Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DIANA HANAFI

NPM : 163110269

KELAS : II D

ALASAN PANCASILA PERLU DIREAKTUALISASIKAN

Pancasila perlu direaktualisasikan karena nilai-nilai yang ada pada pancasila hampir
memudar dikarenakan banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap nilai pancasila. Selain itu
kuatnya arus globalisasi juga sangat mempengaruhi agar pancasila direaktualisasikan.

Kasus pengeboman gereja di samarinda, kasus dugaan penistaan agama dan berbagai
contoh kasus yang melibatkan agama lainnya merupakan contoh mulai memudarnya nilai-nilai
pancasila di negeri ini. Khususnya pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.

Karena adanya kasus di atas, terjadilah demonstrasi-demonstrasi, dan ini menyebabkan


persatuan indonesia terpecah belah menurut agama. Dan ini telah menyalahi semboyan Bhineka
Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu.

Selain sila pertama dan ketiga, pelanggaran terhadap nilai-nilai pancasila juga ada pada sila
kedua, keempat dan kelima . Sila kedua berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua
ini menuntut kita sesama manusia untuk memperlakukan manusia lainnya sesuai dengan harkat,
martabat dan perikemanusiaan yang adil dan beradab. Namun pada prakteknya banyak dijumpai
pelanggaran, seperti kasus perbudakan buruh pabrik di tangerang.

Pelanggaran pada sila keempat dapat kita jumpai salah satunya pada musyawarah, dimana
masih terdapat anggota-anggota musyawarah yang tidak menerima keputasan hasil musyawarah.
Budaya musyawarah mufakat juga sudah mulai di tinggalkan dan diganti oleh sistem voting. Padahal
pada sila keempat yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan. Telah dijelaskan bahwa sebaiknya kita bermusyawarah bersama
untuk memecahkan permasalahan dan mencapai mufakat, dengan menghormati, menjunjung tinggi
hasil musyawarah dan tidak memaksakan kehendak.

Keadilan sosial rakyat indonesia juga sudah mulai memudar, salah satunya karena kaum
berada menggunakan hak miliknya untuk hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan umum dan
tidak sedikit yang melakukannya untuk pemborosan dan gaya hidup mewah. Serta penyalah gunaan
jabatan dengan melakukan pemerasan terhadap orang lain.

Contohnya saja pada proyek reklamasi teluk Jakarta yang sangat dirasakan dampak
buruknya bagi rakyat kecil yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Dan kasus pungutan liar
(pungli) yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Reaktualisasi nilai-nilai Pancasila merupakan salah satu bentuk usaha yang sejatinya ialah
mengaktualisasikan kembali nilai-nilai pancasila dalam kehidupan. Oleh sebab itu penting kaitannya
dalam mengaktualisasikan kembali nilai-nilai pancasila, bahwa pancasila perlu di dekonstruksi atau
kita baca ulang nilai-nilai pancasila yang telah tergerus oleh kesalahpahaman penafsiran.

Sehingga realisasi dari reaktualisasi nilai-nilai pancasila benar-benar menjadi sebuah


pengakuan secara de facto atau pada kenyataannya, bukan sekedar wacana tekstual belaka.
Ketika reaktaulisasi nilai-nilai pacasila menjadi sebuah pengakuan secara de facto, maka tidak
dapat dipungkiri akan terwujudnya integrasi bangsa secara utuh dan kokoh bukan sekedar isapan
jempol belaka.

Reaktualisasi Pancasila diperlukan untuk memperkuat paham kebangsaan kita yang


majemuk dan memberikan jawaban atas sebuah pertanyaan akan dibawa ke mana biduk peradaban
bangsa ini berlayar di tengah lautan zaman yang penuh tantangan dan ketidakpastian? Untuk
menjawab pertanyaan itu, kita perlu menyegarkan kembali pemahaman terhadap Pancasila.
Dan dalam waktu yang bersamaan, kita melepaskan Pancasila dari stigma lama yang penuh mistis
bahwa Pancasila itu sakti, keramat dan sakral, yang justru membuatnya
teraleinasi dari keseharian hidup warga dalam berbangsa dan bernegara. Sebagai sebuah tata nilai
luhur (noble values), Pancasila perlu direaktualisasikan dalam tataran praktis yang lebih membumi
sehingga mudah diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan.

Gerakan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila, dapat dilakukan jika kesadaran masing masing
individu cukup tinggi. Untuk itulah, kita mulai dari segala hal demi terus memberadakan pancasila
dari diri kita sendiri, terhadap hal yang kecil, dan dimulai dari sekarang. Dengan demikian,
keterbiasaan kita memudahkan nilai-nilai pancasila agar tetap ada dalam setiap dimensi kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai