Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN KEPERAWATAN

RONDE KEPERAWATAN

Oleh:
Muhammad Anis Taslim 131611123019 Nur Sayyid J.R 131611123024
Amira Aulia 131611123020 Hary Budiarto 131611123015
Dwi Hartini 131611123021 Erwin Purwanto 131611123026
Baiq Selly Silviani 131611123022 Maria Wahyu 131611123027
Kholidatul Azizah 131611123023 Lilik Umaroh 131611123028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


PROGRAM ALIH JENIS B19
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tingginya angka pertumbuhan rumah sakit mengindikasikan adanya
persaingan industri rumah sakit yang semakin ketat. Persaingan yang semakin
ketat mendorong rumah sakit baik swasta maupun pemerintah untuk mampu
mengembangkan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Industri
pelayanan kesehatan saat ini semakin berkembang pesat. Tidak hanya rumah
sakit milik pemerintah, rumah sakit swasta juga mengalami pertumbuhan
yang terus meningkat. Berdasarkan data dari Dirjen Bina Upaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jumlah rumah sakit di Indonesia sudah
mencapai 2.083 unit pada bulan Januari 2013 dengan rincian 813 unit
merupakan rumah sakit milik pemerintah dan 1270 lainnya merupakan rumah
sakit swasta dengan rata-rata pertumbuhan rumah sakit pertahun sekitar
1,14% (Kemenkes, 2013).
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan
masyarakat dan perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan
pelaksanaan suatu model asuhan keperawatan professional yang efektif dan
efisien. Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian
pelayanan keperawatan di mana salah satu kegiatan adalah ronde
keperawatan, yaitu suatu metode yang menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan
pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/associate,
konselor, kepala ruang, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan
pasien secara langsung sebagai focus kegiatan. (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk
membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu
proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan dan cara berfikir kritis perawat
akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer dan pengetahuan dan
pengaplikasian konsep teori kedalam praktik keperawatan. (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan memungkinkan perawat untuk melakukan
hubungan timbal balik dengan pasien secara teratur dan sistematis untuk
menunjukkan keberadaan perawat dalam membantu mengantisipasi
kebutuhan dan memberikan kenyamanan serta perlindungan bagi pasien
(Woolley et. al., 2011).
Pengetahuan tentang ronde keperawatan bila tidak dimiliki
perawat dapat berdampak pada perawatan di rumah sakit dan terhadap
pelaksanaan ronde keperawatan yang tidak optimal akibat dari pengetahuan
perawat yang kurang tentang ronde keperawatan sehingga pelaksanaan
ronde keperawatan di rumah sakit sangat jarang dilakukan dan hanya
dilakukan pada pasien dengan masalah tertentu (Notoadmojo,2010:50).
Ronde keperawatan yang tidak baik dapat manjadi salah satu faktor
yang memperlama proses penyembuhan di rumah sakit. Kegagalan dalam
melakukan ronde keperawatan akan beresiko terhadap beratnya penyakit,
ancaman hidup dan disfungsi fisik. Kondisi seperti ini dapat
menyebabkan kerugian bagi pasien sebagai pengguna jasa pelayanan
keperawatan dan menyebabkan pelayanan keperawatan menjadi tidak
professional, sehingga mutu pelayanan menjadi rendah.
Ronde keperawatan adalah hal yang seharusnya dilakukan oleh
perawat di setiap ruangan. Karena ronde keperawatan adalah suatu
kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat dengan pasien atau keluarga terlibat aktif
dalam diskusi dengan membahas masalah keperawatan serta mengevaluasi
hasil tindakan yang telah dilakukan (Saleh, 2012:1). Perawat professional
harus dapat menerapkan ronde keperawatan, sehingga role play tentang ronde
keperawatan ini sangat perlu dilakukan agar mahasiswa paham mengenai
ronde keperawatan dan dapat mengaplikasikannya kelak saat bekerja.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat mendeskripsikan dan menjelaskan pada mata kuliah
manajemen keperawatan mengenai ronde keperawatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu
a Menjelaskan dan memahami pengertian ronde keperawatan
b Menjelaskan dan memahami karakteristik ronde keperawatan
c Menjelaskan dan memahami tipe-tipe ronde keperawatan
d Menjelaskan tahap-tahap dalam persiapan ronde keperawatan

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Orang Tua
Menambah pengetahuan dalam manajemen keperawatan mengenai
ronde keperawatan
1.3.2 Bagi Institusi
Sebagai bahan masukan/ pertimbangan bagi rekan-rekan
mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Keperawatan Prodi S1
Pendidikan Ners dalam penerapan manajemen.
1.3.3 Bagi ilmiah
Diharapkan hasil penulisan ini dapat menjadi sumber informasi dan
memperkaya khasanah ilmu dan pengetahuan serta sebagai bahan acuan
bagi penulis selanjutnya.
1.3.4 Bagi penulis
Proses penulisan ini merupakan pengalaman ilmiah berharga yang
dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan dalam
manajemen keperawatan mengenai ronde keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Karakteristik Ronde Keperawatan


Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Pada kasus tertentu harus dilaksanakan oleh perawat primer dan atau
konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan
seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).
Karakteristik dari ronde keperawatan:
1 Pasien dilibatkan secara langsung.
2 Pasien merupakan fokus kegiatan.
3 PA, PP dan Konselor melakukan diskusi bersama
4 Konselor memfasilitasi kreativitas
5 Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA dan PP dalam
meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

2.2 Tipe-tipe Ronde Keperawatan


Terdapat beberapa macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi
kepustakaan, diantaranya adalah menurut Close & Castledine (2005)
membagi ronde keperawatan menjadi empat ronde yaitu;
1 Matron rounds dimana seseorang perawat berkeliling ke ruangan-ruangan,
menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan
perawat ronde ini adalah memeriksa standard pelayanan, kebersihan dan
kerapihan dan menilai penampilan dan keamjuan perawat dalam
memberikan pelayanan pada pasien.
2 Nurse management rounds adalah ronde manajerial yang melihat pada
rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok pasien. Untuk
melihat prioritas tindakan yang telah diakukan serta melibatkan pasien dan
keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses
pembelajaran antara perawat dengan head nurse.
3 Patients comport rounds berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan
pasien di rumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah memenuhi
semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan malam hari,
perawat menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
4 Teaching rounds dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau
siswa perawat, dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa
dilakukan untuk perawat atau siswa perawat. Dengan pembelajaran
langsung, perawat atau siswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang
didapat langsung pada pasien.

Menurut Clement (2011) menyebutkan berbagai jenis ward round


yang dilakukan oleh perawat meliputi rounds with the doctors, rounds to
discuss psychological problem of patients, social service rounds, medical
rounds for nurses, rounds with the physical therapists dan nursing rounds.

2.3 Peran Perawat Dalam Ronde Keperawatan


1 Peran Perawat Primer dan Perawat Associate
1 Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
2 Menjelaskan diagnosis keperawatan.
3 Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
4 Menjelaskan hasil yang didapat.
5 Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil.
6 Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.
2 Peran Perawat Konselor dan Tenaga Kesehatan Lainnya
1 Memberikan justifikasi.
2 Memberikan reinforcement.
3 Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan.
4 Mengarahkan dan koreksi.
5 Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.

2.4 Langkah-Langkah Keglatan Ronde Keperawatan

Tahap pra. P P

1 PENETAPAN PASIEN

2. PERSIAPAN PASIEN :
o Informed consent
o Hasil pengkajian/validasi data
Tahap Pelaksanaan Apa diagnosis keperawatan
di nurse station. 3. PENYAJIAN MASALAH Apa data yang mendukung
MASLA Bagaimana intervensi yang
dilakukan ?
Apa hambatan yang
ditemukan ?

4. VALIDASI DATA DI
BED PASIEN

Diskusi PP
Tahap Pelaksanaan di kamar pasien Konselor, KARU

5. Lanjutan - Diskusi
di nurse station

6. Kesimpulan dan Rekomendasi


Pasca Ronde.
Solusi masalah

Keterangan
1 Praronde
a Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah
yang langka).
b Menentukan tim ronde.
c Mencari sumber atau literatur.
d Membuat proposal.
e Mempersiapkan pasien: imformed consent dan pengkajian.
f Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Apa data yg mendukung?
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang
ditemukan selama perawatan?
2 Pelaksanaan Ronde
a Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan
atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b Diskusi antaranggota tim tentang kasus tersebut.
c Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala
ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan.
3 Pascaronde
a Evaluasi, revisi, dan perbaikan.
b Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi
keperawatan selanjutnya

HAL YANG DIPERSIAPKAN DALAM RONDE KEPERAWATAN


Agar ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan
persiapan sebagai berikut:
1 Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah
yang langka).
2 Menentukan tim ronde keperawatan.
3 Mencari sumber atau literatur.
4 Membuat proposal.
5 Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian.
6 Diskusi : Apa diagnosis keperawatan? Apa data yang mendukung?
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang
ditemukan selama perawatan?
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat
disamping melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Karakteristik dari ronde keperawatan adalah pasien
dilibatkan secara langsung, pasien merupakan fokus kegiatan, diskusi
bersama, konselor memfasilitasi kreativitas, dan meningkatkan
kemampuan perawat dalam mengatasi masalah. Ronde keperawatan
terdapat beberapa tipe, diantaranya adalah matron rounds, nurse
management rounds, patient comport rounds, dan teaching rounds.
Dalam pelaksanaan ronde keperawatan terdapat perawat primer,
perawat associate dan perawat konselor yang memiliki peran dan tugasnya
masing-masing. Langkah pertama dalam ronde keperawatan dimulai dari
perawat primer dimana perawat primer bertugas pada tahap pra-ronde
yaitu identifikasi pasien dan persiapan pasien, kemudian dilanjutkan
dengan tahap pelaksanaan di nurse station dimana dilakukan penyajian
masalah, validasi data di bed pasien, diskusi kemudian berlanjut tahapan
pelaksanaan di kamar pasien untuk melanjutkan diskusi di nurse station,
dan tahap terakhir adalah tahap pasca ronde dimana akan ditarik sebuah
kesimpulan dan rekomendasi.
Ronde keperawatan adalah hal yang seharusnya dilakukan oleh
perawat di setiap ruangan, karena ronde keperawatan adalah suatu kegiatan
yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat dengan pasien atau keluarga terlibat aktif dalam
diskusi dengan membahas masalah kepreawatan serta mengevaluasi hasil
tindakan yang telah dilakukan.
3.2 Saran
Setelah mengetahui secara jelas mengenai ronde keperawatan,
diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman pada
mahasiswa sehingga dapat mengaplikasikan teknik pemecahan masalah
keperawatan pada klien dengan menggunakan teknik ronde keperawatan.
LAMPIRAN 1:

RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN


TN. A DENGAN MASALAH KELEBIHAN VOLUME CAIRAN PADA
DIAGNOSIS CA COLON POST RESEKSI USUS + EFUSI PLEURA

Topik : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah


Kelebihan Volume Cairan pada Diagnosis Medis Ca
Colon post reseksi usus + efusi pleura.
Sasaran : Pasien Tn. A / 50 tahun
Hari/Tanggal : Selasa, 20 Mei 2017
Waktu : 09.00 10.00 WIB

1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu kelebihan
volume cairan.
b. Tujuan Khusus
1) Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain.
2) Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien.
3) Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
2. Sasaran
Pasien Tn. A umur 50 tahun yang dirawat di ruang Mawar RSUD
Cinta Damai
3. Materi
a. Teori asuhan keperawatan pasien dengan Ca Colon post reseksi usus +
efusi pleura.
b. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan Ca Colon post reseksi
usus + efusi pleura serta intervensi keperawatan pada pasien dengan Ca
Colon post reseksi usus + efusi pleura dengan masalah keperawatan
kelebihan volume cairan.
4. Metode
Diskusi.
5. Media
a. Dokumen/status pasien.
b. Sarana diskusi: kertas, pulpen.
c. Materi yang disampaikan secara lisan.
6. Kegiatan ronde keperawatan
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiata Tempat
n
Pasien
1 hari Pra- Pra-ronde Penanggung - Ruang
sebelum rond 1. Menentukan jawab Mawa
ronde e kasus dan r
topik.
2. Menentukan
Tim ronde.
3. Menentukan
literature.
4. Membuat
proposal.
5. Mempersiapk
an pasien
dengan
pemberian
informed
consent.
5 menit Rond Pembukaan Kepala - Nurse
e 1. Salam pembuka. Ruangan Station
(Nur 2. Memperkenalkan
se tim ronde.
Stati 3. Menjelaskan
on) tujuan ronde.
4. Mengenalkan
masalah pasien
secara sepintas.
30 menit - Penyajian Masalah:
1. Memberi salam
dan
memperkenalka
n pasien dan
keluarga pada
tim ronde.
2. Menjelaskan
riwayat
penyakit dan
keperawatan
pasien.
3. Menjelaskan
masalah pasien
dan rencana
tindakan yang
telah
dilaksanakan
dan serta
menerapkan
prioritas yang
perlu
didiskusikan.
Validasi Data Karu, PP, R.
(Bed Pasien) Perawat Perawa
1. Mencocokan Konselor. tan
dan
menjelaskan
kembali data
yang telah
disampaikan
dengan
wawancara,
observasi dan
pemeriksaan
keadaan Memb
pasien secara erikan
langsung dan respo
melihat ns
dokumentasi. dan
2. Diskusi antar Karu, PP, menja
anggota tim Perawat wab
dan pasien Konselor perta
tentang Karu. nyaan
masalah .
keperawatan
tersebut di
bed pasien.
3. Pemberian
justifikasi oleh
perawat
primer atau
konselor atau
kepala ruang
tentang
masalah
pasien.
10 menit Pasc 1. Melanjutkan Karu, - Nurse
a diskusi dan Supervisor, Station
rond masukan dari tim. Perawat
e 2. Menyimpulkan Konselor,
(Nur untuk Pembimbing
se menentukan
Stati tindakan
on) keperawatan pada
masalah prioritas
yang telah
ditetapkan.
3. Merekomendasik
an intervensi
keperawatan.
4. Penutup.

4. Kriteria evaluasi
a. Struktur
1) Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Mawar RSUD Cinta
Damai.
2) Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
3) Persiapan dilakukan sebelumnya.
b. Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
c. Hasil
1) Pasien puas dengan hasil kegiatan
2) Masalah pasien dapat teratasi
3) Perawat dapat:
a) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
b) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
c) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
d) Meningkatkan kemampuan memodifkasi rencana asuhan
keperawatan.
e) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
f) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
5. Pengorganisasian:
Karu : Dwi Hartini
PP I : Kholidatul Azizah
PP II : Erwin Purwanto
PA I : Amira Aulia
PA II : Sayyid J. R.
Konselor : dr. Lilik Umaroh
Ahli Gizi: Maria Wahyu M. P.
Pharmasist: M. Anis Taslim
Pasien : Hari Budiarto
Keluarga : Baiq Selly Siliviani
LAMPIRAN 2:

INFORMED CONSENT
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Umur :
Alamat :
Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien:
Nama :
Umur :
Alamat :
Ruang :
No. RM :
Dengan ini menyatakan setuju/tidak setuju dilakukan ronde keperawatan.

Surabaya,
Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab

__________________________

Saksi-saksi: Tanda tangan


1. . 1.
2. . 2.
LAMPIRAN 3:

NASKAH ROLEPLAY
Pengorganisasian
Karu : Dwi Hartini
PP 1 : Kholidatul Azizah
PP II : Erwin Purwanto
PA1 : Amira Aulia
PA II : Nur Sayyid JR
Konselor : dr. Lilik Humairoh
: Ahli gizi = Maria Wahyu MP
: Pharmasist = M. Anis Taslim
Pasien : Hary Budiarto
Keluarga : Baiq Selly Silviani

Disebuah ruangan Mawar, RSUD Cinta Damai akan dilakukan ronde


keperawatan. Terdapat pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan adalah Tn.
Agus, usia 50 tahun dengan diagnose medis Ca. Colon Stadium II post reseksi
usus + efusi pleura, telah dilakukan reseksi usus dan adjuvant kemoterapi.
Tahap pra ronde keperawatan
PP menentukan tim ronde
Karu : Dwi Hartini
PP 1 : Kholidatul Azizah
PP II : Erwin Purwanto
PA1 : Amira Aulia
PA II : Nur Sayyid JR
Konselor : dr. Lilik Humairoh
: Ahli gizi = Maria Wahyu MP
: Pharmasist = M. Anis Taslim

PP I membuat proposal ronde keperawatan


PP I menemui pasien untuk memberikan informed concent.
Di Ruangan Pasien
PP I : Assalamualaikum. Perkenalkan saya Ners .. yang akan
merawat bapak hari ini. Pak A, bagaimana keadaannya?
Tn. A : Ners .. perut saya terasa sebah Sus, saya tidak bisa tidur
semalaman.
PP I : Oh, begitu pak perutnya sebah ya pak.
Tn. A : Ia, sus sudah 3 malam ini saya tidak bisa tidur nyenyak.
Saya juga sering mual-mual ni sus.. Kalau malam
sebentar saja tidurnya.
PP I : begini Pak... Bu saya mau meminta persetujuan Bapak
dan ibu
Tn. A : Persetujuan apa Sus?
PP I : Begini pak/bu, untuk menindak lanjuti masalah penyakit
yang masih dirasakan bapak maka saya berencana untuk
mengadakan ronde keperawatan. Ronde keperawatan ini
adalah suatu pemecahan masalah keperawatan yang
belum terselesaikan yang nantinya pemasalahan ini akan
diberikan solusi oleh tim ronde. Tujuan tindakan ronde
keperawatan ini adalah untuk menyelesaikan permasalah
yang masih dirasakan bapak saat ini. Untuk itu saya
meminta ijin kepada bapak untuk mengadakan ronde
keperawatan besok pagi dan mohon bapak untuk mengisi
formulir persetujuan tindakan ronde keperawatan.
Tn. A : Oh, gitu.. terus saya harus bagaimana Sus?
PP I : Begini pak ini form persetuannya, silahkan bapak
membacanya kemudian jika bapak setuju silahkan bapak
tanda tangan di kolom ini, dengan ronde keperawatan ini,
nanti masalah Bapak InsyaAllah akan bisa diatasi.
Tn. A : Aamiinsemoga bapak diberikan kesembuhan oleh
Alloh
PP I : Bagaimana, bersedia ya Pak?
Tn. A : Oh, kalau begitu saya bersedia Sus.
PP I : Baik, kalau begitu silakan Bapak atau ibu tanda tangan
disini.(sambil memberikan surat izin persetujuan dan
balpoint)
PP I : Baik, terima kasih atas kerja samanya. Kita ketemu lagi
besok ya Pak, Bu, untuk melakukan ronde keperawatan.
Tn. A : Oh, iya. Terima kasih Sus..
PP I : Iya, sama sama Pak.. Bu..Saya permisi dulu ya..
Assalamualaikum
Tn. A : Waalaikumsalam.

Ke esokan harinya Jam 09.00 di Ruang Mawar


Tahap Pelaksanaan Ronde Keperawatan
Di Nurse Station
Karu : Assalamualaikum, selamat pagi Bapak dan Ibu. Di pagi
hari ini, kita akan melaksanakan ronde keperawatan,
sebagaimana yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Saya
perkenalkan dulu untuk tim ronde yaitu.tujuan ronde
hari ini adalah mencari penyelesaian dari pasien..
PP I : Baik, terima kasih..
Selamat pagi semuanya... pasien dalam ronde
keperawatan kita kali ini adalah Pak Agus, usia 50 tahun.
Pasien didiagnosis CA. Colon stadium II + efusi pleura,
telah dilakukan reseksi usus dan adjuvant kemoterapi.
Pasien mengeluhkan nyeri hebat, dan mual. Ia juga
mengalami asites dan efusi pleura. Pasien membatasi
makan dan minum karena merasa tidak nyaman. Masalah
keperawatan yang perlu didiskusikan disini adalah
kelebihan volume cairan dimana tanda adanya kelebihan
volume cairan dari adanya efusi pleura pada thorax foto
terdapat effuse pleura minimal dan asites, Tekanan Darah
120/80 mmHg, albumin rendah 2.5 gr/dl. Adapun
intervensi yang sudah dilaksanakan adalah memonitor
intake dan output, membatasi cairan yang masuk,
menimbang BB setiap hari, memonitor status
hemodinamik, memantau suara paru abnormal.
Karu : Sampai disini ada yang mau ditambahan PA1 .?
PA 1 : Saya ingin menambahkan sedikit bu.. dari hasil
pengkajian Tekanan darah hari ini 120/80 mmHg, RR
30x/menit, Natrium 130 meq/dl, abumin 2,5 gr/dl.
Sekarang pasien terpasang cairan infuse NaCl 0,9% 500
PA 2 : cc/24 jam.
Saya tambahkan lagi, Saat saya dinas malam selama 2
hari berturut-turut Tn.A keluhannya tetap, Tn.A
mengatakan ia susah tidur dan sering terbangun dimalam
hari karena merasa sesak.
Dokter : Dari suhunya bagaimana?
PP I : Suhunya 37 O C dok.
Kami ingin berkolaborasi dengan tim medis
pemberian dengan diuretic untuk
mengurangii asites,. Untuk nutrisi ahli gizi
sudah memberikan TKTP (Tinggi Karbohidrat
Tinggi Protein).
Karu : Kira-kira apa ada yang ingin ditambahkan lagi?
Semua : Tidak ada bu..
Karu : Baiklah jika tidak ada yang ingin ditambahkan, kita
langsung saja menuju ruangan pasien untuk memvalidasi
data.

Tim ronde keperawatan bersama karu, dokter, ahli gizi, dan


farmasist melakukan Validasi Data..
Di Ruangan Pasien
Karu : Assalamualaikum.. Selamat pagi Tn.Agus. Gimana
keadaannya pagi hari ini?
Tn. A : Selamat pagi sus. perut saya masih terasa sebah, mual.
Dokter : Baiklah.. Saya periksa dulu ya Tn. Agus. (Dokter pun
memeriksa keadaan Tn. Agus.
Dari hasil pemeriksaan memang benar Tn. Agus
mengalami efusi pleura dan asites.
Karu : Ada keluhan lain pak yang bapak rasakan?
Ny. Tn A Gini Sus.. Si bapak sudah beberapa hari ini tidak mau
makan dan minum.
Karu : Baiklah bu.. Laporannya kami terima. Nanti untuk
keberlanjutannya kami informasikan kembali. Kami
permisi dulu ya bu pak.. Selamat pagi..
Tn. A : Iya Sus.. Selamat pagi.
Post Ronde Keperawatan di Nurse Station
Setelah melakukan Validasi data di ruangan pasien, Tm Ronde
keperawatan akan melanjutkan ke tahap diskusi, rekomendasi
dan kesimpulan di nurse station
Karu : Baik, tadi kita sudah sama-sama mengetahui keadaan
pasien tersebut, bagaimana sebaiknya? Ada yang punya
usul tambahan selain yang telah diungkapkan tadi?
Dokter : Kalau untuk status gizinya bagaimana dari nutrisionist?
Ahli Gizi : Menurut saya Tn. Agus bisa diberikan asupan TKTP
tambah ekstra putih telur ya, terus bisa diberi lebih
banyak asupan sayur dan buah segarnya. Mungkin ada
tambahan dari farmasist, terutama untuk nutrisi?
Farmasist : Untuk nutrisi kami rekomendasikan Inpepsa Syrup untuk
meningkatkan nafsu makan,untuk hypoalbumin bisa
ditambah kapsul/infus albumin .
Karu : Baiklah, untuk masalah kelebihan cairannya bagaimana?

PP II : Saya dulu pernah mempunyai pasien dengan kasus yang


sama dengan pasien ini, usul intervensi yang sebaiknya
dilakukan adalah memonitor ketidakseimbangan elektrolit
yaitu hiponatremi dan juga kita harus mengenal
manifestasi gastrointestinal akibat hiponatremi seperti
mulut kering, penurunan produksi saliva,
anoreksia,mual,muntah, kram abdomen dan diare.
Karu : Baik, pengalaman yang bagus sekali dari PP II mungkin
dari dokter..ada yang perlu di rekomendasikan?
Dokter : Baik, mungkin kita lihat dari pemeriksaan laborat pasien
ini, pasien ini mengalami hiponatremi, disamping itu juga
hypoalbumin yang menyebabkan edema dan ascites
Advice dari saya, kita harus memberikan asupan albumin
untuk mengurangi edema diperutnya. Sementara itu kita
tetap memberikan cairan NaCl 0,9 %.
Farmasist : Saya setuju sama dokter. Mungkin untuk jenis asupan
albuminnya bisa diberikan kapsul atau infuse.
PP1 : Oh iya.. berarti asupan albuminnya ini untuk menarik
cairan dari ekstravaskuler ke intravaskuler ya. Jadi kita
bisa tetap memberikan terapi IV NaCl 0,9% tanpa
mengkhawatirkan pertambahan edema.
Karu : Baik.. mungkin tambahan dari saya, setelah Natrium
pasien telah normal bisa diberikan diuretic untuk
mengatasi efusi pleura jika masih ada. Bagaimana dok?
Dokter : Iya betul Dan RRnya meningkat tadi ya?..
Berikan O2 ya, terutama jika SAO2 nya <95%.
Karu : Oke, baiklah kira-kira apakah ada tambahan lain?
Farmasist : Untuk albuminnya saya usul untuk diberikan transfusi
albumin saja agar peningkatannya lebih cepat.
Karu : Baik.. untuk koreksi albuminnya apa akan diberikan
kapsul atau transfuse albumin dok?
Dokter : Untuk pemberian albumin, berikan dalam bentuk transfusi
saja. nanti saya resepi albumin 20% 100 CC, sekalian
tolong besok di cekan lab albumin post koreksi untuk
evaluasinya.
Karu : Bagaimana yang lain? apa ada tambahan lagi?
Semua : Tidak ada..
Karu : Baiklah sesuai hasil ronde kita hari ini saya akan
menyimpulkan. Intervensi yang dapat dilakukan pada Tn.
Agus adalah kita harus tetap memonitor manifestasi
gastrointestinal akibat hiponatremi, pemberian diet TKTP,
lebih banyak sayur dan buah segar, dan Inpepsa Syrup
untuk nutrisi, untuk masalah cairan berikan transfusi
albumin 20% 100CC dan terapi cairan NaCl 0.9%, tolong
diingat untuk pemberian albumin, sebelumnya diberikan
dulu D10%/D5%, dan jangan lupa diperhatikan untuk
hasil gula darah sebelumnya. Jika kadar Natrium telah
normal dapat diberikan diuretik jika efusi pleura masih
ada. Kemudian berikan terapi O2 pada pasien, terutama
jika SAO2nya <95%.. Apakah ada yang ingin menambah
kesimpulan?
Semua : Tidak adaa..
Karu : Baiklah kalau tidak ada kita tutup saja ronde keperawatan
hari ini.. Terima kasih kepada Dr. H, kepada ahli gizi Tn
W, farrmasist S dan rekan perawat. Selamat siang.
Assalamalaikum Wr. Wb...
Semua : Iya sama-sama.. Waalaikum salam Wr. Wb...
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, semua tim ronde
keperawatan kembali menjalani tugasnya masing-masing..
DAFTAR PUSTAKA

Clement, I. 2011. Text Book of Nursing Foundations. New Delhi: Jaypee Brother
Clement, I. (2011). Management Nursing Services and Education. Edition I. India:
Elsevier
Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical Nursing Round Part 1: Matrons
Rounds. British Journal Of Nursing. Vol 14, No 15.
Kementrian Kesehatan Tahun 2013
Kozier, B. (2004). Fundamental Of Nursing. Edisi 7. Vol. 2. Jakarta : EGC.
Nursalam (2014).Manajemen Keperawatan Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional.Edisi 5. Jakarta: Selemba Medika.
Notoadmodjo (2010).Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi: Jakarta : Rineka
Cipta.
Zainudin Saleh (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat
kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD
Abdul Sjahranie Samarinda. Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai