Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN PROGRAM MALARIA

a. PENDAHULUAN
Malaria adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual
didalam darah. Infeksi malaria ini memberikan gejala berupa demam,
menggigil, anemia, dan splenomegali. Infeksi malaria dapat berlangsung
tanpa komplikasi ataupun mengalami komplikasi sistemik yang dikenal
sebagai malaria berat.

b. LATAR BELAKANG
Malaria merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi penyakit
endemis di beberapa daerah tropis dan subtropics dunia. Pada tahun 2006,
terjadi 247 juta kasus malaria, 880.000 kasus meninggal dunia, terutama
pada anak di Afrika (WHO 2009). Indonesia termasuk Negara beresiko
malaria, Pada tahun 2007 didapatkan 1,75 juta kasus klinis malaria dan
jumlah penderita positif malaria pada hasil pemeriksaan mikroskopis adalah
311.000 kasus. Kejadian luar biasa ini terjadi di 8 provinsi, 13 Kabupaten, 15
Kecamatan dan 30 Desa di Indonesia (Depkes 2008).
Malaria disesbabkan oleh parasit intraseluler, protozoa plasmodium
dan disebabkan melalui cucukan nyamuk Anopheles betina. Terdapat 4 tipe
plasmodium sebagai penyebab malaria pada manusia, yakni P.Falciparum,
P.Vivax, P.Malariae, P.Ovale, P.Falciparum dan Vivax merupakan tipe yang
paling umum dan P.Falciparum merupakan penyebab malaria yang paling
mematikan (Nugroho dan Temewu Wagey, 2000).

c. TUJUAN

Tujuan Umum
Untuk mengendalikan penyakit serta vector malaria.

Tujuan Khusus
Untuk menemukan dan mengendalikan penyakit malaria di wilayah
kerja Puskesmas Masalle
Untuk membina peran serta masyarakat dalam pemberantasan vector
nyamuk.
Untuk melaksanakan penyuluhan tentang penyakit malaria di
masyarakat.

d. KEGIATAN POKOK

N Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


o
1 Home care penderita
malaria

1. Home Care Penderita Malaria


2. Monitoring dan Evaluasi pembagian RDT
3. Penyuluhan tentang penyakit malaria pada masyarakat
e. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Melakukan Kunjungan rumah pada penderita positif malaria
2. Melaksanakan Kunjungan di pustu mengenai cara penggunaan serta
sisa/stok RDT
3. Mengadakan Penyuluhan tentang malaria di Desa

f. SASARAN
1. Semua Penderita malaria klinis, baik akut maupun kronis
2. Semua Ibu Hamil pada kehamilan trimester pertama

g. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N Nama
o Kegiatan
Ja Fe Ma Ap Me Ju Jul Ag Se Ok No De
n b r r i ni i st p t v s
1 Home Care
penderita
Malaria

2 Monitoring
dan Evaluasi
pembagian

RDT
3 Penyuluhan
tentang
Malaria di

Desa

h. EVALUASI

Tidak ada kasus malaria yang terdeteksi

i. CATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika evaluasi
kemajuan pasien dan hasil pengobatan.
Sistem pencatatan dan pelaporan terdiri dari :
Register Penderita Malaria
Format PE kontak malaria
Kartu pengobatan pasien yang sering penggunaan obat
Pemeriksaan lanjutan (Follow Up)
KERANGKA ACUAN PROGRAM TB
I. Pendahuluan
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan
kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Sebagian kuman Tuberkulosis menyerang
paru dan dapat menyerang organ tubuh lainnya. Oleh karena itu perlu
diupayakan program Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit
Paru.
Sejak tahun 1995, Program pemberantasan penyakit
Tuberculosis paru telah dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directhy
Observed Treatment Short Course) yang direkomendasikan oleh WHO.
Penanggulangan TB dengan strategi DOTS dapat memberikan
angka kesembuhan yang tinggi. Menurut BANK Dunia strategi DOTS
merupakan strategi kesehatan yang paling Cost Efektif.

II. Latar Belakang


Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995
menunjukkan bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian
nomor 3 dan nomor 1 dari golongan penyakit infeksi.
Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130
penderita paru TB BTA Positif. Penderita Penyakit TB sebagian besar
kelompok usia kena produktif, kelompok ekonomi lemah dan
berpendidikan rendah.
Pada tahun 2016, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Masalle jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan suspek sebanyak
210 orang dan TB BTA Positif 21 orang. Target pencapaian program TB
paru di Puskesmas Masalle 10% atau 6 orang BTA Negatif, Rontgen
Positif. Penemuan BTA Positif dari Bulan Januari sampai dengan Juni
Tahun 2017 ditemukan BTA positif 17 orang, berdasarkan data tersebut
maka dapat diperincikan sebagai berikut :
1. Penemuan suspek belum mencapai target berdasarkan
data estimasi dari Dinas Kesehatan
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB Paru
3. Penemuan penderita BTA positif belum mencapai target

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara
memutuskan mata rantai penularan,sehingga penyakit TB tidak
lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua
penderita baru BTA positif yang ditemukan.
Tercapainya cakupan penemuan penderita secara
bertahap.

IV. Rencana Kegiatan


Upaya untuk mensukseskan program DOTS di Puskesmas
Masalle direncanakan akan diadakan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengambilan sampel sputum terduga TB
2. Home Care TB
3. Penyuluhan TB di masyarakat

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Melaksanakan pengambilan sputum terhadap seseorang
yang mengalami batuk 2 minggu dan dicurigai TB
2. Melaksanakan kunjungan rumah pada penderita positif BTA
TB
3. Mengadakan penyuluhan TB di masyarakat

VI. SASARAN
Semua masyarakat baik itu bayi/balita, usia remaja, usia
produktif serta lansia

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N Nama
o Kegiatan
Ja Fe Ma Ap Me Ju Jul Ag Se Ok No De
n b r r i ni i st p t v s
1 Pengambilan
sampel
sputum

terduga TB
2 Home Care TB


3 Penyuluhan TB
di Masyarakat

VIII. Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara
berkala dan terus menerus untuk dapat segera mendeteksi bila ada
masalah dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan
supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan
program. Pemantauan dengan mengolah laporan, pengamatan dan
wawancara dengan petugas pelaksana maupun dengan masyarakat.
Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan target
yang telah ditetapkan evaluasi dilakukan satu periode waktu tertentu
dan biasanya setiap 6 bulan hingga 1 tahun.

IX. Pencatatan dan Pelaporan


Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika
evaluasi kemajuan pasien dan hasil pengobatan.
Sistem pencatatan dan pelaporan terdiri dari :
Register TB 05, Register TB 06, Form TB 01, Form TB 02, Form
TB 03 yang berisi catatan dari semua pasien yang diperiksa
sputumnya.
Kartu pengobatan pasien yang sering penggunaan obat
Pemeriksaan sputum lanjutan
KERANGKA ACUAN PROGRAM KUSTA
A. PENDAHULUAN
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman yaitu
Mycobacterium Leprae. Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit
yang menjadi masalah kesehatan di lingkungan masyarakat. Kejadian
penyakit ini prevalensinya masih tinggi di beberapa daerah. Sebagian
besar dari penderita kusta berasal dari golongan ekonomi lemah.

B. LATAR BELAKANG
Penyakit kusta masih merupakan masalah keadaan masyarakat. Saat
ini penyakit ini susah diterdeteksi karena suspek penderita merasa malu
untuk memeriksakan diri dan animo masyarakat yang kurang baik
terhadap penyakit kusta. Masalah yang dihadapi pada penderita bukan
hanya dari medis saja tetapi masalah social dari masyarakat dilingkungan
penderita.

C. TUJUAN
Tujuan Umum
Mencegah terjadinya penyakit kusta menurunkan angka kesakitan
penyakit kusta dan mencegah terjadinya kecacatan pada penderita kusta
sehingga penyakit ini tidak lagi merupakan masalah kesehatan di
masyarakat.

Tujuan Khusus
1. Ditemukannya kasus yang ada dimasyarakat
2. Terlaksananya pengobatan penderita kusta

D. KEGIATAN POKOK

N Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


o
1 Home Care Kusta Menentukan suspek
kusta
Melaporkan suspek
kusta
Konfirmasi diagnose
kusta
Mengenal klasifikasi
kusta
Menentukan dosis
pengobatan
Membagi Obat
Mengawasi keteraturan
obat
Mengenal komplikasi
pengobatan atau
reaksi
Mengobati komplikasi
pengobatan atau
reaksi
2 Penyuluhan tentang Penyuluhan
kusta

E. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pelaksanaan kegiatan penemuan kasus dilaksanakan secara pasif
dalam gedung dimana suspek datang sendiri ke Puskesmas Masalle
dan secara aktif dengan melakukan pemeriksaan kontak serumah.
2. Pelaksanaan secara aktif dengan melakukan penyuluhan dan
pemeriksaan kontak serumah dengan penderita dilakukan di luar
gedung atau di lapangan

F. SASARAN
Masyarakat yang mengalami gejala-gejala Cardinal Sign :
1. Adanya kelainan kulit dapat berupa panu, bercak kemerahan,
penebalan kulit dan nodul (benjolan)
2. Berkurang sampai hilang rasa pada kelainan kulit tersebut diatas
3. Penebalan syaraf tepi
4. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA positif)

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N Nama
o Kegiatan
Ja Fe Ma Ap Me Ju Jul Ag Se Ok No De
n b r r i ni i st p t v s
1 Home Care
Kusta

2 Penyuluhan
tentang kusta

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Mengisi buku pencatatan harian penemuan penderita puskesmas
2. Mengisi kartu penderita
3. Membuat laporan triwulan puskesmas

I. MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen
untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program. Kegiatan monitoring
dilaksanakan secara berkala dan terus menerus untuk dapat mendeteksi
bila ada masalah dalam pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi dilakukan untuk menilai sejauh mana pelaksanaan kegiatan
berjalan.

Anda mungkin juga menyukai