Anda di halaman 1dari 8

TUGAS I

Gambar Konstruksi Jembatan


1. Jembatan Kahanan Palangkaraya

Jembatan Kahayan terletak di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Jembatan


ini menggunakan konstruksi jembatan pelengkung dan memiliki rangka dasar persegi
berwarna kelabu dengan panjang 640 meter dan lebar 9 meter. Dilengkapi dengan
lengkung busur yang berwarna kemerahan sepanjang 150 meter dengan ketinggian 36
meter. Jembatan ini pertama kali dibangun pada tahun 1995 dan selesai pada tahun 2001,
kemudian diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 13 Januari
2002.
2. Jembatan Rande

Jembatan Rande merupakan jembatan yang menggunakan konstruksi jembatan


kabel tetap (Stayed Cable) dan jembatan ini berada di Negara Spanyol. Jembatan ini
dibangun pada tahun 1978 dengan bentang 1.558 meter dan dengan ketinggian 148 meter.

3. Jembatan Barelang

Jembatan Barelang adalah nama jembatan yang menghubungkan pulau-pulau


yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau
Galang Baru. Jembatan ini menggunakan konstruksi jembatan gantung Harp. Pembangun
jembatan Trans Barelang telah menyedot anggaran Otorita Batam (OB) sebesar Rp 400
Miliar yang dibangun dalam masa enam tahun (1992 1998). Enam buah jembatan
megah ini merupakan proyek vital sebagai penghubung jalur Trans Barelang yang
membentang sepanjang 54 kilometer.
4. Jembatan Bailey

Bailey Bridge dibangun di atas Sungai Meurthe, Perancis , yang Dirancang untuk
penggunaan militer. Elemen prefabrikasi dan rangka batang standar dapat dengan mudah
dikombinasikan dalam berbagai konfigurasi untuk beradaptasi dengan kebutuhan di
lokasi. Jembatan ini menggunakan konstruksi jembatan Quagranular Warren Truss.

5. Jembatan Anderson Hill Road

Jembatan Anderson Hill Road dirancang dengan konstruksi jembatan Warren.


Jembatan ini dibangun di Adams County, Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1921 dan
direhab pada tahun 2007, jembatan ini memiliki panjang total 91,9 feet dan lebar 15,1
feet.Ratarata dilalui oleh400 kendaraan dalam satu harinya.

TUGAS II
Kegagalan pada Konstruksi Jembatan
1. Jembatan Tacoma Narrow

Jembatan Tacoma (the Tacoma Narrows Bridge) dibuka pada bulan Juli 1940.
Jembatan ini termasuk jenis jembatan gantung. Dengan gelegar utama sepanjang 2800
feet sama dengan 854 meter. Jembatan Tacoma adalah jembatan terpanjang ketiga di
dunia. Kontraktor yang membuat Jembatan Tacoma saat itu memutuskan untuk
meminimalkan pengeluaran dengan membuat jembatan selebar 39 meter untuk
mendukung dua jalur lalu lintas. Jembatan Tacoma dirancang untuk menahan angin 120
mph.
Pada tanggal, 7 November 1940, kira-kira pukul. 07.00 pagi, gelegar utamanya
mengalami suatu getaran diarah vertikal yang berlangsung selama 3 jam. Ketika itu angin
bertiup dengan kecepatan 35 sampai 42 miles per jam. Hal ini mengakibatkan ditutupnya
jembatan untuk lalu lintas.
Pada pukul. 10.00 ketika truk terakhir telah meninggalkan jembatan, gerakan
jembatan berubah. Gerakan turun naik yang teratur berubah menjadi gerakan puntiran /
torsi dengan dua gelombang. Gelagar utama bergelombang dalam dua bagian titik
simpulnya di tengah-tengah. Pada suatu ketika satu tepi jalannya terangkat setinggi 28
feet. Kemudian di waktu berikutnya, tepi itu berada 28 feet di bawah posisi statisnya.
Gerakan puntiran mengakibatkan perputaran sudut kira-kira 450 dan silih berganti.
Gelegar bergoyang dengan gelombang yang hebat, hingga rasa-rasanya sukar dipercaya
bahwa gelegar dibuat dari baja dan bukan dari karet.
Pada pukul. 10.30 terjadilah patahan pertama. Sebuah panel lantai di dekat
tengah-tengah gelegar terlepas dan jatuh ke dalam air yang berada 208 feet dibawahnya,
untuk satu saat, gerakan menjadi berkurang tetapi segera menghebat kembali.
Pada pukul. 11.00 patahan yang sesungguhnya terjadi. Sepanjang 600 feet dari
gelagar utama di dekat titik perempatan sebelah barat terlepas dari gantungannya dan
runtuh ke dalam air. Dengan runtuhnya bagian ini, diharapkan bahwa gerakan akan

menjadi tenang. Tetapi tidak, gerakan Jembatan Tacoma berjalan terus, bahkan sekarang
gelegar tepinya turut mengambil bagian.
Akhirnya pada pukul. 11.10, hampir semua sisa-sisa dari gelegar utama terlepas
dan runtuh. Akibat kehilangan keseimbangan dari gelegar utama, kabel di gelegar utama
terangkat ke atas, gelegar tepi yang panjangnya 1100 feet tiba-tiba melendut kira-kira 60
feet dan membentur tembok penahan tepi hingga terpental kembali untuk kemudian jatuh
lagi kira-kira 30 feet. Menaranya menjadi miring ke arah luar dan semua gerakan-gerakan
jembatan berhenti dengan cepat.
Kegagalan struktur Jembatan Tacoma Narrows disebabkan oleh getaran
aeroelastic. Getaran aeroelastik adalah getaran yang timbul akibat interaksi gaya
aerodinamik dengan gaya inersia, kekakuan dan redaman struktur. Untuk mengurangi
efek dari getaran aeoelastik adalah dengan usaha peredaman getaran struktur.
Hal ini tidak terdapat pada struktur Jembatan Tacoma Narrows. Sehingga, ketika
angin berhembus 40 mil per jam (64 km/jam), Jebatan Tacoma Narrows bergetar dimana
bagian sisi kiri jalan turun, sisi kanan akan naik, dan sebaliknya, dengan bagian tengah
yang tidak bergerak, secara berulang-ulang sampai Jembatan Tacoma Narrows runtuh.
Getaran ini dikenal dengan getaran torsional modus. Getaran ini berbeda dengan getaran
transversal maupun getaran longitudinal. Getaran torsional modus juga merupakan efek
dari getaran aeroelastik.
2. Jembatan Sungai Liong Bengkalis

Penyebab dari gagalnya konstruksi Jembatan Sungai Liong adalah sebagai


berikut,
yaitu:
Kemungkinan pertama : adanya kesalahan dalam perencanaan (perhitungan
struktur) oleh konsultan perencana. Kesalahan ini dapat berupa kesalahan dalam

memperhitungkan/mengasumsikan beban-beban yang bekerja pada jembatan,


ataupun kesalahan dalam melakukan survey/penyelidikan tanah, sehingga data
yang diperoleh tidak menggambarkan kondisi tanah yang ada.
Kemungkinan kedua : perencanaan sudah benar, tetapi ada kesalahan dalam
pelaksanaan oleh kontraktor pelaksana. Kesalahan ini memang sering terjadi
karena pengawasan yang sangat minim.
3. Jembatan Kutai Kertanegara

Jembatan Mahakam II di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang


sering dianggap sebagai The Golden Gate Indonesia runtuh sepanjang sekitar 500
meter pada Sabtu (26/11/2011) sekitar pukul 16.15 Wita. Beberapa korban ditemukan
tewas dan puluhan hilang akibat tercebur dalam air dengan kedalaman 30 meter karena
banyak kendaraan yang melintas saat jembatan runtuh. Masih banyak korban yang belum
ditemukan, diduga masuk ke air dan terjebak dalam mobil yang pintunya sulit dibuka.
Kendaraan yang melintas saat Jembatan Mahakam II sepanjang 720 meter yang runtuh
itu kebanyakan sepeda motor. Juga terdapat beberapa kendaraan lainnya seperti mobil,
truk, dan minibus. Jumlah korban tewas akibat runtuhnya Jembatan Mahakam dilaporkan
4 orang. Dari data Rumah Sakit Umum Daerah AM Parikesit Tenggarong beberapa
korban dilaporkan tewas sementara puluhan korban luka-luka masih dirawat di RSUD.
Berikut ini adalah penyebab runtuhnya Jembatan Kutai Kertanegara :

Kesalahan perencanaan jembatan


Perencanaan yang keliru dalam membuat desain jembatan akan menghasilkan
pemilihan tipe bahan bangunan serta dimensi material dibawah batas kekuatan
yang diperlukan, jika hal ini terjadi maka sebuah struktur bangunan yang sudah
jadi atau masih dalam tahap pembangunan bisa dipastikan akan mengalami
kerobohan karena struktur jembatan tidak kuat menahan beban yang terjadi baik

itu berat sendiri jembatan, beban hidup seperti kendaraan lewat, beban angin
sampai dengan beban gempa menyesuaikan lokasi dimana jembatan tersebut
dibangun.

Perencanaan sudah benar namun terjadi pengurangan spesifikasi bahan dalam


pelaksanaan
Meskipun proses perencanaan jembatan seudah dilakukan dengan benar serta
adanya penambahan faktor keamanan akibat beban tak terduga namun jika dalam
pelaksanaanya terjadi pengurangan bahan maka akan terjadi penurunan hasil
kekuatan struktur yang sudah dibangun kurang dari hasil perencanaan
sebelumnya, istilah mudahnya misalnya dalam perencanaan ditentukan
menggunakan besi diameter 13 mm namun dalam pelaksanaan digunakan besi
diameter 8 mm maka hal ini dapat menyebabkan keruntuhan jembatan.

Terjadi kelelahan bahan akibat beban tak terduga


Berbagai macam beban yang tidak terduga sebelumnya sehingga tidak masuk
kedalam daftar data perencanaan juga bisa jadi penyebab kegagalan struktur
misalnya ketika melewati jembatan tertentu terkadang kita melihat sebuah papan
yang bertulisakan maksimal berat kendaraan yang boleh lewat, nah jika hal ini
dilanggar dengan masuknya kendaraan yang lebih berat atau dengan jumlah diluar
batas kemampuan kekuatan jembatan maka akan dapat menjadi penyebab
keruntuhan.

Terjadi perlemahan struktur jembatan


Misalnya sebagai akibat sebagian bahan bangunan mengalami kerusakan seperti
besi yang mengalami perkaratan atau mengendornya sambungan baut pada satu
bagian struktur juga dapat menjadi penyebab robohnya jembatan, oleh karena itu
diperlukan kegiatan pemeliharaan jembatan dengan jadwal yang baik sehingga
setiap kerusakan pada jembatan langsung dapat diperbaiki sebelum mengalami
keruntuhan.

Terjadi perusakan pada jembatan


Faktor kesengajaan untuk merusak sebuah jembatan yang sudah dibangun juga
dapat menjadi penyebab robohnya jembatan, misalnya dengan mengendorkan
bagian sambungan baut, atau melakukan hal-hal lainya yang mampu melemahkan
struktur jembatan, sehingga diperlukan upaya pengawasan yang ketat pada
jembatan yang beresiko mengalami perusakan bangunan.

4.

Anda mungkin juga menyukai