umen penelitian variabel motivasi belajar telah memenuhi syarat validitas dan
reliabilitas sehingga instrumen penelitian variabel motivasi belajar dapat
digunakan untuk penelitian sesungguhnya. Tabel 6 Daftar Nama Siswa Untuk Uji
Coba Angket : Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa
Kelas VII SMP Negeri 3 Limpung Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010. No
Nama Responden Kelas 1 Afif Singgih Riftiantara VII.A 2 Aji Satriyo VII.A 3 Anis Fuadiyah
VII.A 4 Dewi Astuti VII.A 5 Dwi Yuliasari VII.A 6 Eka Nurul Hidayati VII.A 7 Fifian Rosalina
Aryani VII.A 8 Haryanto VII.A 9 Hendro Gunawan VII.A 10 Hesti Cahyaningtyas VII.A 11
Imam Budi Santoso VII.B 12 Khairy Othman VII.B 13 Kharis Aryo Nugroho VII.B 14 Lina
Ardianti VII.B 15 Muh. Rizki Suwarno VII.B 16 Kartini VII.B 17 M. Khoirul VII.B 18 Mufidah
VII.B 19 Muh. Rizky Fitriyanto VII.B 20 Mukaromah VII.B 21 Nanang Suseno VII.C 22 Nur
Imam Afriansah VII.C 23 Octa Mifta Iftitah VII.C 24 Ririn Setiowati VII.C 25 Riska Tiyani
VII.C Lanjutan tabel 6 26 Riskon Aditama VII.C 27 Sindy Mulya Sari VII.C 28 Sindy
Saraswati VII.C 29 Siti Maraisih VII.C 30 Supriyanto VII.C C. Deskripsi Data Penelitian Dari
hasil analisis data penelitian, dapat diperoleh deskripsi data tentang variabel-variabel
penelitian sebagai pendukung pembahasan selanjutnya. Dalam penelitian ini jenis data
dikelompokan menajdi dua yaitu data tentang motivasi belajar siswa ( X) dan data
tentang prestasi belajar siswa (Y). 1. Data variabel motivasi belajar siswa Angket variabel
motivasi belajar siswa terdiri dari 30 item masing-masing item mempunyai lima alternatif
jawaban dengan hasil sebagai berikut : Rerata = 90.13 Median = 90.50 Modus = 94.00
S.B = 5.68 Min = 78.00 Maks = 100.00 Angket diberikan kepada 30 siswa kelas I sebagai
sampel penelitian . Distribusi frekuensi data motivasi belajar dengan rumus dari
Struges yang dikutip Sugiyono ( 2002,27) sebagai berikut : K = 1 +3,3 log n,
dimana K = jumlah kelas interval, N = jumlah data observasi dan Log =
Logaritma sehingga diperoleh : Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 4,918 = 5,918
dibulatkan 6,00 Range = maksimum minimum = 100 78 = 22 Intervalkelas =
22/6 = 3,5 dipakai 4 Dengan demikian deskripsi persebaran data angket
motivasi belajar dapat disampaikan sebaran data sebagai berikut : Tabel 7
Sebaran Frekuensi Variabel Motivasi Belajar (X) No Variat Frekuensi Absolut
Frekuensi relatif (%) Frekuensi Kumulatif (%) 1 98 - 100 3 10,00 100,00 2 94 97
7 23,33 90,00 3 90 93 6 20,00 66,66 4 86 - 89 8 26,66 46,66 5 82 85 3 10,00
20,00 6 78 81 3 10,00 10,00 Jumlah Total 30 100.00 Berdasarkan tabel diatas
dapat dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Menurut Suharsimi Arikunto ( 1990 ) batas-batas pengelompokan kategori
tersebut adalah : a. Batas antara kelompok rendah dengan kelompok sedang
adalah satu simpang baku dibawah rata-rata ( Mean 1 SD ) b. Batas antara
kelompok sedang dan kelompok tinggi adalah satu simpang baku di atas rata-
rata ( Mean + 1 SD ) c. Kelompok sedang adalah batas antara kelompok rendah
dengan kelompok tinggi ( Mean 1 SD s.d Mean +1 SD ) Berdasarkan perolehan
skor di atas dapat dihitung : a. Mean = ( skor tertinggi + skor terendah ) = (
100 + 78 ) = ( 178) = 89 b. Standar Deviasi /SD = 1/6 ( skor tertinggi - skor
terendah ) = 1/6 ( 100 - 78 ) = 1/6 ( 22) = 3.66 c. Katagori 1). Tinggi = M + 1 SD
sampai skor tertinggi = 89,00 + 3.66 sampai 100 = 92,66 sampai 100 2).
