Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH REKAYASA LINGKUNGAN

DAMPAK PENCEMARAN UDARA

Disusun oleh :

Riski Hidayat
Benny Wijaya
Yoshe Davitson
A. Fattah
David Apryanto
KATA PENGANTAR

uji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, khalik langit dan bumi. Karena

P
atas penyertaan-Nya sehinggah saya bisa menyelesaikan makalah IPA yang berjudul
Pencemaran Udara ini.
Dengan pembuatan makalah yang berjudul Pencemaran Udara ini pembaca diharapkan
dapat lebih mengenal tentang apa yang dimaksud dengan polusi udara. Pembaca juga
diharapkan dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang berharga.
Makalah ini dibuat semata-mata karena ingin menyelesaikan tugas sekaligus memberikan
contoh yang baik. Selain itu, makalah ini juga dijadikan sebagai sarana untuk menambah wawasan
bagi pembacanya.Saya sangat berterima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang telah bekerja
sama untuk menyelesaikan makalah ini.
Saya berharap makalah ini akan berguna bagi pembelajaran IPA, khususnya pada materi
pencemaran udara. Dan saya sangat berterima kasih dan sangat senang apabila makalah ini dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam proses kegiatan belajar-mengajar.
Saya tahu bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari guru, teman-teman, dan atau siapa saja. Saran dan kritikan yang
diberikan akan saya terima dengan lapang dada. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan terutama pada diri saya sendiri. Akhir kata , saya ucapkan banyak terima kasih.

i
KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................. 2

A. Pengertian Pencemaran Udara.................................................. 2

B. Jenis-Jenis Pencemaran Udara.................................................. 3

C. Sumber Pencemaran Udara....................................................... 5

D. Dampak Pencemaran Udara..................................................... 6

E. Cara Mencegah Pencemaran Udara......................................... 8

BAB III PENUTUP...................................................................... 10

A. Kesimpulan............................................................................... 10

B. Saran......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi
kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran
dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 %
Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4)
dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia
apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-
gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka
dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi.

Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini
dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi,
dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang
terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara
yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan
disuatu tempat dijumpai debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi
kesehatan. Demikian juga suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau
angkutan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

1
.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat
energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ktingkat tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat brfungsi
lagi sesuai peruntukya ( Undang-Undang Pengelolaan lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982).

Polutan adalah zat atau bahan yang menyebapkan terjadinya polusi. Suatu zat disebut polutan, bila
keberadaanya disuatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup.
Contoh : karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan dampak merusak.
Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila :

1. Jumlah melebihi jumlah normal

2. Berada pada waktu yang tidak tepat

3. Berada pada tempat yang tidak tepat

Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya kedalam atmosfir
yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatam
manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi
dimana-mana, misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut
pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga
terjadi di luar ruangan (outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan rumah,
perkotaan hingga ketingkat regional, bahkan saat ini sudah menjadi gejala global.
Beberapa unsure pencemaran (pollutant) kembali kebumi melalui deposisi asam atau salju
yang mengakibatkan sifat korosif pada bagunan, tanaman, hutan disamping itu juga
membuat sungai dan danau menjadi suatu lingkungan yang berbahaya bagi ikan-ikan
karena nilai pH yang rendah

2
B. Jenis-Jenis Pencemaran Udara

1. Menurut bentuk

a. Gas

Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :

1) Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat
Aerosol.

2) Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak
(NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).

3) Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon
.

4) Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.

b. Pertikel

Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :

1) Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.

2) Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.

3) Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.

2. Menurut tempat dan sumbernya

a. Ruangan (indoor)Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara
didalam ru-a-ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.

b. Udara bebas (outdoor) Pencemaran udara bebas (Out door air pollution),

Sumber Pen-cemaran udara bebas :

1) Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan,dll.

2) Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.

3
3. Berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan

Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan menjadi 4


jenis yaitu:

a. Irintasia.

Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran pernapasan
bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya
Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan
bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.

b. Asfiksia

Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau mengakibatkan
kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida mengakibatkan CO akan
mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang terjadilah
Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen
dan Helium.

c. Anestesia

Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter, aetilene,
propane dan alkohol alifatis.

d. Toksis

Titik tangkap terjadinya toksis berbagai jenis, yaitu :

1) Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen dan
xylene.

2) Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.

4
4. Menurut asal

a. Pencemar primer

Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai
pencemar primer, antara lain CO, CO 2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta
berbagai partikel.

b. Pencemar Sekunder

Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru,
yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis
ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi
disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal
dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).

C. Sumber Pencemaran Udara

1. Kegiatan manusia

a. Transportasi

Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi mengakibatkan pengembangan wilayah perkotaan ke daerah


pinggiran kota. Akibatnya aktivitas penduduk dengan alat transportasi pun meningkat.
Kegiatan transportasi menjadi penyebab pencemaran udara karena senyawa kimia yang
dihasilkan dari kendaraan bermotor. Senyawa kimia tersebut antara lain karbon dioksida,
nitrogen dioksida, dan beberapa partikel mikro.

b. Industri

Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara diantaranya industri besi dan baja,
industri semen, industri kendaraan bermotor, industri pupuk, industri alumunium, industri
pembangkit tenaga air, industri kertas, industri kilang minyak, industri pertambangan.
Industrialisasi di Indonesia sedang berkembang, tetapi perkembangan tersebut seringkali
mengabaikan pengendalian pencemaran. Oleh karena itu pemilik usaha industri harus
melengkapi industrinya dengan fasilitas untuk pengendalian limbah.

c. Pembangkit listrik

5
d. Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar

e. Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

2. Sumber alami

a. Gunung berapi

b. Rawa-rawa

c. Kebakaran hutan

d. Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

3. Sumber-sumber lain

a. Transportasi amonia

b. Kebocoran tangki klor

c. Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah

D. Dampak Pencemaran Udara

1. Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan.
Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan
partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat
pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk
di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar
dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

6
2. Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

3. Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan
NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak
dari hujan asam ini antara lain:

a. Mempengaruhi kualitas air permukaan

b. Merusak tanaman

c. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air
tanah dan air permukaan

d. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

4. Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:

a. Pencairan es di kutub

b. Perubahan iklim regional dan global

c. Perubahan siklus hidup flora dan fauna

5. Kerusakan lapisan ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami
di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan
laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

7
Berikut dampak pencemaran udara berupa gas
N BAHAN SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA
O PENCEMAR INDIVIDU/MASYARAKAT

1. Sulfur Dioksida Batu bara atau bahan bakar Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas
(SO2) minyak yang mengandung sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak
Sulfur. Pembakaran limbah nafas.
pertanah. Proses dalam
industri.

2. Hidrogen Sulfa (H2S) Dari kawah gunung yang Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat
masih aktif. merusak indera penciuman (nervus olfactory)

3. Nitrogen Oksida Berbagai jenis Menggangu sistem pernapasan.


(N2O) pembakaran. Melemahkan sistem pernapasan paru dan
Gas buang kendaran saluran nafas sehingga paru mudah terserang
Nitrogen
bermotor. infeksi.
Monoksida (NO)
Peledak, pabrik pupuk.
Nitrogen Dioksida
(NO2)

4. Amoniak (NH3) Proses Industri Menimbulkan bau yang tidak


sedap/menyengat.
Menyebabkan sistem pernapasan,
Bronchitis, merusak indera penciuman.

5. Karbon Dioksida Semua hasil pembakaran. Menimbulkan efek sistematik, karena


(CO2) Proses Industri meracuni tubuh dengan cara pengikatan
hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi
Karbon .
jaringan tubuh akaibatnya apabila otak
Monoksida (CO)
kekurangan oksigen dapat menimbulkan
Hidrokarbon
kematian.
Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan
gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan
jantung.

E. Cara Mencegah Pencemaran Udara


Terjadinya pencemaran udara, tentu harus segera ditanggulangi dengan melakukan
pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kesakitan pada manusia. Dalam melakukan
pencegahan secara tepat tergantung pada sifat dan sumber polutan udara. Pada dasarnya
caranya dibedakan menjadi mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan,
melarutkan polutan, dan mendispersikan polutan.
Menurut dr.drh. Mangku Sitepoe (1997), ada lima dasar dalam mencegah atau
memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas.
1. Absorbsi. Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan
konsentrasi yang cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang dapat juga
tidak menggunakan air (dry absorben).
2. Adsorbsi. Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat
adsorben. Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan.
Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
8
3. Kondensasi. Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai titik
kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi dan
penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).
4. Pembakaran. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas
Hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon Dioksida
dan air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-sama dengan proses
pembakaran secara kimia.
5. Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang.
Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang akan
bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk
menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui
enam konsep.
1. Membersihkan (Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat
scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
2. Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan
filter. Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat semipermeable
yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan pembersihan gas dan
filter polutan partikel.
3. Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya,
sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran
listrik sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung
di dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4. Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga
kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor
dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon.
5. Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik
pencemaran udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan yang
dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu: Pertama, mengganti bahan
bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium pembakarannya kurang sempurna
sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam program lagit biru, hal ini dikaitkan
dengan penggantian bahan bakar ke arah bahan bakar gas yang memberikan hasil
pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah mesin kendaraan. Mesin dengan bahan bakar
disel diganti dengan mesin bahan bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat pembersihan
polutan pada kendaraan bermotor.
6. Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas
pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab
tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen
sehingga mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.
7. Bentuk pencegahan yang lain adalah membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan
mengandung serat tinggi. Serat makanan dapat menetralkan zat pencemar udara dan
mengurangi penyerapan logam berat melalui sistem pencernaan kita. Dan yang paling
penting pemerintah hendaknya komitmen terhadap mengganti bensin bertimbal dengan
bensin tanpa Timbal.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan
pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan
Jenis-jenis pencemaran udara menurut bentuk : gas, pertikel. Menurut tempat :
ruangan (indoor), udara bebas (outdoor). Gangguan kesehatan : Iritansia, asfiksia,
anetesia, toksis. Menurut asal : primer, sekunder
Sumber pencemaran udara yaitu: kegiatan manusia, sumber alami, kebocoran
tangki klor, dan lain-lain
Pencemran udara dapat membahayakan kesehatan manusia, kesehatan tanaman, dapat
menyebabkan hujan asam, efek ruma kaca, kerusakan lapisan ozon, dan sebagainya.
Ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas
yaitu: absorbsi, adsorbsi, kondensasi, pembakaran, dan reaksi kimia.

B. Saran
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita semua ikut
menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara, misalnya tidak memakai
kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak asap, tidak membuang gas yang berbahaya
secara sembarangan terutama bagi kegiatan industri, dan lain sebagainya agar kebersihan
udara tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKA
Modul Ilmu Pengetahuan Alam, Kharisma
Buku lingkungan hidup, mahkota offset jakarta.
Wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas
Indah kastiyowati, st. Staf puslitbang tek balitbang dephan. Dampak dan upaya
penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran Alam Sekitar, Siri Pencemaran Alam, Jasiman Ahmad, Eddiplex Sdn. Bhd.
1996
10

Anda mungkin juga menyukai