,WHO mengupayakan empat
prong/ pilar untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu ke bayi,
yang dilakukan secara komprehensif . keempat prong/pilar tersebut
secara nasionnal dikoordinir dan dijalankan oleh pemerintah serta
dapat dilaksanakan oleh institusi kesehatan swasta da lembaga
swadaya masyarakat ( Subdit PMS dan AIDS Ditjen PPM dan PL
Departemen Kesehatan RI,2002)

Sikap pencegahan terhadap HIV/AIDS pada ibu hamil sampai saat


ini masih cukup rendah. Sebagian besar masih menganggap bahwa
AIDS hanya terbatas terjadi pada kelompok warga negara asing ,
pekerja seks komersial , pengguna narkoba baik obat maupun suntik
,dan para homoseksual. Dari asumsi ini, tidak disadari bahwa setiap
orang termasuk bayi dalam kandungan ,bisa saja terkena HIV/AIDS
akibat kurangnya kewaspadaan terhadappnceghan HIVV/AIDS . padahal
sikap penceghan peenularan HIV/AIDS dari ibu hamil ke bayi (PMTC )
sangat diperlukan. Jika seorang anak tertular HIV/AIDS dari ibunya
maka ada kemungkinan bahwa anak tersebut akan mengalami
keterlambatan pubertas ddan adrenarchedibandingkan anak usianya
( Yunihastuti,2003)

Dari uraian tentang kasus diatas, penulis teertarik untuk


melakuukan penelitian tentang sikap pencegahan peularan HIV/AIDS
dari ibu hamil ke bayi (PMTC) di Puskesmas Umbul Harjo Yogyakarta
tahun 2011

b) Tujuan penelitian

Tujuan umum penelitian adalah untuk menganalisis sikap ibu


hamil terhadap pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi
(PMTCT) di Puskesmas Umbul Harjo tahun 2011.

Tujuan khusus penelitian adalah :

a. Ingin mengetahui gambaran sikap ibu hamil terhadap pencegahan


penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi (PMTCT) di Puskesmas Umbul
Harjo tahun 2011.
b. Ingin mengetahui gambaran usia ibu hamil di Puskesmas Umbul
Harjo tahun 2011
c. Ingin mengetahui gambaran pekerjaan ibu hamil di Puskesmas
Umbul Harjo tahun 2011.
d. Ingin mengetahui gambaran pendidikan ibu hamil terhadap
pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi (PMTCT) di
Puskesmas Umbul Harjo tahun 2011.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. DEFINISI
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang
menyebabkan penyakit AIDS yang termasuk kelompok retrovirus.
Seseorang yang terinfeksi HIA , aka mengalami infksi seumur hidup.
Keanyaka orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap asimtomatik ( tanpa
tanda dan gejala dari suatu penyakit) untuk jangka waktu
lama.meski demikian , sebetulnya mereka telah dapat menulari
orang lain.
AIDS adalah singkatan acquired immunne dficiency syndrome
Acquired artinya tidak diturunkan , tetapi di dapat , immune
adalah sistem daya tangkal atau kekebalan tubuh terhadap
penyakit. Deficiency artinya tidak cukup atau kurang, dan syndrome
adalah kumpulan tanda dan gejala penyakit. AIDS adalah bentuk
lanjuttan dari infeksi HIV , yang merupakan kumpulan menurunnya
gejala sistem kekebalan tubuh ,sehingga penderita tidak dapat
menhan srangan infeksi jamur ,bakteri,atau virus. Kebanyakan orang
dengan HIV akan meninggal dalam beberapa tahun setelah tanda
pertamma AIDS muncul bila tidak ada pelayanan dan terapi yang
diberikan.

2. CARA PENULARAN HIV


a) Hubungn seksual
b) Pajanan oleh darah,produk darah, atau organ dan jaringan yang
terinfeksi
c) Penularan dari ibu ke anak
HIV tidak ditularkan melalui
bersalaman,berpelukan,brsentuhan,atau
berciuman,penggunaaan toilet umum,kolam renang, alat
makan atau minum bersama,ataupun gigitan serangga

3. FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PENULARAN HIV DARI IBU


KE ANAK
a) Faktor ibu
Jumlah virus
Jumlah sel CD 4
Status gizi selama hamil
Penyakit infeksi selama hamil
Gangguan pada payudara
b) Faktor bayi
Usia kehamilan dan berat badan bbayi saat lahir
Periode pemberian ASI
Adanya luka dimulut bayi
c) Faktor obstretik
Jenis persalinan
Lama persalinan
Ketuban pecah lebih dari 4 jam sebelum persalinan
Tindakan episiotomi,ekstraksi vakum dan
forcep,meningkatkan risiko penularan HIV karena berpotensi
melukai ibu dan bayi

4. RISIKO PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK


a. Masa kehamilan
0-14 mg 1%
14- 36 mg 4%
36 mg kelahiran 12%
b. Selama persalinan 8%
c. Post partum melalui asi
0-6 bulan 7%
6-24 bulan 3%
5. PENCEGAHAN PENULARAN HIV
Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dilaksanakan
melalui kegiiatan komprehensif yang meliputi empat pilar ( 4
prong),yaitu:

a. Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi (15-


49 tahun)
b. Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada
perempuan HIV positif
c. Pencegahan penularann HIV dari ibu hamil ke bayi yang
dikandungnya
d. Dukungan psikologis , sosial,dan perawatan kesehatan
selanjutnya kepada ibu yang terinfeksi HIV dan bayi serta
keluarganya.

6. METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN

Metode penelitian menggunakan jenis pennelitian kuantitatif


dengan pendekatan deskriptif , yaitu untuk mengidentifikasi sikap
ibu hamil terhadap pencegahan penyakit HIV/AIDS di Puskesmas
Umbul Harjo Yogyakarta tahu 2011.

7. POPULASI DAN SAMPLE PENELITIAN


Populasi dalam penelitian ini ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di Puskesmas Umbul Harjo Yogyakarta tahun
2011 sebanyak 46 orang.
Teknnik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh
yaitu ibu hamil yang mau menjadi responden.

8. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Puskesmas Umbul Harjo Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai