Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM

SUMBER TENAGA PERTANIAN


Pengenalan Motor Bakar Dalam

Oleh:
1. Alisha Chandra (240110150099)
2. Regina Cantika Dewi F. (240110150104)
3. Ade Sylvia Rosman (240110150111)
4. Sutanto F. Sarumaha (240110157001)
5. Rikha Nurhasanah (240110130072)

Kelompok/ Shift : 4 / Shift B-2


Hari, Tanggal Praktikum : Kamis, 27 April 2017
Jam : 15.00 16.40 WIB

Asisten Praktikum : 1. Asep Nurwanda Martha


Putra

2. Rakka Putri Ranati

3. Sidik Maulana

4. Agus Juliana
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mencakup berbagai bidang,
salah satunya adalah bidang pertanian. Saat ini teknologi menjadi bagian penting
dalam pengelolaan bidang pertanian mulai dari proses pra panen, panen, pasca
panen hingga proses pendistribusian hasil menggunakan teknologi. Teknologi ini
diterapkan dalam berbagai alat dan mesin pertanian yang berguna untuk
membantu proses pengolahan dan berperan penting dalam proses peningkatan
kualitas serta kuantitas hasil produksi pertanian. Dengan meningkatnya kualitas
dan kuantitas hasil produksi pertanian maka akan berpengaruh pada peningkatan
mutu dan nilai jual konsumen. Oleh karena itu teknologi sangat penting dalam
bidang pertanian.
Salah satu bagian dari teknologi yang menjadi dasar pembuatan alat mesin
pertanian dan umumnya digunakan adalah motor bakar. Motor bakar adalah salah
satu piranti yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena motor
bakar berkaitan dengan sistem penyusunan alat transportasi dimana motor bakar
ini digunakan pula dalam alat mesin pertanian sebagai penggerak seperti pada
traktor dan mesin penggerak lainnya. Mengingat pentingnya peran motor bakar
dalam bidang pertanian ini, maka pada praktikum sumber tenaga pertanian kali ini
praktikan akan diperkenalkan mengenai komponen dan bagianbagian pada motor
bakar serta cara kerjanya. Adapun motor bakar tersusun dari 2 jenis yaitu, motor
bakar dalam (Internal Combustion Engine) dan motor bakar luar (External
Combustion Engine). Namun praktikan hanya akan membahas motor bakar
internal yaitu motor otto dan motor diesel menggunakan replika motor bakar
sebenarnya di bengkel alat dan mesin pertanian.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum kali ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui dan menganalisis bagian-bagian motor bakar;
2. Mengetahui fungsi dan cara kerja masing-masing bagian dari motor bakar;
3. Memahami perbedaan komponen pada motor bakar bensin dan diesel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motor Bakar


Motor bakar adalah suatu perangkat/mesin yang mengubah energi
termal/panas menjadi energi mekanik. Energi ini dapat diperoleh dari proses
pembakaran yang terbagi menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:
1. Motor bakar pembakaran luar, yaitu suatu mesin yang mempunyai sistim
pembakaran yang terjadi diluar dari mesin itu sendiri. Misalnya mesin uap
dimana energi thermal dari hasil pembakaran dipindahkan kedalam fluida
kerja mesin. Pembakaran air pada ketel uap menghasilkan uap kemudian
uap tersebut baru dimasukkan kedalam sistim kerja mesin untuk
mendapatkan tenaga mekanik.
2. Motor pembakaran dalam. Pada umumnya motor pembakaran dalam dikenal
dengan motor bakar. Proses pembakaran bahan bakar terjadi didalam mesin
itu sendiri sehingga gas hasil pembakaran berfungsi sekaligus sebagai fluida
kerja mesin. Motor bakar itu sendiri dibagi menjadi beberapa macam
berdasarkan sistim yang dipakai, yaitu motor bakar torak, motor bakar
turbin gas, dan motor bakar propulsi pancar gas. Untuk motor bakar torak
dibagi atas 2 (dua) macam, yaitu motor bensin dan motor diesel. Menurut
langkah kerjanya motor bakar dibagi menjadi mesin dengan proses dua
langkah dan mesin dengan proses empat langkah. (Prabowo, 2012)

2.1.1 Klasifikasi Motor Bakar


Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam. Adapun
pengklasifikasian motor bakar adalah sebagai berikut:
1. Berdasar Sistem Pembakarannya
a) Mesin pembakaran dalam
Mesin pembakaran dalam atau sering disebut sebagai Internal Combustion
Engine (ICE), yaitu dimana proses pembakarannya berlangsung di dalam
motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus
berfungsi sebagai fluida kerja.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran dalam yaitu :
o Pemakian bahan bakar irit
o Berat tiap satuan tenaga mekanis lebih kecil
o Kontruksi lebih sederhana, karena tidak memerlukan ketel uap, kondesor,
dan sebagainya. Pada umumnya mesin pembakaran dalam dikenal
dengan nama motor bakar.

b). Mesin bakar luar


Mesin pembakaran luar atau sering disebut sebagai Eksternal Combustion
Engine (ECE) yaitu dimana proses pembakarannya terjadi di luar mesin,
energi termal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida kerja mesin.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran luar yaitu :
o Dapat memakai semua bentuk bahan bakar.
o Dapat memakai bahan bakar bermutu rendah.
o Cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu poros.
o Lebih cocok dipakai untuk daya tinggi.
Contoh mesin pembakaran luar yaitu pesawat tenaga uap, pelaksanaan
pembakaran bahan bakar dilakukan diluar mesin.

2.2 Sistem Penyalaan Motor Bakar


Sistem penyalaan (ignition system) mempunyai output yaitu dihasilkan suhu
yang cukup tinggi untuk pembakaran. Cara mencapai suhu yang cukup tinggi ini,
pada motor diesel dengan cara mengkompresi udara pada silinder, suhu yang
dihasilkannya sekitar 600C. Pada motor bensin, suhu yang cukup tinggi
dihasilkan dari loncatan banga api listrik pada busi.
Prinsip kerja sistem penyalaannya ada dua kumparan, yaitu kumparan
primer dan kumparan sekunder, dan ada juga sumber arus (misalnya accu, baterai,
dinamo, atau magneto). Sumber arus dihidupkan, maka di sekeliling kumparan
ada medan magnet. Pada saat arus diputus, maka timbul arus induksi. Pada saat
pemutusan arus primer, maka terjadi loncatan listrik. Pemutusan arus primer
dilakukan oleh kondensor (yang sehari hari disebut platina). Arus induksi
terjadi hanya sesaat, yaitu pada saat garis gaya hilang.
Gambar 1.
Sistem Penyalaan Motor Bakar
(Sumber : Pandora, 2012)
Pada motor letup, agar terjadi loncatan listrik, memerlukan tegangan yang
besar, sekitar 10.000 volt. Karena loncatan listrik hanya dibutuhkan sesaat saja,
maka digunakan induksi elektromagnetik, yang terjadi pada waktu torak pada
kondisi akhir langkah kompresi.
Kondensor merupakan pemutus arus primer (breaker point), yang berguna
agar tidak terjadi loncatan listrik pada tempat pemutusan arus primer
tersebut. Kondensor merupakan logam yang keras, yang tidak mudah
terbakar. Dengan dilakukannya pemutusan arus primer secara cepat, maka
hilangnya garis gaya magnet juga cepat, sehingga arus induksi yang dihasilkan
menjadi lebih cepat. Arus induksi ini yang menyebabkan terjadi loncatan listrik
pada elektroda busi.
Kondensor terbuat dari lempeng lempeng timah yang diisolasi satu sama
lain. Ketika arus primer diputus :
(a) pada arus primer, arus ditampung pada kondensor, sehingga kembali segar,
(b) hilangnya garis gaya menjadi lebih cepat
(c) tidak terjadi loncatan listrik pada arus primer
(d) terjadi loncatan listrik pada elektroda busi yang lebih tinggi.
Besi lunak (soft iron) pada rangkaian tersebut berfungsi, yaitu jika ada
magnet, maka akan menjadi medan magnet. Cara kerja kondensor adalah,
menghubungkan kondensor dengan arus ditarik dengan per, sedangkan memutus
kondensor dengan arus ditarik dengan knoke. Mobil adalah contoh alat penyalaan
baterai, sedangkan sepeda motor adalah alat penyalaan magnet. Sumber arus
baterai dan aki (accu) adalah arus searah atau direct current (DC), sedangkan pada
sumber arus magneto, dihasilkan arus bolak balik (AC).
Besi lunak (soft iron) pada rangkaian tersebut berfungsi, yaitu jika ada
magnet, maka akan menjadi medan magnet. Cara kerja kondensor adalah,
menghubungkan kondensor dengan arus ditarik dengan per, sedangkan memutus
kondensor dengan arus ditarik dengan knoke. Mobil adalah contoh alat penyalaan
baterai, sedangkan sepeda motor adalah alat penyalaan magnet. Sumber arus
baterai dan aki (accu) adalah arus searah atau direct current (DC), sedangkan pada
sumber arus magneto, dihasilkan arus bolak balik (AC).
Pada motor bensin empat silinder, berdasarkan putaran poros engkol, diatur
agar pada akhir langkah kompresi, terjadi lompatan listrik pada elektroda busi.
Urutan penyalaan (firing order) yang dipakai adalah 1 2 4 3. Model firing
order lainnya adalah 1 3 4 - 2. Pada motor empat tak empat silinder, sudut
antar engkol pada poros engkolnya diatur sebesar 720 / 4 = 180. Penyalaan
pada busi diatur sedemikian rupa sehingga penyalaan tidak terjadi pada saat yang
sama. (Pandora, 2012)

2.3 Perbedaan Motor Bakar Otto dan Diesel


2.3.1 Perbedaan Secara Umum
A. Motor Diesel:
bahan bakar solar
getaran mesin besar
metode pemberian bahan bakar dengan pompa bahan bakar dan pengabut
metode pengapian adalah pengapian sendiri
bentuk ruang bakar cukup rumit
pembentukan campuran terjadi setelah kompresi
perbandingan kompresi 15 - 30 kg/ cm 2
proses pembakaran adalah proses sabathe

B. Motor bensin
Bahan bakar yang digunakan adalah bensin
Getaran mesin halus
Metode pemberian bahan bakar menggunakan karburator
Metode pengapian dengan loncatan bunga api listrik sederhana
Bentuk ruang bakar sederhana
Pembentukan campuran terjadi sebelum kompresi
Perbandingan kompresi 6 - 12 kg/cm2
Proses pembakaran adalah proses otto

2.3.2 Sistem penyalaan


A. Sistem penyalaaan motor diesel terdir atas:
Pengabut ( injection nozzle)
Pompa bahan bakar (fuel injection pump)
Pengatur pompa bahan bakar (governor pump)
Saringan bahan bakar (fuel filter)
Katup pembebas (rellief valve)
Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump)
Tangki bahan bakar (fuel service tank )
Pipa pipa aliran bahan bakar (fuel pipe lines)

B. Sistem penyalaan motor bensin:


Baterai
Koil pengapian
Distributor (alat pembagi)
Platina dan kondensor
Kabel kabel busi
Busi
Kunci kontak

2.4 Ciri ciri motor diesel


Keuntungan dan kerugian motor diesel bila dibandingkan dengan motor
bensin adalah sebagai berikut:
a. Keuntungan motor diesel
Bahan bakar lebih murah, sehingga menghemat biaya operasi di samping
itu daya guna panas lebih baik.
Bahaya kebakaran agak kurang disebabkan titik nyala solar 80C.
Gas buang tidak beracun
Tenaga yang dihasilkan lebih besar disebabkan perbandingan kompresi
lebih tinggi.
b. Kerugian motor diesel
Pompa penekan bahan bakar harganya mahal dan memerlukan
pemeliharaan yang teliti.
Sistem pengabut memerlukan pemeliharaan yang teratur.
Getaran mesin lebih besar sebab tekanan pembakaran maximum dua kali
lebih besar daripada motor bensin.
Karena tekanan kompresi yang tinggi maka dibutuhkan tenaga starter
dengan batere yang lebih besar agar dapat memutarkan motor.
Biaya pemeliharaan mesin lebih mahal dibandingkan motor bensin.
(Irhamna, 2012)
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah:
1. Motor Bakar Otto

2. Motor Bakar Diesel

3. Diagram Penguapan Motor Bakar

3.2 Prosedur Praktikum


Langkah kerja atau prosedur yang dilakukan pada praktikum
kali ini adalah:
1. Menghidupkan mesin bakar otto

2. Mengamati dan menganalisa sistem kerja mesin bakar


otto

3. Mengamati langkah kerja penguapan pada mesin bakar


otto

4. Menghidupkan mesin bakar diesel

5. Mengamati dan menganalisa sistem kerja mesin bakar


diesel

6. Mengamati langkah kerja penguapan pada mesin bakar


diesel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar2. Desain Mesin Bakar Torak

Komponen utama motor bakar torak terdiri dari: piston, silinder, poros
engkol, rumah engkol, kepala silinder, sistem katup, sistem listrik, sistem
pelumasan, dan sistem pendinginan. Pada motor ini terdapat juga bagian bagian
utama mesin yang akan membuat masin tersebut bergerak baik dalam siklus bahan
bakar ataupun siklus mesin yang hingga terjadinya gerakan
tehadap mesin.
Alisha
Chandra
4.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, praktikan diperkenalkan dengan cara
kerja dari mesin otto dan mesin diesel. Mesin-mesin tersebut
termasuk kedalam mesin pembakaran dalam (internal
combustion engine). Motor pembakaran dalam yang dipakai pada
kendaran bermotor mempunyai volume silinder dan jumlah
silinder yang berbeda-beda sesuai dengan kegunaan kendaraan
itu. Prinsip kerja dari motor bakar terdiri dari empat prinsip yaitu
sistem pengapian (ignition), sistem karburasi atau pengkabutan
(carburation) yang terjadi pada karburator, sistem pelumasan
(lubrication), dan sistem pendinginan (cooling) untuk mengatur
suhu selama operasi dan mencegah panas berlebih pada mesin.
Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak
(dinamis) yang bila bekerja dapat menimbulkan tenaga atau
energi. Sedangkan pengertian motor bakar adalah motor yang
sumber tenaganya diperoleh dari hasil pembakaran gas didalam
ruang bakar. Motor bensin sendiri mempunyai pengertian motor
dimana gas pembakarnya berasal dari hasil campuran antara
bensin dengan udara dalam suatu perbandingan tertentu,
sehingga gas tersebut terbakar dengan mudah sekali didalam
ruang bakar, apabila timbul loncatan bunga api listrik tegangan
tinggi pada elektroda busi. Dan alat yang mencampur bensin dan
udara supaya menjadi gas pada motor bensin ini adalah
karburator.
Tenaga yang dihasilkan oleh motor adalah berasal dari
adanya pembakaran gas didalam ruang bakar, oleh karena
adanya pembakaran gas tersebut, maka timbullah panas. Dan
panas ini mengakibatkan gas yang telah terbakar mengembang
atau ekspansi. Pembakaran dan pengembangan gas ini terjadi di
dalam ruang bakar yang sempit dan tertutup atau tidak bocor
dimana bagian atas dan samping kiri kanan dari ruang bakar
adalah statis atau tidak bisa bergerak, sedangkan yang dinamis
atau bisa bergerak hanyalah bagian bawah, yakni piston
sehingga dengan sendirinya piston akan terdorong ke bawah
dengan kuatnya oleh gas yang terbakar dan mengembang tadi.
Pada saat piston terdorong ke bawah ini, membawa tenaga yang
sangat dahsyat, dan tenaga inilah yang dimaksud dengan tenaga
motor.
Motor bensin sebagai salah satu jenis motor pembakaran
dalam banyak digunakan untuk menggerakkan atau sebagai
sumber tenaga dari suatu kendaraan. Pada pembahasan ini,
motor bensin sebagai sumber tenaga menurut prinsip kerjanya
dibedakan menjadi 2 yaitu motor bensin 4 tak dan motor bensin
2 tak.
Motor bensin 4 tak adalah motor yang setiap satu kali
pembakaran bahan bakarnya memerlukan 4 langkah piston atau
dua kali putaran poros engkol. Secara kasar atau garis besarnya,
cara kerja motor bensin 4 tak adalah pertama-tama gas yang
merupakan campuran bahan bakar dengan udara yang
dihasilkan dari karburator dihisap masuk ke dalam silinder
kemudian dimampatkan dan dibakar. Karena panas, gas tersebut
mengembang dan karena ruang terbatas maka tekanan didalam
silinder atau ruang bakar naik dan tekanan ini mendorong piston
diteruskan ke poros engkol akan berputar.
Langkah yang pertama adalah langkah intake. Pada langkah
ini piston bergerak dari TMA ke TMB serta engkol berputar

o
putaran (180 ). Dan pada langkah ini klep/katup masuk
membuka pintu saluran masuk yang berhubungan dengan
karburator, sedangkan katup buang menutup pintu saluran
pembuangan. Oleh karena bergeraknya piston dari TMA ke TMB
ini mempunyai daya hisap yang sangat kuat, sehingga dengan
sendirinya gas baru yang berada dalam karburator terhisap
masuk ke dalam silinder dan ruang bakar.
Langkah yang kedua adalah langkah kompresi. Pada langkah

o
ini piston bergerak dari TMB ke TMA, engkol berputar (360 atau
1 putaran). Dan pada langkah ini katup masuk dan katup buang
menutup pintu salurannya masing-masing. Bergeraknya piston
ini makin naik makin membuat ruangan diatas piston semakin
sempit sehingga daya kompresi didalam ruangan yang sempit ini
menjadi tinggi. Dan oleh karena disekeliling ruangan ini tertutup
rapat, maka gas baru yang telah dihisap masuk menjadi
termampat oleh piston.
Langkah ketiga adalah langkah ekspansi. Beberapa saat

o
sebelum piston mencapai TMA, engkol berputar mencapai (360 )
pada akhir langkah kompresi, busi meloncatkan bunga api listrik
tegangan tinggi didalam ruang bakar tepat saat engkol berputar

o
360 atau torak tepat mencapai TMA sehingga gas baru yang
telah termampat didalam ruang bakar menjadi terbakar.
Pembakaran ini berlangsung sampai piston mencapai TMA,
setelah itu hasil pembakaran gas tersebut dapat menimbulkan
panas yang menyebabkan pengembangan gas didalam ruang
bakar. Pengembangan gas ini menimbulkan tekanan/tenaga yang
dahsyat sekali ke segala arah, yakni bagian atas bawah dan
samping kiri kanan didalam ruang bakar adalah statis,
sedangkan yang dinamis didalam ruang bakar hanyalah bagian
bawah, yaitu piston maka dengan sendirinya piston terdorong
dengan kuatnya dari TMA ke TMB. Meluncurnya piston dari TMA
ke TMB ini sudah tentu menimbulkan tenaga yang sangat besar
pula.
Langkah yang terakhir adalah langkah exhaust. Piston

o
bergerak dari TMB ke TMA, engkol berputar 270 , maka pada
langkah ini katub buang terbuka dan gas hasil sisa pembakaran
didalam ruang terdorong keluar oleh piston melalui saluran
buang. Pada mesin 2 tak hanya terjadi 2 langkah kerja yaitu
langkah intake dan kompresi dengan langkah ekspansi dan
exhaust.
Perbedaan antara mesin otto dan mesin diesel terletak pada
masuknya bahan bakar. Dimana pada mesin otto, udara dan
bahan bakar masuk secara bersamaan ke dalam silinder.
Langkah pertama yang terjadi pada mesin otto adalah langkah
intake dimana katup input akan terbuka dan bahan bakar serta
udara masuk secara bersamaan ke dalam silinder. Maka piston
akan bergerak dari TMA ke TMB. Selanjutnya adalah langkah
kompresi, dimana piston bergerak dari TMB ke TMA dan katup
input maupun output akan tertutup. Selanjutnya adalah langkah
ekspansi, dimana beberapa saat sebelum piston mencapai TMA,

o
engkol berputar mencapai (360 ) pada akhir langkah kompresi,
busi meloncatkan bunga api listrik tegangan tinggi didalam

o
ruang bakar tepat saat engkol berputar 360 atau torak tepat
mencapai TMA sehingga gas baru yang telah termampat didalam
ruang bakar menjadi terbakar. Langkah yang terakhir adalah
exhaust, dimana piston bergerak dari TMB ke TMA dan katup
output terbuka dan gas hasil sisa pembakaran akan terbuang
melalui saluran pembuangan.
Sedangkan pada mesin diesel, udara akan masuk terlebih
dahulu pada proses intake dan bahan bakar akan disemprotkan
pada saat kompresi. Langkah pertama yang terjadi pada mesin
otto adalah langkah intake dimana katup input akan terbuka dan
udara masuk ke dalam silinder. Maka piston akan bergerak dari
TMA ke TMB. Selanjutnya adalah langkah kompresi, dimana
piston bergerak dari TMB ke TMA dan bahan bakar akan masuk
dengan cara disemprotkan. Selanjutnya adalah langkah ekspansi,
dimana beberapa saat sebelum piston mencapai TMA, engkol
o
berputar mencapai (360 ) pada akhir langkah kompresi, busi
meloncatkan bunga api listrik tegangan tinggi didalam ruang

o
bakar tepat saat engkol berputar 360 atau torak tepat
mencapai TMA sehingga gas baru yang telah termampat didalam
ruang bakar menjadi terbakar. Langkah yang terakhir adalah
exhaust, dimana piston bergerak dari TMB ke TMA dan katup
output terbuka dan gas hasil sisa pembakaran akan terbuang
melalui saluran pembuangan.
Regina Cantika Dewi F
240110150104

