Yansen Y. Latumaerissa
Abstrak
Sarana publik yang dibutuhkan masyarakat sebagai penunjang kebutuhan kesehatan salah satunya adalah Rumah Sakit.
Rumah Sakit merupakan bangunan dengan zona dana luraktifitas yang beragam. Bangunan yang menjadi studi kasus
dalam penelitian ini adalah mengenai Sirkulasi, Aksesibilitas, serta jalur evakuasi. Dimana rumah sakit juga
membutuhkan sirkulasi yang baik bagi para pasien dan juga para petugas kesehatannya, ditinjau mengenai aksesibilitas
rumah sakit juga perlu ada akses yang baik bagi para pasien dalam hal ini mengenai dengan bencana alam, serta jalur
evakuasi sangant penting di mana pada saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran, para pasien dapat
mudah mengikuti arah jalur evakuasi yang telah di siapkan di area bangunan rumah sakit dan menuju Assembling Point
(Titik Kumpul) yang telah di tentukan, dengan hasil perhitungan dengan mengunakan metode Algoritma Floyd Warshall
dari hasil tersebut didapat Jarak Menuju Ke arah Titi kumpul pertama A Menuju Ke Arah E = 74,18 Meter dan dari hasil
penentuan Shortest path Titik Kumpul Kedua A Menuju Ke Arah F = 86,47 Meter.
memperhatikan hal tersebut, penulis juga area Koridor sebagai fungsi aktifitas datang
mengambil studi kasus di Rumah Sakit Ibu dan dan pergi. Rumah sakit Ibu dan Anak kota sorong
Anak Kota sorong yang berlokasi di Jalan Yos juga memiliki Area di mana akan di buat lift
Sudarso,Rufei, Sorong. Penulis tertarik dengan sebagai akses bagi para pasien dan juga petugas
rumah sakit tersebut karena rumah sakit kesehatan yang ada di rumah sakit. Rumah sakit
tersebut sedang dalam tahap pembangunan ibu dan anak juga memiliki sistem keamanan yang
maka penulis mengambil sebagai objek baik , dengan di buat pos penjagaan bagi
penelitian yang menarik. Penulis juga tertarik keamanan bagi seluruh pengunan rumah sakit ibu
untuk memelih lokasi tersebut karena, masih dan anak. Tangga yang di buat juga sebagi jalur
belum memiliki proses jalur evakuasi yang akses hanya satu tangga umum sebagai akses
memadahi ketika terjadi bencana seperti untuk menuju ke lantai berikutnya, rumah sakit
Gempa bumi, Kebakaran, dan banjir. Penulis ibu dan anak juga memiliki ruang kelas sebagai
telah melakukan tinjauan lokasi untuk melihat penunjang rumah sakit dengan kelas atau
beberapa poin utnuk dijadikan sebagai kesetaraan bagi rumah sakit yang sudah berstandar
tianjauan dan ada pun yang perlu di lakukan nasional atau pun swasta.
perencanaan secara baik terkait dengan jalur
evakuasi.
2. Metode
3. Hasil Penelitian
Aksesibilitas Fisik
Kegunaan
Gambar 4. Layout Ruang Rawat Lantai III & IV azas kegunaan. Artinya, setiap orang harus dapat
mempergunakan semua tempat atau bangunan
yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
Dengan fungsi masing-masing dari kegunaan
4. Pembahasan bangunan tertsebut contohnya seperti Ruang rawat
, IGD, dan Ruang Lainya.
Analisa Perencanaan dan Perancangan
Sirkulasi Keselamatan
Perancangan yang mangankat konsep hemat azas keselamatan. Artinya, setiap bangunan yang
energi merupakan salah satu upaya dalam bersifat umum dalam suatu lingkungan terbangun,
penerapan arsitektur berkelanjutan. Konsep ini harus memperhatikan keselamatan bagi semua
sangat tepat di aplikasikan pada bangunan, orang termasuk penyandang cacat, Sehinggah di
khususnya bagi Gedung Rumah sakit yang buat area bagi penyandang cacat yang memakai
merupakan pelayanan kesehatan yang beroprasi kursi roda dan juga di buat peganggan tangga bagi
24 jam non-stop. Pengguna menjadi aspek lansia dan ibu pada saat pasca bersalin.
penting yang diperhatikan dalam perancangan,
yang menentukan keseluruhan konsep Kemandirian
perancangan banguanan, namun tepat mangacu
pada penghematan energi, khusunya untuk Artinya, setiap orang harus bisa mencapai, masuk
penghawaan dan juga pencahayaan. dan mempergunakan semua tempat atau bangunan
yang bersifat umum dalam suatu lingkungan
dengan tanpa membutuhkan bantuan orang lain.
Analisa aksesibilitas K3
Aksesibilitas menurut Lynch ,1976 adalah singkatan dari Keselamatan dan
dalam Rahmahana, Setyowati, Hardiman 2013,
Kesehatan Kerja yang dalam bahasa Inggris
adalah memperhatikan kemampuan seseorang
menuju ke tempat orang lain, ke tempat kegiatan, disebut sebagai Occupational Health and Safety,
ke sumber daya yang ada, ke tempat pelayanan, disingkat OHS. K3 atau OHS adalah kondisi yang
ke tempat informasi, atau ke tempat yang lain. harus diwujudkan di tempat kerja dengan segala
Carr ,1992 dalam Rahmahana, Setyowati, daya upaya berdasarkan ilmu pengetahuan dan
Hardiman, 2013 mengungkapkan bahwa pemikiran mendalam guna melindungi tenaga
aksesibilitas termasuk dalam hak seseorang kerja, manusia serta karya dan budayanya
dalam ruang publik. Aksesibilitas adalah melalui penerapan teknologi pencegahan
kemudahan untuk memasuki suatu ruang 6 kecelakaan yang dilaksanakan secara konsisten
Rancang Bangun Volume 1 Nomor 1 (2018) Halaman Artikel (1-5)
Penilaian Resiko
Hasil Observasi dan wawancara untuk
identifikasi resiko bahwa rumah sakit ibu dan
anak kota sorong telah melakukan identifikasi
Gambar 6. Pemodelan Shortest path A, B, C
mengenai:
∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
{A} 0 68,53 70,53 90,17 ∞ ∞
{A, B, C} 0 68,53 70,53 90,17 90,33 ∞
{A, B, C, 0 68,53 70,53 90,17 65,68 ∞
D}
{A, B, C, D, 0 68,53 70,53 69,37 65,68 78,0
7
E, F}
{A, B, C, D, 0 68,53 70,53 72,87 74,18 86,47
E, F}
5. Kesimpulan
.8
Rancang Bangun Volume 1 Nomor 1 (2018) Halaman Artikel (1-5)
2. Referensi