Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sarang lebah di Indonesia masih sangat kurang pemanfaatannya. Pada

pemanenan madu biasanya sarangnya tidak dimanfaatkan lebih lanjut oleh para

peternak lebah. Karena lilin yang berasal dari sarang lebah tersebut hanya

dimanfaatkan untuk pembuatan lilin (sebagai penerang) saja. Hal ini

menyebabkan peternak lebah tidak begitu memperhatikannya sehingga sarang

lebah itu dibuang begitu saja.

Manfaat lilin lebah adalah untuk bahan membatik, lilin penerang, industri

kosmetik, cold cream, lipstick dan berbagai lotion, juga bisa digunakan sebagai

campuran pembuatan sabun natural yang berbahan dasar minyak. Pada industri

farmasi, lilin lebah digunakan untuk bahan pembuatan plester atau kain pembalut,

obat-obatan luar, campuran bahan-bahan tahan air/water proof, selain itu juga

bisa digunakan sebagai campuran tinta, pensil, semir serta sebagai zat pengkilat.

Secara alami pada beberapa buah-buahan dan sayur-sayuran telah

mengandung lapisan lilin pada permukaan kulit. Tetapi sebagian lapisan lilin ini

hilang pada saat penanganan panen, pasca panen dan pencucian, sehingga perlu

diberi lapisan lilin untuk mengganti lapisan lilin yang hilang tersebut. Hal ini

bertujuan menghambat penguapan, proses pembusukan buah dan sekaligus

meningkatkan penampilan.

Pelpisan lilin akan membuat penampilan buah lebih segar dan mengkilat.

Dan inilah salah satu hal yang menyebabkan buah impor menjadi lebih menarik di

mata konsumen. Sedangkan buah-buahan lokal biasanya langsung dijual setelah

1 Universitas Sumatera Utara


2

dipanen tanpa mendapat perlakuan pasca panen terlebih dahulu. Hal ini

menyebabkan buah lokal kalah bersaing dengan buah impor karena

penampilannya kurang menarik sehingga kurang diminati oleh konsumen

khususnya oleh masyarakat yang berkantong tebal.

Teknik pelapisan lilin merupakan salah satu metode yang sederhana dan

mudah untuk dilakukan. Masalah yang dihadapi dalam pembuatan pelapis buah

dari emulsi lilin sarang lebah ini adalah sulitnya untuk melarutkan lilin dalam

pelarut (air) akibatnya bentuk emulsi yang dihasilkan tidak homogen dan

stabilitasnnya rendah. Dalam pelapisan lilin pada buah-buahan diharapkan lapisan

lilin yang homogen dan tidak terdapat gumpalan lilin yang tidak merata. Oleh

karena itu perlu adanya penanganan yang lebih baik, misalnya dengan

menggunakan emulsifier yang sesuai seperti tween, trietanolamin (bersama

dengan asam oleat) dan juga dengan penggunaaan pelarut lemak yang sesuai

untuk menghasilkan emulsi lilin yang stabil dan homogen.

Ada beberapa cara yang bisa diberikan dalam pembuatan emulsi lilin yang

baik salah satu diantaranya adalah dengan pemberian tekanan pengadukan pompa.

Untuk membuat emulsi lilin yang baik perlu homogenisasi, salah satu cara untuk

homogenisasi yaitu dengan cara memberi tekanan pompa.

Dari penjelasan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai Pengaruh Konsentrasi Lilin Dan Lama Pemberian Tekanan

Terhadap Sifat Fisik Emulsi Lilin Sarang Lebah.

Universitas Sumatera Utara


3

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Konsentrasi Lilin

dan Lama Pemberian Tekanan Terhadap Sifat Fisik Emulsi Lilin Sarang Lebah.

Kegunaan Penelitian

- Sebagai sumber data di dalam penyusunan skripsi di Departemen

Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

Medan.

- Sebagai sumber informasi tentang Pengaruh Konsentrasi Lilin Dan Lama

Pemberian Tekanan Terhadap Sifat Fisik Emulsi Lilin Sarang Lebah.

Hipotesa Penelitian

- Konsentrasi lilin yang tepat akan menghasilkan kualitas emulsi lilin sarang

lebah yang baik.

- Lama pemberian tekanan memberi pengaruh terhadap kualitas emulsi lilin

sarang lebah yang baik.

- Interaksi konsentrasi lilin dan lama pemberian tekanan memberi pengaruh

terhadap kualitas emulsi lilin sarang lebah yang baik.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai