Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

PERAN MAHASISWA KEBIDANAN DALAM RULE OF LAW DAN


HAM KESEHATAN

KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH :
FAIKATUL HIKMAH (NIM: 13010209)
NADIROH (NIM: 13010233)
MERLINA KURNIAWATI (NIM: 13010231)
DESI SETYAWATI (NIM: 13010202)
DEWI SETYA WATI (NIM: 13010204)
SITE FITRYAH (NIM: 13010249)

AKADEMI KEBIDANAN DHARMA PRAJA BONDOWOSO


2013/2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-NYA
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul PERAN MAHASISWA
KEBIDANAN DALAM RULE OF LAW DAN HAM KESEHATAN Makalah ini
disususn dalam rangka memenuhi tugas kewarganegaraan. Penyusun mengucapkan terima
kasih kepda dosen pembimbing serta teman-teman yang telah ikut membantu dan mendukung
dalam penulisan makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu diharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Bondowoso, 16 Desember 2013

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG


Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari hukum, mulai dari norma, nilai,
tata krama, hingga hukum perundang-udangan dalam peradilan. Sayangnya hukum di Negara
Indonesia masih kurang dalam proses penegakannya, terutama penegakan hukum di kalangan
pejabat-pejabat dibandingkan dengan penegakan hukum dikalangan menengah ke bawah. Hal
ini terjadi karena di Negara kita hukum dapat dibeli dengan uang. Siapa yang memiliki
kekuasaan, dia yang memenangkan peradilan.

Peran mahasiswa dalam penegakan hukum sangat penting karena Mahasiswa adalah
salah satu penerus dalam penegakan hukum dalam sebuah Negara untuk menentukan Negara
tersebut maju atau tidaknya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian rule of law?

2. Bagaimana peran Mahasiswa kebidanan dalam rule of law?

3. Bagaimana peran Mahasiswa kebidanan dalam HAM kesehatan?

I.2 TUJUAN

Setelah mempelajari makalah ini diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan :


1. Mengetahui pengertian rule of law

2. Mengetahui peran Mahasiswa kebidanan dalam rule of law

3. Mengetahui peran Mahasiswa kebidanan dalam HAM kesehatan

BAB II
PEMBAHASAN
2.I PENGERTIAN RULE OF LAW
1.Pengertian Rule of Law
Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun penyelenggara
negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan perundang-undangan dan
pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan perundang-undangan itulah yang
sering diistilahkan dengan Rule of Law. Pada abad ke 19 dan abad ke 20 muncul gagasan
mengenai pembatasan mendapat rumusan secara yuridis (hukum). Ahli hukum Eropa Barat
Kontinental seperti Immanuel Kant dan friedrich Julius Stahl memakai istilah :
Istilah Rechsstaat, sedangkan para ahli hukum Anglo Saxon, seperti A.V.Dicey
memakai istilah Rule of Law.

Menurut Stahl ada empat (4) unsur-unsur rechtssaat dalam arti klasik, yakni:

1. Hak-hak asasi manusia

2. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan.

3. peradilan admonistrasi dalam perselisihan (Oemar Seno Adji, dalam

4. Budihardjo, 1982: 58).

2. Unsur-Unsur Rule of Law

Sedangkan unsur-unsur Rule of Law dalam arti klasik menurut A.V. Dicey

dalam Introduction to the law of the Constitution mencakup tiga hal, yakni:

1. Supremasi aturan-aturan hukum (supremacy of the law), tidak adanya ke-

kuasaan yang sewenang-wenang, dalam arti seseorang boleh dihukum

(diberi sanksi), apabila orang itu melanggar dan melawan hukum.

2. Kedudukan yang sama dalam menghadapi/didepan hukum (equality before the law).
Ketentuan ini berlaku bagi siapa saja, baik pejabat maupun orang/rakyat biasa.

3. Terjaminnya hak manusia oleh undang-undang negara (konstitusi).

Pada tahun 1965 International Commission of Jurist (organisasi ahli hukum


internasional) dalam konferensinya di Bangkok memperluas konsep rule of law.
Dikemukakan bahwa syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang
demokratis di bawah rule of law adalah:

1. Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi, selain menjamin hak-hak


individu, harus menentukan pula cara-cara yang prosedural untuk memperoleh
perlindungan atas hak-haknya yang dijamin;

2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak;

3. Pemilihan umum yang bebas;

4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat;

5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi;

6. Pendidikan Kewarganegaraan (civic education)

Aspek Hukum Perdata memiliki 2 bentuk pertanggung jawaban hukum yaitu :

1. Wanprestasi, yaitu pertanggung jawaban hukum atas kerugian yang


disebabkannya,hasil tidak sesuai

2. Perbuatan Melawan Hukum (PMH), yaitu pertanggungjawaban atas kerugian yang


disebabkan perbuatanya, sehingga menimbulkan kerugian.baik moril atau materil bagi
keluarga ps/ps;
Prinsip pertanggungjawaban dalam hukum perdata/BW :

1. Setiap tindakan yg menimbulkan kerugian atas diri orang lain berarti orang yg
melakukanya harus membayar kompensasi kerugian(pasal 1365 BW ).

2. Seseorang harus bertanggungjawab tidak hanya karena kerugian yg dilakukanya


dengan sengaja , tetapi juga karena kelalaian atau kurang berhati-hati(pasal 366BW)
3. Seseorang harus memberikan pertanggungjawabaan tidak hanya karena kerugian
atas tindakan pelayanannya akan tetapi juga bertanggung jawab atas kelalaian orang
lain dibawah pengawasanya.(pasal 1367 KUHPerdata).
3. Tuntutan perdata pada dasarnya bertujuan utuk memperoleh kompensasi atas kerugian
yg diderita , oleh karena itu sebagai dasar dalam menuntut seorang tenaga kesehatan
termasuk bidan dalam menjalankan profesinya adalah adanya wanprestasi atau adanya
perbuatan melawan hukum, seperti terurai diatas.

4. Dalam aspek hukum, wanprestasi adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak
memenuhi kewajibanya yang didasarkan adanya perikatan atau perjannjian/kontrak
kerja,
Secara Aspek hukum, contoh pekerjaan wanprestasi adalah :
1. tidak melakukan yang disanggupi akan dilakukan
2. terlambat melakukan apa yang dijanjikan akan dilakukan,
3. melaksanakan apa yang dilakukan , tetapi tidak sesuai dengan yang dijanjikan,
4. melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.
Tehnik Gugatan Wanprestasi :

1. Pasien/keluarga pasien harus mempunyai bukti-bukti kerugian sebagai akibat tidak


dipenuhinya kewajiban seorang tenaga kesehatan terhadap dirinya, sebagaimana yang
telah dijanjikan.

2. Pasien/keluarga melaporkan ke lembaga/ organisasi tenaga kesehatan, biasanya


sampai disitu karena hakekatnya gugatan adalah ganti rugi materi.
Perbuatan Melawan Hukum ( orechtmatige daad):
Berbeda dengan tututan ganti rugi wanprestasi, tututan ganti rugi PMH berdasarkan
Tanggungjawab Perdata dapat diajukan berdasarkan pasal 1365 KUHPerdata, karena dalam
PMH tidak harus ditemui adanya perikatan/perjanjian, akan tetapi ada prinsip dasar yang
dapat dijadikan tuntutan adanya PMH tersebut yaitu :
Ada perbuatan melawan hukum
Ada kerugian
Ada hubungan kausalitas antara perbuatan melawan hukum dan kerugian
Ada kesalahan
Melanggar hak orang lain
Bertentangan dengan kewajiban hukum diri sendiri
Menyalahi pandangan etika yg umumnya diaanut (adat istiadat)
Berlawanan dg sikap hati-hati yg seharusnya diindahkan.
Jelas bertentangan dgn standar profesi bidan.

2.2 Peran Mahasiswa kebidanan dalam rule of law


Peran mahasiswa sangatlah penting, tidak hanya mengemban tanggung jawab untuk
mencari ilmu untuk dirinya sendiri, tapi juga tanggung jawab berperan kompleks sebagai Iron
Stock, Agent Of Change, Social Control, Moral Force. Tentunya peran-peran tersebut tidak
terlepas dari tujuan, yaitu perubahan bangsa demi kepentingan bersama. Satu tujuan revolusi.

Peran dan fungsi mahasiswa yang pertama adalah, Iron Stock. Iron sendiri yang
berarti besi dianalogikan oleh sesuatu yang kuat dan kokoh. Disini mahasiswa memiliki peran
dan fungsi sebagai cadangan masa depan atau calon pengganti pemimpin pemerintahan di era
selanjutnya. Dengan kata lain, mahasiswalah generasi penerus pemimpin bangsa ini.
Mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan, menggantikan generasi yang telah
ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan. Dengan sifat sekuat besi
yang kokoh dan kuat, diharapkan mahasiswa dapat membawa bangsa ini menjadi bangsa
yang mandiri, tidak mudah goyah dengan setiap persoalan yang terjadi, berprinsip dan
tentunya menuju ke arah perubahan yang lebih baik.

Agent Of Change, atau agen perubahan. Artinya, mahasiswa merupakan salah satu
simbol akan adanya perubahan atau revolusi bangsa. Seiring kedewasaan serta kematangan
pola pikir yang dimiliki mahasiswa, mereka dituntut untuk menjadi agen-agen atau media
perubahan di negeri ini. Tidak hanya memperjuangkan nasib bangsa di era selanjutnya tapi
juga dituntut adaptif dan peka terhadap lingkungan. Hingga kemudian ikut turut serta dalam
pemberdayaan masyarakat.

Selanjutnya adalah Social Control atau kontrol sosial. Seyogyanya mahasiswa


memang harus berperan sebagai pengontrol masyarakat dan pemerintahan. Terlebih-lebih jika
nanti ada sesuatu yang salah di jajaran pemerintahan. Mahasiswalah yang mengoreksi,
mahasiswalah yang mengontrol setiap pergerakan pemerintahan. Namun tidak hanya
mengkritik saja, mahasiswa dituntut ikut memecahkan masalah yang dihadapi bangsa dengan
memberikan solusi yang membangun. Apalagi ketika potret masalah korupsi yang semakin
merajalela di Indonesia seperti ini. Di samping itu, mahasiswa harus menumbuhkan jiwa
sosial yang peduli pada keadaan rakyat yang mengalami penderitaan, ketidakadilan, maupun
ketertindasan.

Yang terakhir adalah Moral Force, Mahasiswa harus punya moral yang baik agar bisa
merubah bangsa ke arah lebih baik. Apalagi seperti kondisi bangsa saat ini yang selalu
dibayangi kasus korupsi. Mahasiswa sebagai generasi penerus diharapkan memiliki akhlak
terpuji dan moral yang baik dengan harapan ketika mereka menempati posisi pemerintahan,
hal yang tidak diinginkan seperti kasus korupsi dan hal-hal yang menyimpang lainnya bisa
dihapuskan. Mereka dituntut untuk memberikan teladan yang baik demi perubahan bangsa.
Moral Foce inilah yang akan menumbuhkan jiwa leadership dalam benak mahasiswa.
Tentunya dengan jiwa leadership ini akan menjadikan mahasiswa sebagai teladan yang bijak.

Keempat peran dan fungsi mahasiswa yang telah dijelaskan diatas, selayaknya tidak
hanya menjadi sekedar teori dan konsep semata, namun juga di implementasikan kedalam
kehidupan setiap mahasiswa. Bisa dihitung berapa banyak mahasiswa yang hanya
menerapkan keempat peran dan fungsi tersebut. Pada masa orde baru beberapa tahun silam
kita mengenal pahlawan mahasiswa, tidak asing lagi kalo terdengar nama Soe Hok Gie.
Mahasiswa dengan idealisme tinggi yang hidupnya dipenuhi dengan semangat tinggi untuk
memperjuangkan nasib rakyat dan bergerak demi revolusi Indonesia.