Sedang = M -1 SD sampai M+1SD = 89,00 - 3.66 sampai 89,00 + 3,66 = 84.34
sampai 92,66 3). Tinggi = skor terendah sampai M - 1 SD = 78,00 sampai 84,34
Dari perhitungan di atas dapat dibuat tabel pengelompokan kategori sebagai
berikut : Tabel 8 Pengelompokan kategori No Kategori N Persentase 1. 2. 3. Tinggi
= 92.66 100.00 Sedang = 84,34 92.66 Rendah = 78.00 84.34 13 12 5 43,3
40,0 16,6 Jumlah 30 100 Berdasarkan pengelompokan kategori tersebut , dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar di kelas VII SMP Negeri 3 Limpung
Kabupaten Batang pada semester II Tahun Pelajaran 2010 / 2011 tergolong
tinggi. Dari tabel sebaran frekuensi dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut
Gambar 1 Histogram Motivasi belajar 2. Data variabel Prestasi belajar siswa Dari
leger nilai responden penelitian kelas VII semester II tahun Pelajaran 2010/2011
diperoleh data sebagai berikut : Rerata = 81,70 Median = 82,50 Modus =85,00
S.B = 5,85 Min = 69,00 Maks = 92,00 Distribusi frekuensi data prestasi belajar
diolah dengan rumus dari Struges yang dikutip Sugiyono ( 2002,27) sebagai
berikut : K = 1 +3,3 log n, dimana K = jumlah kelas interval, N = jumlah data
observasi dan Log = Logaritma sehingga diperoleh : Jumlah kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 4,918 = 5,918 dibulatkan 6,00 Range = maksimum minimum = 92 69
= 23 Interval kelas = 23/6 , = 3,8 dibulatkan 4 Dengan demikian deskripsi
persebaran data angket motivasi belajar dapat disampaikan sebaran data
sebagai berikut : Tabel 9 Sebaran Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Siswa ( Y)
No Variat Frekuensi Absolut Frekuensi relatif (%) Frekuensi Kumulatif (%) 1 89
92 2 6,66 100,00 2 85 88 11 36,66 93,32 3 81 84 8 26,66 56,66 4 77 80 3
10,00 30,00 5 73 76 3 10,00 20,00 6 69 72 3 10,00 10,00 Jumlah Total 30
100.00 Berdasarkan tabel diatas dapat dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu
tinggi, sedang dan rendah. Menurut Suharsimi Arikunto ( 1990 ) batas-batas
pengelompokan kategori tersebut adalah : a. Batas antara kelompok rendah
dengan kelompok sedang adalah satu simpang baku dibawah rata-rata ( Mean 1
SD ) b. Batas antara kelompok sedang dan kelompok tinggi adalah satu simpang
baku di atas rata-rata ( Mean + 1 SD ) c. Kelompok sedang adalah batas antara
kelompok rendah dengan kelompok tinggi ( Mean 1 SD s.d Mean +1 SD ) Berdasarkan
perolehan skor di atas dapat dihitung : a. Mean = ( skor tertinggi + skor terendah ) =
( 92 + 69 ) = ( 178) = 80,5 b. Standar Deviasi /SD = 1/6 ( skor tertinggi - skor
terendah ) = 1/6 ( 92 - 69 ) = 1/6 ( 13) = 2.16 c. Katagori 1). Tinggi = M + 1 SD sampai
skor tertinggi = 80,50 + 2.16 sampai 92 = 82,66 sampai 100 2). Sedang = M -1 SD
sampai M+1SD = 80,50 - 2.16 sampai 80,50 + 2,16 = 78.34 sampai 82,66 3). Tinggi =
skor terendah sampai M - 1 SD = 69,00 sampai 78,34 Dari perhitungan di atas dapat
dibuat tabel pengelompokan kategori sebagai berikut : Tabel 10 Pengelompokan kategori
No Kategori N Persentase 1. 2. 3. Tinggi = 82.66 92.00 Sedang = 78,34 82.66 Rendah
= 69.00 78.34 15 7 8 50,00 23,33 26,66 30 100 Berdasarkan pengelompokan kategori
tersebut , dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar kelas VII SMP Negeri 3 Limpung
Kabupaten Batang pada semester II Tahun Pelajaran 2010 / 2011 tergolong tinggi. Dari
tabel sebaran frekuensi tersebut dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut : Gambar
2 Histogram Prestasi Belajar D. Hasil Korelasi Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar.
Untuk mengetahui besarnya korelasi antara variabel motivasi belajar siswa ( X) dengan
variabel prestasi belajar siswa ( Y ) digunakan rumus korelasi product moment dari
Pearson sebagai berikut : r = Ketarangan : rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan
variabel Y X = jumlah total skor X Y = jumlah total skor Y N = jumlah subyek
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus tersebut diatas seperti pada lampiran 9
( halaman 88 ) diperoleh rxy hitung sebesar 0,667. Koefisien korelasi tersebut
dikonsultasikan dengan tabel r pada taraf signifikasi 5% yaitu sebesar 0,361 Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antar motivasi belajar dengan
prestasi belajar siswa kelas VII semester II SMP negeri 3 Limpung Tahun Pelajaran
2010/2011 sebab dari perhitungan koefisien rxy hitung sebesar 0,667 lebih besar dari r
tabel sebesar 0,361. E. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada
hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
siswa kelas VII SMP Negeri 3 Limpung Kabupaten Batang pada semester II Tahun
pelajaran 2010 / 2011 Hasil penghitungan dengan menggunakan rumus korelasi
product moment akan menghasilkan koefisien korelasi rxy, kemudian koefisien tersebut
diinterpretasikan dan dikonsultasikan dengan tabel korelasi product moment pada taraf
siginikasi 5% dan 1% dengan ketentuan : 1. Jika nilai rxy observasi ( nilai r hitung ) lebih
besar atau sama dengan r tabel berarti hasil penelitian menunjukan hasil yang
siginifikan artinya hipotesis diajukan diterima. 2. Jika nilai rxy observasi ( nilai r hitung )
lebih kecil dari pada r tabel berarti hasil penelitian menunjukan hasil yang non
siginifikan artinya hipotesis yang diajukan ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan
dengan rumus product moment diperoleh rxy hitung sebesar 0,667. Koefisien korelasi
tersebut dikonsultasikan dengan tabel r pada taraf signifikasi 5% yaitu sebesar 0,361
Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif yang
signifikan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP
Negeri 3 Limpung Kabupaten Batang pada semester II Tahun pelajaran 2010 / 2011
diterima sebab dari perhitungan koefisien rxy hitung sebesar 0,667 lebih besar dari r
tabel sebesar 0,361. F. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Deskripsi data penelitian pada
variabel X tentang motivasi belajar menunjukan bahwa tingkat motivasi belajar siswa
SMP Negeri 3 Limpung khsusnya kelas VII termasuk dalam kategori tinggi. Data motivasi
belajar siswa menunjukan rerata = 90.13, Median= 90.50, Modus= 94.00, skor terendah
= 78.00 dan skor tertinggi = 100.00. Data tersebut diolah dan dikelompokan dalam tabel
kategori dan masuk dalam kategori tinggi. Data tersebut juga didukung hasil observasi
yang menunjukan bahwa motivasi belajar siswa kelas VII dimana siswa memiliki motivasi
belajar yang tinggi terlihat dari semangat belajar, kekatifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran, dukungan orang tua serta keinginan mereka dalam mencapai cita-cita. 2.
Deskripsi data penelitian pada variabel Y tentang prestasi belajar menunjukan bahwa
tingkat prestasi belajar siswa SMP Negeri 3 Limpung khsusnya kelas VII termasuk dalam
kategori tinggi. Data prsetasi belajar siswa menunjukan rerata = 81,7 Median= 82,5,
Modus= 85.00, skor terendah = 69.00 dan skor tertinggi = 92.00. Data tersebut diolah
dan dikelompokan dalam tabel kategori dan masuk dalam kategori tinggi. 3. Hasil uji
hipotesis menunjukan adanya hubungan yang positif dan siginifikan antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Limpung. Koefisien korelasi
antara kedua variabel menunjukan angka yang signifikan dan positif. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mencapai
prestasi belajar yang tinggi pula. Sedang siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
akan memiliki prestasi beljar yang rendah pula. Motivasi belajar hanyalah merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dengan demikian tidak menutup
kemungkinan faktor lain yang mempengaruhi prestasi beljar siswa yang tidak menjadi
bahasan dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian ini berakibat pada adanya upaya
untuk selalu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga prestasi belajar siswa
menjadi meningkat, BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Deskripsi data penelitian pada
variabel X tentang motivasi belajar menunjukan bahwa tingkat motivasi belajar siswa
kelas VII SMP Negeri 3 Limpung termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 43,3%.
Data tersebut juga didukung hasil observasi yang menunjukan bahwa motivasi belajar
siswa kelas VII SMP Negeri 3 Limpung dimana siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi
terlihat dari semangat belajar, kekatifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, dukungan
orang tua serta keinginan mereka dalam mencapai cita-cita. 2. Deskripsi data penelitian
pada variabel Y tentang prestasi belajar menunjukan bahwa tingkat prestasi belajar siswa
kelas VII SMP Negeri 3 Limpung termasuk dalam kategori tinggi yaitu 50%. 3. 69 Ada
hubungan yang positif dan siginifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
siswa kelas VII SMP Negeri 3 Limpung. Koefisien korelasi antara kedua variabel
menunjukan angka yang signifikan dan positif sebab data menunjukan harga rxy hitung
untuk N=30 menunjukan angka 0,667 lebih besar dari harga r tabel pada taraf signifikasi
5% sebesar 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi akan mencapai prestasi belajar yang tinggi pula. Sedang siswa
yang memiliki motivasi belajar rendah akan memiliki prestasi yang rendah. B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan Ada hubungan yang positif dan siginifikan
antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Limpung
Tahun Pelajaran 2010/2011 maka disampaikan saran sebagai berikut : 1. Bagi siswa
Karena dari hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi belajar memiliki hubungan yang
positif terhadap pencapaian prestasi belajar maka disarankan agar siswa selalu
memelihara dan meningkatkan motivasi belajar. Selain itu siswa perlu memelihara dan
meningkatkan faktor-faktor lain yang memepengaruhi prestasi belajar misal minat,
sarana, kondisi fisik dan psikis dan lain-lain. 2. Bagi orang tua Kepada orang tua atau wali
murid disarankan untuk meningkatkan peran serta orang tua dalam pencapaian prestasi
belajar siswa dengan cara memberikan dan memompa semangat belajar siswa,
menyediakan sarana belajar dan lain-lain sehingga motivasi belajar siswa selalu
terpelihara. 3. Bagi guru pembimbing Guru pembimbing diharapkan secara konsisten dan
kontinu untuk selalu memberikan bimbingan kepada siswa sehingga motivasi belajar
siswa selalu terpelihara dan meningkat. Dengan motivasi yang terpelihara dan selalu
meningkat maka prestasi belajar menjadi meningkat pula 4. Bagi peneliti selanjutnya
Perlu adanya penelitian yang lebih mendalam dan komprehensif tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar sehingga hasilnya lebih baik dan mendalam.
DAFTAR PUSTAKA Abu Muhamad, Prestasi belajar , Artikel 29 Mei 2008 Ahmad Sugandi,
2004, Teori Pembelajaran, Semarang: UPT MKK UNNES Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1995,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakara,Balai Pustaka. Depdikbud,
Metodologi Pembelajaran Bahan sajian Untuk Penataran Intruktur, Malang: PPPG IPS,1997
Dimyati dan Mudjiono,1999, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Rineka Cipta M.Sobry
Sutikno dan Pupuh Fathurahman,2007, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum dan Konsep Islami, Jakarta: PT. Refika Aditama Ditjen Dikdasmen 2003,
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional,Jakarta : Bagian Proyek Penilaian Hasil
Belajar Tahap Akhir Nasional http:/sunartotombs.wordpress.com, Pengertian motivasi
belajar.2010 Ngalim Purwanto, 1996, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya. Oemar Hamalik,1996, Psikologi Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru
Algesindo. Ridwan, Belajar,Minat,Motivasi dan Prestasi belajar , Artikel 3 Mei 2008
Sardiman, AM, 1996, Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar, Jakarta: Grafindo Persada.
Slameto, 1995 Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono,2002,Statistik Untuk Penelitian,Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto, 1998
Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Sumadi
Suryabrata,1993, Psikologi Pendidikan , Jakarta, Grafindo Persada. Sutrisno Hadi,
1996,Statistik Jilid I,Yogjakarta : YP Fakultas Psikologi UGM Thursan Hakim, 2005, Belajar
Secara Efektif, Jakarta: Puspa Swara Slameto,2003, Belajar dan Faktor-faktor Yang
Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta Tim MKDK IKIP Semarang,1996, Belajar dan
Pembelajaran ,Semarang :IKIP Press. Tim Penulis Buku Psikologi Pendidikan ,1991,
Psikologi Pendidikan, Yogyakarta:FIP-IKIP Yogyakarta Udin S Winataputra , 2008, Teori
Belajar dan Pembelajaran ,Jakarta: UT Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, 2004,
Semarang : Aneka Ilmu,