Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PETA GEOLOGI DAN PETA LAINNYA

A. Definisi

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa pengertian Peta adalah gambaran permukaan
bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melaluisuatu sistem proyeksi. Kemudian
pengertian Geologi secara umum adalah ilmuyang mempelajari planet Bumi, termasuk
Komposisi, keterbentukan, dan sejarahnya. Jadi dapat kita simpulkan definisi Peta
Geologi adalah Gambaran ataubentuk dengan melalui ungkapan data dan informasi geologi suatu
daerah/wilayah/kawasan dengan tingkat kualitas berdasarkan skala(SNI_4691_1998).

B. Jenis-Jenis Peta Geologi Dan Peta-Peta Yang Berkaitan Dengannya

1. Jenis-jenis Peta Geologi

a) Peta geologi permukaan, atau peta rincian (surface geological map) memberikan
berbagai formasi geologi yang langsung terletak di bawahpermukaan. Tetapi umumnya
dasar pelapukan tidak dicantumkan (peta yangditutupi). Skalanya adalah 1 : 50.000 atau
lebih besar. Peta ini bergunadalam menentukan lokasi bahan-bahan bangunan (pasir dan
kerikil),drainase, pencarian air, pembuatan lapangan terbang dan jalan, dan
lainsebagainya. Sehubungan dengan skala yang digunakan untuk peta,seringkali
dianjurkan pemboran yang tidak tertalu dalam, penggaliansumur uji (test pits), dan
sebagainya untuk pengontrolan atau penetapanpada titiktitik yang kritis.

b) Peta pengungkap atau peta ungkapan (outcrop map). Umumnya berskala besar. Yang
dicantumkan hanyalah tempat ditemukannya batuan padat, yangdapat memberikan
sejumlah keterangan dan pemboran dan sebagainya besertasifat batuan dan kondisi
strukturalnya. Peta ini digunakan untukmenentukan di mana misalnya material untuk
pecahan batu dapatditemukan langsung di bawah permukaan.

c) Peta ikhtisar geologis. Umumnya berskala sedang atau kecil, 1 : 100.000atau lebih kcil.
Peta ini tidak saja memberikan pengamatan langsungterhadap formasi-formasi yang telah
tesingkap, akan tetapi ada kalanyapula ekstrapolasi atas daerah-daerah yang beberapa
formasinyamisalnya diliputi oleh lapisan holosen.

d) Peta struktur, berskala sedang hingga besar. Peta ini adalah peta dengangaris-garis
kedalaman yang dikonstruksikan pada permukaan sebuahlapisan tertentu, yang berada di
dalam tanah-bawah.

e) Peta isopach, berskala sedang hingga besar, di mana garis-garismenghubungkan titik-


titik yang sama tebal dan sebuah formasi ataulapisan (dengan demikian konfigurasi
struktural tidak kita temukan didalamnya).

f) Peta-peta yang dibuat berdasarkan foto udara, disebut petafotogeologi. Pada umumnya,
foto udara diambil vertikal ke bawah. Titik potong sumbu optic-negatif dalam kamera
(yakni permukaan bumi dalamkeadaan yang sebenarnya) disebut titik utama, yaitu
pusat proyeksi. Lewatpengimpitan foto-foto, terdapat kemungkinan dilakukannya studi
stereoskopik ; antara lain paralaks, pengukuran selisih ketingggian, pembuatan
kontur.Foto udara (stereoskopik) dapat memberikan gambaran topografis yangsangat
baik, yang sesuai untuk perencanaan jalan, bendungan, dansebagainya, mengenali daerah
longsoran tanah, teras sungai, tepi atau alursungai tua di daerah rawa, dan sebagainya. Di
daerah di mana geologi tidak banyak dikenal orang, foto udara digunakan pula untuk
orientasi geologi.

g) Peta hidrogeologi. Kebanyakan negara barat sedang sibuk menyusunsejumlah peta yang
menyangkut keadaan air tanahnya. Sebuah peta-ikhtisarinternasional berskala kecil
tentang Eropa oleh UNESCO berskala1 : 1.500.000 hanya membedakan daerah yang
mengandung air-tanah dalambatuan primer yang berpori, batuan sekunder yang berpori
(daerah karst), dandi mana tidak terdapat air-tanah dalam jumlah yang berarti (dataran
tinggi).Dengan dernikian peta ini kurang menarik bagi seorang insinyur.Seorang insinyur
harus dapat berorientasi mengenai kemungikinan muatan airyang berlebih atau mengenai
keberadaan air yang dapat digunakan dansebagainya, tergantung pada sifat proyek yang
bersangkutan.

2. Peta-peta Yang Berkaitan Dengannya


Dilihat dari fungsinya peta yang berkaitan langsung dengan PetaGeologi adalah Peta
Topografi, karena peta ini berguna pada tahap awal surveylokasi untuk mengetahui keadaan alam
tempat akan didirikannya suatu bangunan. Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan
bentuk relief (tinggi rendahnya)permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur
(countur line)yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggiansama.
Kelebihan peta topografi :
a. Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat.
b. Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.

C. Penggunaan Dalam Praktek Air Artesis

Dalam pembahasan Jenis pembagian Peta Geologi telah dijelaskan bahwa Peta
Hidrogeologi berfungsi untuk menunjukkan keadaan air tanah. Air Tanah adalah salah satu
sumber air bersih yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air yang terusmeningkat khususnya
didaerah perkotaan dan industri.
Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah yangdibatasi oleh satu atau
dua lapisan tanah atau batuan yang kedap air. Lebih dari98% air yang terdapat di daratan adalah
air tanah. Pada saat ini, air tanah mempunyaiperanan yang sangat penting untuk mencukupi kebutuhan
hidup manusia.
Air tanah ini terdapat pada lapisan tanah yang disebut akifer (aquifer).(Gambar 1.)
Macam-macam akifer dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Akifer bebas, yaitu akifer yang terletak di atas di lapisan yang kedap air. Akifer inisering
disebut juga dengan unconfined aquifer.
2. Akifer tertekan, yaitu akifer yang terletak di antara dua lapisan yang kedap air.Akifer ini
sering disebut dengan confined aquifer.
3. Akifer menggantung, yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas dan berukurankecil.
Akifer ini sering disebut dengan purched aquifer.

Air Tanah dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Air Preatis
Air preatis, yaitu air tanah yang terletak pada akifer bebas (Akifer tak
terhalang).Misalnya, air sumur
2. Air artesis
Ait Artesis, yaitu air yang terletak pada akifer tertekan (Akifer Terhalang). Jikapada
permukaan tanah dibuat sumur bor maka sering disebut juga dengan sumurartesis.(Gambar
2.)

Manfaat air tanah bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut :

a. Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk mandi, mencuci, memasak, dan airminum.
b. Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bor di daerahIndramayu, Jawa
Barat.
c. Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri, misalnya industritekstil
dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit,dan lain-lain.

Jadi dalam prakteknya Peta Geologi pada bagian Peta Hidrogeologisangat penting untuk
menganalisa letak Air Tanah khususnya Air Artesis yangdapat difungsikan dalam pembuatan
fasilitas air bersih untuk masyarakatmaupun dalam hal irigasi untuk petani.

Gambar 1. Lapisan
Aquifer

Gambar 2. Gambar
Lapisan Tanah
untuk Air Artesis
(Air Tanah
Terhalang)
BAB II
GEOLOGI TEKNIK