Dengan kata lain, mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang secara sadar
menjalankan serta bertanggung jawab sebagaimana peran dan fungsinya. Peran sebagai
generasi penerus, peran sebagai teladan masyarakat, peran sebagai pengontrol sosial dan
peran sebagai pencetus perubahan. Semua itu semata-mata hanya untuk mencapai satu tujuan,
revolusi. Revolusi untuk Indonesia.

2.3 Peran mahasiswi kebidanan dalam HAM kesehatan


HAM kesehatan merupakan asas-asas yang dimiliki oleh setiap individu khususnya
tenaga kesehatan,dalam contoh yaiyu Bidan.setiap individu mempunyai hak-hak yang harus
dihargai dan dipenuhi sesuai dengan haknya.
1. peran Mahasiswa
Berdasarkan tugas perguruan tinggi yang diungkapkan M.Hatta yaitu membentuk
manusia susila dan demokrat yang memiliki:
Memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat. Khususnya kesehatan
masyarakat
Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan kesehatan sesuai dengan profesi kita
Cakap memangku jabatan atau pekerjaan di masyarakat
Berdasarkan pemikiran M.Hatta tersebut, dapat kita sederhanakan bahwa tugas
perguruan tinggi adalah membentuk insan akademis, yang selanjutnya hal tersebut akan
menjadi sebuah fungsi bagi mahasiswa itu sendiri. Insan akademis itu sendiri memiliki dua
ciri yaitu : memiliki sense of crisis, dan selalu mengembangkan dirinya.
Insan akademis harus memiliki sense of crisis yaitu peka dan kritis terhadap masalah-masalah
yang terjadi di sekitarnya saat ini. Hal ini akan tumbuh dengan sendirinya bila mahasiswa itu
mengikuti watak ilmu, yaitu selalu mencari pembenaran-pembenaran ilmiah. Dengan
mengikuti watak ilmu tersebut maka mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai
masalah yang terjadi dan terlebih lagi menemukan solusi-solusi yang tepat untuk
menyelesaikannya.
Insan akademis harus selalu mengembangkan dirinya sehingga mereka bisa menjadi generasi
yang tanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
Dalam hal insan akademis sebagai orang yang selalu mengikuti watak ilmu, ini juga
berhubungan dengan peran mahasiswa sebagai penjaga nilai, dimana mahasiswa harus
mencari nilai-nilai kebenaran itu sendiri, kemudian meneruskannya kepada masyarakat, dan
yang terpenting adalah menjaga nilai kebenaran tersebut.

BAB III
PENUTUP
3.I KESIMPULAN
Rule of law merupakan Gerakan masyarakat yang harus dibatasi dan diatur melalui
suatu peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala
peraturan perundang-undangan.
Dalam konsep kebidanan rule of law juga ikut digunakan sebagai penegak atau tolak
ukur melakukan suatu kewenangan sesuai dengan perundang-undangan dank ode etik
kebidanan. Dalam kontek rule of law hukum dan peraturan sangat di utamakan sesuai dengan
kewajiban dan hak kebidanan.

3.2 SARAN
1. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan dengan adanya makalah ini tenaga kesehatan dapat memahami
aturan-aturan atau undang-undang yang berlaku, khususnya sesuai dengan rule of law yaitu
menjunjung tinggi keadilan dan tidak membeda-bedakan antara yang derajat tinggi maupun
yang derajatnya menengah.
2 . Bagi Mahasiswa
Dengan adanya makalah ini Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui landasan apa
saja yang ada dalam rule of law, khususnya di bidang kesehatan.

3 . Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang hak-hak mereka yang seharusnya
diperoleh, khususnya dalam bidang kesehatan sesuai dengan pengertian rule of law. Yaitu
Nakes tidak membeda-bedakan antara yang kalangan atas maupun kalangan menengah.

DAFTAR PUSTAKA
Srijanti.2009.Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa.Yogyakarta.Graha Ilmu
Suteng Bambang.2006.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta.Erlangga
http://qalaeny.blogspot.com/2011/07/contoh -aspek-perlindungan-hukum.html
http://www.slideshare.net/septianraha/materi-perkuliahan-etika-dan-hukum-kesehatan

Anda mungkin juga menyukai