Anda di halaman 1dari 22

DATA ANALISIS

1. Kondisi Jembatan
Panjang Jembatan L 210 m
Panjang Bentang L1 105 m
L2 105 m
Lebar Jembatan B 10 m
Lebar Perkerasan Bper 7.5 m
Tipe Jembatan Cable Stated Bridge
Jarak Box Girder S 7.5 m
Dimensi BoxGirder b 1 m
h 1.5 m
Tebal pelat hf 0.2 m
2. Spesifikasi Beton dan Baja Tulangan
a. Beton pelat
Kuat tekan fc 20 MPa
Kuat tekan ijin fcijin 10 MPa
Modulus Elastisitas Ec 4700 fc
4
a. Beton pylon Ec 2.102 10 MPa
Kuat tekan fc 40 MPa
Kuat tekan ijin fcijin 10 MPa
Modulus Elastisitas Ec 4700 fc
4
Ec 2.973 10 MPa
b. Baja Tulangan
Kuat Leleh Box Girder fy 290 MPa
Kuat Leleh WF fy 240 MPa
Modulus Elastisitas Es 200000 MPa
c. Specific gravity '
Berat beton bertulang c 25 kN/m3
Berat Aspal b 22 kN/m3
Berat jenis Air w 9.8 kN/m3
ANALISIS BEBAN (Berdsarakan SNI)
1. Berat sendiri
Faktor beban Ultimit Kms 1.3
Beban mati dihitung otomatis oleh SAP2000 yaitu beban struktur
ANALISIS BEBAN (Berdsarakan SNI)
1. Berat sendiri
Faktor beban Ultimit K ms 1.3
Beban mati dihitung otomatis oleh SAP2000 yaitu beban struktur

2. Beban Mati Tambahan


Faktor beban Ultimit K ma 1.3
Berat Perkerasan
Tebal perkerasan tp 0.07 m
Qb tp b

Qb 1.54 kN/m^2
Berat Air Hujan
Tebal genangan ta 0.05 m
Qw ta w

Qw 0.49 kN/m^2
Berat hand rail dan ralling (Qr)

Qr
( 1 25) 3
7.65375 10 78.50
210
Qr 0.72 kN/m^2
Total Beban mati
Qma Q w Qb Q r
Qma 2.75 kN/m^2
Pelat kantilever
S 1.25 m
t 0.2 m
Qp S t c

Qp 6.25 kN/m
3. Beban Lalu Lintas
Qp 6.25
3. Beban Lalu Lintas
3.1 Beban lajur D
Faktor beban Ultimit Ktd 1.8

Beban Terbagi Rata (BTR)



q 9 0.5
15
L >30 m 5.143 kN/m2
L
Beban Garis (BGT)
p 49 kN/m
L >50 m DLA 0.3 ( faktor bebandinamis)
Beban Lajur pada Girder
BTR 100% q
BTR 5.143 kN/m^2
BGT 100%( 1 DLA) p
BGT 63.7 kN/m
3.1 Beban lajur Truk T
Faktor beban Ultimit Ktt 1.8

Beban roda di masukan melalui program SAP2000 dengan roda depan 25 kN dan
belakang 112.5 kN
4. Gaya Rem (TB)
Faktor beban ultimit Ktb 2.0
Gaya rem, Ttb=250 kN untuk Lt<80 m
Gaya rem, Ttb=250 + 2.5x(Lt-80) kN untuk 80 <Lt<180 m
Gaya rem, Ttb=500 kN untuk Lt>180 m
Panjang jembatan L 210 m
Besarnya gaya rem yang bekerja (untuk 2 jalur lalu lintas)
Ttb 500 2 1000 kN >karena L180 maka Ttb=500
Beban lajur "D" tanpa reduksi akibat panjang bentang (penuh) :
5% x beban lajur "D" penuh tanpa faktor dinamis
Ttb 2 [ 5% ( q BL p B) ]
Ttb 1129 kN
karena Ttb <5% TD, maka digunakan nilai tertinggi yaitu 5% TD
Gaya rem disalurkan pada joint - joint balok yaitu sebesar 52 joint
Ttb
21.712 kN
52
Gaya rem disalurkan pada joint - joint balok yaitu sebesar 52 joint
Ttb
21.712 kN
52
5. Beban Angin
5. Beban Angin
Faktor beban ultimit Kew 1.2
Faktor beban ultimit Kew 1.2
Gaya akibat angin dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Gaya akibat angin dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Cw koefisien seret
Cw koefisien seret
Vw Kecepatan angin rencana
Vw Kecepatan angin rencana
Ab luas bidang samping jembatan
Ab luas bidang samping jembatan
Cw 1.25
Cw 1.25
Vw 35 m/d
Vw 35 m/d
Gaya angin didistribusikan merata pada bidang samping pylon yang lebarnya
Gaya angin didistribusikan merata pada bidang samping pylon yang lebarnya Ab1 2.5
Ab1 2.5 m
Ab1 2.5 m
2
Tew1 0.0006 CwVw2 Ab1
Tew1 0.0006 Cw Vw Ab1
Tew1 2.297 kN/m
kN/m
Tew1 2.297
Beban angin pada box girder dengan lebar bidang samping 1.5 m, didistribusika merata :
Beban angin pada box girder dengan lebar bidang samping 1.5 m, didistribusika merata :

Ab2 1.5 m
2
Tew2 0.0006 Cw Vw Ab2
Tew2 1.378 kN/m

Beban garis merata tambahan arah horizontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin
yang meniup kendaraan diatas jembatan
Cw 1.2
2
Tew3 0.0012 Cw Vw
Tew3 1.764 kN/m^2
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan di atas lantai
jembatan
h 2 m
Jarak anatara roda kendaraan x 1.75
Beban garis merata tambahan arah horizontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin
yang meniup kendaraan diatas jembatan
Cw 1.2
2
Tew3 0.0012 CwVw

Tew3 1.764 kN/m^2


Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan di atas lantai
jembatan
h 2 m
Jarak anatara roda kendaraan x 1.75
Transfer beban angin ke joint lantai jembatan
h
TEW 0.5 Tew3 5

x
TEW 5.04 kN
6. Pengaruh Temperatur
Faktor beban ultimit Ket 1.2
untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh
temperatur yang besarnya sama dengan selisih antara temperatur maksimum dan temperatur
minimum rata-rata pada lantai jembatan

Koefisien muai panjang untuk beton 0.00001


temperatur maksimum rata-rata Tmax 40 derajat celsius
temperatur maksimum rata-rata Tmin 25 derajat celsius
Perbedaan temperatur pada lantai jembatan
T Tmax Tmin 15 derajat celsius
7. Analisis gempa dengan Time History

T Tmax Tmin 15
7. Analisis gempa dengan Time History
Analisis dinamik linier riwayat waktu (time history) sangat cocok digunakan untuk analisis
struktur yang tidak beraturan terhadap gempa rencana. Rekaman gerakan tanah akibat
gempa diambil dari akselerorgram gempa El-Centro ke dalam SAP2000.
Dalam analisis ini redaman struktur yang harus diperhitungkan dapat dianggap 5% dari
redaman kritisnya.
Perhitungan Skala faktor
g 9.81 m/det^2
I 1
S 3
I
SF g
S
SF 3.27
KOMBINASI PEMBEBANAN
Kombinasi beban dilakukan sesuai ketentuan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, 1992
seperti table berikut :

Fakto KOMBINAS
Aksi / Beban r I

Beban 1 2 3 4

A. Aksi Tetap

Berat sendiri KMS 1.30 1.30 1.30 1.30

Beban Mati Tambahan KMA 2.00 2.00 2.00 2.00

B. Aksi Transien

Beban Lajur "D" KTD 1.80 1.00 1.00

Gaya Rem KTB 2.00 1.00 1.00

C. Aksi Lingkungan

Pengaruh Temperatur KET 1.00 1.00 1.00

Beban Angin KEW 1.00 1.20


Beban Gempa KEQ 1.00

Fakto KOMBINAS
Aksi / Beban r I

Beban 5 6 7

A. Aksi Tetap

Berat sendiri KMS 1.30 1.30 1.30

Beban Mati Tambahan KMA 2.00 2.00 2.00

B. Aksi Transien

Beban Lajur T KTD 1.80 1.00 1.00

Gaya Rem KTB 2.00 1.00 1.00

C. Aksi Lingkungan

Pengaruh Temperatur KET 1.00 1.00 1.00

Beban Angin KEW 1.00 1.20

Beban Gempa KEQ


Hasil Perencanaan jembatan Cable Stayed

Momen Kombinasi 1

Momen Kombinasi 2
Momen Kombinasi 3

Momen Kombinasi 4
Momen Kombinasi 5

Momen Kombinasi 6

Momen Kombinasi 7
Momen Kombinasi 1

Momen Kombinasi 2
Momen Kombinasi 3

Momen Kombinasi 4
Momen Kombinasi 5

Momen Kombinasi 6

Momen Kombinasi 7
DESAIN DAN KONTROL STRUKTUR JEMBATAN
Standar perencanaan Beton
Standar perencanaan Baja

Kontrol box girder dan balok melintang


Penampang yang terpasang aman untuk digunakan terlihat pada analisis diatas tidak ada
penampang yang berwarna merah.

Penampang yang digunakan pada jembatan


Penampang box girder

Penampang balok WF. l

Properties pylon jembatan cable


Penulangan Penampang Pylon
Penulagan
pylon
Jumlah Pembula
Pylon As perlu As D32
tulangan tan
149.283439
Pylon Bawah 120000 803.84 170
5
149.283439
Pylon Atas 1 120000 803.84 170
5
74.6417197
Pylon Atas 2 60000 803.84 85
5

Penulangan Balok
penghubung
As Conection Jumlah Pembula
As D25
beam 1 tulangan tan
Lapangan 1503 490.625 3.06 4
Tumpuan 1331 490.625 2.71 3

As
As Conection Pembula
As D32 Conection
beam 2 tan
beam 2
Lapangan 22106 803.84 45.06 46
Tumpuan 48101 803.84 59.84 60

Data pemakaian Kabel

Anda mungkin juga menyukai