BAB 1
DEFINISI
1.2 Tujuan
1.2.1 Menghargai nilai yang dianut pasien, agama, dan preferensi budaya.
1.2.2 Mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam aspek pelayanan kesehatan.
1.2.3 Memberikan respon pada hal psikologis, emosional, spiritual, dan budaya dari pasien dan
keluarganya.
1.2.4 Diharapkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam kaitannya dengan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
1.2.5 Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Cara Menangani
Pasien Yang Sakaratul Maut atau Hampir Meninggal.
1.3 Pengertian
1.3.1 Pelayanan pada tahap terminal adalah pelayanan yang diberikan untuk pasien yang
mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh dan menuju
pada proses kematian dalam 6 (enam) bulan atau kurang. Pasien yang berada pada tingkat
akhir hidupnya memerlukan pelayanan yang berfokus akan kebutuhannya yang unik.
Pasien dalam tahap ini dapat menderita gejala lain yang berhubungan dengan proses
penyakit atau terapi kuratif atau memerlukan bantuan berhubungan dengan faktor
psikososial, agama , dan budaya yang berhubungan dengan proses kematian. Keluarga
dan pemberi layanan dapat diberikan kelonggaranmelayani pasien tahap terminal dan
membantu meringankan rasa sedih dan kehilangan.
1.3.2 Penyakit terminal adalah suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi.Kematian
adalah tahap akhir kehidupan. Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan atau
mengikuti priode sakit yang panjang . Terkadang kematian menyerang usia muda tetapi
selalu menunggu yang tua.
1.3.3 Kondisi terminal adalah: Suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui
suatu tahapan proses penurunan fisik , psikososial dan spiritual bagi individu.
(Carpenito ,1995 )
1.3.4 Pasien Terminal adalah pasien pasien yang dirawat , yang sudah jelas bahwa mereka
akan meninggal atau keadaan mereka makin lama makin memburuk. (P.J.M. Stevens, dkk
,hal 282, 1999 )
1.3.5 Pendampingan dalam proses kematian adalah Suatu pendampingan dalam kehidupan
karena mati itu termasuk bagian dari kehidupan .Manusia dilahirkan, hidup beberapa
tahun, dan akhirnya mati. Manusia akan menerima bahwa itu adalah kehidupan, dan itu
memang akan terjadi, kematian adalah akhir dari kehidupan ( P.J.M. Stevens, dkk,
282,1999 ).
1.3.6 Sakaratul Maut (Dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian,
yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal.
1.3.7 Kematian (death) merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan darah
serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya aktifitas
otak atau terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap.
Selain itu, dr.H.Ahmadi NH,Sp.KJ juga mendefininisikan Death :
1. Hilangnya fase sirkulasi dan respirasi yang irreversible.
2. Hilangnya fase keseluruhan otak, termasuk batang otak.
Dying dan death merupakan dua istilah yang sulit untuk dipisahkan, serta merupakan
suatu fenomena tersendiri. Dying lebih ke arah suatu proses, sedangkan death merupakan
dari hidup. ( Eny Retna Ambarawati, 2010).
BAB 2
TATA LAKSANA
Pada tata laksana pelayanan pada pasien yang mengalami tahap terminal dan sakaratul
maut ini dapat dilihat hal-hal yang berkaitan seperti :
2.1 Diskripsi Rentang Pola Hidup Sampai Menjelang Kematian
Pandangan pengetahuan tentang kematian yang dipahami oleh seseorang berbeda-beda.
Adapun seorang ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang deskripsi rentang pola hidup
sampai menjelang kematian adalah Martocchio. Menurut Martocchio, rentang pola hidup sampai
menjelang kematian sebagai berikut :
1. Pola Puncak dan lembah
Pola ini karakteristik periodik yang sangat tinggi (puncak) dan periode krisis (lemah).
Pada kondisi puncak, pasien benar-benar merasakan harapan yang tinggi atau besar.
Sebaliknya pada periode lemah, klien merasa sebagai kondisi yang menakutkan sampai bisa
menimbulkan depresi.
2. Pola dataran yang turun
Karakteristik dari pola ini adalah adanya sejumlah tahapan dari kemunduran yang terus
bertambah dan tidak terduga, yang terjadi selama atau setelah periode kesehatan yang stabil
serta berlangsung pada waktu yang tidak bisa di pastikan.
3. Pola tebing yang menurun
Karakteristik dari pola ini adalah adanya kondisi penurunan yang menetap atau stabil,
yang menggambarkan semakin buruknya kondisi. Kondisi ini dapat diramalkan dalam waktu
yang bisa diperkirakan baik dalam ukuran jam atau hari. Kondisi ini lazim ditemui di unit
Khusus (Intensive Care Unit).
4. Pola landai yang turun sedikit-sedikit
Karakteristik dari pola ini kehidupan yang mulai surut dan hampir tidak teramati sampai
akhirnya mengebat menuju maut.
Layanan tahap akhir di rumah sakit dilakukan di instalasi gawat darurat dan di unit rawat inap.
Adapun proses operasional pelayanan ini atau asesmen pasien tahap terminal dilakukan oleh
perawat /bidan dengan kualifikasi lulusan d3 / D4 / S1 keperawatan atau kebidanan yang
mempunyai surat tanda registrasi ( STR ) dan bekerja di Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang
minimal 6 bulan, yang meliputi intervensi atau mengurangi rasa sakit, gejala primer, dan atau
sekunder, mencegah gejala dan komplikasi sedapat mungkin intensitas dalam hal masalah
psikologis, pasien dan keluarga, masalah emosional dan kebutuhan spiritual mengenai kematian
dan kesusuhan, intervensi dalam masalah keagamaan dan aspek budaya pasien dan keluarga,
serta mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam pemberian pelayanan.
Instalasi Gawat Darurat Fasilitas Pelayanan pada tahap terminal meliputi :
Fasilitas yang ada :
1. Monitor
2. ECG
3. Defibrilator
4. Ambubag (VSM)
5. Masker oksigen & Tabung Oksigen
6. Suction set
7. Endoctracheal tube
8. Kateter
9. Pipa endotracheal
10. Nasogastric tube (NGT)
11. Disposible Spuit
12. Alkohol swab
13. Injeksi Plug
14. Wing niddle
15. Infus set
16. Injeksi analgesic
17. Obat-obatan resusitasi (adrenalin, dopamin, sulfas atropin, dan lain-lain)
Prosedur :
1. Memberitahukan pada keluarga pasien
2. Mempersiapkan peralatan dan dekatkan ke jenazah
3. Mencuci tangan
4. Memakai celemek atau skort
5. Memakai hands scoon
6. Melepas perhiasan dan benda-benda berharga lain diberikan kepada keluarga pasien
(dimasukkan dalam kantong plastik).
7. Melepaskan peralatan invasif (selang, kateter, NGT tube dan lain-lain)
8. Mengikat dagu dari bawah dagu sampai ke atas kepala dengan verban gulung.
9. Menurunkan selimut sampai ke bawah kaki
10. Membuka pakaian bagian atas jenazah, taruh dalam kantong plastik kuning.
11. Melipat tangan dan mengikat pada pergelangan tangan dengan verban gulung
12. Membuka pakaian bagaian bawah, taruh dalam kantong plastik kuning
13. Mengembalikan ke posisi semula
14. Mengikat kaki dibagian lutut jenazah, pergelangan kaki, dan jari-jari jempol dengan
menggunakan verban gulung
15. Jenazah di rapikan dan dipindahkan ke brankart
16. Alat-alat tenun dilepas dan dimasukkan ke dalam kantong plastik kuning dan
memasukkan ke tempat linen infeksius
17. Merapikan alat
18. Melepas hand scoon
19. Melepaskan celemek
20. Mencuci tangan
Setelah selesai perawatan jenazah, kemudian jenazah dibawa ke kamar jenazah dan setelah
mencapai 2 jam, boleh dibawa pulang oleh keluarga, dengan serah terima antar perawat dan
keluarga, gelang identitas dilepas.
BAB 3
DOKUMENTASI
Pelayanan tahap terminal merupakan bagian dari pelayanan kesehatan paripurna di rumah
sakit, yang terkait dengan keenam dasar fungsi RS, yaitu peningkatan, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, pendidikan, dan penelitian. Dengan pelayanan Tahap terminal yang
tepat dan berhasil guna akan membantu pasien dan keluarganya dalam melewati fase kritisnya.
Perawatan kepada pasien yang menghadapi sakaratul maut (dying) oleh petugas
kesehatan dilakukan dengan cara memberi pelayanan khusus jasmaniah dan rohaniah sebelum
pasien meninggal. Perawat memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis,
psikologis, dan spiritual pasien sakaratul maut dengan memperhatikan moral, etika serta
menumbuhkan sikap empati dan caring kepada pasien. Penanganan pasien perlu dukungan
semua pihak yang terkait, terutama keluarga pasien dan perlu tindakan yang tepat dari perawat.
Panduan Pelayanan Tahap Terminal ini merupakan panduan bagi pelaksana pelayanan pada tahap
terminal yang diselenggarakan di Rumah Sakit Wijaya Kusuma. Dengan ini , diharapkan
pelayanan pada tahap terminal yang diselenggarakan dapat terlaksana dengan baik dan dapat
ditingkatkan seiring dengan kemajuan Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang.
Ditetapkan di :Lumajang
Pada tanggal : Januari 2016
DIREKTUR
RS. WIJAYA KUSUMA LUMAJANG