HASIL PENELITIAN
Desain Alat Penukar Kalor pomade yang telah didapatkan merupakan hasil dari
pengumpulan data dari literatur, survei lapangan dan perhitungan perhitungan yang
telah dilakukan . Spesifikasi perancangan Alat Penukar Kalor pomade didapatkan data
sebagai berikut.
pengguna bahan dan tata letak komponen alat penukar kalor sehingga kebutuhan data
untuk melakukan analisis statis akan dapat dilakukan dengan baik, dan nantinya dapat
Penentuan besarnya ukuran wadah pomade dapat diketahui dari besarnya massa
jenis dari bahan bahan minyak rambut (pomade). Bahan bahan pomade mencakup
dalam 5 bahan utama yaitu beeswax, petrilium jelly, minyak kelapa, minyak kemiri dan
kategori yaitu :
Untuk mencari massa jenis dari setiap bahan pomade, maka dilakukan pengujian
untuk mengukur massa dan volume suatu bahan. Maka untuk mendapatkan besarnya
= m/v
massa benda dan volume beeswax. Penentuan volume beeswax harus dilakukan
pemanasan pada bahan agar mencair dan bisa diukur volumenya. Pada gambar 4.2
ditunjukan penentuan massa beeswax dan volume besswax pada saat mencair.
Diketahui massa dari beeswax = 500 Gram & Volume beeswax = 610 ml
(a) (b)
Gambar 4.1 Penentuan Massa besswax (a) dan volume besswax (b)
= 0.5 Kg / 0.61 L
= 0.9 Kg/L
Petrilium jelly berbentuk gel bewarna putih. Untuk mengetahui massa dan
jelly harus dilakukan pemanasan pada bahan agar mencair dan bisa diukur volumenya.
Penentuan pengukuran pada massa dan volume petrilium dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Diketahui massa dari beeswax = 600 Gram & Volume beeswax = 660 ml
(a) (b)
Gambar 4.2 Penentuan Massa Petrilium Jelly (a) dan volume Petrilium Jelly (b)
= 0.909 Kg/L
Minyak kelapa salah satu bahan untuk pembuatan minyak rambut (pomade)
yang sudah berbentuk cairan. Tidak perlu lagi pemanasan pada bahan agar bahannya
mencair. Penentuan besaran massa dan volume minyak kelapa dapat dilihat pada
gambar 4.3.
Diketahui massa dari beeswax = 920 Gram & Volume beeswax = 1000 ml
(a) (b)
Gambar 4.3 Penentuan Massa minyak kelapa (a) dan volume minyak kelapa (b)
Diketahui : m = 920 gram = 0.92 Kg
v = 1000 ml = 1 liter
= 0.92 Kg/ 1 L
= 0.92 Kg/L
Minyak kemiri juga salah satu bahan pomade yang berbentuk cairan. Sehingga
tidak ada pemanasan pada bahan untuk menentukan besar volumenya. Dalam penentuan
besar massa dan volume minyak kemiri dapat dilihat pada gambar 4.4.
Diketahui massa dari beeswax = 925 Gram & Volume beeswax = 1000 ml
(a) (b)
Gambar 4.3 Penentuan Massa minyak kemiri (a) dan volume minyak kemiri (b)
Diketahui : m = 925 gram = 0.925 Kg
v = 1000 ml = 1 liter
= 0.925 Kg/ 1 L
= 0.925 Kg/L
Minyak zaitun merupakan minyak yang berasal dari pohon zaitun yang didapat
dari buahnya. Minyak zaitun juga salah satu bahan minyak rambut (pomade) berbentuk
cairan. Sehingga tidak perlu pemanasan pada bahan. Penentuan massa dan volume dapat
Diketahui massa dari beeswax = 925 Gram & Volume beeswax = 1000 ml
(a) (b)
Gambar 4.3 Penentuan Massa minyak kemiri (a) dan volume minyak kemiri (b)
Diketahui : m = 900 gram = 0.9 Kg
v = 1000 ml = 1 liter
= 0.9 Kg/ 1 L
= 0.9 Kg/L
4.2.6 Hasil Pengujian massa dan volume bahan bahan minyak rambut ( pomade)
Dari perhitungan massa jenis dari bahan bahan pomade maka didapat volume
dari setiap bahan. Volume bahan - bahan pomade dikategori dalam 4 besaran yaitu
1Kg, 2 Kg, 3 Kg dan 4 Kg. 4 jenis besaran ini bertujuan sebagai tolak ukur dalam
Tabel 4.1 data volume bahan- bahan pomade dalam setiap besaran Kilogram
2 Petrilium Jelly 0.909 Liter 1.818 Liter 2.727 Liter 3.636 Liter
3 Minyak Kelapa 0.92 Liter 1.84 Liter 2.76 Liter 3.68 Liter
4 Minyak Kemiri 0.925 Liter 1.85 Liter 2.775 Liter 3.7 Liter
5 Minyak zaitun 0.9 Liter 1.8 Liter 2.7 Liter 3.6 Liter
Total Volume 4.554 Liter 9.108 Liter 13.662 Liter 18.216 Liter
Berdasarkan besar volume bahan bahan pomade maka dapat ditentukan besar
ukuran :
wadah pomade
Diameter : 30 CM
Tinggi : 29 CM
= 3,14 x 15 cm x 29 cm
= 20.488,5 cm
= 20,488 Liter
Dari hasil pengujian dalam penentuan wadah pomade pada produksi maksimal
yaitu 4 Kg/bahan maka volume yang didapat 18,216 Liter sedangkan kapasitas
wadah 29 cm volumenya 20, 488 Liter. Selisih volume ini bertujuan untuk ruang bebas
pada bahan bahan pomade pada pencampuran dan pengadukan yang merata pada
proses produksi.
4.3 Perhitungan Besar Kalor (Q) Pada Wadah Pomade
Kebutuhan kalor pada wadah pomade harus dihitung , agar kebutuhan kalor
yang akan diiberikan sumber pemanas dapat terukur danbisa diperhitungkan. Untuk
mengetahui besar kalor pada pomade , terlebih dahulu menentukan besar kalor pada
setipa bahan bahan pomade. Bahan bahan pomade antara lain, beeswax, petrilium
Beeswax ini merupakan bahan dasar dari minyak rambut (pomade) yang
berbentuk fase padat. Pada proses pengolahannya , bahan ini harus diberi kalor agar
dapat mencair untuk diproduksi. Untuk mengetahui kebutuhan kalor pada beeswax ini ,
6 Warna Kuning
= 242,8 J
Bahan pomade petrilium jellly ini berbentuk gel. Butuh panas untuk mencairkan
secara menyeluruh. Mencari kebutuhan panas pada bahan ini dibutuhkan data propertis.
Untuk mengetahui data propertis dari petrilium jelly dapat kita lihat pada tabel 4.3.
1 Kepadatan 0,84
= Q / m x (t2- t1)
= 6,25 J/ Kg c
Minyak kelapa,minyak zaitun dan minyak kemiri adalah bahan bahan yang
berbentuk cairan sehingga hanya perlu kebutuhan panas untuk mengimbangi panas dari
pada bahan beeswax dan petrilium jelly. ketiga bahan ini mempunyai massa 1 Kg setiap
bahan. 1 Kg setiap bahan disesuaikan pada kebutuhan kalor petrilium jelly dikarenakan
bahan tersebut paling tinggi suhu pencairan pada bahannya. Sehingga kalor yang
dibutuhkan memanaskan 1 Kg setiap bahan bahan adalah 300 Joule. Sehingga didapat
kalor untuk memanaskan ketiga bahan dalam 1Kg setiap bahan adaalah 900 Joule.
= 1.442,8 J
Dalam menentukan besar kalor pada wadah pemanas air terlebih dahulu
mengetahui besar kalor pada wadah pomade. Panas yang diterima wadah pomade
adalah panas yang dihasilkan wadah pemanas melalui pembakaran dari ruang bakar.
Panas yang diterima wadah pomade adalah panas yang dilepas wadah pemanas air.
1.442,8 J. Maka untuk mengetahui massa air yang diperlukan , kalor pemanas air sama
Qa = Kalor air
Temperatur = 32 c
Qa = ma x ca x t
1.442,8 J = ma 120,56 J/ Kg
ma = 1.442,8 J / 120,56 J/ Kg
ma = 11,96 Kg
Jadi untuk mendapatkan kalor pada 1.442,8 J dibutuhkan massa air sebesar
11,96 digenapkan menjadi 12 Liter. Maka untuk mendapatkan volume wadah air
dilakukan pengukuran massa dan volume air. Pengukuran dapat dilihat pada
Gambar 4.6.
(a) (b)
Gambar 4.3 Penentuan Massa Air (a) dan volume air (b)
Diameter : 35 CM
Tinggi : 35 CM
= 3,14 x 17.5 cm x 35 cm
= 961,625 cm x 35 cm
= 33.656 cm
kurang 34 Liter. Sedangkan pada perancangan cukup untuk 12 liter. Alat penukar kalor
pomade ini didesain jadi satu unit antara wadah pemanas air dengan wadah produksi
pomade. Jadi pada wadah pemanas air akan masuk wadah pomade dengan ketinggian
jarak pinggiran luar wadah pomade dengan pinggiran dalam wadah pemanas air adalah
5cm. Wadah pemanas air ini didesain volumenya sebesar 12 Liter dan kapasitas
wadahnya melebihi dari 12 Liter. Ini bertujuan agar ada ruang bebas pada proses
perubahan fase air menjadi fase uap. Maka pada perancangan di dapat spesifikasi dan
30 Cm
Wadah POMADE
7 Cm
5 Cm 29 Cm
16 Cm
35 Cm
19 Cm Wadah Air
35 Cm
Gambar 4.6 spesifikasi Wadah air dan wadah pomade
Volume wadah air Diamater 35 cm dan tinggi 35 cm (Vak) = 33, 656 Liter
= 11.304 cm
Volume bersih wadah air kalau di isi air sepenuhnya = 22, 352 Liter
Maka volume bebas untuk ruang uap adalah = 22,352 Liter 12 Liter
= 10,352 Liter
= 10.352 cm
Pengujian alat penukar kalor pomade ini dilaksanakan pada tanggal 15 oktober
2017 di jalan PLTGU no. 73 A, komplek PLN. Medan Marelan. Dimulai dari
pengujian bahan pomade beeswax 1 Kg. Melihat perubahan temperature air pemanas,
api dan cairan. Pada pengujian pertama temperatur pada wadah pomade 74,4c, air
69,5c sedangkan temperature pada api adalah 224,3c. Pada pengujian kedua , ke 5
bahan pomade langsung diproduksi. Pengujian kedua ini temperatur pada wadah
pomade turun menjadi 68,5c, air 81,8c dan temperatur api 238,4c. Pada pengujian
kedua ini wadah air mendapat tekanan sebesar 6 psi. Pengujian ketiga ini juga langsung
bahan bahan pomade dicampur pada wadah produksi. Pengujian ke tiga ini
menunjukkan temperatur pada wadah pomade 72,7c, air 84,5c dan temperatur api
229,6c . pengujian ketiga ini mendapat takanan sebesar 7 psi. Dari hasil tersebut dapat
250
Temperatur (c)
200
150
100
50
0
0 1 2 3 4
Panas yang dihasilkan pembakaran akan berpindah ke wadah air memanasi air,
Sebagai akibat dari beda suhu antara daerah pembakaran dengan air dan wadah pomade
yang akan digunakan memproduksi bahan bahan pomade tersebut. Laju Perpindahan
beeswax. Pengujian ini dilakukan dalam 50 menit dengan pengambilan data setiap 5
menit. Temperature pada api dimulai pada 159c dan temperatur tertinggi pada menit ke
30 adalah 310c. Pada temperatur air dimulai dari 38c dan tertinggi 87c pada menit
40. Kemudian pada pengujian yang ke 3 temperatur wadah pomade dimulai dari 34c
dan tertinggi 105c . Dan pada menit ke 50 semua bahan telah mencair merata. dari
Pengujian pertama
350
300
TEMPERATUR (c)
250
200
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu(Menit)
T.pomade T.air T.api
Gambar 4.8 Grafik Hubungan Laju Perpindahan Panas Pada Percobaan Pertama
Pengujian kedua ini dilakukan pada bahan bahan pomade secara keselurah
dengan massa 5Kg. 1Kg beeswax, 1Kg petrilium jelly, 1Kg minyak kelapa, 1 Kg
minyak kemiri dan 1 Kg minyak zaitun. Pengujian dilakukan selama 50 menit. Hasil
pengujian pada temperatur api adalah 159c temperatur awal dan paling tertinggi adalah
389c pada menit ke 30. Pengujuan temperatur pada air adalah dimulai dari 38c dan
paling tinggi adalah 109c pada menit ke 50. Temperatur air naik dengan stabil. Pada
pengujian temperatur pada wadah pomade menunjukkan temperatur awal adalah 34c
dan temperatur tertinggi 99c pada menit ke 50. temperatur air dan wadah pomade naik
dengan stabil. Dan pada menit ke 50 semua bahan telah mencair merata. Dari hasil
Pengujian kedua
450
400
350
Temperatur (c)
300
250
200
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50
Waktu (Menit)
T.api T.air T.pomade
ini. Bahan pomade tersebut adalah 1Kg beeswax, 1Kg petrilium jelly, 1Kg minyak
kelapa, 1 Kg minyak kemiri dan 1 Kg minyak zaitun. Pengujian pada api adalah 159c
pada temperatur awal dan paling tinggi adalah 350c pada menit ke 50. dan pengujian
dilakukan selama 55 menit. Pengujian pada air menunjukan temperatur awal adalah
38c dan temperetur paling tinggi adalah 111c pada menit ke 55. Temperatur air naik
dengan stabil. Pengujian pada wadah pomade menunjukkan data 34c adalah
temperatur awal dan temperatur tertinggi adalah 100c pada menit ke 55. Dan pada
menit ke 50 semua bahan telah mencair merata. Dari hasil percobaan tersebut dapat
Pengujian ketiga
400
350
300
Temperatur (c)
250
200
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Menit)
T.api T.air T.pomade