4.2 Pembahasan
Praktikum perdana Sumber Tenaga Pertanian ini merupakan praktikum
mengenai pengenalan sistem motor bakar secara langsung dengan melihat bentuk
fisik dari mesin. Pengenalan langsung dengan melihat mesin ini bertujuan agar
praktikan dapat lebih memahami materi-materi mengenai motor bakar yang
sebelumnya telah dijelaskan pada saat perkuliahan. Motor bakar yang dibahas
merupakan motor bakar jenis otto (bensin) dan motor bakar jenis diesel. Motor
bakar sendiri memiliki dua jenis, yaitu motor bahan bakar dalam dan motor bahan
bakar luar. Motor bahan bakar dalam merupakan sebuah mesin yang proses
pembakarannya berlangsung di dalam ruang tertutup dalam mesin atau ruang
bakar (combustion chamber), sedangkan motor bahan bakar luar merupakan
sebuah mesin motor bakar yang proses pembakarannya terjadi di luar mesin.
Berdasarkan langkah kerja dari motor bakar itu sendiri dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu motor bakar 2 tak dan motor bakar 4 tak. Perbedaan dari
kedua langkah ini adalah pada langkah kerja motor bakar 2 tak dibutuhkan satu
kali putaran poros engkol dengan dua kali gerakan piston yaitu naik dan turun
yang dalam satu kali gerakan tersebut terdapat dua langkah sekaligus yaitu
langkah isap (intake) dan langkah kompresi serta langkah kerja (Ekspansi) dan
langkah buang (exhaust). Lalu pada motor bakar 2 tak dalam efisiensi penggunaan
bahan bakarnya tidak lebih unggul daripada motor bakar 4 tak karena hanya
dalam satu kali putaran poros engkol dapat menghasilkan dua langkah kerja yang
setara dengan mesin 4 tak. Sedangkan pada langkah kerja motor bakar 4 tak
dibutuhkan dua kali putaran poros engkol dengan empat kali gerakan piston yaitu
naik dan turun yang dalam satu kali gerakan tersebut terdapat satu langkah yaitu
langkah isap (intake), langkah kompresi, langkah kerja (Ekspansi) dan terakhir
langkah buang (exhaust). Pada motor bakar 4 tak dalam efisiensi penggunaan
bahan bakarnya terbukti lebih unggul daripada motor bakar 2 tak karena bahan
bakar yang terbuang lebih sedikit.
Berdasarkan penggunaan bahan bakarnya, dibedakan menjadi dua jenis
yaitu Otto (bensin) dan mesin diesel. Pada mesin diesel kontruksinya tidak
berbeda jauh dengan mesin otto. Beberapa bagian komponennya memiliki tugas
yang sama dengan mesin diesel, seperti blok silinder, poros engkol, poros
bubungan, asembli torak, dan mekanisme penggerak katupnya. Lalu, perbedaan
dari keua jeniss mesin ini adalah pada cara pemberian dan penyalaan bahan
bakarnya serta perbandingan kompresi dan disain komponennya. Kelebihan motor
bakar otto pada gas pembuangannya relatif lebih sedikit dibandingkan motor
bakar diesel serta getarannya lebih kecil. Sedangkan kelebihan pada motor bakar
diesel yaitu harga bahan bakarnya relatif lebih murah serta efisiensi bahan bakar
lebih tinggi.
Pada mesin otto siklus kerjanya memiliki 4 langkah kerja yang terdiri dari
langkah isap (intake), langkah kompresi, langkah kerja (ekspansi) dan terakhir
langkah buang (exhaust). Pada mesin diesel, siklus kerjanya memiliki 4 langkah
kerja yang sama seperti mesin otto yaitu terdiri dari langkah isap (intake), langkah
kompresi, langkah kerja (ekspansi) dan terakhir langkah buang (exhaust). Yang
membedakannya dengan mesin diesel adalah pada langkah isap (intake) serta
kompresi dan juga pada jenis bahan bakar yang digunakan.

Pada saat penyalaan mesin, energi pertama yang digunakan saat penyalaan
adalah energi listrik. Listrik yang berasal dari sumbernya pertama kali
bertegangan 12 volt yang kemudian dialirkan dengan bantuan trafo, oleh trafo
tegangan listrik dinaikan menjadi 15000 volt yang akan berfungsi dalam proses
pembakaran. Pada penyalaan motor bakar sendiri dapat terjadi knocking. Ciri-ciri
terjadinya engine knocking adalah dengan munculnya munculnya getaran mesin
disertai dengan suara ngelitik pada mesin yang cukup keras. Suara dan getaran
knocking akan muncul akibat bahan bakar dalam ruang bakar sudah terbakar dan
meledak terlebih dahulu sebelum waktu penyalaan sebagaimana semestinya.
Seharusnya penyalaan bahan bakar terjadi hanya satu kali dalam tiap siklus dan
terjadi pada waktu yang tepat. Namun, karena adanya penyalaan atau terbakarnya
bahan bakar lebih maju ini membuat siklus pembakaran menjadi tidak tepat.
Ade Sylvia Rosman
240110150111

4.2 Pembahasan
Pada praktikum sumber tenaga pertanian yang pertama ini, praktikan
diperkenalkan mengenai karakteristik dan cara kerja dari motor bakar internal
(Internal Combustion Engine) yaitu motor otto dan motor diesel di bengkel alat
mesin. Penjelasan pertama dilakukan menggunakan papan model yang
didalamnya terdapat alur 4 sistem kerja motor bakar, antara lain pengapian
(ignition), karburasi (carburation), pelumasan (lubricant), dan pendinginan
(cooling). Pada sistem pengapian akan terjadi pembakaran yang berguna untuk
menghasilkan tenaga dengan jalan membakar campuran udara dan bahan bakar di
dalam silinder. Pada motor bensin, loncatan bunga api pada busi diperlukan untuk
menyalakan campuran udara-bahan bakar yang telah dikompresikan oleh
torak/piston di dalam silinder. Sedangkan pada motor diesel udara dikompresikan
dengan tekanan yang tinggi sehingga menjadi sangat panas, dan bila bahan bakar
disemprotkan ke dalam silinder, akan terbakar secara serentak. Pada sistem
pengapian, tegangan dari baterai sebesar 12 V akan diubah menjadi 15000 V atau
lebih oleh koil pengapian (Ignition coil) agar dapat terjadi loncatan bunga api
listrik pada elektroda busi, sehingga dapat memungkinkan terjadinya pembakaran
di ruang bakar. Kemudian tegangan tinggi ini akan disalurkan ke rotor distributor
untuk dibagi-bagikan ke busi pada tiap si1inder yang mengakhiri langkah
kompresinya. Selanjutnya tegangan tinggi pada busi akan diubah menjadi
percikan bunga api guna pembakaran bahan bakar pada ruang bakar.
Pada sistem kerja yang kedua yaitu karburasi berfungsi sebagai sistem
penyaluran udara dan bahan bakar dimana bahan bakar akan diubah menjadi kabut
dengan perbandingan tertentu. Karburator pada motor bensin akan bekerja
berdasarkan prinsip bernaulli dimana pada saat bekerja tekanan udara didalam
saluran udara karburator terutama dibagian venturi lebih kecil dari pada tekanan
udara didalam ruang penampung. Bensin keluar karena adanya perbedaan tekanan
tersebut. Adapun komponen penting dalam sistem karburasi motor yaitu, tanki,
saringan udara, pompa, pemanas, karburator dan injector. Dalam sistem karburasi,
terdapat komponen yang namanya camshaft atau dikenal poros nok (nokn as).
Berdasarkan penjelasan dari asisten praktikum, camshaft tersusun dari batangan
silinder dan berperan dalam menggerakan fuel pump dan akan membuka serta
menutup katup sesuai dengan urutan timing pengapian atau FO.
Pada sistem kerja yang ketiga yaitu pelumasan, dimana fungsi pelumasan
ini untuk mengatasi gesekan, keausan dan kehilangan daya serta menyerap dan
memindahkan panas saat komponen-komponen motor bakar bekerja. Oli diangkat
dari bak oli (oil sump) lalu dialirkan pompa oli ke saluran pipa pembagi sehingga
komponen-komponen mendapatkan pelumas. Berdasarkan penjelasan asisten
praktikum, pelumasan juga terdapat pada piston dimana lubangnya ditutupi oleh
ring seher dimana oli dari pelumasan disini tidak boleh sampai ada di ruang
pembakaran karena mesin tidak akan bekerja. Sedangkan untuk sistem kerja yang
terakhir yaitu pendinginan atau cooling menggunakan komponen radiator yang
berfungsi untuk melepaskan panas. Pada radiator tersebut terdapat thermostat
yang berfungsi untuk mengatur buka tutup jalur sirkulasinya. Sistem pendinginan
ini berputar, dimana air yang telah panas akan melalui water jacket yang berfungsi
sebagai saluran-saluran tempat air mengalir di blok mesin akan masuk ke radiator
kembali lalu dialirkan lagi. Tetapi sebelum air tersebut panas, air akan berada di
celah-celah sampai air tersebut panas dan masuk kembali ke radiator. Pendinginan
ini berperan penting dalam mencegah kerusakan komponen, karena jika panas
cukup tinggi maka kekuatan logam berkurang bahkan bisa meleleh oleh karena itu
diperlukan pendinginan agar motor tidak rusak.
Setelah penjelasan menggunakan papan model motor bakar tersebut,
praktikan kemudian dibagi beberapa kelompok untuk diberi arahan langsung
dengan replika motor bakar sebenarnya, baik motor bakar otto maupun motor
bakar diesel. Pada motor bakar otto atau yang biasa disebut motor bakar bensin,
terjadi 4 langkah atau 4 siklus dalam kerja sistemnya antara lain langkah hisap
(intake), langkah kompresi (compresion), langkah ekspansi (expansion), dan
langkah pembuangan (exhaust). Pada langkah pertama yaitu langkah hisap
(intake) piston bergerak dari TMA ke TMB dimana katup hisap membuka
sedangkan katup buang menutup. Karena piston bergerak kebawah, maka didalam
silinder terjadi kevakuman sehingga campuran udara+bahan bakar akan terhisap
dan masuk kedalam silinder. Pada langkah kedua yaitu kompresi, piston bergerak
dari TMB ke TMA dimana katup hisap dan katup buang tertutup semua. Karena
torak bergerak keatas, maka campuran udara+BB yang berada di dalam silinder
tertekan keatas (dikompresi) dan ditempatkan dalam ruang bakar. Pada langkah
ketiga yaitu ekspansi, busi memercik bunga api pada campuran udara+BB yang
telah dikompresi tadi sehingga BB akan terbakar akibat suhu dan tekanan yang
tinggi dan menimbulkan ledakan yang kuat yang dapat mendorong torak
kebawah. Tekanan piston kebawah ini selanjutnya akan memutar poros engkol
melalui connecting rod. Sedangkan langkah terakhir yaitu langkah buang
(Exhaust) dimana piston bergerak dari TMB ke TMA dan membuang hasil
pembakaran melalui saluran buang. Dan sesaat setelah hasil pembakaran dibuang,
katup masuk membuka dan udara+BB baru masuk kembali untuk memulai
langkah hisap.
Selanjutnya praktikan dijelaskan mengenai motor bakar diesel oleh asisten
praktikum menggunakan replika yang ada. Sistem kerjanya sebenarnya hampir
sama dengan motor bakar otto yaitu ada 4 siklus yang dijalankan oleh injector,
hanya saja sistem penyalaan pada motor diesel terjadi ketika udara terkompaksi
mencapai temperatur yang sangat tinggi terbakar sendiri. saat itulah bahan bakar
disemprotkan oleh nozzle ke dalam ruang bakar dan terjadi ledakan. Adapun
perbedaan lain dari motor otto dan diesel yaitu, pada motor otto terdapat ignition
coil, busi dan karburator sedangkan pada diesel tidak terdapat karburator
melainkan diganti dengan pump injection. Selain itu, pada langkah intake di motor
diesel hanya udara saja yang masuk, bukan campuran udara dengan bahan bakar.
Menurut penjelasan asisten, pemberian injeksinya urutannya seperti motor otto
yaitu 1,3,4,2 dan jika salah satu injector pada motor diesel rusak, motor masih
bisa jalan tetapi dayanya tidak akan maksimal.
Adapun permasalahan yang sering ditemui pada motor bakar ini, salah
satunya adalah engine knocking. Knocking adalah nama yang biasa dipakai untuk
istilah denotasi dimana campuran bahan bakar dan udara didalam mesin terbakar
lebih awal sebelum waktu penyalaan yang seharusnya (penyalaan dini) sehingga
terdapat bunyi ketuk pada mesin. Adapun penyebab knocking ini yaitu nilai oktan
bahan bakar rendah, mesin yang overheating dan saringan udara kotor. Hal ini
juga dapat berakibat pada pemborosan bahan bakar mesin.
Sutanto F. Sarumaha
240110157001
4.2 Pembahasan

Berdasarkan kegiatan pelaksanaan praktikum kali, praktiikan dilakukan


perkenalan mengenai kedua jenis mesin motor bakar yang terdapat dilaboratorium
untuk mampu membedakan yang mana motor bakar diesel dan yang mana motor
bakar otto. Dari kegiatan itu maka, pada umumnnya kita tahu bahwa motor motor
otto sering juga disebut dengan motor bensin. Motor ini dilengkap dengan busi
dan karburator yang menjadi faktor pembedanya dengan motor diesel. Dimana,
busi ini berperan sebagai penghasil loncaran bunga api listrik yang membakar
campuran bahan bakar dan udara . Pembakaran dengan bahan bakan bakar udara
ini menghasilkan daya didalam siklus otto (siklus ideal) pembakaran tersebut yang
dimisalkan sebagai pemasukkan panas pada volume konstan.

Kemudian motor bakar selanjutnya adalaha motor diesel. Motor diesel


adalah motor bakar toraka yang berbeda dengan motor bensin. Dimana proses
penyalaannya memanfaat perbedaan tekanan akibat kenaikkan suhu yang terjadi.
Pada motor bakar ini tidak memiliki yang namanya busi ataupun karburator tetapi
pembakarannya terjadi apabila pada waktu torak titik mati atas bahan bakar akan
terseprotkan melalui system buka tutup tabung silinder, sehingga terjadilah
pembakaran pada rung bakar pada saat udara dalam silinder sudah bertemperatur
tinggi.

Kemudiaan hal lain juga kita tahu pada praktikkum kali ini adalah prinsip
kerja motor bakar terdiri dari dua bentuk yaitu system kerja motor bakar 4 tak (4
lankah kerja) dan system motor bakar 2 tak (2 langkah kerja). Motor bakar 4 tak
langkah adalah bila satu kali proses pembakaran bahan bakar memerlukan empat
langkah gerakan piston dan dua kali putaran poros engkol. Dan siklus motor bakar
empat langkah dimulai dari langkah pertama yaitu langkah hisap, dimana torak
bergeraj dari TMA ke TMB sedangkan katup masuk terbuka, katup buang tertutup
dan campuran bahan bakar dengan udara yang telah tercampur didalam karburator
masuk kedalam silinder melalui katup masuk. Sedangkan langkah keduannya
yaitu langkah kompresi, dimana torak bergedak dari TMB ke TMA sedangkan
katup masuk dan katup buang kedua-duanya tertutup, namun beberapa saat
sebelum torak mencapai TMA busi mengeluarkan bunga api listrik dank arena
bahan bakar telah mencapai tekanan yang tinggi maka terjadi pembakaran dan
akibat pembajaran bahan bakar, maka tekannannya menjadi kira-kira tiga kali lipa.
Kemudian langker kerja/ekspansi terjadi karena saat ini kedua katup masih dalam
keadaan tertutup maka gas terbakar dengan tekanan yang tinggi akan
mengembang kemudian menekan torak turun kebaha dari TMA ke TMB. Dan
kemudian tenaga ini disalurkan melalui batang penggerak, selanjutnya oleh poros
engkol diubah menjadi gerak putar. Dan langkah terakhir yaitu langkah buang,
dimana katup buang terbuka sedangkan katup masuk tertutup. Sedangkan torak
bergerak dari TMA ke TMA. Dan gas hasil sisa pembakaran akan terdorong oleh
torak ke luar melalui katup buang.

Motor bakar 2 tak (2 langkah kerja) yaitu mesin yang proses


pembakarannya setiap siklus terdiri dari 2 (dua) langkah piston atau 1 9satu) kali
putaran poros engkol. Piston yang bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas
menyebabkan saluran bilas dan saluran buang akan tertutup. Dalam hal ini gas
yang berada dalam ruang pembakaran dikompresikan. Sementara itu gas yang
baru masuk ke ruang engkol, dan beberapa derajat sebelum piston mencapai titik
mati atas, busi meloncatkan bunga api sehingga terjadi pembakaran bahan bakar.
Langkah dari motor bakar 2 tak ini hampir sama dengan langkah sebelumnya
hanya saja pada langkah 2 tak hanya terjadi 1 kali perputaran poros engkol, dan
langkah-langkah ini dimulai dari langkah pengisapan yaitu, torak bergerak dari
TMA ke TMB, dan pada saat saluran bilas masih tertutuo torak, didalam bak
mesin terjadi kompres terhadap campuran bensi dengan udara. Namun diatas
torak, gas sisa pembakaran dari hasil pembakaran saat saluran bilas ssudah
terbuka, campuran bensin dengan udara mengalir melalui saluran bilas terus
masuk kedalam ruang bakar.Langkah kedua yaitu langkah kompresi dimana
torak bergerak dari TMB ke TMA mencapai tekanan tinggi busi memercikan
bunga api listrik untuk membakar campuran bensi udara.

Pada saat yang bersamaan, di bawah (di dalam bak mesin)bahan


bakar yang baru masuk kedalam bak mesin melalui saluranmasuk. Langkah
ketiga yaitu Langkah Kerja / Ekspansi dimana Torak kembali dari TMA
ke TMB akibat tekanan besar yang terjadipada waktu pembakaran bahan bakar.
Saat itu torak turun sambil mengkompresi bahan baka baru didalam bak mesin.
Dan langkah terakhir yaitu langkah buang dimana menjelang
torak Menjelang mencapai TMB, saluran terbuka dan gas sisa
pembakaran mengalir terbuang keluar. Dan pada saat yang sama
bahan bakar baru masuk kedalam ruang bahan bakar melalui
rongga bilas. Setelah mencapai TMB kembali, torak mencapai
TMB untuk mengadakan langkah sebagai pengulangan dari yang
dijelaskan sebelumnya.
Kemudian pada praktikum ini juga praktikkan mampu mengenal bahwa
motor bakar 4 tak (4 langkah kerja) lebih efisien dengan motor bakar 2 tak (2
langkah kerja) hal ini didasarkan pada proses setiap langkahnya yaitu pada
langkah 2 tak Karena hanya terjadi 1 kali putara poros engkol maka pembakaran
terjadi secara tidak sempurna sebab pada putaran kerja yang satu kali masih
banyak sisa bahan bakar baik udara maupun besin yang tidak sekaligus langsung
terbakar sehingga pada langkah ini terjadi kehilangan daya yang menyebabkan
keborosan pada langkah kerjanya.

Pada motor bakar otto dan diesel juga terdapat perbedaan lain yang sangat
mencolok yaitu proses naik turun TMA dan TMBnya dimana pada motor bakar
otto 2 silinder pertama sudah duluan naik TMA sedangkan 2 silinder lainnya baru
bergerak pada saat kedua torak silinder lainnya sudah sampai pada TMA. Hal ini
untuk memaksimalkan proses kerja menghasilkan daya dimana ketika kedua
silinder lainnya sedang melakukan langkah pembuangan sedangkan kedua silinder
lainnya sedang melakukan langkah pembakaran. Lain halnya dengan torak pada
silinder motor diesel dimana pergerakan toraknya secara berurut dimulai dari 1-3-
4-2 dan demikian sebalinyan hal ini karena terjadi tekanan konstan pada setiap
langkah kerja. Faktor pergerakkan TMA dan TMB ini sangat penting untuk
diketahui karena ketika torak pada salah satu silinder tidak berfungsi maka ini
akan mempengaruhi jumlah daya yang dihasilkan dan secara otomatis akan
mempengaruhi kinerja dari sebuah mesin.
Rikha Nurhasanah
240110130072

4.2 Pembahasan
Motor Otto/bensin dan motor diesel memiliki komponen
mesin yang berbeda. Komponen tersebut berperan dalam proses
penyaluran daya. Penyaluran daya pada motor otto dan motor
diesel terdiri atas beberapa langkah kerja yaitu langkah hisap
(intake), langkah kompresi (compression), langkah ekspansi
(power) , dan langkah buang (exhaust). Pada proses penyaluran
daya tersebut, motor otto dan diesel memiliki beberapa
perbedaan prinsip kerja. Pada motor bensin dan motor diesel
terdapat jenis 4 tak dan dua tak.
Dalam proses pembakaran, energi panas bahan bakar
diubah menjadi energi mekanik melalui pembakaran bahan bakar
di dalam motor. Pada motor bensin, arus tegangan rendah
sebesar 12 volt dari battery mengalir ke ignition coil . Di ignition
coil arus dari 12 volt tersebut diubah menjadi 20.000 volt agar
busi dapat memercikan bunga api sehingga dapat terjadi
pembakaran pada piston. Pada motor bensin mesin 4 langkah,
poros engkol berputar sebanyak dua putaran penuh dalam satu
siklus dan telah menghasilkan satu tenaga. Sedangkan pada
motor 2 tak, untuk mendapatkan 1 kali tenaga hasil dari
pembakaran gas, motor 2 tak memerlukan 2 kali gerakan piston

naik (TMA) dan turun (TMB) dengan sekali putar poros engkol .
Empat buah piston bekerja secara sinergis dengan masing-
masing melakukan 4 langkah kerja. Piston nomer 1 melakukan
langkah kerja lebih awal lalu dilanjutkan oleh piston nomer 4,
nomer 3, dan nomer 2. Langkah hisap (intake) ditandai dengan
piston bergerak dari TMA ke TMB. Posisi katup hisap (inlet)
terbuka sedangkan katup buang (outlet) tertutup yang
mengakibatkan terjadi kevakuman dalam silinder sehingga udara
dan bensin masuk ke dalam silinder. Pada langkah kompresi,
piston bergerak dan TMB ke TMA. Katup hisap dan katup buang
tertutup. Campuran udara dan bensin dikompresikan sampai
tekanan dan suhunya menjadi tinggi. busi akan memercikan
bunga api dan bahan bakar mulai terbakar akibatnya terjadi
proses pemasukan panas. Pada langkah ekspansi, katup hisap
dan katup buang masih tertutup. Akibat adanya percikan bunga
api dari busi, piston bergerak dari TMA ke TMB karenan tekanan
gas yang tinggi dan menyebabkan terjadinya pembakaran.
Tenaga mekanis ini diteruskan ke poros engkol. Minimal pada
posisi piston 10-12sebelum mencapai TMA kembali, proses
pembakaran pada piston harus terjadi agar tidak terjadi
knocking, yaitu keadaan dimana bahan bakar dan udara di dalam
mesin terbakar lebih awal sebelum waktu penyalaan (timing
ignition) seharusnya. Apabila knocking sering terjadi maka akan
mengakibatkan kerusakan mesin. Selanjutnya pada langkah
buang (exhaust), posisi piston bergerak dari TMB ke TMA. Katup
hisap tertutup dan katup buang terbuka sehingga piston
mendorong gas sisa hasil pembakaran keluar.
Mekanisme kerja pada motor diesel secara umum hampir
sama dengan motor bensin, yang membedakan adalah cara
memasukan bahan bakarnya. Pada motor diesel bahan bakan
langsung diseprotkan ke ruang bakar dengan menggunakan
injektor.
Langkah hisap (intake) motor diesel dimulai dengan piston
bergerak dari TMA ke TMB. Katup hisap terbuka dan katup buang
tertutup sehingga menyebabkan udara murni masuk ke dalam
silinder melalui filter. Pada langkah kompresi (compression),
piston bergerak dari TMB ke TMA. Katup hisap dan katup buang
tertutup. Udara di kompresikan sampai suhu dan tekanan
menjadi 500C dan 30 kg/cm3. Pada langkah ekspansi (power)
katup hisap dan katup buang tertutup, lalu injektor
menyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran yang
menyebabkan piston bergerak dari TMA ke TMB. Tekanan yang
besar akibat pembakaran akan mendorong piston ke bawah yang
menyebkan terjadi gaya aksial. Gaya aksial ini dirubah dan
diteruskan oleh poros engkol menjadi gaya radial (putar). Pada
langkah buang (exhaust), piston bergerak dari TMB ke TMA.
Bersamaan dengan itu katup buang terbuka sehingga udara sisa
pembakaran akan di dorong keluar dari ruang silinder menuju
exhaust manifold dan langsung menuju knalpot
Perbedaan utama dari motor diesel dan motor bensin dapat dilihat dari
beberapa aspek. Motor bensin menggunakan bahan bakar bensin sedangkan motor
diesel menggunakan bahan bakar diesel. Pencampuran bahan bakar pada motor
bensin terjadi dalam karburator sedangkan pada motor diesel terjadi dalam
silinder. Penyaluran bahan bakar pada motor bensin dilakukan oleh karburator
sedangkan pada motor diesel disalurkan oleh pompa injeksi. Pada saat penyalaan
pembakaran, pada motor bensin di-trigger oleh percikan bunga api dari busi
sedangkan pada motor diesel terjadi pembakaran dengan sendirinya akibat suhu
kompresi yang tinggi. Efisiensi panas yang dihasilkan oleh motor bensin lebih
rendah dari motor diesel. Efisiensi panas pada motor bensin adalah 22-30%
sedangkan pada motor diesel sebesar 30-40%. Putaran mesin maksimum pada
motor bensin adalah 9000 rpm sedangkan pada motor diesel sebesar 5000 rpm.
Pada langkah hisap, yang masuk ke dalam silinder motor bensin adalah udara dan
bensin, sedangkan pada motor diesel adalah udara murni.
Pada motor bensi dan motor diesel terdapat sistem
pendinginan untuk mencegah terjadi over heat pada mesin yang
dapat menimbulkan gangguan mesin dan kerusakan. Sistem
pendinginan yang umum digunakan pada motor bensin adalah
sistem pendinginan dengan menggunakan air. Sistem
pendinginan dengan air tersebut dilengkapi dengan radiator,
pompa air, termostat, cooling fan, dan water jacket. Pada mesin
diesel pendinginan dilakukan dengan menggunakan Alisha
udara
melalui cooling fan. Chandra
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah
1. Pada motor bakar terdapat empat prinsip yaitu sistem
pengapian (ignition), sistem karburasi atau pengkabutan
(carburation) yang terjadi pada karburator, sistem
pelumasan (lubrication), dan sistem pendinginan (cooling)
untuk mengatur suhu selama operasi dan mencegah panas
berlebih pada mesin.
2. Pada mesin 4 tak, motor yang setiap satu kali pembakaran
bahan bakarnya memerlukan 4 langkah piston atau dua
kali putaran poros engkol.
3. Pada mesin 2 tak, motor yang setiap kali pembakarannya
membutuhkan hanya 2 kali langkah torak atau satu kali
putaran engkol.
4. Pada motor bakar terjadi 4 langkah pembakaran, dimana
proses pertama adalah hisap (intake), yang kedua adalah
kompresi, yang ketiga adalah ekspansi dan yang keempat
adalah exhaust.
5. Pada mesin otto, bahan bakar dan udara masuk secara
bersamaan ke dalam silinder pada saat langkah intake.
6. Pada mesin diesel, udara akan masuk terlebih dahulu pada
proses intake sedangkan bahan bakar akan disemprotkan
pada saat proses kompresi.

4.2. Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Alat yang disediakan seharusnya lebih banyak lagi
sehingga praktikan tidak harus menunggu secara
bergantian saat menggunakan alat sehingga lebih bisa
mengefisiensikan waktu dan tidak banyak waktu yang
terbuang.
2. Mengikuti kegiatan praktikum dengan serius.
3. Melaksanakan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur
yang telah diberikan.
Regina Cantika Dewi F.
240110150104

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah sebgai
berikut :

1. Terdapat duajenis motor bakar yaitu motor bahan bakar dalam dan motor
bahan bakar luar.

2. Berdasarkan langkah kerja dari motor bakar itu sendiri dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu motor bakar 2 tak dan motor bakar 4 tak.

3. Perbedaan motor bakar 2 tak dan 4 tak adalah pada langkah kerja motor
bakar 2 tak dibutuhkan satu kali putaran poros engkol dengan dua kali
gerakan piston Lalu pada motor bakar 2 tak dalam efisiensi penggunaan
bahan bakarnya tidak lebih unggul daripada motor bakar 4 tak karena
hanya dalam satu kali putaran poros engkol dapat menghasilkan dua
langkah kerja yang setara dengan mesin 4 tak.

4. Berdasarkan penggunaan bahan bakarnya, dibedakan menjadi dua jenis


yaitu Otto (bensin) dan mesin diesel yang perbedaannya terdapat pada
bahan bakar yang digunakan dan langkah kerja dari masing-masing motor
bakar.

5. Untuk menaikkan tegangan saat penyalaan mesin dari 12 volt menjadi


12000 volt digunakan alat peninggi tegangan yaitu trafo.

5.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya praktikan mengetahui materi yang akan dipraktikumkan


untuk memudahkan pemahaman saat praktikum.

2. Ruangan yang digunakan praktikum kurang luas sehingga


menyebabkan praktikan kurang leluasa.

Ade Sylvia Rosman


240110150111
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah
1. Sistem pengapian berguna untuk menghasilkan tenaga dengan jalan
membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam silinder.
2. Sistem karburasi berfungsi sebagai sistem penyaluran udara dan bahan bakar
dimana bahan bakar akan diubah menjadi kabut dengan perbandingan
tertentu, dimana otto menggunakan karburator dan diesel menggunakan pump
injection.
3. Sistem pelumasan untuk mengatasi gesekan, keausan dan kehilangan daya
serta menyerap dan memindahkan panas saat komponen-komponen motor
bakar bekerja
4. Sistem pendinginan (cooling) menggunakan radiator yang berfungsi untuk
melepaskan panas untuk mencegah kerusakan komponen khususnya kekuatan
logam akibat suhu tinggi.
5. Knocking yaitu permasalahan motor bakar dimana campuran bahan bakar dan
udara didalam mesin terbakar lebih awal sebelum waktu penyalaan yang
seharusnya (penyalaan dini) sehingga terdapat bunyi ketuk pada mesin.
6. Perbedaan motor otto dan diesel terletak pada sistem penyalaan, bahan yang
masuk saat langkah intake, serta sistem penyaluran udaranya (karburasi).

5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum kali ini yaitu,
1. Sebelum praktikum dilaksanakan disarankan agar praktikan terlebih dahulu
menguasai materi yang akan di praktikkan.
2. Jika dalam perhitungan menggunakan kalkulator, sebaiknya praktikan
menggunakan kalkulator scientific.
3. Menggunakan alat dengan hati-hati serta tidak bercanda saat praktikum
Sutanto F. Sarumaha
dilakukan agar kondusif dan mengefieskan waktu. 240110157001
4. Membuat laporan pendahuluan sesuai dengan arahan dari asisten praktikum.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan berdasarkan pelaksanaan praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:
1. Motor bakar terdiri dari dua yaitu motor bakar diesel dan motor bakar otto
2. Motor bakar terdiri dari dua langkah kerja yaitu 4 tak dan 2 tak
3. Pada motor bakar otto menggunakan busi untuk menghasilkan percikan api
untuk melakukan pembakaran sedangkan motor diesel menggunakan
tekanan udara yang tinggi sehingga dengan bantuan suhu yang tinggi
didalam tabung maka terjadilah pembakaran
4. Sistem torak pada motor bakar otto tidak sekaligus bergerak tetapi tiap dua
silinder bergeraka sampai TMA maka baru silinder yang keduanya bergerak
sedangkan pada motor bakar diesel pergerakkan torak didalam silindernya
dimulai dari silinder 1-3-4-2-1 secara berulang
5. Perbedaan mencolok motor otto dan motor diesel pada grafik yaitu mesin
otto mengalami volume yang konstan sedangkan mesin diesel memiliki
tekanan yang konstan
6. Apabila salah satu silinder pada kedua mesin tidak aktif atau sedang rusak
maka akan mempengaruhi kapasitas kinerja dari mesin secara aktual.

5.2 Saran
Adapun saran berdasarkan pelaksanaan praktikum kali ini adalah
1. Faktor kuantitas alat yang tidak sesuai dengan perbandingan praktikkan
membuat kegiatan pelaksanaan praktikum tidak kondusif
2. Praktikkan diharapkan lebih menguasai materi praktikkum sebelum
melakukan praktikum langsung
3. Praktikkan diharapkan lebih serius dan lebih paham betul ketika praktikum
sedang berlansung supaya ketika menyusun laporan tidan banyak bingung
4. Praktikkan harus Rikha
mampu menjelaskan perbedaan antara motto otto dan
Nurhasanah
240110130072
diesel karena pengenalan ini sangat penting bagi seorang tekni pertanian.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dihasilkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Motor bensin/otto dan motor memeliki komponen yang
berbeda dalam proses pembakaran.
2. Pada motor 4 langkah poros engkol berputar sebanyak dua
putaran penuh dalam satu siklus dan telah menghasilkan
satu tenaga. Sedangkan pada motor 2 langkah, untuk
mendapatkan 1 kali tenaga hasil dari pembakaran gas,
motor 2 tak memerlukan 2 kali gerakan piston naik (TMA)
dan turun (TMB) dengan sekali putar poros engkol.
3. Empat buah piston pada motor bakar, masing-masing
melakukan empat langkah kerja yaitu langkah hisap
(intake), langkah kompresi (compression), langkah ekspansi
(power) , dan langkah buang (exhaust).
4. Pada proses pembakaran pada motor bensin, arus sebesar
12 volt diubah menjadi 20.000 volt oleh ignition coil agar
busi dapat memercikan bunga api sehingga dapat terjadi
pembakaran pada piston.
5. Knocking adalah keadaan dimana bahan bakar dan udara di
dalam mesin terbakar lebih awal sebelum waktu penyalaan
(timing ignition) seharusnya.
6. Langkah hisap (intake) pada motor bensin yang masuk
adalah bahan bakar dan udara sedangkan pada motor diesel
yang masuk adalah murni udara saja.
7. Penyaluran bahan bakar pada motor bensin dilakukan oleh karburator
sedangkan pada motor diesel disalurkan oleh pompa injeksi
8. Pada saat penyalaan pembakaran, pada motor bensin di-trigger oleh
percikan bunga api dari busi sedangkan pada motor diesel terjadi
pembakaran dengan sendirinya akibat suhu kompresi yang tinggi
9. Sistem pendinginan pada motor bensin menggunakan prinsip water cooling
yang terdiri atas komponen radiator, pompa air, termostat,
cooling fan, dan water jacket.
10. Sistem pendinginan pada motor diesel menggunakan
prinsip udara dengan komponen cooling fan.

5.2 Saran
Agar praktikum selanjutnya dapat lebih baik maka sebaiknya
dilakukan:
1. Studi awal mengenai materi yang akan dipraktikumkan agar
mahasiswa dapat memahami materi dengan lebih baik
2. Sebaiknya mahasiswa satu persatu mencoba menggunakan
mesin peraga agar dapat lebih memahami proses kerja
motor diesel dan motor bensin.
3. Sebaiknya mahasiswa tidak enggan untuk bertanya
mengenai hal yang belum dimengerti

DAFTAR PUSTAKA

Prabowo, Muhamada. 2012. Technical Engineering: Pengertian Motor Bakar.


Terdapat pada : http://mprabowo19.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-
motor-bakar-motor-bakar.html (Diakses pada hari Selasa, 02 Mei 2017
pukul 19.54 WIB)

Pandora, Angga. 2012. Sistem Penyalaan Motor Bakar. Terdapat pada :


http://aljabarsquad.blogspot.co.id/2012/08/sistem-penyalaan-motor-
bakar.html (Diakses pada hari Selasa, 02 Mei 2017 pukul 20.12 WIB)

Irhamna, Adrian Rizqi. 2012. Perbedaan Mesin Diesel dengan Mesin Otto
(Bensin). Terdapat pada : http://irhamna-
adrian.blogspot.co.id/2012/03/perbedaan-mesin-diesel-dengan-
mesin.html (Diakses pada hari Selasa, 02 Mei 2017 pukul 20.25 WIB)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai