Latar Belakang
Salah satu praktikum dalam Fisika Farmasi adalah Rheologi dan Viskositas.
Rheologi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aliran cairan dan deformasi
dari padatan. Rheologi mempelajari hubungan antara tekanan gesek (shearing stress) dengan
kecepatan geser (shearing rate) pada cairan atau hubungan antara strain dan stress pada benda
padat. Viskositas adalah ukuran resistensi zat cair untuk mengalir. Praktikum ini membahas
masalah cara perhitungan Viskositas dengan menggunakan alat tertentu yang dikenal dengan
nama Viscometer Ostwald.
Beberapa alat yang biasa digunakan dalam praktikum rheologi yaitu Viscometer
Ostwald, Viscometer Bola Jatuh serta Viscometer kerucut dan lempeng.
Beberapa tahun terakhir ini, prinsip dasar rheologi telah digunakan dalam
penyelidikan cat, tinta, berbagai adonan, bahanbahan untuk pembuat jalan, kosmetik,
produk hasil peternakan serta bahanbahan lain. Terkadang dalam literatur tidak dicantumkan
nilai viscositas atau terkadang senyawa tersebut nilai viskositasnya tidak sesuai dengan
literatur. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa Farmasi harus mampu menghitung nilai
viskositas suatu zat.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan dasar teori rheologi
2. Menjelaskan peranan rheologi dalam dunia Farmasi
3. Menjelaskan dasar teori viskositas
4. Menyebutkan macam-macam viskometer
5. Menjelaskan cara penggunaan viskometer
BAB II
PEMBAHASAN
Hvyfderjihytdehny7ujijuhhbhb,;.lmnhgt7f6r
A. Dasar Teori Rheologi
Rheologi berasal dari bahasa yunani mengalir (rheo) dan logos (ilmu). Digunakan
istilah ini untuk pertama kali oleh Bingham dan Croeford untuk menggunakan aliran cairan
dan deformasi dari padatan. Rheologi mempelajari hubungan antara tekanan gesek (shearing
stress) dengan kecepatan geser (shearing rate) pada cairan, atau hubungan antara strain dan
stress pada benda padat.
Rheologi merupakan ilmu yang mempelajari sifat zat cair atau deformasi zat padat.
Rheologi erat kaitannya dengan viskositas. Dalam bidang Farmasi, prinsipprinsip rheologi
diaplikasikan dalam pembuatan krim, suspensi, emulsi, lotion, pasta, penyalut tablet dan lain
sebagainya. Selain itu, prinsip rheologi digunakan untuk karakterisasi produk sediaan
Farmasi (Dosage Form). Sebagai penjamin kualitas yang sama untuk setiap batch. Rheologi
juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube atau
pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi
penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh
(bioavailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorbsi obat
dalam tubuh.
Sifat-sifat rheologi dari sistem farmaseutika dapat mempengaruhi pemilihan alat
yang akan digunakan untuk memproses produk tersebut dalam pabriknya. Lebih-lebih lagi
tidak adanya perhatian terhadap pemilihan alat ini akan berakibat diperolehnya hasil yang
tidak diinginkan. Aspek ini dan banyak lagi aspek-aspek rheologi yang diterapkan dibidang
farmasi.
Ada beberapa istilah dalam rheologi ini :
a. Rate of shear (D) dv/dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang
cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil (dr).
b. Shearing stress ( atau F ) F/A untuk menyatakan gaya per satuan luas yang diperlukan
untuk menyebabkan aliran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rheologi berasal dari bahasa yunani mengalir (rheo) dan logos (ilmu). Digunakan istilah ini
untuk pertama kali oleh Bingham dan Croeford untuk menggunakan aliran cairan dan
deformasi dari padatan.
2. Viskositas adalah suatu ungkapan dari resistensi zat cair untuk mengalir. semakin tinggi
viskositas aliran akan semakin besar resistensinya.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk
mencapai hasil terbaik namun keterbatasan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki
mejadikan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, untuk kepentingan
perbaikan makalah-makalah berikutnya maka kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat penulis harapkan.
DAFTAR PUSTAKA