PENDAHULUAN
Latar Belakang
Aren atau enau (Arenga pinnata Merr.) merupakan salah satu jenis pohon
dari keluarga palma yang cukup dikenal di kawasan tropik (Suryani, 2005).
Nira merupakan cairan manis yang dihasilkan oleh pelepah pohon aren. Nira
dapat dikonsumsi langsung sebagi minuman penyegar, selain itu nira dapat juga
diolah menajdi beberapa jenis produk makanan. Salah satu jenis produk
fermentasi yang dapat dihasilkan dari nira aren adalah nata.
Nata de pinnata adalah makanan banyak mengandung serat selulosa kadar
tinggi yang bermanfaat bagi kelancaran pencernaan kita. Nata de pinnata
merupakan produk hasil fermentasi cairan nira aren (arenga pinnata L.),
berbentuk gel kenyal dengan tekstur serupa kolang-kaling. Peoduk ini berbentuk
padat, kokoh, kuat, putih kekuningan atau putih transparan dan kenyal. Produk
nata banyak digunakan sebagai pencampur es krim, coktail buah, sirup dan
makanan ringan lainnya. Kanddungan kalorinya yang rendah, sangat tepat
dikonsumsi sebagai makanan diet. Penambahan vitamin dan mineral akan
mempertinggi nilai gizi nata de pinnata (Pembayun, 2002).
Melalui teknologi pengolahan dengan cara fermentasi, nira aren dapat
ditingkatkan ragam manfaat dan nilai tambahnya dengan menggunakannya
sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk nata pinnata. Secara
ekonomi pengolahan nira aren menjadi produk nata pinnata layak
dikembangkan sebagai suatu kegiatan industri rumah tangga untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat (Kadir, 2013). Oleh karena itu, dilakukan
praktikum ini untuk mempelajari pengaruh konsentrasi gula dan volume
starter terhadap mutu dan ketebalan nata yang terbentuk.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari pengaruh
konsentrasi gula dan volume starter terhadap mutu dan ketebalan nata yang
terbentuk.
TINJAUAN PUSTAKA
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
b. Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah gula
pasir, nira aren, biakan Acetobacter xylinum dan asam asetat glasial.
Prosedur Kerja
1. Disiapkan nira aren yang telah disaring sebanyak 500ml dan dipanaskan
dengan suhu 100C selama 30 menit.
2. Ditambahkan gula 400 gram dan urea
3. Dimasukan ke dalam wadah steril
4. Ditutup dengan penutup gelas dengan tidak kuat (aerob) dan didinginkan
5. Ditambahan asam asetat glasial sampai pH 4-5 dan diinokulasikan dengan
starter (Acetobacter xylinum) dengan konsentasi berbeda-beda.
6. Diperam pada suhu kamar selama dua minggu.
7. Diamati rasa dan tekstur nata de pinnata.
Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Uji Organoleptik Nata de Pinnata
No panelis Parameter
Warna Tekstur
6 7 8 9 10 6 7 8 9 10
1 Nada 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
2 Imam 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3
3 Windy 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
4 Harmi 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
5 Isti 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
6 Dian 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4
7 Noval 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
8 Abdul 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
9 Elia 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4
10 Dwi 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3
11 Gita 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4
12 Nifo 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
13 Denda 4 3 3 2 4 4 3 4 4 2
14 Linda 4 3 3 2 4 3 3 4 4 2
15 Arifa 4 3 2 2 4 3 4 4 4 2
16 Indah 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
17 Nurhidayah 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3
18 Mia 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4
19 Tia 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4
20 Putri 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2
Total 99 36,19
Total 99 32,96
Amanu, F.N. 2014. Pembuatan Tepung MOCAF Di Madura (Kajian Varietas Dan
Lokasi Penanaman) Terhadap Mutu dan Rendemen. Jurnal Pangan dan
Agroindustri. 2 (3):161-169.
Amirul, 2012. Tempe. http://amirulrosid.blogspot.com/2012/10/makalah-
tempe.html (Diakses pada tanggal 08 Desember 2016)
Anonim, 2011. Fermentasi Tempe.
http://lordbroken.wordpress.com/2011/07/09/fermentasi-tempe/\ (Diakses
pada tanggal 08 Desember 2016)
Kadir, 2013. Teknologi Pengolahan Nira Aren Untuk Produk Nata Pinnata.
Buletin No.6 Tahun 2003 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Propinsi Sulawesi Selatan. Makassar.
Irawan, 2002. Pengaruh Pemberian Berat Ragi dan Lama Fermentasi Terhadap
Kadar Gula Reduksi Tape Ketan Putih (Oryzae sativa Glutinosa L.). Jurnal
Teknologi Pangan. Vol 3 (1): 127-135.
Winarno, 2014. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.