DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................1
Daftar isi......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...........................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................5
BAB II ISI...............................................................................................6-11
A. KESIMPULAN..................................................................................... 11
B. SARAN.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...13
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat sehingga Makalah dengan judul Universal precautions ini dapat terselesaikan
pada waktunya, makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah tugas yang
ditetapkan oleh dosen.
Makalah Ini tidak akan terwujud tanpa bantuan beberapa pihak yang sedianya siap
membantu dan memberi support dan dorongan pada saat proses pembuatan makalah
Universal precautions, Akhir kata, semoga apa yang telah kami kerjakan ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membaca makalah ini .
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
bersinggungan dengan darah, cairan tubuh pasien dan penggunaan benda tajam yang
berpotensi terjadinya perlukaan.
2. Rumusan Masalah
ISI
A. Pengertian
Universal Precaution (Kewaspadaan universal) adalah langkah sederhana pencegahan infeksi
yang mengurangi resiko penularan dari patogen yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh
diantara pasien dan pekerja kesehatan.
C. Penggunaan
Universal precautions yang biasanya dilakukan dalam lingkungan di mana para pekerja terkena
cairan tubuh, seperti:
1. Darah
2. Semen
3. Sekresi vagina
7
4. synovial cairan
5. cairan ketuban
6. Cerebrospinal cairan
7. cairan pleura
8. peritoneal cairan
9. perikardial cairan
Universal precautions adalah teknik pengendalian infeksi yang dianjurkan mengikuti wabah
AIDS di tahun 1980-an. Setiap pasien diperlakukan sebagai jika tindakan pencegahan terinfeksi
dan karena itu dilakukan untuk meminimalkan risiko.
Pada dasarnya, Universal precautions kebiasaan kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan
dan penggunaan sarung tangan dan hambatan lainnya, penanganan yang tepat pada jarum suntik
dan pisau bedah, dan teknik aseptik.
Peralatan
Pakaian pelindung seperti:
1. Gaun
2. Sarung tangan
3. Eyewear (kacamata)
4. Perisai wajah
E. Standard Kewaspadaan
1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan saat menyentuh cairan tubuh, kulit tak utuh dan membran mukosa
3. Pakai masker, pelindung mata, gaun jika darah atau cairan tubuh mungkin memercik
4. Tutup luka dan lecet dengan plester tahan air
5. Tangani jarum dan benda tajam dengan aman
6. Buang jarum dan benda tajam dalam kotak tahan tusukan dan tahan air
7. Proses instrumen dengan benar
8. Bersihkan tumpahan darah dan cairan tubuh lain segera dan dengan seksama
9. Buang sampah terkontaminasi dengan aman
5. Pengelolaan limbah
Limbah rumah sakit atau di pelayanan kesehatan adalah limbah yang dihasilkan oleh seluruh
kegiatan rumah sakit dan limbah yang terbanyak adalah limbah infeksium yang memerlukan
penerangan khusus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah diuraikan diatas sebelumnya, maka pada bagian akhir
ini penulis dapat membuat beberapa kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku dalam menerapkan universal precaution di Pusat Layanan Kesehatan Qatar, yaitu:
1. Sebagian besar perawat Indonesia yang bekerja di Qatar adalah laki laki dengan prosentase 84,6 % ,
sedangkan perawat perempuan sebanyak 15,4%.
2. Sebagian besar perawat Indonesia berusia kurang dari 40 tahun, dengan prosentase 65,4 %,,
sedangkan responden yang berusia diatas 40 tahun sebanyak 34,6%.
3. Sebagian besar Perawat Indonesia berpendidikan DIII, sebanyak 65,4%, kemudian perawat
berpendidikan SPK sebanyak 23,1%, sedangkan yang berpendidikan sarjana 11,5%.
4. Ditinjau dari pengalaman kerja, secara umum perawat Indonesia sudah memiliki pengalaman kerja
yang cukup lama, yaitu 11,5% masa kerja 6 10 tahun, dan 88,5% dengan masa kerja > 10 tahun.
5. Perawat Indonesia yang bekerja di pusat layanan kesehatan Qatar tersebar di beberapa lokasi kerja,
seperti ; 13,5% bekerja di ambulans, 25,0% bekerja di klinik, 7,7% bekerja di rumah sakit,
sedangkan sebagian besar (53,8%) bekerja di ambulans dan klinik.
6. Terdapat hubungan antara ketersediaan sarana dan prasarana dengan perilaku perawat Indonesia
dalam menjalankan prosedur tindakan pencegahan universal di lingkungan kerja.
7. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang prosedur tindakan pencegahan
universal terhadap perilaku perawat Indonesia dalam menjalankan prosedur tindakan pencegahan
universal di pusat layanan kesehatan.
8. Tidak terdapat hubungan antara sikap perawat terhadap penerapan prosedur tindakan pencegahan
universal dengan perilaku perawat Indonesia dalam menjalankan prosedur tindakan pencegahan
universal di pusat layanan kesehatan.
9. Tidak terdapat hubungan antara motivasi perawat terhadap penerapan prosedur tindakan pencegahan
universal dengan perilaku perawat Indonesia dalam menjalankan prosedur tindakan pencegahan
universal di lingkungan kerja
12
B. Saran
1. Perawat professional dalam menjalankan peran dan fungsinya disarankan untuk secara konsisten
dalam menerapkan universal precaution secara tepat sesuai kondisi pasien yang dihadapi
2. Untuk organisasi perawat Indonesia di Qatar untuk mempertahankan standard mutu perawat
Indonesia, dengan cara mengadakan seminar dan diskusi ilmiah. Institusi tempat bekerja, senantiasa
menjaga ketersedian sarana dan prasarana guna menunjang perawat dalam menerapkan universal
precaution secara tepat.
3. Pengalaman penelitian ini dapat menjadikan pemicu bagi peneliti untuk bekerja lebih baik lagi dan
dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama kuliah.
4. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya, hasil ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya
dengan memperluas subjek penelitian, merubah atau menambahkan variable yang lainnya seperti
tingkat pendidikan, tingkat pengalaman kerja, persepsi, sumber dana dan lain-lain.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-wansuzusin-7018-4-babv.pdf
http://curhatnisa.blogspot.co.id/2011/05/universal-precaution.html