HASIL PENGKAJIAN
21 22
28
\ 20 23
24
254 26 27
1 2
4 3
6 5
R
7 U
A
N
9 8 G
Tangga
T
U
10
N
G
12 11 G
U
14 13
16 15
18 17
U
19
Keterangan:
1. Kamar mandi perawat 15. Kelas II E1
2. Bangsal jaga perawat 16. Kelas II E2
3. Kelas II A1 17. Kelas II F1
4. Kelas II A2 18. Kelas II F2
5. Kelas II B1 19. Kelas 1 B
6. Kelas II B2 20. Kelas III.1
7. Kelas 1 A 21. Kelas III.2
8. Kamar mandi pasien 22. Kelas III.3
9. Kamar mandi pasien 23. Kelas III.4
10. Dapur 24. Kelas III.5
11. Kelas II C1 25. Kamar mandi pasien
12. Kelas II C2 26. Kamar mandi pasien
13. Kelas II D1 27. Kamar mandi pasien
14. Kelas II D2 28. Bangsal Multazam
D. Unsur Input
1. Raw Input
a. Pasien
1) Kajian teori
Karakteristik pasien yang dirawat di suatu bangsalan
berpengaruh dalam pemberian pelayanan kesehatan. Semakin
banyak ragam kasus penyakit yang di rawat di bangsalan
menuntut semakin banyak pula pengetahuan dan keterampilan
yang harus dimiliki oleh perawat. Demikian juga perangkat
lunak yang harus dimiliki bangsalan seperti petunjuk teknis
standar asuhan keperawatan juga semakin banyak yang harus
disediakan.
2) Kajian data
a) Pasien yang di rawat di Bangsal Arafah adalah pasien dengan bermacam-
macam kasus penyakit dalam baik yang berat maupun yang ringan.
Persebaran kasus penyakit di bangsal tergambar dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.1
Distribusi Sepuluh Penyakit Terbanyak di Bangsal Arafah
Periode Maret 2015-Mei 2015 RSU Aisyiyah Ponorogo
No. Nama Penyakit Jumlah Prosentase
1. CVA 46 21,70%
2. Febris 29 13,68%
3. DHF (dengue high fever) 27 12,74%
4. Dyspepsi 21 9,90%
5. DM (diabtes mellitus) 21 9,90%
6. Ca mamae 16 7,54%
7. Anemia 16 7,54%
8. Fraktur 15 7,09%
9. Hipertensi 11 5,19%
10. BPH 10 4,72%
Jumlah 212 100%
Sumber: Buku Register Pasien Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo tahun 2015
Interprestasi Data
Dari tabel 2.1 di atas dapat di lihat bahwa kasus keperawatan yang
paling banyak di Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo adalah CVA yaitu
sebanyak 46 (21.70%) sedangkan penyakit yang paling sedikit yang ada
adalah BPH yaitu (4.72%).
Intepretasi Data :
Berdasarkan data pada tabel 2.2 dapat dilihat bahwa distribusi
jumlah pasien dalam 3 buan terakhir didapatkan data tertinggi jumlah
pasien yaitu bulan Maret 2015 sebanyak 157 (34,73%).
Interprestasi data:
Dari tabel 2.3 di atas dapat dilihat bahwa distribusi pasien
berdasarkan tempat tinggal dalam tiga bulan terakhir paling banyak di
Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo adalah berasal dari
kecamatan Babadan sebanyak 36 orang. Sedangkan yang paling sedikit
berasal dari Kauman sebanyak 13 orang.
b. Mahasiswa/ Praktikan
1) Kajian Teori
Sebagai profesi keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan
intelektual, interpersonal kemampuan teknis dan moral. Hal ini dapat
ditempuh dengan cara meningkatkan kualitas perawat melalui pendidikan
lanjutan pada program pendidikan Ners (Nursalam, 2002). Mahasiswa
keperawatan yang menempuh pendidikan Ners berhak untuk mendapatkan
bimbingan secara optimal dari pembimbing, baik pembimbing klinik
maupun pembimbing akademik.
Pendidikan Ners adalah pendidikan yang bersifat akademik profesi
yang dalam pelaksanaannya terdiri dari dua tahap yaitu pendidikan
akademik dan profesi. Tahap program akademik dan tahap program
keprofesian pada program pendidikan Ners dilaksanakan secara
terintegrasi dan mengacu pada paradigma keperawatan yang telah
disepakati di Indonesian dan mempunyai landasan ilmu pengetahuan serta
landasan keprofesian yang kokoh. Pelaksanaannnya sangat dipengaruhi
oleh sifat runtun pada proses pemahaman dan penguasaan ilmu
pengetahuan secara teknologi keperawatan. Pada program pendidikan
profesi terdapat masa penyesuaian profesional bagi para peserta didik
dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan pengalamn belajar di
masyarakat/lapangan dengan menggunakan tatanan pelayanan nyata (RS,
Puskesmas, Panti, Komunitas), khususnya pelayanan keperawatan.
2) Kajian Data
RSU Aisyiyah Ponorogo merupakan rumah sakit tipe C yang
digunakan untuk praktik klinik keperawatan dan kebidanan serta
mahasiswa bidang kesehatan lain. Data mahasiswa keperawatan yang
praktik di bangsal IPI berdasarkan asal institusi pendidikan dapat dilihat
pada tabel 2.4 berikut ini:
Tabel 2.4
Rekapitulasi Data Mahasiswa Praktik di Bangsal Arafah
RSU Aisyiyah Ponorogo Maret Juli 2015
No Nama Institusi Pelaksanaan Jumlah
1 Mahasiswa Universitas 09 Maret 02 Mei 20 orang
Muhammadiyah Ponorogo
2 Mahasiswa Akbid 06 April 02 Mei 9 orang
Muhammadiyah Madiun
3 Stikes Aisyiyah Yogyakarta 08 Juni 04 Juli 9 orang
Sumber : Bagian Diklat tanggal 8 Juni 2015
Intepretasi Data :
Berdasarkan tabel 2.4 dapat diketahui bahwa selama tahun 2015 bulan
Maret Juli didapatkan data 38 mahasiswa yang praktik di Bangsal
Arafah. Bangsal Arafah sering digunakan untuk lahan praktik karena
merupakan bangsal perawatan medikal bedah umum.
2. Instrumental Input
a. Man (Tenaga)
1) Kuantitas Tenaga Keperawatan
a) Kajian Teori
Perencanaan merupakan fungsi organic manajemen sebagai dasar titik
tolak dan kegiatan pelaksanaan tertentu dalam usaha mencapai tujuan
organisasi. Kebijakan yang telah dirumuskan dalam suatu rencana
mencakup struktur organisasi yang diciptakan, pengadaan, penggunaan
tenaga kerja, dan system serta prosedur yang hendak digunakan, serta
pelayanan yang dibutuhkan untuk kelancaran suatu kegiatan.
Kesesuaian tenaga keperawatan yang mencakup jumlah, jenis dan
kualifikasi dengan kebutuhan pelayanan diperlukan untuk mencapai
tujuan pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien (Depkes, 2005).
Untuk menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan dapat
menggunakan beberapa rumus, antara lain:
(1) Menurut Gillies (1982)
Kebutuhan tenaga perawat dapat dirumuskan dengan
perhitungan sebagai berikut:
Tenaga Perawat (TP) = A x B x 365
(365 - C) x jam kerja /hari
Keterangan :
TP : Tenaga Perawat
A : Jam efektif/24 jam waktu perawatan yang dibutuhkan
pasien per hari
B : Rata-rata jumlah pasien per hari BOR x Jumlah tempat
tidur
C : Jumlah hari libur, 365 : jumlah hari kerja dalam 1 tahun
hari minggu dalam satu tahun + cuti + hari besar X perawat tersedia
hari kerja efektif
Non nursing job
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non
keperawatan seperti contohnya membuat perincian pasien pulang,
kebersihan bangsalan, kebersihan alat makan pasien, dll.
Diperkirakan 25 % dari jumlah jam pelayanan keperawatan
Tenagaasuhan
Kategori yang diperlukan + faktor
keperawatan koreksi tingkat ketergantungan
berdasarkan
pasien adalah sebagai berikut:
(a) Asuhan keperawatan minimal, kriteria:
Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
Makan dan minum dilakukan sendiri
Ambulasi dengan pengawasan
Observasi tanda vital dilakukan setiap shift
Pengobatan minimal, pengobatan lebuh dari sekali
(b) Asuhan keperawatan sedang, kriteria:
Kebersihan diri diabantu, makan minum dibantu
Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
Ambulasi diabntu, pengobatan lebih dari sekali
(c) Asuhan keperawatan agak berat, kriteria:
Sebagian besar aktivitas dibantu
Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali
Terpasang folley catheter, intake output dicatat
Terpasang infus
Pengobatan lebih dari sekali
Persiapan pengobatan perlu prosedur
(d) Perawatan maksimal (total), kriteria sebagai berikut:
Segala aktivitas diberikan perawat
Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
Makan memerlukan NGT, terapi intravena
Penggunaan suction
Gelisah/disorientasi
b) Kajian data
Kategori asuhan keperawatan berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien di bangsal Arafah RSU Aisyiyah
Ponorogo dengan total bed 20 buah adalah:
(1)Rumus Gillies (1982)
Analisa data:
Berdasarkan perhitungan dengan rumus Gillies
untuk kebutuhan tenaga keperawatan di Bangsal
Arafah adalah 10 orang dan jumlah perawat saat ini
sebanyak 12 orang sehingga kebutuhan tenaga
perawat lebih 2 orang.
Faktor koreksi
Loss day = hari minggu dalam satu tahun+cuti+hari besar X perawat tersedia
hari kerja efektif
Interpretasi data :
Berdasarkan perhitungan dengan rumus Gillies jumlah tenaga perawat
yang dibutuhkan 10 orang, dengan rumus Dougles jumlah tenaga perawat
yang dibutuhkan 8 orang, dengan rumus Depkes jumlah tenaga perawat
yang dibutuhkan 10 orang. Jumlah perawat saat ini di Arafah 12 perawat.
Dari perhitungan jumlah tenaga keperawatan di Arafah melebihi standar
menurut teori Depkes, Douglas dan Gillies.
b) Kajian Data
Total 12 100%
Sumber : Data Primer dan studi dokumentasi 2015
Interpretasi Data :
Berdasarkan tabel 2.9 dapat dilihat bahwa tingkat
pendidikan perawat terbanyak di Bangsal Arafah adalah
pendidikan D3 yaitu sebanyak 91,7%. Berdasarkan SPM
Depkes rumah sakit bahwa pemberi asuhan keperawatan
adalah minimal D3 keperawatan. Bangsal Arafah sudah
memenuhi standar.
Tabel 2.10
Distribusi Tenaga Berdasarkan Pendidikan, Jabatan dan Jenis Pelatihan
di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
Masa
Jenis Tahun
No Nama Pendidikan Gol TTL Kerja Diklat Yang Pernah Diikuti
Kelamin Masuk
Th Bln
1 Agung Suprastyo, S1 III B Madiun, 28 L 18 6 Desember 1. 1999 BLS
S.Kep., Ns. Keperawatan April 1976 1996 2. 2005 Pelatihan Pembimbing
NIK. 0891296 Klinik Keperawatan
3. 2007 Pelatihan Manajemen
Keperawatan
4. 2009 BCLS
5. 2010 Pelatihan pembimbing
rohani
6. 2012 Pelatihan Clinical Educator
2 Diana Rokhatul DIII Kep II C Ponorogo, P 6 0 Juni 2009 1. 2007 BCLS
Jannah, AMK 20 Pebruari 2. 2010 Seminar praktek perawat
NIK. 2810611 1986 mandiri
3. Rena Madya DIII Kep II C Ponorogo, 22 P 8 1 Mei 2007 1. 2006 BCLS
Mukti, AMK Maret 1984
NIK. 2660610
4 Agung Budi DIII Kep II B Ponorogo, L 3 1 Mei 2012 1. 2010 BCLS.
Prasetyo, AMK 20 Agustus 2. 2013 BLS
NIK. 086051202 1989 3. 2013 Pelatihan konsep dasar PPI
dan hand hygiene
4. 2013 Seminar hipertensi pada
kehamilan, stabilitas neonatus,
penanganan bedah kasus CVA
serta perawatannya
5. 2013 In house training
pemulasaraan jenazah
6. 2013 Pelatihan karyawan
5 Nur Widodo, AMK DIII Kep II B Ponorogo, 15 L 3 1 Mei 2012 1. 2011 BCLS
NIK 085051202 Mei 1990 2. 2012 Pelatihan manajemen nyeri
3. 2013 Pelatihan BLS
4. 2013 Pelatihan Apar evakuasi
bencana, sosialisasi, K3RS
5. 2013 Pelatihan hand hygiene
6 Suprayitno, AMK DIII Kep II B Ponorogo, L 1 11 Juli 2013 1. 2014 Antisipasi dini penyakit
6 Desember jantung koroner
1985 2. 2007 BCLS
3. 2013 Seminar enjoy your job as
a nurse
4. 2012 Pelatihan up date wound
care management & anafilaktik
syok basic an aplication
5. 2008 Seminar penatalaksanaan
korban bencana
6. 2013 Up date wound
management
7. 2010 Workshop wound & ostomy
management
8. 2013 BLS tenaga kesehatan
9. 2012 Basic trauma dan cardiac
life support
10. 2014 BCLS + AED
11. 2013 Speaking Program regular
english
12. 2013 Praktek mandiri perawat
dalam konsep asuhan
keperawatan keluarga
13. 2013 Apar, evakuasi bencana,
K3RS
14. 2014 Hipertensi pada kehamilan,
stabilitas neonatus
15. 2014 Penanganan
kegawatdaruratan
muskuloskeletal dan ambulasi
dini
16. 2013 Hand hygiene
17. 2014 TOI indikator mutu RS
7 Resqi Hartanti, DIII Kep II B Ponorogo, 9 P 3 0 Juni 2012 1. 2011 BTCLS
Amd Kep September 2. 2014 Management terkini:
NIK.091061202 1990 hipertensi pada kehamilan,
stabilitasi neonatus, penanganan
bedah kasus CVA serta
perawatannya
3. 2012 customer satisfication
4. 2013 konsep dasar PPI & hand
hygiene
8 Agung Hadi DIII Kep II B Tanggerang, L 1 1 Mei 2014 1. 2012 BLS
Prayogo, Amd Kep 17 Agustus 2. Pelatihan Picu Nicu
NIK.121051402 1991 3. Neonatus life support
4. 2014 Seminar Penatalaksanaan
Bayi Dan Anak Dengan Dipteri
9 Alfia Wahyu DIII Kep II B Ponorogo, 15 P November 2009 Penanganan pasien gawat
Safitri, Amd Kep Juni 1988 2014 darurat
Perawat harian
lepas pengganti
Alfredo/Nur Zalis
A
10 Retno Dewi DIII Kep II B Ponorogo, 16 P 0 7 November 1. 2013 BTCLS
Sartika, Amd Kep Mei 1991 2014 2. 2012 BLS
2) Kajian Data
Ketetapan tarif dibangsal Arafah sesuai dengan SK Direktur RSU
Aisyiyah Ponorogo, yang melayani pasien umum, JKN dan asuransi lain
yaitu dapat dilihat pada tabel 2.11 dibawah ini:
Tabel 2.11
Tarif Rawat Inap RSU Aisyiyah Ponorogo
No Keterangan Tarif Kamar
Sumber 1 Kelas 1 160.000 data: Data primer
tanggal 08-09 Juni 2015
2 Kelas 2 80.000
3 Kelas 3 45.000 Interpretasi
Data:
Sumber dana dan pengaturan keuangan telah sesuai dengan standar
yang berlaku di RSU Aisyiyah Ponorogo yang diatur dalam SK Direktur
RSU Aisyiyah Ponorogo Nomor: RSUA/199/KEP/III.5.AU/C/VII/2012,
dimana pengelolaan keuangan diatur sepenuhnya secara sentral oleh
bidang keuangan RSU Aisyiyah Ponorogo.
c. Method (Metode)
1) Kebijakan
a) Kajian Teori
Menurut Stevens (1983), standar mempunyai dua pengertian
yaitu pertama sebagai kriteria keberhasilan dan kedua sebagai dasar
untuk mengukur peristiwa atau perilaku. Menurut Gillies (1994),
standar sebagai pernyataan diskriptif tentang tingkat penampilan yang
dipakai untuk menilai kualitas struktur, proses, dan hasil. Menurut
Undang- Undang RI. No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan dalam
penjelasan pasal 53 ayat 2 mendefinisikan standar profesi sebagai
pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam
menjalankan profesi secara baik atau secara singkat dapat dikatakan
standar adalah pedoman agar pekerjaan dapat berhasil dan bermutu.
Berdasarkan alasan inilah maka adanya standar pelayanan dan asuhan
keperawatan yang identik dengan standar profesi keperawatan,
berguna sebagai kriteria untuk mengukur keberhasilan dan mutu
pelayanan dan asuhan keperawatan.
b) Kajian Data
Tabel 2.12
Kebijakan di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Kebijakan
1 Jam kerja perawat pagi jam 07.00 WIB- 14.00 WIB, siang jam
14.00 WIB- 21.00 WIB, malam 21.00 WIB- 07.00 WIB
2 Senin-Selasa memakai seragam orange
Rabu- Kamis memakai seragam hijau
Jumat-Sabtu memakai seragam pink
Minggu dan tanggal 1 memakai seragam batik
3 Cuti dari kepegawaian dalam 1 tahun sebanyak 15 hari
4 Bila ada yang terlambat masuk shift mendapat teguran lisan
5 Bila ada keperluan mendadak sakit tetap menggunakan surat izin
dokter
Sumber : Data primer tanggal 08-09 Juni 2015
Analisa Data :
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa sudah ada kebijakan
kebijakan di Bangsal Arafah.
b) Kajian Data
Tabel 2.13
Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Standar Asuhan Keperawatan Jumla
h
1 ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM SALURAN
CERNA 1
Asuhan Keperawatan Hiatal Cerna 1
Asuhan Keperawatan Gastritis 1
Asuhan Keperawatan Gastro Enteritis Dehidrasi 1
Asuhan Keperawatan Apendisitis Akut 1
Asuhan keperawatan Peritonotis 1
Asuhan Keperawatan Cholecystitis 1
Asuhan Keperawatan Chirosis Hepatis 1
Asuhan Keperawatan Pankreastitis 1
Asuhan Keperawatan Hemoroid 1
Asuhan Keperawatan Pre dan Post Laparotomy 1
Asuhan Keperawatan Obstruktif 1
Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Pre Post
Koleksistektomi
2 ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM JANTUNG
DAN PEMBULUH DARAH 1
Asuhan Keperawatan Hipertensi Krisis 1
Asuhan keperawatan Gagal jantung/DC 1
Asuhan Keperawatan CHF 1
Asuhan Keperwatan Angina Pectoris 1
Asuhan Keperawatan Myocard Infark (MCI) 1
Asuhan Keperawatan Gangguan Irama 1
Jantung/Arithmia 1
Asuhan keperawatan Cardiogenik Syok
3 ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM ENDOKRIN
Asuhan keperawatan Diabetes Ketoacidosis 1
Asuhan Keperawatan Hypoglikemia 1
Asuhan Keperawatan Ganggren Diabetes Melitus 1
4 ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM
PERNAFASAN 1
Asuhan Keperawatan PPOM 1
Asuhan keperawatan Pneumonia 1
Asuhan Keperawatan Emboli Paru 1
Asuhan Keperawatan Pneumothorax/Hamathorax 1
Asuhan Keperawatan ARDS 1
Asuhan Keperawatan Status Asthmatikus 1
Asuhan Keperawatan Haemopttitis Masif 1
Asuhan Keperawatan TBC Paru 1
Asuhan keperawatan Pada poasien Dengan Trauma
Thorax
5 ASUHAN KEPERAWATAN SYSTEM SYARAF 1
PUSAT 1
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Koma 1
Asuhan keperawatan Pada Pasien Dengan Kejang 1
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan 1
Peredaran Darah Otak/CVA 1
Asuhan Keperawatan Infeksi Intra Cranial 1
Asuhan Keperawatan Guilain Barre Syndrom (GBS) 1
Asuhan Keperawatan Trauma System Syaraf Pusat 1
Asuhan Keperawatan Kontusio Cerebri
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post
Craniotomi Epidural Hematoma
6 ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SYSTEM
PERKEMIHAN 1
Asuhan Keperawatan GGK 1
Asuhan Keperawatan ISK 1
Asuhan Keperawatan Urolithiasis 1
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Pre dan 1
Post Ureterolitithomi
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Pre dan Post Tur
Atau Indikasi Hipertropi
7 ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL 1
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Fraktur Femur 1
Terbuka Dengan Pemasangan Plate & Screw
8 ASUHAN KMEPERAWATAN SISTEM
INTEGUMENT 1
Asuhan Keperawatan Herpes Zozter/Simplex 1
Asuhan Keperawatan Luka Bakar
9 ASUHAN KEPERWATAN SISTEM INDRA
Asuhan Keperawatan Kedaruratan Sistem Penglihatan 1
Asuhan Kedaruratan Sistem pendengaran,Penciuman 1
dan Tenggorokan
10 ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM
HEMATOLOGI 1
Asuhan Keperawatan Anemia 1
Asuhan Keperawatan Anemia Hemolitics 1
Asuhan keperawatan leukimia 1
Asuhan Keperawatan DIC/KID
11 ASUHAN KEPERAWATAN PSIKIATRI
Asuhan kedaruratan Psikiatri 1
12 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT
KRONIK 1
Asuhan Keperawatan DHF 1
Asuhan Keperawatan Demam Typoid
Sumber : Data primer tanggal 8-9 Juni 2015
Analisa Data :
Bangsal Arafah menggunakan SAK yang telah ditetapkan oleh RSU
Aisyiyah Ponorogo
b) Kajian Data
Tabel 2.14
Standar Operating Prosedur (SOP)
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Standar Operating Prosedur
1 Protap memberikan oksigen
2 Protap memberikan makanan dan minuman kepada pasien
3 Protap memasang infus
4 Protap melepas infus
5 Protap permintaan transfusi darah
6 Protap memberikan transfusi
7 Protap menolong pasien buang air besar
8 Protap memberikan huknah rendah
9 Protap memberikan huknah tinggi
10 Protap menjaga keselamatan pasien di tempat tidur
11 Protap memandikan pasien di tempat tidur
12 Protap menyisir rambut
13 Protap membantu pasien untuk istirahat
14 Protap melaksanakan ambulasi dini
15 Protap memberikan pelayanan mental spiritual kepada pasien
16 yang menghadapi sakarotul maut
17 Protap perawatan pasien yang baru saja meninggal
18 Program melaksanakan program orientasi kepada pasien dan
keluarga
19 Protap melaksanakan komunikasi secara langsung/lisan
20 Protap mengukur suhu badan
21 Protap menghitung nadi
22 Protap menghitung pernafasan
23 Protap mengukur tekanan darah
24 Protap mengganti balutan luka
25 Protap mengangkat jahitan luka
26 Protap memberikan kompres dingin
27 Protap memberikan kompres hangat
28 Protap memberikan obat melalui suntikan intracutran
29 Protap memberikan obat melalui suntikan subcutan
30 Protap memberikan obat melalui suntikan im
31 Protap memberikan obat melalui suntikan iv
32 Protap memberikan penyuluhan segera
33 Protap mengukur cairan yang masuk dan keluar
34 Protap pensterilan bangsalan dengan Uv
35 Protap resusitasi jantung paru
36 Protap BHD penderita dewasa
37 Protap BHD penderita pediatrik
38 Protap rekam jantung
39 Protap persiapan pasien sebelum op secara umum
40 Protap cara penggunaan alat pemadam kebakaran jenis yamato
41 Protap bladder training pola 2 jam
42 Protap penilaian tingkat kesadaran menurut GCS
43 Protap pengukuran bmr
44 Protap vulva hygiene
45 Protap memberikan gliserin
46 Protap melepas kateter
47 Protap memasang kateter
48 Protap memasang kondom kateter
49 Protap memasang NGT
50 Protap melepas NGT
51 Protap gastric cooling
52 Protap memberi makan melalui NGT
53 Protap kumbah lambung/ gastric lavage
54 Protap skin test/ tes hypersensitif
55 Protap suction orofaringeal dan nasofaringeal
56 Protap humiditas dan aerosol (nebulizer)
57 Protap fototerapi
58 Protap imunisasi BCG
59 Protap imunisasi Hepatitis uniject
60 Protap imunisasi DPT
61 Protap imunisasi Polio
62 Protap imunisasi Campak
63 Protap jadwal imunisasi
64 Protap pemasangan infuse di vena temporalis
65 Protap pemasangan infus melalui vena umbilicalis
66 Protap menolong persalinan
67 Protap antenatal care
68 Protap heacting perineum
69 Protap kontrasepsi suntik
70 Protap pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi dalam
rahim
Sumber : Data Primer tanggal 9 Juni 2015
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari hasil studi
dokumentasi Bangsal Arafah menggunakan acuan SOP Keperawatan
Instalasi Rawat Inap tahun 2007 yang berisi 69 SOP diatas, mengingat
bahwa Bangsal Arafah adalah bangsal rawat inap yang menangani
kasus umum.
2) Kajian Data
Standar Peralatan Keperawatan di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah
Ponorogo dijelaskan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.15
Daftar Alat Mesin
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Nama Alkes Merek Tahun Kalibrasi Rencana Jumlah
type Pengadaan terakhir Kalibrasi
1 Nebulizer Omron Ne 2012 - - 1
C29
2 Suction pump Thomas - - - 1
3 Tensimeter ABN 2014 - - 2
4 ECG Cardimak 2014 - - 1
5 Stethoscope Riester - - - 2
6 Lampu baca - -- - - 1
rontgen
7 Bed decubitus - - - - 2
Sumber : Data Primer Tanggal 8-9 Juni 2015
Analisa Data :
Berdasarkan tabel 20 dapat diketahui bahwa sebagian besar alat di
Bangsal Arafah sudah lengkap, memenuhi standar dan dalam kondisi baik.
1) Daftar Investaris alat tenun
Tabel 2.16
Standar Investaris Alat Tenun
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Nama Barang Standar Jumlah Jenis bahan Jumlah Evaluasi Keterangan Evaluasi Kondisi Tindak
pasien: Alat Standar / Merk Total Kekurangan Alat / Barang Lanjut
1 Baju operasi 1 : 3/4 7 Katun - Stok lundry Baik -
2 Handtowl 1:3 9 Tisu 1 - Handtowel Tisu mudah -
menyerap air
3 Keset 1:2 28 Sesuai 1 27 Keset hanya - Saran ke
pilihan dari kain bekas logistik untuk
pengadaan
keset
4 Korden lurus 1:2 24 Katun 0 24 Stok laundry - Saran ke
logistik untuk
pengadaan
5 Korden plisiran 1:2 34 Katun 20 14 Stock laundry Baik Koordinasi
dengan
laundry untuk
pengadaan
6 Manset dewasa 2/ ruangan 2 2 - - Baik -
7 Perlak 1:3 42 20 1 Stock laundry Baik -
8 Sarung bantal 1:3 42 Katun 20 12 Stock laundry Baik -
9 Sarung escape 1:3 9 Mori Stock laundry Baik -
10 Sarung buli-buli 1:3 9 Mori Stock laundry Baik -
panas
11 Skort kain (perawat) 1:3 12 Katun Stock laundry Baik -
12 Skort plastik 2/ ruangan 2 Plastik
13 Sprei 1:3 42 Katun 20 20 Stock laundry Baik Koordinasi
dengan
laundry
14 Stik laken 1:3 42 Katun 20 20 Stock laundry Baik Koordinasi
dengan
laundry
15 Tempat telephone 1:2 2 Mori 1 1 Baik -
16 Tutup alat - - Mori
keperawatan/
kebidanan
17 Tutup dispenser 1:2 - Katun
18 Tutup kulkas 1:2 - Katun
19 Sarung tabung 1:1 - Katun
oksigen
20 Tabung oksigen - - 10
besar
21 Tabung oksigen - - 1
kecil
22 Tutup tempat tidur 1:1 14 Plastik - Stok loundry Baik -
Sumber : Arsip Bangsal Arafah dan observasi tanggal 8-9 Juni 2015
Analisa data
Berdasarkan tabel 2.16 dapat diketahui bahwa di Bangsal Arafah semua kebutuhan alat tenun terpenuhi karena
sistem pengadaannya tersentralisasi.
2) Daftar investaris alat, pencatatan dan pelaporan
Tabel 2.17
Daftar Alat Rumah Tangga
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Nama Barang Standar Jumlah Jenis Bahan/ Jumla Evaluasi Keterangan Evaluasi Tindak lanjut
pasien: Alat Standar Merk h Total Kekurangan Kondisi Alat/
Barang
1 Tempat tidur 1:1 14 Stenalis/besi/ 20 - - baik -
kayu
2 Meja perawat 1/ Ruang 1 Kayu 1 - - baik -
3 Meja kepala ruangan 1/ Ruang 1 Kayu 1 - - baik -
4 Meja/ almari pasien 1:1 14 Kayu 20 - - baik -
5 Kursi penunggu 1:1 14 Plastik 20 - - baik -
pasien
6 Kursi petugas jaga 1:1 4 Plastik 8 - - baik -
7 Kaca rias grafier 1/ Ruang 4 1 3 - baik Usulan
penambahan
ke direktur
8 Kabel gulung 1/ Ruang 1 2
9 Telepon 1/ Ruang 1 1
10 Bantal 1:2 28 Busa/Dacron
11 Galon Aqua 1/ Unit 1 2
12 Gayung 1/ Ruang 5 2
13 Jam dinding 1/ Ruang 9 11
14 Kasur 1:1 14 Busa 20
15 Kotak obat 1/ Ruang 1 Plastik 3
emergency
16 Papan larangan 1/ Ruang 1 Kayu/plastik
17 Papan penunjuk 1/ Ruang 1 Plastik 1
ruang
18 Rak sepatu 1/ Ruang 8 Plastik/kayu 10
19 Rak stikpan 1/ Ruang 5 Besi 1
20 Sikat WC bulat 1/ Ruang 1 1
21 Baki 1:1 -
22 Gelas 1:1 -
23 Troli tindakan 1 2
24 Piring makan 1:1 - Porcelen/kera
mik
25 Piring snack 1:1 - Porcelen/kera
mik
26 Sendok 1:1 - 4 Stenlis
27 Tatakan dan tutup 1:1 - Stenlis/plastik
gelas
28 Tempat sampah 5/ Ruang 2 3
besar tertutup
29 Tempat sampah 2/ Ruang 1 1
medis
Sumber : Arsip Bangsal Arafah dan observasi tanggal 09 Januari 2015
Analisa Data :
Berdasarkan tabel 2.17 dapat diketahui bahwa sebagian besar alat rumah tangga di ruang Arafah sudah lengkap.
Tabel 2.18
Daftar Alat Kesehatan
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Nama Barang Standar Jumlah Jenis Jumlah Evaluasi Keterangan Evaluasi Kondisi Tindak
pasien: Alat Standar Bahan/ Total Kekurangan Alat/ Barang Lanjut
Merk
1 Brankart 1/ Ruang 1 1
2 Gunting Verband 2/ Ruang 2 1
3 Kursi Roda 1/ Ruang 2 2
4 Pemadam 1/ Ruang 1 2
Kebakaran
5 Stetoscope Dewasa 2/ Ruang 2 2
6 Tensi meter 2/ Ruang 2 2
7 Termometer Axila 3/ Ruang 3 -
8 Termometer Elektrik 1:1 1 2
9 Timbangan Dewasa 1/ Ruang 1 1
10 Gunting Kertas 2/ Ruang 2 1
11 Bengkok Stenlis 1:1 1
12 Bengkok Plastik 1:1 1
13 Ambubag Dewasa/ 1/ Ruang 1 1/1
anak
14 Spuit Gliserin 20cc 1/ Ruang 1 1
15 Standart infuse Disesuaikan 1 Besi 1
beroda
16 Bag hot 3/ Ruang 2 Karet 1
17 Bag ice 3/ Ruang 2 Karet 1
18 Urinal 1:1 1 Plastik 3
19 Steak Pan 1:1 1 Plastik/ 3
stainlis
20 Manometer O2 3:1 4 5
21 Lampu senter 2/ Ruang 1 2
22 Trolly Sibin 1
23 Kereta O2 Besar 2/ Ruang 1 1
24 Tabung O2 Besar 8 10
25 Bak Instrumen Kecil 2/ Ruang 1 2
26 Bak instrumen 2 2
sedang
27 Tromol 21 cm 1 1
28 Tongspatel 2
29 Kaca mata 1 2
pelindung
30 Reflek Hamer 1 1
31 Korentang + tempat 2 1/1
32 Bak sibin 14 1
Sumber : Arsip Bangsal Arafah dan observasi tanggal 09 Januari 2015
Analisa Data:
Berdasarkan tabel 2.18 dapat diketahui bahwa sebagian besar alat keperawatan di Ruang Arafah sudah lengkap
Tabel 2.19
Daftar Alat Instrumen Medis
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Nama Barang Standar Jumlah Jenis Jumla Evaluasi Keterangan Evaluasi Kondisi Tindak
Bangsalan standar Bahan / h Total Kekurangan Alat / Barang Lanjut
Merk
1 Set Angkat Jahitan
Bak instrumen 1 2
sedang
Pinset anatomi 2 2
Pinset chirurgi 1 2
Arteri klem lurus 1 2
Arteri klem bengkok 2 2
Cucing / kom 1 2
Gunting AJ 1 1
2 Set Ganti Balutan
Gunting lurus 1 1
Nekrotomi
Gunting lurus 1 1
Cucing 2 2
Pinset anatomi 2 2
Pinset chirurgi 1 2
Klem koker 1
Bak instrumen 1 2
sedang
Arteri klem lurus 1 2
Sumber : Arsip Bangsal Arafah dan observasi tanggal 09 Januari 2015
Analisa Data :
Berdasarkan tabel 2.19 dapat diketahui bahwa alat instrumen medis di bangsal Arafah sudah lengkap
Tabel 2.20
Daftar Alat Elektro Medis
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Nama Barang Standar Jumlah Jenis Jumla Evaluasi Keterangan Evaluasi Kondisi Tindak
Bangsalan Standar Bahan / h Total Kekurangan Alat / Barang Lanjut
Merk
1 Lampu baca foto 1/Bangsal 1
2 Suction + tempat 1/Bangsal 1
3 Glukotest 1/Bangsal 1
Sumber : Arsip Bangsal Arafah dan observasi tanggal 09 Januari 2015
Analisa Data :
Berdasarkan tabel 2.20 dapat diketahui bahwa daftar alat elektro medis sudah lengkap di Bangsal Arafah
Tabel 2.21
Daftar Alat Pencatatan dan Pelaporan
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Nama Barang Standar Jumlah Jenis Bahan Jumla Evaluasi Keterangan Evaluasi Kondisi Tindak
Bangsalan Standar / Merk h Total Kekurangan Alat / Barang Lanjut
1 Bantalan stemple 1
2 Book file dan map Ada
dokumen
3 Buku ekspedisi Ada
4 Buku folio besar Ada
5 Buku tulis Ada
6 Formulir asuhan Ada
keperawatan
7 Formulir imformed Ada
consent
8 Formulir konsul Ada
9 Formulir observasi Ada
10 Formulir permintaan Ada
darah
11 Formulir permintaan Ada
foto
12 Formulir permintaan Ada
laborat
13 Gunting 1
14 Isi steples 6
15 Kalender 1
16 Kalkulator 2
17 Kater 1
18 Kertas folio Ada
19 Klip kecil Ada
20 Kwitansi Ada
21 Lem Ada
22 Papan tulis Ada
23 Penggaris Ada
24 Penghapus 1
25 Pensil Ada
26 Pensil merah-biru Ada
27 Kartu obat Ada
28 Resep Ada
29 Resep askes Ada
30 Spidol board marker Ada
31 Spidol marker Ada
32 Stempel Ada
33 Staples 3
34 Stipo 2
35 Tinta stempel Ada
Sumber : Arsip Bangsal Arafah dan observasi tanggal 09 Januari 2015
Analisa Data :
Berdasarkan tabel 2.21 dapat diketahui bahwa daftar alat elektro medis sudah lengkap di Bangsal Arafah
E. Raw Proses
1. Proses Manajemen dan Asuhan Keperawatan
a. Penerapan Standar Asuhan Keperawatan
1) Kajian Teori
Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang
mengarah pada suatu tujuan. Proses akhir dari proses
keperawatan bisa berupa sebuah pembebasan dari gejala,
eliminasi risiko, pencegahan komplikasi, argumentasi
pengetahuan atau ketrampilan kesehatan dan kemudahan
dari kebebasan maksimal (Nursalam, 2012). ). Proses
keperawatan merupakan pemberian asuhan keperawatan yang logis,
sistematis, dinamis dan teratur. Langkah-langkah proses keperawatan
dilakukan secara berurutan meliputi:
a) Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara
keseluruhan. Asuhan keperawatan memerlukan data yang lengkap dan
dikumpulkan secara terus-menerus guna menentukan kebutuhan dan masalah
kesehatan atau keperawatan yang dialami pasien. Tahap pengkajian data
terdiri dari 3 kegiatan yaitu:
1 Pengumpulan data keperawatan
2 Pengelompokkan data atau analisa data
3 Perumusan diagnosa
b) Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial
berdasarkan data yang dikumpulkan, yang
pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang
perawat melakukannya. Perumusan diagnosa
keperawatan mengacu pada toksonomi NANDA 2001-
2002:
(1)Rumus PES untuk diagnosa aktual: Problem
(masalah), Etiologi (penyebab), dan Symptom (gejala,
tanda)
(2)Rumus PE untuk diagnosa risiko: Problem (masalah),
Etiologi (penyebab)
(3)Rumusan P untuk masalah kolaboratif: Problem
(masalah)
c) Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana
tindakan keperawatan yang akan menanggulangi
masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang
telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan
pasien. Perumusan tujuan diutamakan menggunakan
NOC dan perumusan rencana diutamakan menggunakan
NIC.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan keperawatan
terdiri dari 3 kegiatan:
(1)Menetapkan urutan prioritas masalah
(2)Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai
(3)Menentukan rencana tindakan keperawatan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan
tujuan adalah sebagai berikut:
(1)Ditulis secara singkat dan jelas sehingga mudah
dimengerti oleh perawat atau tenaga kesehatan
lainnya.
(2)Spesifik artinya pernyataan tujuan harus merupakan
perilaku pasien yang menunjukkan berkurangnya
masalah pasien. Masalah tersebut telah diidentifikasi
dalam diagnosa keperawatan.
(3)Dapat diukur artinya dapat diamati, ditafsirkan dan
dinilai. Hindari penggunaan kata-kata baik, cukup,
normal, dll.
(4)Realitas artinya dapat dilaksanakan dengan tenaga
dan fasilitas yang tersedia serta realistis untuk
kemampuan pasien pada waktu yang telah
ditetapkan
(5)Rumusan penulisan tujuan menggunakan formula
T = S + P + K + KO
T = tujuan S = subjek
P = predikat K = criteria
KO = kondisi
d) Tindakan
Tindakan keperawatan adalah pelaksanaan rencana tindakan yang telah
ditentukan, dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal.
Tindakan keperawatan dapat dilaksanakan sebagian oleh pasien itu sendiri,
oleh perawat secara mandiri atau mungkin dilakukan secara bekerjasama
dengan anggota tim kesehatan lain.
e) Evaluasi
Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta
pengkajian ulang rencana keperawatan. Tujuan evaluasi ini adalah
untuk menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan perannya sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi faktor-faktor
yang menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan (Nursalam,
2007).
Setiap tindakan keperawatan dilakukan evaluasi, Kriteria evaluasi
keperawatan meliputi :
(1) Evaluasi hasil menggunakan indikator perubahan fisiologis dan
tingkah laku pasien
(2) Hasil evaluasi segera dicatat dan ditindaklanjuti
(3) Evaluasi melibatkan keluarga, pasien dan tim kesehatan lain.
(4) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar (tujuan yang ingin
dicapai dan standar praktik keperawatan.
Bangsal lingkup standar praktik keperawatan berdasarkan SK
Dirjen Yan Med No.YM.00.03.2.6.7637 sebagai berikut:
(1) Standar 1 : Falsafah Keperawatan
(2) Standar 2 : Tujuan asuhan keperawatan
(3) Standar 3 : Pengkajian
(4) Standar 4 : Perencanaan
(5) Standar 5 : Pelaksanaan
(6) Standar 6 : Evaluasi
Untuk mengetahui tingkat kebrhasilan penerapan standart ini,
perlu dilakukan penilaian secara objektif dengan menggunakan metode
dan instrumen penilaian yang baku. Instrumen evaluasi penerapan
standar asuhan keperawatan ini terdiri dari:
a Pedoman studi dokumentasi asuhan keperawatan yang selanjutnya
disebut instrmen A
b Angket yang ditujukan kepada pasien dan keluarga untuk memperoleh
gambaran tentang perspsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan
yang selanjutnya disebut instrumen B
c Pedoman observasi pelaksanaan tindakan keperawatan selanjutnya
disebut instrumen C
Menurut Gillies (1994 dalam Nursalam, 2007) prosentase dari
masing-masing instrumen akan menentukan tingkat mutu asuhan
keperawatan yang dilakukan. Rentang nilai untuk instrumen ABC adalah:
a. 76-100% adalah baik
Keterangan : dipertahankan
b. 56-75% adalah cukup
Keterangan : Ditingkatkan
c. 40-55% adalah kurang
Keterangan : Perlu dilakukan pelatihan
d. 0-39% adalah sangat kurang
Keterangan: perlu dilakukan pelatihan dan pendidikan khusus
2) Kajian Data
Berdasarkan hasil studi dokumentasi menggunakan instrumen A
terhadap 20 dokumen asuhan keperawatan pada pasien yang dirawat di
bangsal Arafah minimal 3 hari diperoleh data tentang pendokumentasian
asuhan keperawatan sebagai berikut :
Tabel 2.22
Analisa Pengkajian
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo (n = 20)
Ya Tidak Total
No Aspek yang Dinilai
N % N % N %
1 Mencatat data yang dikaji 20 100 0 0 20 100
sesuai dengan pedoman
pengkajian
2 Data dikelompokkan (bio- 20 100 0 0 20 100
psiko-sosial-spiritual)
3 Data dikaji dari pasien 20 100 0 0 20 100
masuk sampai pindah
ruangan
4 Masalah dirumuskan 19 95 1 5 20 100
berdasarkan kesenjangan
antara status kesehatan
dengan norma pola dan
fungsi
Pencapaian rata-rata (%) 98,75 %
Sumber : Studi dokumentasi tanggal 8-10 Juni 2015
Intrepetasi Data:
Berdasarkan 2.22 dapat diketahui bahwa analisa pengkajian yang dilakukan
termasuk dalam katergori baik dengan nilai 98,75 %.
Tabel 2.23
Analisa Diagnosa Keperawatan
Di RSU Aisyiyah Ponorogo (n = 20)
Ya Tidak Total
No Aspek yang Dinilai
N % N % N %
1 Diagnosa keperawatan 20 100 0 0 20 100
berdasarkan masalah yang
telah dirumuskan
2 Diagnosa keperwatan 2 10 18 90 20 100
mencerminkan PES
3 Merumuskan diagnosa 20 100 0 0 20 100
keperawatan aktual/ resiko/
kolaboratif
Pencapaian rata-rata (%) 70 %
Sumber : Studi dokumentasi tanggal 8-10 Juni 2015
Intrepetasi Data:
Berdasarkan 2.23 dapat diketahui bahwa analisa diagnosa keperawatan yang
dilakukan termasuk dalam katergori cukup dengan nilai 70 %.
Tabel 2.24
Perencanaan Tindakan Keperawatan
Di RSU Aisyiyah Ponorogo (n = 20)
Ya Tidak Total
No Aspek yang Dinilai
N % N % N %
1 Berdasarkan diagnosa 19 95 1 5 20 100
keperawatan
2 Disusun menurut priorita 13 65 7 35 20 100
3 Rumusan tujuan 19 95 1 5 20 100
mengandung komponen
pasien/ subyek, perubahan
perilaku, kondisi pasien,
dan atau kriteria
4 Rencana tindakan mengacu 19 95 1 5 20 100
pada tujuan dengan
kalimat perintah, terinci
dan jelas atau melibatkan
pasien/ keluarga
5 Rencana tindakan 20 100 0 0 20 100
menggambarkan
keterlibatan pasien/
keluarga
6 Rencana tindakan 20 100 0 0 20 100
menggambarkan kerjasama
dengan tim kesehatan lain
Pencapaian rata-rata (%) 91,7 %
Sumber : Studi dokumentasi tanggal 8-10 Juni 2015
Intrepetasi Data:
Berdasarkan 2.24 dapat diketahui bahwa analisa perencanaan tindakan
keperawatan yang dilakukan termasuk dalam katergori baik dengan nilai 91,7
%. Tetapi pada poin 2 hanya 65 % yang menyusun prioritas. Hal itu
dikarenakan diagnosa yang muncul terkadang hanya satu diagnosa.
Tabel 2.25
Tindakan Keperawatan
Di RSU Aisyiyah Ponorogo (n = 20)
Ya Tidak Total
No Aspek yang Dinilai
N % N % N %
1 Tindakan dilaksanakan 20 100 0 0 20 100
mengacu pada rencana
perawatan
2 Perawat mengobservasi 20 100 0 0 20 100
respon pasien terhadap
tindakan keperawatan
3 Revisi tindakan 20 100 0 0 20 100
berdasarkan hasil evaluasi
4 Semua tindakan yang telah 20 100 0 0 20 100
dilaksanakan dicatat
ringkas dan jelas
Pencapaian rata-rata (%) 100%
Sumber : Studi dokumentasi tanggal 8-10 Juni 2015
Intrepetasi Data:
Berdasarkan 2.25 dapat diketahui bahwa tindakan keperawatan yang
dilakukan termasuk dalam kategori baik dengan nilai 100 %.
Tabel 2.26
Evaluasi Tindakan Keperawatan
Di RSU Aisyiyah Ponorogo (n = 20)
Ya Tidak Total
No Aspek yang Dinilai
N % N % N %
1 Evaluasi mengacu pada 19 95 1 5 20 100
tujuan
2 Hasil evaluasi dicatat 20 100 0 0 20 100
Pencapaian rata-rata (%) 97,5 %
Sumber : Studi dokumentasi tanggal 8-10 Juni 2015
Intrepetasi Data:
Berdasarkan tabel 2.26 dapat diketahui bahwa evaluasi tindakan keperawatan
yang dilakukan termasuk dalam katergori baik dengan nilai 97,5 %
Tabel 2.27
Catatan Asuhan Keperawatan
Di RSU Aisyiyah Ponorogo (n = 20)
Ya Tidak Total
No Aspek yang Dinilai
N % N % N %
1 Menulis pada format yang 20 100 0 0 20 100
baku
2 Pencatatan dilakukan 19 95 1 5 20 100
sesuai dengan tindakan
yang dilaksanakan
3 Pencatatan ditulis dengan 20 100 0 0 20 100
jelas, ringkas, istilah yang
baku dan benar
4 Setiap melakukan 20 100 0 0 20 100
tindakan/ kegiatan perawat
mencantumkan paraf/
nama jelas dan tanggal jam
dilakukannya tindakan
5 Berkas catatan 20 100 0 0 20 100
keperawatan disimpan
sesui dengan ketentuan
yang berlaku
Pencapaian rata-rata (%) 99%
Sumber : Studi dokumentasi tanggal 8-10 Juni 2015
Intrepetasi Data:
Berdasarkan tabel 2.27 dapat diketahui bahwa catatan asuhan keperawatan
yang dilakukan termasuk dalam katergori baik dengan nilai 99 %
Intepretasi Data:
Berdasarkan table 2.28 didapatkan bahwa hasil wawancara dengan
Kepala Ruang sebesar 0%. Kepala ruang hanya membuat rencana harian
yang dilaksanakan pada hari tersebut.
a) Organizing (Pengorganisasian)
1. Kajian Teori
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen organisasi yang
kedua sesudah perencanaan. Pengorganisasian adalah pengelompokan
aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan objektif, penugasan suatu
kelompok manajer dengan autoritas pengawasan setiap kelompok dan
menentukan cara dari pengkoordinasian aktivitas yang tepat dengan
unit lainnya, baik secara vertikal maupun horizontal yang bertanggung
jawab untuk mencapai objektif organisasi. Dalam pengorganisasian
menentukan tentang tenaga yang akan melaksanakan perencanaan,
pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab dan mekanisme
pertanggungjawaban masing-masing kegiatan.