A. Maksud dan Definisi Geologi Teknik

Ilmu Geologi Teknik bermaksud dan tercipta untuk mempelajari sesuatutentang benda-benda
alam yang berkaitan dengan pekerjaan Teknik Sipil. Jadi Definis Geologi Teknik adalah ilmu
yang mempelajari tentangpenggunaan Geologi dalam lapangan teknik sipil.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam ilmu Geologi Teknik yaitu harus adanya kerjasamaantara insinyur sipil
dan insinyur geologi. Karena seringkali, tidak disadari perlunya suatu penelitian pendahuluan,
Sedangkan sebagian besar masalah pada bangunan-bangunan sipil justru berkaitan dengan
geologi atau material-material geologi, makasering terjadi seorang ahli geologi terlambat
didatangkan pada proyek yangbersangkutan karena kurang komunikasi. Dalam bidang kejuruan
ini, kita sekarangdapat membedakan dua macam spesialis : ahli geologi teknik,
yang menangani masalahyang bersifat teknik sipil dengan dilatarbelakangi ilmu geologi, dan
ahli geoteknik ,yang lebih condong pada segi rekayasa tentang material yang digunakan.

C. Geologi Teknik Dalam Praktek

Pada pembahasan diatas telah diuraikan bahwa Geologi Teknik berguna untuk mempelajari
benda-benda alam atau bahan-bahan yang berkaitan dengan pekerjaanTeknik Sipil. Sehingga
dalam prakteknya ilmu Geologi Teknik sangat berperan dalammewujudkan pekerjaan yang
berkaitan dengan Teknik Sipil, antara lain seperti proyek Hidro Elektrik (PLTA) merupakan
proyek Teknik Sipil yang mencakup banyak halseperti pembuatan jalan-jalan, terowongan-
terowongan yang harus digali danbendungan-bendungan harus dibangun.
Contoh Pembangkit Listrik Tenaga Air (Hidro Elektrik) / PLTA yang beradadi Brazil adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Air terbesar di seluruh dunia.Menghasilkan keluarnya daya 10 x lipat
dibanding pembangkit nuklir. Menyuplaikebutuhan konsumsi listrik masyarakat kota Brazil
sebagai kota terbesar kedua didunia.
http://www.apakabardunia.com/post/uncategorized/pembangkit-listrik-tenaga-air-terbesar-di-
dunia (Gambar 3.)
Adapun PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) adalah suatu systempembangkit energi listrik
dengan cara memanfaatkan aliran dari air yang kemudiandiubah menjadi energi listrik malalui
putaran turbin dan generator. Sistem yang sangatsimple, dan yang penting adalah ramah terhadap
lingkungan.
(Gambar 4.)
(Gambar 3.)
Pembangkit
Tenaga Listrik
Air (Hidro
Elektrik)
terbesar di
dunia

(Gambar 4.)
Penampang
Pembangkit
Listtrik
Tenaga Air

D. Penelitian Lapangan

Dalam meaksanakan penelitian lapangan, biasanya digunakan berbagai teknik dan cara
seperti :
1. Pemetaan geologis dan geologi-teknik
2. Pengungkapan batuan
3. Pemboran inti dan pengungkapan inti pemboran
4. Pengukuran geofisis
5. pengambilan contoh untuk penelitian di laboratorium
6. Percobaan di lapangan
7. Galian-galian percobaan (cemuk.cemuk, sumur-sumur, terowongan-terowongan).Semua
ini ditujukan untuk memperoleh suatu penjelasan yang cermatmengenai kondisi tanah-
bawah. Data yang dikumpulkan mengenai tanah-bawahmisalnya sifat-sifat seperti ; berat
jenis, porositas, permeabilitas, elastisitas, dan gaya-tekan.

E. Reaksi Bawah Tanah


Melalui penggunaan berbagai data yang berhasil dikumpulkan dalampenelitian lapangan,
reaksi dan tanah-bawah terhadap pekerjaan seorang insinyur dapatdihitung. Setiap proses
kerekayasaan akan menyebabkan sebuah perubahan dalambesar dan arah tegangan pada tanah.
Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan yangbesar atau kecil tergantung dari sifat-sifat
yang dimiliki massa tanah. Terdapatkemungkinan bahwa perubahan tegangan pada tanah
menjurus kepada titik patah.Dalam gambar diperlihatkan penempatan sebuah beban bangunan
yang terlampaubesar pada tanah lunak. Beban tambahan oleh bangunan tersebut
menyebabkandilampauinya gaya geser dari lempung. Lempung ini meleleh ke samping
danmembentuk suatu gelombang lempung yang mengakibatkan bangunan tersebut
menjadisangat turun. Karena lensa pasir lebih kuat daripada lempung maka gerakan tanah
yangpaling besar akan tenjadi dalam lempung. (Gambar 5.)

(Gambar 5). Dua buah gambar penampang-melintang yang memperlihatkan contoh untukpenempatan sebuah
bangunan. A, penurunan sebuah hangunan di atas suatu timbunan yangditempatkan pada massa lumpur dengan
kekuatan-gesek dan pengaruh (shear strength) yangrendah. B. akibat dan pengaruh yang terjadi pada penurunan
lainnya. Berbagai gerakan kesamping oleh massa lumpur yang berada di bawahnya telah menyebabkan kerusakan
besarpada bangunan bersangkutan.

BAB III
SIFAT FISIS MATERIAL GEOLOGI

A. Material Geologi
Material Geologi adalah semua material yang membentuk bumi sepertibatuan, tanah, air,
minyak bumi, gas, es, dan sebagainya. Material Geologis bisaberbentuk padat, cair, atau gas.

B. Material Geologi Padat


Dalam geologi, semua material-geologis padat (tanah, batuan, es) dinamakanbatuan.
Namun dalam geologi-teknik kita mengadakan pembedaan antara tanah danbatuan (keras),
mengingat hal ini merupakan sebuah kebiasaan dalam teknik sipil. Tanah diartikan oleh para
insinyur sipil sebagai material yang akan pecah apabilaterkena sedikit saja gaya mekanis
(memungkinkan pemindahan tanah dengan cara sederhana).

C. Sifat-sifat yang melakukan penyusunan


Sifat-sifat material geologis yang melakukan penyusunan adalah sifat-sifatdari satuan yang
telah membentuk batuan atau tanah : mineral. Dalam batuan bekuseringkali semua material ini
memiliki bentuk kristal, sedangkan dalam batuansedimen dan juga dalam batuan metamorf,
seringkali kita berbicara tentang butiran mineral.
D. Sifat-sifat massa
Seorang insinyur-geologi akan menujukan perhatian besar terhadap sifat-sifat massa (sifat-
sifat dan keseluruhan volume) yang dimiliki oleh material geologis.Semua ini ditentukan oleh
jumlah sifat dan mineral-mineral yang melakukanpenyusunan, bentuknya, dan kemungkinan
terisinya oleh air rongga-rongga di antara mineral-mineral.

E. Variasi sifat-sifat volume dalam ruang


Material bisa homogen atau tidak homogen. Material homogen memilikisifat-sifat yang sama
untuk semua contoh. Homogenitas statis tergantung dan skalacontoh yang diteliti. Granit,
misalnya. tidak homogen jika contohnya hanyamenampakkan beberapa buah kristal; nilai dan
sifat-sifat yang diukurkan kepadacontoh tidak dapat kita ulang. Jika kita membandingkan
beberapa contoh yangberukuran 10 x 10 x 10 cm. maka sehagian besar granit terbukti
homogen.Material yang homogen bisa isotrop atau anisotrop. Pada sebuah materialisotrop, Sifat-
sifat mekanisnya tidak akan tergantung dan arah dilakukannyapengukuran.

F. Perubahan sifat-sifat volume (massa) dalam waktu


Seorang insinyur geologi harus selalu ingat bahwa sifat-sifat material geologibisa berubah
dengan berlakunya waktu akibat proses pelapukan. Pelapukan terdiri atas
pelupukan mekanis dan pelapukan kimiawi.

1. Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuranbatuan secara
fisik tanpa mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan inibisa disebabkan oleh
akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba,atau perbedaan suhu yang
sangat besar antara siang dan malam. Untuk lebih jelasnya bagaimana perubahan itu,
adalah sebagai berikut ini :

a. Akibat pemuaian
Tahukah Anda bahwa batuan ternyata tidak homogen, terdiri dariberbagai mineral,
dan mempunyai koefisien pemuaian yang berlainan. Olehkarena itu dalam sebuah batu
pemuaiannya akan berbeda, bisa cepat ataulambat. Pemanasan matahari akan terjadi
peretakan batuan sebagai akibatperbedaan kecepatan dan koefisien pemuaian tersebut.

b. Akibat pembekuan air


Batuan bisa pecah/hancur akibat pembekuan air yang terdapat didalam batuan.
Misalnya di daerah sedang atau daerah batas salju, pada musimpanas, air bisa masuk ke
pori-pori batuan. Pada musim dingin atau malam hariair di pori-pori batuan itu menjadi
es. Karena menjadi es, volume menjadibesar, akibatnya batuan menjadi pecah.

c. Akibat perubahan suhu tiba-tiba


Kondisi ini biasanya terjadi di daerah gurun. Ketika ada hujan di sianghari
menyebabkan suhu batuan mengalami penurunan dengan tiba-tiba. Hal inidapat
menyebabkan hancurnya batuan.
d. Perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam
Penghancuran batuan terjadi akibat perbedaan suhu yang sangat besarantara siang
dan malam. Pada siang hari suhu sangat panas sehingga batuanmengembang. Sedangkan
pada malam hari temperatur turun sangat rendah(dingin). Penurunan temperatur yang
sangat cepat itu menyebabkan batuanmenjadi retak-retak dan akhirnya pecah, dan
akhirnya hancur berkeping-keping.Pelapukan seperti ini Anda bisa perhatikan di daerah
gurun. Di daerah TimurTengah (Arab) temperatur siang hari bisa mencapai 60 derajat
Celcius,sedangkan pada malam hari turun drastis dan bisa mencapai 2 derajat
Celcius.Atau pada saat turun hujan, terjadi penurunan suhu, yang menyebabkan batuan
menjadi pecah.

2. Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Biasanyayang
menjadi perantara air, terutama air hujan. Tentunya Anda masih ingat bahwaair hujan atau
air tanah selain senyawa H2O, juga mengandung CO2 dari udara.Oleh karena itu
mengandung tenaga untuk melarutkan yang besar, apalagi jika airitu mengenai batuan kapur atau
karst.Gejala atau bentuk-bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya :

a. Dolina adalah lubang-lubang yang berbentuk corong. Dolina dapat terjadikarena erosi
(pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semuabagian pegunungan
kapur di Jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu. (Gambar 6.) Akibat gejala
Dolina pada gunung kapur.

b. Gua Sungai di dalam tanah. Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau
retakan. Retakan akansemakin besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang,
karena pengaruhlarutan.Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan terbentuklah
sungai-sungai didalam tanah. (Gambar 7.) Gua Sungai karena pengaruh larutan.

c. Stalaktif
Stalaktif adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua.Terbentuk
tetesan air kapur dari atas gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucutkapur yang berdiri pada dasar
gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Guatabuhan dan gua Gong di Pacitan, jawa Timur
serta Gua jatijajar di Kebumen,Jawa Tengah. (Gambar 8.) Akibat gejala Stalaktif pada atap gua

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Penggunaan ilmu Geologi Teknik sangatlah penting dalam merencanakanataupun
mendirikan suatu bangunan, agar bangunan tersebut dapat difungsikan secaramaksimal serta
daya tahannya dapat berlangsung lama.

B. Saran-saran
Karena seringkali, tidak disadari perlunya suatu penelitian pendahuluan pada saat
mendirikan suatu bangunan, sedangkan sebagian besar masalah pada bangunan-bangunan sipil
justru berkaitan dengan geologi atau material-material geologi. Makapenulis berharap adanya
kerjasama antara ahli geologi teknik,yang menangani masalahyang bersifat teknik sipil
dengan dilatarbelakangi ilmu geologi, dan ahli geoteknik ,yang lebih condong pada segi
rekayasa tentang material yang digunakan, agarteciptanya suatu bangunan yang kokoh dan dapat
difungsikan secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai