Anda di halaman 1dari 17

Profilaksis Pasca Pajanan

Darling Cemara Nuban


1261050159
FK UKI
Introducing

PEP stands for post-exposure prophylaxis. It involves taking


antiretroviral medicines as soon as possible, but no more than 72
hours (3 days) after you may have been exposed to HIV, to try to
reduce the chance of becoming HIV-positive. Two to three drugs are
usually prescribed, and they must be taken for 28 days. PEP is not
always effective; it does not guarantee that someone exposed to HIV
will not become infected with HIV

CDC (Centers for Disease Control)


Hal-Hal yang mempengaruhi Infeksi
jumlah dan jenis cairan yang mengenai
dalam tusukan/ luka
tempat perlukaan atau paparan
Hal-Hal untuk Mengurangi Transmisi
Setelah Terpajan
Penanganan
Tempat
paparan/luka.

Pemantauan Pelaporan
(follow-up) Terjadinya paparan

Pertimbangan Evaluasi Risiko


terapi PPP transmisi

Konseling
Pertolongan Pertama Jika Terjadi
Kecelakaan Kerja
Tujuan : mengurangi waktu kontak dengan darah, cairan
tubuh dari sumber pajanan dan untuk
membersihkan, dekontaminasi tempat pajanan.

Jika terjadi luka pada kulit setelah pajanan dengan jarum


atau benda tajam, dianjurkan untuk mengikuti petunjuk
berikut :
1. Jangan memijat, memencet atau menggosok daerah
luka.
Penangan Pasca Pap
Cuci segera dengan
sabun dan air
mengalir atau
larutan disinfektan
ringan yang tidak
mengiritasi kulit,
yaitu chlorhexidine
gluconate.
Lanjutan....

Jika tidak ada air yang mengalir, bersihkan daerah


luka dengan gel atau larutan pembersih tangan
lainnya.

Jangan menggunakan larutan disinfektan


yang sangat kuat, seperti iodium, untuk
membersihkan daerah luka karena dapat
mengiritasi dan memperburuk daerah luka.
Jika percikan tersebut mengenai mata, lakukan
hal sbb:

Basuhlah mata yang terpajan dengan air atau larutan


garam fisiologis

Duduk dan tengadahkan kepala, dan minta rekannya


secara perlahan-lahan menuangkan air atau larutan garam
fisiologis pada mata, tarik kelopak mata atas dan bawah
untuk memastikan mata dibersihkan secara menyeluruh.

Jika menggunakan lensa kontak, lepaskanlah ketika


membasuh mata.

Jangan menggunakan sabun atau disinfektan di mata


Jika percikan tersebut mengenai
mulut, lakukan hal sbb

Buang (ludahkan) cairan di mulut Kumur kumur dengan


dengan segera menggunakan air atau larutan
garam faali, dan buang kembali.
Ulang tindakan ini beberapa kali.

Jangan menggunakan sabun atau disinfektan di mulut


Pelaporan Pajanan
Setelah melakukan pertolongan pertama
orang yang terpajan melaporkan kejadian
tersebut kepada petugas yang berwenang :
Atasan langsung (di RS atau Fasyankes)
Komite PPI (Pencegahan dan
Penanggulangan Infeksi) atau K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di RS
atau Fasyankes
Menetapkan memenuhi syarat untuk
PPP HIV

Evaluasi memenuhi syarat untuk PPP HIV adalah meliputi


penilaian keadaan berikut :

Waktu terpajan
Status HIV orang terpajan
Jenis dan risiko pajanan
Status sumber pajanan
Menetapkan memenuhi syarat
untuk PPP HIV
Evaluasi memenuhi syarat untuk PPP HIV adalah meliputi penilaian keadaan
berikut :

Waktu
terpajan

Status
Evaluasi Jenis dan
HIV orang syarat risiko
terpajan pajanan
PPP HIV

Status
sumber
pajanan
Waktu memulai PPP HIV

PPP harus diberikan secepat mungkin


setelah pajanan, dalam jam pertama dan
tidak boleh lebih dari 72 jam setelah
terpajan
Infeksi HIV yang sebelumnya ada

Bila orang tersebut telah mendapat infeksi HIV


sebelumnya, maka PPP tidak boleh diberikan,
karena seorang penderita HIV harus minum
ARV untuk pengobatan bukan pencegahan.

Bila infeksi HIV sudah positif sebelumnya,


maka semua paket perawatan seperti : skrining
TB, IMS, penentuan stadium klinis, dll mutlak
diperlukan sesuai pedoman ARV.
Pemberian obat-obat untuk PPP

Panduan obat untuk PPP


Panduan obat yang diberikan untuk PPP adalah 2 obat
NRTI, jika tidak dicurigai timbulnya resistensi obat. Jika
dicurigai ada resistensi obat , maka panduan 3 obat
harus diberikan, 2 NRTI + 1 PI
Tabelpanduan 2-obat ARV yang dianjurkan
untuk Profilaksis Pasca Pajanan HIV

Panduan 2 obat ARV yang dianjurkan Panduan 2 obat ARV alternatif

Tenovofir (TDF) + Lamivudin / Emtricitabine


Zidovudine (AZT) + Lamivudin (3 TC)
(3TC/FTC)
Tabelpanduan 3-obat ARV yang dianjurkan
untuk Profilaksis Pasca Pajanan HIV

Kriteria pemberian 3 obat ARV : 2 NRTI + 1 PI

Jika status HIV sumber pajanan positif, menerima ARV dan diketahui
mempunyai riwayat , tanda dan terbukti resisten terhadap terapi ARV,

Panduan 3 obat ARV yang dianjurkan Panduan 3 obat ARV alternatif

Tenovofir (TDF) + Lamivudin / Emtricitabine Zidovudine (AZT) + Lamivudin (3 TC)


(3TC/FTC)+ Lopinavir / ritonavir (LPV/r) + Lopinavir / ritonavir (LPV/r)

Anda mungkin juga menyukai