Menurut Nursalam (2002), fungsi pengorganisasian dari kepala
bangsal adalah sebagai berikut:
(1) Merumuskan metode penugasan yang digunakan
(2) Merumuskan tujuan metode penugasan
(3) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota secara jelas
(4) Membuat rentang kendali kepala unit membawahi 2 ketua tim dan
ketua tim membawahi 2-3 perawat
(5) Mengatur dan mengendalikan logistik unit
(6) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik
(7) Mendelegasikan tugas saat kepala unit tidak berada di tempat
kepada ketua tim
(8) Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus
administrasi klien
(9) Mengatur penugasan jadwal pos dan pekarya
2. Kajian Data
Tabel 2.29
Hasil Kajian Organizing
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Aspek yang dinilai Skor Keterangan
1 Pembagian tugas 1 Sudah ada pembagian tugas
2 Pendelegasian tugas 1 Pendelegasian sudah
berjalan namun belum
terdokumentasi
3 Koordinasi tugas 1 Sudah ada koordinasi tugas
4 Pengaturan/manajemen waktu 1 Sudah ada pengaturan
waktu yang baik
5 Pengaturan dan pengendalian 1 Sudah ada pengaturan dan
situasi praktik pengendalian situasi praktik.
6 Pengembangan MAKP dengan
Metode Kasus:
a. Pelaksanaan tugas
1. Pelaksanaan tugas 1 Kepala Ruang sudah
Kepala Ruang melaksanakan tugasnya
keperawatan berdasarkan uraian tugas
0 Pelaksanaan ketua shift
2. Pelaksanaan tugas belum jelas
ketua shift 1 Perawat pelaksana sudah
3. Pelaksanaan tugas melakukan tugasnya sesuai
perawat pelaksana uraian tugas perawat
pelaksana
1 Hubungan profesional
b. Hubungan professional antara staf dengan pasien,
1. Hubungan professional staf keperawatan, tim
antara staf keperawatan dokter/tim kesehatan lain
dengan pasien 1 dan peserta didik terjalin
2. Hubungan professional baik
antar staf keperawatan 1
3. Hubungan antara staf
keperawatan dengan tim
dokter/tim kesehatan 1
yang lain
4. Hubungan professional
antar staf keperawatan 1 Setiap pergantian shift
dengan peserta didik 0 sudah dilakukan operan jaga
5. Pelaksanaan operan jaga 0 Pre dan post conference
- Pelaksanaan pre belum dilaksanakan
conference 1 Pelaksaan informasi pasien
- Pelaksanaan post baru sudah berjalan dengan
conference baik
6. Pelaksanaan pemberian
informasi pasien baru
Total 13
Prosentase 81,25
%
Sumber: wawancara tanggal 8-9 Juni 2015
Interpretasi Data :
Berdasarkan table 2.21didapatkan hasil kajian organizing sebesar
81,25%atau termasuk dalam kategori baik. Akan tetapi untuk
pelaksanaan tugas ketua shift dan pelaksanaan pre post conference
belum dilakukan karena kepala ruangan belum pernah diberikan
pembuatan rencana bulanan.
a. Struktur organisasi
Tabel 2.30
Penilaian Struktur Organisasi
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No. Aspek yang dinilai Skor Keterangan
1 Terdapat struktur 1 Sudah terdapat struktur
organisasi di ruangan organisasi dalam
ruangan namun belum
didokumentasikan dan
dipasang
2 Menggambarkan 1 Sudah menggambarkan
kedudukan kepala ruang kepala ruang
3 Adanya posisi kedudukan 1 Sudah terdapat posisi
ketua shift dan perawat ketua shift dan posisi
pelaksana perawat pelaksana
4 Gambaran jumlah anggota 0 Belum digambarkan
berapa jumlah anggota
dalam satu ketua shift
Prosentase 75%
Intrepetasi Data:
Berdasarkan tabel 2.29 didapatkan hasil penilain struktur
organisasi di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo termasuk
dalam katergori cukup yaitu sebesar 75%. Struktur organisasi
sudah ada, manun belum didokumentasikan dan posisi jumlah
anggota setiap ketua shift belum jelas.
b. Jadwal dinas
Tabel 2.31
Penilaian Jadwal Dinas
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No. Aspek yang dinilai Skor Keterangan
1 Menggunakan format 1 Format sudah
yang disediakan digunakan
2 Tercantum nama-nama 1 Sudah tercantum nama
perawat yang terjadwal perawat yang terjadwal
3 Tergambar adanya 1 Ada penanggungjawab
penanggungjawab harian harian
4 Susunan dinas pershift 1 Dinas pershift sudah
pagi, siang, dan mala tersusun
5 Jadwal dibuat untuk satu 1 Sudah dibuat untuk
bulan satu bulan
Prosentase 100%
Intrepetasi Data:
Berdasarkan tabel 2.30 didapatkan hasil nilai pengkajian
jadwal dinas di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
termasuk dalam katergori baik yaitu sebesar 100%. Penanggung
jawab penyusunan jadwal dinas sudah melakukan pembagian
jadwal dinas sesuai dengan jumlah perawat yang ada.
Interpretasi Data:
Berdasarkan tabel didapatkan hasil pengkajian yang dilakukan
pada kepala ruang dalam kategori cukup sebesar 66,67%, ditandai
dengan 41,67% kepala ruangan sudah melakukan pekerjaannya.
Interpretasi Data :
Berdasarkan tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan ketua
shift di ruang Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo dalam kategori baik
sebesar 91,7 %. Namun pada poin 1 dan 2 mendapatkan jawaban
tidak pernah dengan nilai 2 (8.3%), hal ini dikarenakan ketua shift
tidak pernah membuat rencana harian dan bulanan karena biasanya
tindakan dilakukan hari itu.
Interpretasi Data:
Berdasarkan tabel didapatkan hasil bahwa, berdasarkan hasil
observasi dan wawancara yang dilakukan di ruang Arafah
didapatkan hasil 99.95%. Akan tetapi, pada point 4 terdapat
jawaban tidak pernah dengan nilai 3.2% dikarenakan proses pre
dan post conference di ruang Arafah belum berjalan sesuai MAKP.
b) Actuating (Pengarahan)
1. Kajian Teori
Pengarahan adalah tindakan manajemen keperawatan yang
bertujuan menyelesaikan sasaran keperawatan atau proses penerapan
rencana manajemen untuk menyelesaikan sasaran keperawatan.
Pengarahan meliputi proses pendelegasian, pengawasan, koordinasi
dan pengendalian, implementasi, rencana organisasi (Swanburg,
2000).
Actuating tidak lepas dari kemampuan manajer/pimpinan untuk
bisa mengarahkan stafnya ataupun bawahannya untuk menjalankan
fungsi masing-masing dengan baik. Tiga elemen utama dalam
pengarahan adalah mewujudkan pengawasan dalam personel
perawatan: motivasi, kepemimpinan, dan komunikasi (Swanburg,
2000).
2. Kajian Data
a. Operan Jaga
Tabel 2.36
Pelaksanaan Serah Terima Tugas Jaga (Operan)
Di Ruang Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Variabel Yang Dinilai SL SR KD TP
1 Menyiapkan tempat untuk jalannya 3
serah terima tugas jaga.
2 Serah terima tugas jaga diikuti 3
keoala ruang, ketua shift, perawat
pelaksana.
3 Didahului dengan doa bersama. 3
4 Operan dilaksanakan setiap 3
pergantian shift.
5 Menyebutkan identitas pasien, dx 3
medis, dx keperawatan, tindakan
keperawatan yang telah dilakukan
beserta waktu dilakukan.
6 Menginformasikan jenis dan waktu 3
rencana tindaka keperawatan yang
belum dilakukan.
7 Menyebutkan perkembangan pasien 3
yang ada selama shift.
8 Perawat sudah berada di tempat 3
minimal 10 menit sebelum dilakukan
operan.
9 Perawat yang akan bertugas 1 2
menyiapkan lembar catatan
10 Kepala ruang akan membuka acara 3
operan
11 Menginformasikan kepada 3
pasien/keluarga nama perawat shift
berikutnya pada akhir tugas
12 Lama operan untuk tiap pasien tidak 3
lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit
13 Adanya catatan khusus untuk 3
kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya apabila ada
pasien yang memerlukan tindakan
lebih intensif.
14 Memberi salam kepada pasien, 3
keluarga serta mengobservasi dan
menginspeksi keadaan pasien,
menanyakan keluhan-keluhan pasien
(dalam rangka klarifikasi).
15 Ditutup oleh kepala ruang dan di 3
akhiri dengan doa.
