Anda di halaman 1dari 2

6 langkah penyusunan program kerja

Selain itu juga tujuan pembuatan program kerja adalah untuk membantu mengerjakan proyek dengan
teratur atau lebih rapi. Dengan membuat program kerja maka anda bisa menyelesaikan proses kerja yang
besar menjadi tugas-tugas kecil sehingga pekerjaan pun cepat terselesaikan. Kemudian bagaimana cara
membuat program kerja yang baik? Berikut 5 langkah dalam membuat program kerja terbaru 2016.
1. Tentukan untuk apa rencana kerja itu Anda susun.
Ada beragam alasan kita menyusun rencana kerja. Tentukan tujuan itu sedari awal agar Anda bisa
mempersiapkan proyek dengan baik. Ingat, sebagian besar rencana kerja berlaku untuk jangka waktu
tertentu, misalnya 6 bulan atau 1 tahun.

Di kantor rencana kerja membantu atasan Anda mengetahui proyek apa yang akan Anda kerjakan selama
beberapa bulan ke depan. Atasan Anda butuh informasi itu biasanya seusai tinjauan kinerja tahunan atau
ketika tim Anda menggarap proyek besar. Rencana kerja juga bisa berupa hasil dari sesi perencanaan
strategis yang dibuat perusahaan di awal kalender atau tahun fiskal baru.

Di dunia akademik rencana kerja cocok digunakan oleh mahasiswa untuk mengerjakan proyek besar, atau
oleh dosen untuk merancang silabus per semester.
Untuk proyek pribadi, rencana kerja memberi Anda gambaran, apa yang Anda berniat lakukan,
bagaimana Anda akan melakukannya, dan kapan Anda berencana menyelesaikannya.
Baca juga : Cara Menuliskan Nama Gelar dan Singkatan yang Sesuai EYD

2. Menulis Pendahuluan Dan Latar Belakang

Salah satu cara membuat program kerja yang pertama adalah menulis pendahuluan dan juga latar
belakang, untuk program kerja yang professional maka sebaiknya anda harus menulis latar belakang
terlebih dahulu agar atasan anda mengetahui informasi apa saja yang mereka butuhkan untuk memahami
program kerja tersebut.

Pendahuluan hendaknya ditulis dengan singkat saja namun menarik sedangkan untuk latar belakang
sebaiknya anda membahas mengenai alasan anda membuat program kerja tersebut contohnya seperti
untuk mengidentifikasi masalah yang harus diatasi dan yang lainnya.
Baca juga : Cara Menulis Daftar Pustaka Yang Baik dan Benar 2016

3. Menentukan tujuan dan target kerja

Kedua hal ini adalah masalah yang saling berkaitan satu sama lain, dalam membuat program kerja
keduanya sama-sama menuju hasil yang diharapkan, hanya saja tujuan bersifat lebih umum sedangkan
target lebih spesifik.
Tujuan adalah gambaran keseluruhan proyek Anda. Tuliskan apa saja hasil akhir yang Anda
inginkan dari rencana kerja itu. Usahakan cakupannya luas. Misalnya, Anda ingin menyelesaikan
makalah penelitian atau belajar menulis.
Target sebaiknya spesifik dan nyata. Dengan kata lain, Anda harus bisa mencoret langkah-
langkah yang ada di daftar target setelah Anda menyelesaikannya. Menemukan narasumber yang
bisa diwawancarai untuk makalah penelitian Anda termasuk contoh target yang bagus.
Kalau target-target yang ada terlalu beragam, Anda bisa memecahnya jadi jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang. Misalnya, target jangka pendek perusahaan untuk
meningkatkan jumlah audiens sebesar 30% dalam tiga bulan berbeda dengan target jangka
panjang untuk memperkuat visibilitas merek (brand) di media sosial selama setahun.
Target biasanya ditulis dalam kalimat aktif menggunakan kata kerja tindakan dengan makna
spesifik. Misalnya, "merencanakan", "menulis", "meningkatkan", dan "mengukur". Hindari kata
kerja dengan makna samar seperti "memelajari", "memahami", dan "mengetahui".

4. Menyusun program kerja dengan smart


Smart bukan berarti menyusun program kerja dengan pintar namun smart disini adalah salah satu
akronim yang biasanya digunakan untuk menemukan hasil yang lebih nyata dan bisa dikerjakan pada
dunia kerja, smart berarti :

S : spesifik atau lebih terperinci


M : measurable atau terukur
A : achievable atau bisa dicapai
R : relevant atau berkaitan dengan kepentingan
T : time bound atau terikat waktu
Baca juga : Cara Menulis Catatan Kaki (Footnote) yang Benar

5. Mencantumkan Sumber Daya


Cara membuat program kerja yang selanjutnya adalah dengan mencantumkan sumber daya, dalam daftar
ini anda menulis semua kebutuhan untuk mencapai target, sumber daya ada bermacam-macam baik itu
dana, tenaga maupun yang lainnya tergantung dari rencana kerja yang anda buat.
Sumber daya di kantor meliputi anggaran keuangan, karyawan, konsultan, bangunan atau
ruangan, dan buku-buku. Anggaran yang mendetail bisa Anda lampirkan kalau rencana kerja itu
lebih formal.
Sumber daya di dunia akademis meliputi akses ke berbagai perpustakaan; bahan penelitian
seperti buku-buku, koran, dan jurnal; komputer dan akses internet; serta profesor atau orang
lain yang bisa membantu Anda ketika Anda ingin bertanya.
Baca juga : 7 Tahapan Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

6. Mencantumkan Penanggung Jawab


Nah, jika anda membuat program kerja maka jangan lupa untuk mencantumkan nama yang bertanggung
jawab dalam pelaksanaan program kerja tersebut, karena penanggung jawab adalah elemen yang sangat
penting demi berlangsungnya program kerja tersebut dengan baik.

Diolah dari berbagai sumber

Anda mungkin juga menyukai