Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Desain Alat Penukar Kalor Pomade

Desain Alat Penukar Kalor pomade yang telah didapatkan merupakan hasil dari

pengumpulan data dari literatur, survei lapangan dan perhitungan perhitungan yang

telah dilakukan . Spesifikasi perancangan Alat Penukar Kalor pomade didapatkan data

sebagai berikut.

Type Alat : Vertical Fire Tube

Diameter wadah pemanas Air : 35 cm

Diameter wadah pomade : 30 cm

Jenis uap : Uap Basah

Temperature operasi : 100 120

Tekanan Operasi : 8 psi/ kg/cm

Bahan bakar : Gas LPG

Volume Air Maksimal : 12 Liter

Bahan plate : Stainless Steel 201

Perancangan ini akan memberikan ukuran ukuran pasti tentang dimensi,

pengguna bahan dan tata letak komponen alat penukar kalor sehingga kebutuhan data

untuk melakukan analisis statis akan dapat dilakukan dengan baik, dan nantinya dapat

diwujudkan dalam bentuk fisik atau diproduksi.


4.2 Perhitungan Kontruksi Alat Penukar Kalor Pomade

4.2.1 Wadah Pomade.

Penentuan besarnya ukuran wadah pomade dapat diketahui dari besarnya massa

jenis dari bahan bahan minyak rambut (pomade). Bahan bahan pomade mencakup

dalam 5 bahan utama yaitu beeswax, petrilium jelly, minyak kelapa, minyak kemiri dan

minyak zaitun. Penentuan ukuran wadah pomade berdasarkan perbandingan dalam 4

kategori yaitu :

1. Kategori 1 Kg/ bahan

2. Kategori 2 Kg/ bahan

3. Kategori 3 Kg/ bahan

4. Kategori 4 Kg/ bahan

Untuk mencari massa jenis dari setiap bahan pomade, maka dilakukan pengujian

untuk mengukur massa dan volume suatu bahan. Maka untuk mendapatkan besarnya

massa jenis dapat di tentukan dengan rumus :

= m/v

Dimana : : massa jenis (Kg/L)

m : massa benda (Kg)

v : volume benda (Liter)


4.2.2 Pengujian beeswax

Dalam melakukan pengujian massa jenis besswax, terlebih dahulu ditentukan

massa benda dan volume beeswax. Penentuan volume beeswax harus dilakukan

pemanasan pada bahan agar mencair dan bisa diukur volumenya. Pada gambar 4.2

ditunjukan penentuan massa beeswax dan volume besswax pada saat mencair.

Diketahui massa dari beeswax = 500 Gram & Volume beeswax = 610 ml

(a) (b)

Gambar 4.1 Penentuan Massa besswax (a) dan volume besswax (b)

Diketahui : M = 500 gram = 0.5 Kg

V = 610 ml = 0.61 liter

Maka massa jenis beeswax (b) = m / v

= 0.5 Kg / 0.61 L
= 0.9 Kg/L

Massa jenis beeswax (b) = 0.9 Kg/ L

4.2.3 Pengujian petrilium jelly

Petrilium jelly berbentuk gel bewarna putih. Untuk mengetahui massa dan

volume, terlebih dahulu dilakukan penentuan besarannya. Penentuan volume petrilium

jelly harus dilakukan pemanasan pada bahan agar mencair dan bisa diukur volumenya.

Penentuan pengukuran pada massa dan volume petrilium dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Diketahui massa dari beeswax = 600 Gram & Volume beeswax = 660 ml

(a) (b)

Gambar 4.2 Penentuan Massa Petrilium Jelly (a) dan volume Petrilium Jelly (b)

Diketahui : m = 600 gram = 0.6 Kg

v = 660 ml = 0.66 liter


Maka massa jenis petrilium jelly (p) = m / v

= 0.6 Kg/ 0.66 L

= 0.909 Kg/L

Massa jenis petrilium jelly (p) = 0.909 Kg/ L

4.2.3 Pengujian minyak kelapa

Minyak kelapa salah satu bahan untuk pembuatan minyak rambut (pomade)

yang sudah berbentuk cairan. Tidak perlu lagi pemanasan pada bahan agar bahannya

mencair. Penentuan besaran massa dan volume minyak kelapa dapat dilihat pada

gambar 4.3.

Diketahui massa dari beeswax = 920 Gram & Volume beeswax = 1000 ml

(a) (b)

Gambar 4.3 Penentuan Massa minyak kelapa (a) dan volume minyak kelapa (b)
Diketahui : m = 920 gram = 0.92 Kg

v = 1000 ml = 1 liter

Maka massa jenis minyak kelapa (ka) = m / v

= 0.92 Kg/ 1 L

= 0.92 Kg/L

Massa jenis minyak kelapa (ka) = 0.92 Kg/ L

4.2.4 Pengujian minyak kemiri

Minyak kemiri juga salah satu bahan pomade yang berbentuk cairan. Sehingga

tidak ada pemanasan pada bahan untuk menentukan besar volumenya. Dalam penentuan

besar massa dan volume minyak kemiri dapat dilihat pada gambar 4.4.

Diketahui massa dari beeswax = 925 Gram & Volume beeswax = 1000 ml

(a) (b)

Gambar 4.3 Penentuan Massa minyak kemiri (a) dan volume minyak kemiri (b)
Diketahui : m = 925 gram = 0.925 Kg

v = 1000 ml = 1 liter

Maka massa jenis minyak kemiri (ki) = m/v

= 0.925 Kg/ 1 L

= 0.925 Kg/L

Massa jenis minyak kemiri (ki) = 0.925 Kg/ L

4.2.5 Pengujian minyak zaitun

Minyak zaitun merupakan minyak yang berasal dari pohon zaitun yang didapat

dari buahnya. Minyak zaitun juga salah satu bahan minyak rambut (pomade) berbentuk

cairan. Sehingga tidak perlu pemanasan pada bahan. Penentuan massa dan volume dapat

dilihat pada Gambar 4.5.

Diketahui massa dari beeswax = 925 Gram & Volume beeswax = 1000 ml

(a) (b)

Gambar 4.3 Penentuan Massa minyak kemiri (a) dan volume minyak kemiri (b)
Diketahui : m = 900 gram = 0.9 Kg

v = 1000 ml = 1 liter

Maka massa jenis minyak Zaitun (z) = m/v

= 0.9 Kg/ 1 L

= 0.9 Kg/L

Massa jenis minyak Zaitun (z) = 0.9 Kg/ L

4.2.6 Hasil Pengujian massa dan volume bahan bahan minyak rambut ( pomade)

Dari perhitungan massa jenis dari bahan bahan pomade maka didapat volume

dari setiap bahan. Volume bahan - bahan pomade dikategori dalam 4 besaran yaitu

1Kg, 2 Kg, 3 Kg dan 4 Kg. 4 jenis besaran ini bertujuan sebagai tolak ukur dalam

menentukan wadah pomade dan dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 data volume bahan- bahan pomade dalam setiap besaran Kilogram

No Nama Bahan Volume 1 kg Volume 2 kg Volume 3 kg Volume 4 Kg

1 Beeswax 0.9 Liter 1.8 Liter 2.7 Liter 3.6 Liter

2 Petrilium Jelly 0.909 Liter 1.818 Liter 2.727 Liter 3.636 Liter

3 Minyak Kelapa 0.92 Liter 1.84 Liter 2.76 Liter 3.68 Liter

4 Minyak Kemiri 0.925 Liter 1.85 Liter 2.775 Liter 3.7 Liter

5 Minyak zaitun 0.9 Liter 1.8 Liter 2.7 Liter 3.6 Liter

Total Volume 4.554 Liter 9.108 Liter 13.662 Liter 18.216 Liter
Berdasarkan besar volume bahan bahan pomade maka dapat ditentukan besar

ukuran :

wadah pomade

Diameter : 30 CM

Tinggi : 29 CM

Tebal Plate : 0,1 CM

Bahan plate : Stainless steel 201

Maka didapat volumenya (V) = Luas Alas X Tinggi

= 3,14 x 15 cm x 29 cm

= 20.488,5 cm

= 20,488 Liter

Dari hasil pengujian dalam penentuan wadah pomade pada produksi maksimal

yaitu 4 Kg/bahan maka volume yang didapat 18,216 Liter sedangkan kapasitas

volumenya pada perancangan pada spesifikasi wadah berdiameter 30 cm dan tinggi

wadah 29 cm volumenya 20, 488 Liter. Selisih volume ini bertujuan untuk ruang bebas

pada bahan bahan pomade pada pencampuran dan pengadukan yang merata pada

proses produksi.
4.3 Perhitungan Besar Kalor (Q) Pada Wadah Pomade

Kebutuhan kalor pada wadah pomade harus dihitung , agar kebutuhan kalor

yang akan diiberikan sumber pemanas dapat terukur danbisa diperhitungkan. Untuk

mengetahui besar kalor pada pomade , terlebih dahulu menentukan besar kalor pada

setipa bahan bahan pomade. Bahan bahan pomade antara lain, beeswax, petrilium

jelly, minyak kelapa, minyak kemiri dan minyak zaitun.

4.3.1 Kebutuhan Kalor Pada Beeswax.

Beeswax ini merupakan bahan dasar dari minyak rambut (pomade) yang

berbentuk fase padat. Pada proses pengolahannya , bahan ini harus diberi kalor agar

dapat mencair untuk diproduksi. Untuk mengetahui kebutuhan kalor pada beeswax ini ,

terlebih dahulu mengetahui propertis beeswax pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Propertis Besswax

No Propertis Besswax Deskripsi

1 Titik leleh 61,8 (c)

2 Temperatur perubahan warna 85 (c)

3 Titik nyala 204,4 (c)

4 Rapat jenis 0,970 (g/cm)

5 Kalor Laten 242,8 J/Kg

6 Warna Kuning

(Nandy putra, dkk. 2015 )


Kebutuhan kalor pada 1 Kg beeswax (Qb) = m x L

massa beeswax (m) = 1 kg

kalor laten beeswax (L) = 242,8 J/Kg

maka Qb = 1 Kg x 242,8 J/Kg

= 242,8 J

4.3.2 Kebutuhan Kalor Pada Petrilium Jelly

Bahan pomade petrilium jellly ini berbentuk gel. Butuh panas untuk mencairkan

secara menyeluruh. Mencari kebutuhan panas pada bahan ini dibutuhkan data propertis.

Untuk mengetahui data propertis dari petrilium jelly dapat kita lihat pada tabel 4.3.

Tabel 4. 3 Propertis Petrilium Jelly

No Propertis petriliun jelly Deskripsi

1 Kepadatan 0,84

2 Titik lebur 70 80 (c)

3 Titik didih 322 (c)

4 Titik nyala 198 (c)

Diketahui : Massa petrilium jelly (m) = 1 Kg

Temperatur awal (t1)= 32 c

Temperatur akhir (t2)= 80 c


Kalor petrilium jelly = 300 J

Maka kalor jenis dari petrilium jelly (cp) = Q/ m x t

= Q / m x (t2- t1)

= 300 J / 1 Kg (80 c 32c)

= 6,25 J/ Kg c

4.3.3 Kebutuhan Kalor Pada Minyak Kelapa,Kemiri Dan Minyak Zaitun

Minyak kelapa,minyak zaitun dan minyak kemiri adalah bahan bahan yang

berbentuk cairan sehingga hanya perlu kebutuhan panas untuk mengimbangi panas dari

pada bahan beeswax dan petrilium jelly. ketiga bahan ini mempunyai massa 1 Kg setiap

bahan. 1 Kg setiap bahan disesuaikan pada kebutuhan kalor petrilium jelly dikarenakan

bahan tersebut paling tinggi suhu pencairan pada bahannya. Sehingga kalor yang

dibutuhkan memanaskan 1 Kg setiap bahan bahan adalah 300 Joule. Sehingga didapat

kalor untuk memanaskan ketiga bahan dalam 1Kg setiap bahan adaalah 900 Joule.

Sehingga didapat kalor yang dibutuhkan wadah pomade untuk memproduksi

kelima bahan = Qb + Qp + Qka + Qmi + Qz

= 242.8 J + 300 J + 300 J + 300 J + 300 J

= 1.442,8 J

Dimana : Qb = kalor beeswax

Qp= kalor petrilium jelly


Qka = kalor minyak kelapa

Qmi = kalor minyak kemiri

Qz = kalor minyak zaitun

4.3.4 Kebutuhan Kalor Pada Wadah Pemanas Air

Dalam menentukan besar kalor pada wadah pemanas air terlebih dahulu

mengetahui besar kalor pada wadah pomade. Panas yang diterima wadah pomade

adalah panas yang dihasilkan wadah pemanas melalui pembakaran dari ruang bakar.

Panas yang diterima wadah pomade adalah panas yang dilepas wadah pemanas air.

Wadah pomade dalam memproduksi massa setiap bahan 1 Kg diperlukan kalor

1.442,8 J. Maka untuk mengetahui massa air yang diperlukan , kalor pemanas air sama

dengan kalor wadah pomade ( Qa = Qpo )

Qa = Kalor air

Qpo = Kalor pomade

Temperatur yang dibutuhkan = 120 c

Kalor jenis air (c) = 1.37 J/ Kg c

Qa= Qpo = 1.442,8 J

Temperatur = 32 c

Qa = ma x ca x t

1.442,8 J = ma 1.37 J/ Kg c x (120c 32 c )


1.442,8 J = ma 1.37 J/ Kg c x (88 c)

1.442,8 J = ma 120,56 J/ Kg

ma = 1.442,8 J / 120,56 J/ Kg

ma = 11,96 Kg

Jadi untuk mendapatkan kalor pada 1.442,8 J dibutuhkan massa air sebesar

11,96 digenapkan menjadi 12 Liter. Maka untuk mendapatkan volume wadah air

dilakukan pengukuran massa dan volume air. Pengukuran dapat dilihat pada

Gambar 4.6.

(a) (b)

Gambar 4.3 Penentuan Massa Air (a) dan volume air (b)

Kesimpulan pengukuran : 1 Kg air = 1 Liter air


Jadi untuk 12 Kg air = 12 Liter air.

Spesifikasi Wadah Pemanas Air

Diameter : 35 CM

Tinggi : 35 CM

Tebal Plate : 0,1 CM

Bahan plate : Stainless steel 201

Maka didapat volumenya (V) = Luas Alas X Tinggi

= 3,14 x 17.5 cm x 35 cm

= 961,625 cm x 35 cm

= 33.656 cm

= 33, 656 Liter

Volume yang didapat jika berdiameter 35 cm dan tinggi 35 cm adalah lebih

kurang 34 Liter. Sedangkan pada perancangan cukup untuk 12 liter. Alat penukar kalor

pomade ini didesain jadi satu unit antara wadah pemanas air dengan wadah produksi

pomade. Jadi pada wadah pemanas air akan masuk wadah pomade dengan ketinggian

19 cm dari permukaan dasar (permukaan pembakaran) wadah pemanas air, sedangkan

jarak pinggiran luar wadah pomade dengan pinggiran dalam wadah pemanas air adalah

5cm. Wadah pemanas air ini didesain volumenya sebesar 12 Liter dan kapasitas

wadahnya melebihi dari 12 Liter. Ini bertujuan agar ada ruang bebas pada proses
perubahan fase air menjadi fase uap. Maka pada perancangan di dapat spesifikasi dan

model dari perancangan dapat dilihat pada Gambar 4.2.

30 Cm

Wadah POMADE

7 Cm

5 Cm 29 Cm
16 Cm
35 Cm

19 Cm Wadah Air

35 Cm
Gambar 4.6 spesifikasi Wadah air dan wadah pomade

Volume wadah pomade Diamater 30 cm dan tinggi 29 cm (Vp) = 20,488 Liter

Volume wadah air Diamater 35 cm dan tinggi 35 cm (Vak) = 33, 656 Liter

Maka Volume wadah pomade masuk ke wadah air (Vpk) =

Diketahui : Diamater 30 cm dan tinggi 16 cm

Maka Vpk = 3.14 x 15 x 16

= 11.304 cm

= 11, 304 Liter

Maka volume bersih wadah air (Vab) = Vak Vpk

= 33,656 Liter 11,304 Liter


= 22,352 Liter

Volume bersih wadah air kalau di isi air sepenuhnya = 22, 352 Liter

Volume yang diperlukan untuk air pemanas pada desain = 12 liter

Maka volume bebas untuk ruang uap adalah = 22,352 Liter 12 Liter

= 10,352 Liter

= 10.352 cm

4.4 Kondisi Temperatur Selama Pengujian

Pengujian alat penukar kalor pomade ini dilaksanakan pada tanggal 15 oktober

2017 di jalan PLTGU no. 73 A, komplek PLN. Medan Marelan. Dimulai dari

pengujian bahan pomade beeswax 1 Kg. Melihat perubahan temperature air pemanas,

api dan cairan. Pada pengujian pertama temperatur pada wadah pomade 74,4c, air

69,5c sedangkan temperature pada api adalah 224,3c. Pada pengujian kedua , ke 5

bahan pomade langsung diproduksi. Pengujian kedua ini temperatur pada wadah

pomade turun menjadi 68,5c, air 81,8c dan temperatur api 238,4c. Pada pengujian

kedua ini wadah air mendapat tekanan sebesar 6 psi. Pengujian ketiga ini juga langsung

bahan bahan pomade dicampur pada wadah produksi. Pengujian ke tiga ini

menunjukkan temperatur pada wadah pomade 72,7c, air 84,5c dan temperatur api

229,6c . pengujian ketiga ini mendapat takanan sebesar 7 psi. Dari hasil tersebut dapat

di lihat dari grafik 4.7 dan lampiran.


300

250
Temperatur (c)

200

150

100

50

0
0 1 2 3 4

T.api T.air T.pomade

Gambar 4.7 Grafik Hubungan Temperature Dengan Waktu Pada 3 Percobaan

4.5. Proses Laju Perpindahan Panas

Panas yang dihasilkan pembakaran akan berpindah ke wadah air memanasi air,

Sebagai akibat dari beda suhu antara daerah pembakaran dengan air dan wadah pomade

yang akan digunakan memproduksi bahan bahan pomade tersebut. Laju Perpindahan

panas pada pengujian perancangan dilakukan dalam 3 tahap.

4.5.1 Pengujian Pertama

Pengujian laju perpindahan panas ada dibagi dalam 3 titik. Yaitu :

1. Titik pertama T1 = temperatur pembakaran /sumber panas

2. Titik kedua T2 = temperatur wadah pemanas air

3. Titik ketiga T3 = wadah produksi pomade


Gambar 4.7 hubungan Temperatur (c) dengan waktu (menit) proses pengujian

yang pertama dilakukan adalah pelelehan beeswax. Bahan pengujian adalah 1 kg

beeswax. Pengujian ini dilakukan dalam 50 menit dengan pengambilan data setiap 5

menit. Temperature pada api dimulai pada 159c dan temperatur tertinggi pada menit ke

30 adalah 310c. Pada temperatur air dimulai dari 38c dan tertinggi 87c pada menit

40. Kemudian pada pengujian yang ke 3 temperatur wadah pomade dimulai dari 34c

dan tertinggi 105c . Dan pada menit ke 50 semua bahan telah mencair merata. dari

hasil tersebut dapat di lihat Gambar 4.8.

Pengujian pertama
350
300
TEMPERATUR (c)

250
200
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu(Menit)
T.pomade T.air T.api

Gambar 4.8 Grafik Hubungan Laju Perpindahan Panas Pada Percobaan Pertama

4.5.2 Pengujian Kedua

Pengujian kedua ini dilakukan pada bahan bahan pomade secara keselurah

dengan massa 5Kg. 1Kg beeswax, 1Kg petrilium jelly, 1Kg minyak kelapa, 1 Kg

minyak kemiri dan 1 Kg minyak zaitun. Pengujian dilakukan selama 50 menit. Hasil
pengujian pada temperatur api adalah 159c temperatur awal dan paling tertinggi adalah

389c pada menit ke 30. Pengujuan temperatur pada air adalah dimulai dari 38c dan

paling tinggi adalah 109c pada menit ke 50. Temperatur air naik dengan stabil. Pada

pengujian temperatur pada wadah pomade menunjukkan temperatur awal adalah 34c

dan temperatur tertinggi 99c pada menit ke 50. temperatur air dan wadah pomade naik

dengan stabil. Dan pada menit ke 50 semua bahan telah mencair merata. Dari hasil

tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.9 dan lampiran.

Pengujian kedua
450
400
350
Temperatur (c)

300
250
200
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50
Waktu (Menit)
T.api T.air T.pomade

Gambar 4.9 Grafik Laju Perpindahan Panas Pada Percobaan Kedua

4.5.3 Pengujian Ketiga

Percobaan ketiga ini dilakukan mencampur sekaligus bahan bahan pomade

sekaligus untuk diproduksi. Bahan pomade bermassa keseluruhan 5 Kg pada pengujian

ini. Bahan pomade tersebut adalah 1Kg beeswax, 1Kg petrilium jelly, 1Kg minyak

kelapa, 1 Kg minyak kemiri dan 1 Kg minyak zaitun. Pengujian pada api adalah 159c

pada temperatur awal dan paling tinggi adalah 350c pada menit ke 50. dan pengujian
dilakukan selama 55 menit. Pengujian pada air menunjukan temperatur awal adalah

38c dan temperetur paling tinggi adalah 111c pada menit ke 55. Temperatur air naik

dengan stabil. Pengujian pada wadah pomade menunjukkan data 34c adalah

temperatur awal dan temperatur tertinggi adalah 100c pada menit ke 55. Dan pada

menit ke 50 semua bahan telah mencair merata. Dari hasil percobaan tersebut dapat

dilihat pada Gambar 4.10 dan lampiran.

Pengujian ketiga
400
350
300
Temperatur (c)

250
200
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Menit)
T.api T.air T.pomade

Gambar 4.10 Gambar Laju Perpindahan Panas Pada Percobaan Ketiga

4.6 Hasil Data Pengujian

Anda mungkin juga menyukai