Jumlah 13 17 12 3
Sub Total 39 34 24 0
(28 (37 (26. (6.7
.8 .8 7%) %)
%) %)
Total 99.9%
Sumber: Data wawancara dan observasi tanggal 8-10 Juni 2015
Interpretasi Data:
Berdasarkan tabel diatas,didapatkan hasil pelaksanaan serah
terima (operan jaga) sebesar 99,9%. Namun pada point 11, terdapat
jawaban tidak pernah sebesar 3 (6,7%). Hal ini dikarenakan operan
yang dilakukan berada di depan ruang pasien.
b. Pre-Conference
Tabel 1.37
Pelaksanaan Pre Conference
Di Ruang Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Variabel Yang dinilai Ya Tidak
1 Menyiapkan ruangan/tempat 1
2 Menyiapkan rekam medik pasien yang 1
menjadi tanggung jawabnya
3 Menjelaskan tujuan dilakukannya pre 1
conference
4 Memandu pelaksanaan pre conference 1
5 Menjelaskan masalah keperawatan pasien, 1
keperawatan dan rencana keperawatan yang
menjadi tanggung jawabnya
6 Membagi tugas kepada perawat pelaksana 1
sesuai kemampuan yang dimiliki dengan
memperhatikan keseimbangan kerja
7 Mendiskusikan cara dan strategi 1
pelaksanaan asuha pasien/tindakan
8 Memotivasi untuk memberikan tanggapan 1
dan penyelesaian masalah yang sedang
didiskusikan
9 Mengklarifikasi kesiapan perawat pelaksana 1
untuk melaksanakan asuhan keperawatan
kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya.
10 Memberikan reinforcement positif pada 1
perawat pelaksana
11 Menyimpulkan hasil pre conference 1
Total 9 2
Sub Total 9 0
81,8% 18,2%
Total 100%
Sumber: Data wawancara dan observasi tanggal 8-10 Juni 2015
Interpretasi Data:
Berdasarkan tabel pelaksanaan pre conference didapatkan hasil
jumlah total sebesar 100%. Namun pada poin 2 dan 3, didapatkan
data tidak dilakukan dengan jumlah sebesar 2 (18,2%).
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang, hal ini tidak
dilakukan karena kegiatan pre conference dilakukan namun tidak
sesuai MAKP, serta langsung membahas pada masalah dan
tindakan yang akan dilakukan.
c. Post-Conference
Tabel 2.38
Pelaksanaan Post Conference
Di Ruang Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Variabel Yang dinilai Ya Tidak
1 Menyiapkan rekam medik pasien yang 1
menjadi tanggung jawabnya
2 Menjelaskan tujuan dilakukannya post 1
conference
3 Menerima penjelasan dari perawat 1
pelaksana tentang hasil tindakan/hasil
asuhan keperawatan yang telah dilakukan
4 Mendiskusikan masalah yang ditemukan 1
dalam memberikan ASKEP pasien dan
mencari upaya penyelesaian masalahnya
5 Memberikan reinforcement positif pada 1
perawat pelaksana
6 Menyimpulkan hasil post conference 1
7 Mengklarifikasi pasien sebelum melakukan 1
operan tugas jaga shift jaga berikutnya
(melakukan ronde keperawatan)
Jumlah 4 3
Sub Total 4 0
57,1% 42.9%
Total 100%
Sumber: Data wawancara dan observasi tanggal 8-10 Juni 2015
Interpretasi Data:
Berdasarkan tabel pelaksanaan post conference didapatkan
hasil jawaban ya sebesar 4 (57,1%), jawaban tidak sebesar 3
(42,9%). Jawaban tidak didapatkan pada point 1, 2 dan 6, hal ini
dikarenakan hal ini tidak dilakukan karena kegiatan post
conference dilakukan namun tidak sesuai MAKP, dan biasanya
langsung diajukan operan jaga.
d. Pendelegasian
Tabel 2.39
Pelaksanaan Pendelegasian
Di Ruang Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Pertanyaan Pendelegasian Sko Keterangan
r
1 Pendelegasian dilakukan 1 Sudah dilaksanakan sesuai
kepada staf yang memiliki dengan kompetensi
kompetensi yang dibutuhkan
dalam menjalankan tugas
2 Tugas yang dilimpahkan 1 Tugas yang akan
dijelaskan sebelum dilimpahkan sebelumnya
pendelegasian sudah dijelaskan
3 Selain pelimpahan tugas, 1 Kewenangan tugas ikut
kewenangan juga dilimpahkan dilimpahkan saat
dilakukan pendelegasian
4 Waktu pendelegasian tugas 1 Waktu pendelegasian tugas
ditentukan sudah ditentukan
5 Apabila si pelaksana tugas 1 Pendelegasi memberikan
mengalami kesulitan, kepala arahan saat penerima
ruangan dan ketua tim delegasi mengalami
memberikan arahan untuk kesulitan
mengatasi masalah
6 Ada evaluasi setelah selesai 1 Setelah tugas
tugas dilaksanakan pendelegasian
dilaksanakan pemberi
delegasi sudah melakukan
evaluasi
Sub Total 6
Persentase 100 %
Sumber: Data wawancara dan observasi tanggal 8-10 Juni 2015
Intepretasi Data:
Berdasarkan tabwl 2.39 didapatkan pelaksanaan pendelegasian di
bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo sudah berjalan dengan baik
dengan prosentasi 100% akan tetapi belum ada pendokumentasian.
e. Supervisi
Tabel 2.40
Pelaksanaan Supervisi
Di Ruang Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Aspek Yang Dinilai Skor
1 Supervisi disusun secara terjadwal 1
2 Semua staf mengetahui jadwal supervisi 0
3 Materi supervisi dipahami oleh supervisor maupun staf 0
4 Supervisor mengorientasikan materi supervisi kepada 0
staf yang disupervisi
5 Supervisor mengkaji kinerja staf sesuai dengan materi 1
supervisi
6 Supervisor mengidentifikasi pancapaian staf dan 1
memberian reinforcement
7 Supervisi mengidentifikasi aspek kinerja yang perlu 1
ditingkatkan oleh staf
8 Supervisor memberikan solusi dan role model 1
bagaimana meningkatkan kinerja perawat
9 Supervisor menjelaskan tindak lanjut supervisi yang 1
telah dilakukan
10 Supervisor memberikan reinforcement terhadap 1
pencapaian keseluruhan staf
Total 7
70%
Sumber: Data wawancara dan observasi tanggal 8-10 Juni 2015
Interpretasi data:
Berdasarkan tabel pelaksanaan supervisis diatas, pelaksanaan
supervisi sebesar 70% (cukup). berdasarkan hasil wawancara kegiatan
supervisi sudah dilakukan, namun masih belum terlaksana sesuai
jadwal.
c) Controling (Pengendalian)
1. Kajian Teori
Kontrol adalah pemeriksaan apakah segala sesuatunya terjadi
sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang
dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang ditentukan. Yang bertujuan
untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki
dan tidak terjadi lagi. Sepuluh karakteristik suatu system control yang
baik adalah:
(1) Kontrol harus menunjukkan sifat dari aktivitas
(2) Kontrol harus melaporkan kesalahan-kesalahan dengan segera
(3) Kontrol harus memandang kedepan
(4) Kontrol harus menunjukkan penerimaan pada titik-titik kritis
(5) Kontrol harus objektif
(6) Kontrol harus fleksibel
(7) Kontrol harus menunjukkan pola organisasi
(8) Kontrol harus ekonomis
(9) Kontrol harus dapat dimengerti
(10) Kontrol harus menunjukkan tindakan perbaikan
2. Kajian Data
Tabel 2.41
Penilain Rapat Keperawatan
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
Aspek yang Dinilai Skor Keterangan
1 Ada jadwal rapat 1 Belum terdapat jadwal
keperawatan rutin rapat keperawatan secara
tertulis dan pelaksanaan
rapat keperawatan belum
rutin
2 Ada notulen rapat 1
Sudah terdapat notulen
keperawatan
rapat
3 Agenda rapat membahas 1
Dalam rapat membahas
masalah-masalah ruangan
tentang masalah-masalah
4 aktual dalam ruangan
1
Dalam notulen, masalah
Saat pelaksanaan rapat
5 terbahas tuntas
sudah terbahas tuntas
Ada kesimpulan rapat 1 Sudah didapatkan
kesimpulan rapat pada
6
akhir rapat
1
Ada daftar hadir
Sudah didapatkan daftar
hadir setiap dilaksanakan
rapat
Total Skor 6
Prosentase 100%
Sumber: Data wawancara dan observasi tanggal 8-10 Juni 2015
Intepretasi Data :
Berdasarkan tabel 2.41 data didapatkan dengan cara wawancara di
Bangsal Arafah, hasilnya prosentase sebanyak 100% (Baik) dengan
demikian pelaksanaan rapat keperawata sudah keperawatan denga baik,
rapat dilakukan setiap 1 bulan sekali.
2) Kajian Data
a) Rapat keperawatan KARU
b)
Tabel 2.45
Penilaian Discharge Planning
Di Ruang Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
No Aspek yang dinilai Ya Tidak Keterangan
1. No rekam medik 1 Rekam medik sudah di isi
2. Identitas pasien diisi 1 Identitas pasien sudah diisi
3. Keterangan lama 1 keterangan lama perawatan
perawatan pasien pasien sudah diisi
4. Keadaan saat pulang 1 Keadaan saat pulang
(Kesadaran dan TTV) (kesadaran dan TTV)
diisi sebagian besar sudah diisi
namun masih ada yang tidak
diisi
5. Alat bantu yang masih 1 Alat bantu yang masih
terpasang diisi terpasang sudah diisi
Analisa data :
Pengkajian discharge planning di bangsal Arafah RSU Aisyiyah
Ponorogo hasilnya 100% ini menandakan discharge planning di
bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo sudah baik namun ada
beberapa hal yang belum tertulis dengan lengkap, seperti keterangan
lama perawatan pasien dan keadaan pulang (kesadaran dan TTV)
terkadang lupa belum diisi.
Tabel 2.43
Pelaksanaan Universal Precaution
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo (n = 9)
No Aspek Yang Dinilai Pelaksanaan
SL SR KD TP
1 Perawat melakukan hand hygene sebelum 4 5
melakukan tindakan pada pasien
2 Perawat melakukan hand hygene sesudah 8 1
melakukan tindakan pada pasien
3 Perawat melakukan hand hygene setelah 8 1
kontak dengan pasien
4 Perawat melakukan hand hygene setelah 9
kontak dengan cairan tubuh pasien
5 Perawat melakukan hand hygene setelah 8 1
kontak dengan lingkungan pasien
6 Perawat menggunakan sarung tangan 7 2
ketika kontak/melakukan tindakan
dengan pasien
7 Perawat menggunakan masker ketika 3 6
melakukan tindakan kepada pasien
8 Perawat menggunakan baju pelindung 1 8
ketika melakukan tindakan yang kontak
langsung dengan cairan tubuh pasien.
9 Perawat menggunakan alat-alat steril 2 7
untuk satu pasien
10 Perawat menggunakan alat-alat 7 2
disposible hanya untuk sekali pakai
11 Setelah menggunakan alat non-disposible 9
perawat mencucinya dengan disinfektan
12 Perawat menyiapkan alat-alat kesehatan 2 1 6
ditempat khusus
13 Perawat membuang benda-benda tajam 9
ditempat khusus benda-benda tajam
14 Perawat membuang sampah medis 9
ditempat sampah medis
15 Perawat membuang sampah non medis 9
ditempat non medis
Jumlah 95 26 14 0
Sub Total 27 52 14 0
5 19, 10,3
70, 25 7%
38 %
%
Total 100%
Sumber: Data wawancara dan observasi tanggal 8-10 Juni 2015
Interpretasi Data:
Berdasarkan tabel pelaksanaan Universal precaution, didapatkan data
selalu sebesar 70, 38%, sering sebesar 19,25%, kadang sebesar
10,37. Dari data tersebut masih terdapat hasil kadang dilakukan,
berdasarkan hasil wawancara di ruang Arafah tidak terdapat ruangan
khusus.
F. Unsur Output
1. Hasil Evaluasi Mutu Asuhan Keperawatan
Persentase dari masing-masing instrumen akan menentukan tingkat mutu
asuhan keperawatan yang dilakukan. Rentang nilai untuk instrumen A, B, dan C
adalah:
a. 76-100 % adalah baik
b. 56-75 % adalah cukup
c. 40 < 55 adalah kurang
a. Hasil evaluasi penerapan SAK dengan standart instrumen A
Instrumen A merupakan instrumen yang digunakan untuk menilai
pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan. Studi dokumentasi 20 pasien di
bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo dengan kriteria pasien dirawat di
bangsal Arafah minimal 3 hari perawatan dan pasien yang sudah pulang namun
status RM masih di bangsal Arafah, data yang diperoleh dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 2.
Nilai Rata- Rata Instrumen A
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo (n=20)
Tabel 2.45
INSTRUMEN B
Persepsi Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo (n=)
No Kriteria Ya Tidak
N % N %
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan diri 2 25 6 75
pada keluarga dan pasien saat komunikasi? % %
2 Apakah perawat menjelaskan setiap tindakan 8 10 0 0
yang akan dilakukan pada keluarga dan pasien 0%
3 Apakah perawat memberikan penjelasan tentang 8 10 0 0
fasilitas yang tersedia dan cara penggunaannya, 0%
peraturan atau tata tertib yang berlaku kepada
keluarga dan pasien?
4 Apakah perawat mengawasi pasien secara teratur 6 75 2 25
setiap jam? % %
5 Apakah perawat selalu memeriksa cairan atau 7 87, 1 12,
tetesan dan area sekitar pemasangan infuse? 5% 5%
6. Apakah alat-alat tenun seperti sprai, selimut, 3 37, 5 62,
diganti setiap kotor 5% 5%
7 Apakah perawat pernah memberikan penjelasan 2 25 6 75
akibat dari kurang bergerak atau berbaring % %
terlalu lama?
8 Apakah perawat selalu menjaga privasi 5 62, 3 37,
(memasang sampiran/selimut, menutup pintu, 5% 5%
jendela, mempersilahkan pengunjung keluar
bangsalan) pasien setiap memberikan tindakan
keperawatan seperti membantu pasien
BAB/BAK, sibin?
9 Apakah perawat segera memberikan bantuan 8 10 0 0
saat pasien maupun keluarga memerlukan 0%
bantuan?
10 Apakah perawat memberikan obat sesuai 7 87, 1 12,
jadwal? 5% 5%
11 Apakah perawat bersikap sopan dan ramah pada 8 10 0 0
pasien maupun keluarga? 0%
12 Selama pasien dalam perawatan apakah perawat 8 10 0 0
memanggil nama pasien maupun keluarga 0%
dengan benar?
13 Selama di rumah sakit apakah anda diberikan 6 75 2 25
penjalasan tentang perawatan, pengobatan, % %
pemeriksaan lanjutan setelah pasien pindah
bangsalan nanti?
14 Apakah perawat pernah menanyakan 4 50 4 50
pengetahuan pasien dan keluarga tentang % %
makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan
oleh perawat?
15 Apakah perawat menanyakan atau 1 12, 7 87,
memperhatikan berapa jumlah makanan dan 5% 5%
minuman yang pasien habiskan?
16 Apabila pasien tidak mampu makan sendiri 0 0 8 10
apakah perawat membantu menyuapinya? 0%
17 Apakah lantai bangsalan pasien selalu dijaga 8 10 0 0
kebersihannya: bersih, tidak licin, tidak berbau, 0%
pencahayaan cukup terang?
18 Apakah pasien dibantu oleh perawat pada saat: 0 0 8 10
menggosok gigi, mebersihkan mulut, mengganti 0%
pakaian, menyisir rambut?
19 Apakah perawat selalu memberi tahu perawat 3 37, 5 62,
yang bertanggung jawab setiap kali pergantian 5% 5%
dinas kepada pasien dan keluarga?
20 Apakah perawat selalu bersedia mendengarkan 8 10 0 0
dan memperhatikan setiap keluhan pasien dan 0%
keluarga?
Sub Total 102 58
Total 63,75%
Sumber : Kuesioner pengkajian pada tanggal 8-10 Juni 2015
Intepretasi Data
Sub Total 20 20 18
Total Hasil akhir = 58 x 100%
3 x 31
= 62,3 %
Mengganti a. Kriteria persiapan
balutan luka 1) Pasien diberi penjelasan
tentang tujuan dan prosedur
tindakan
2) Peralatan Steril
- 2 pinset anatomis
- 2 pinset chirurgi
- 1 gunting lurus
- 2 arteri klem
- kapas lidi secukupnya
- kasa secukupnya
- 1 mangkok kecil
- deppers
- handscoon K/P
3) Peralatan Non Steril
- Gunting pembalut
- Plester
- Obat desinfektan dalam
tempatnya (misalnya :
betadine, alcohol 70 %, dll)
- Bnegkok/kantong plastik
- Kasa balut secukupnya
- Obat luka sesuai dengan
kebutuhan (sofratule,
daryantule, lomatulle,
dermazin, solcoseryl, dll)
b. Kriteria pelaksanaan
1) Perawat cuci tangan dan
mengawali dengan bacaan
Basmallah
2) Posisi diatur sesuai dengan
kebutuhan
3) Luka dibersihkan dengan
memakai pinset dan kasa
desinfektan dari arah dalam ke
luar
4) Angkat jaringan nekrose
5) Kapas kotor dibuang pada
tempatnya
6) Pinset yang tidak steril
diletakkan pada bengkok
7) Observasi keadaan luka
8) Luka diberi obat, selanjutnya
ditutup dengan kasa steril
dengan menggunakan pinset
steril, dan jaga agar serat tidak
melekat pada luka
9) Setelah diobati luka dibalut
atau diplester
10) Alat-alat dibereskan
11) Catat hahsil observasi pasien
dan responnya
12) Perawat cuci tangan dan
mengakhiri dengan Hamdallah
Sub Total 17 18 20
Total Hasil akhir = 55 x 100%
3 x 28
= 65,4 %
Sumber : Data primer observasi tanggal 8-10 Juni 2015
Indikator Standar
BOR 70-85 %
2 LOS 7-10 hari
c) Intepretasi Data
- BOR (Bed Occupancy Rate)
- LOS (Length of Stay)
4) Patient Safety
a) Kajian Teori
Keselamatan (safety) telah menjadi isu globaltermasuk juga untuk
rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan
(safety) dirumah sakit yaitu : keselamatan pasien (patient safety),
keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan
peralatan rumah sakit yang bias berdampak terhadap keselamatan
pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang
berdampak pada pencemaran lingkungan dan keselamatan bisnis
rumah sakit yang terkait dengan kelangsunngan hidup rumah sakit.
Namun harus diakui kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan
apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan prioritas
utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan
citra perumah sakitan (Buku Panduan Leselamatan Pasien RSU
Aisyiyah Ponorogo).
Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat
maka pelaksanaan program keselamatan pasien rumahsakit Aisyiyah
Ponorogo perlu dilakukan. Karena itu diperlukan acuan yang jelas
untuk melaksanakan keselamatan pasien tersebut. Buku panduan
keselamatan pasien rumah sakit yang bersumber dari buku panduan
nasional keselamatan pasien rumah sakit yang bersumber dari buku
panduan nasional keselamatn pasien rumah sakit dan tujuh langkah
menuju keselamatn pasien rumah sakit diharapkan dapat membantu
rumah sakit Aisyiyah ponorogo dan melaksanakan.
b) Kajian Data
Format Pengukuran Ketepatan Identifikasi Pasien
Di Bangsal Arafah RSU Aisyiyah Ponorogo
(n=)
No Pertanyaan Ya Tidak