Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Infrak Miokard Akut


Sub Pokok Bahasan : Pentalaksanaan Pasien IMA
Sasaran : Pasien Tn A
Waktu : 20-30 menit
Tempat : Ruang Anggrek No 2
Hari/Tanggal : Senin, 27 Februari 2012
1. Tujuan
a. Tujuan Institusional
Diharapkan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman tentang hipertensi
pada kehamilan sehingga dapat menyelesaikan masalah tersebut.
b. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang cara mencegah dan penanganan
hipertensi pada ibu hamil selama 20-30 menit di Puskesmas, diharapkan
masyarakat dapat memahami pentingnya cara mencegah dan penanganan
hipertensi pada ibu hamil.
c. Tujuan Khusus
1. Setelah diberikan penyuluhan tentang cara mencegah dan mengatasi
hipertensi pada ibu hamil selama 20-30 menit di Puskesmas,
diharapkan masyarakat dapat menjelaskan definisi preeklamsi dengan
benar.
2. Setelah diberikan penyuluhan tentang cara mencegah dan penanganan
preeklamsi selama 20-30 menit di Puskesmas, diharapkan masyarakat
dapat menyebutkan penyebab preeklamsi.
3. Setelah diberikan penyuluhan tentang cara mencegah dan penanganan
preeklamsi selama 20-30 menit di ruang kelas, diharapkan masyarakat
dapat menyebutkan dan menjelaskan tanda dan gejala preeklamsi.
4. Setelah diberikan penyuluhan tentang cara mencegah dan penanganan
preeklamsi selama 20-30 menit di Puskesmas, diharapkan masyarakat
dapat memahami pentingnya cara mengatasi preeklamsi sehingga
preeklamsi tidak terjadi.

1
II. Pokok Materi
a. Pengertian Infrak Miokard Akut.
b. Penyebab Infrak Miokard Akut.
c. Tanda dan gejala Infrak Miokard Akut.
d. Penanganan Infrak Miokard Akut.
III. Strategis belajar mengajar
a. Kegiatan strategis belajar mengajar
1). Kegiatan pra penyuluhan
Penyuluh mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
Penyuluh menjelaskan tujuan yang akan dicapai dan metode yang
akan digunakan.
2). Kegiatan Inti
Penyuluh memberi ceramah satu arah sambil memberikan umpan
balik dari audien untuk mengungkapkan materi yang berkaitan
dengan materi penyuluhan.
Memberikan kesempatan pada audien untuk bertanya.
Menjawab pertanyaan dari peserta.
Penyuluh mengajukan pertanyaan kepada audien tentang materi
yang telah dibahas bersama-sama.
3). Kegiatan Penutup
Menarik kesimpulan dari proses tanya-jawab.
Menutup penyuluhan dengan mengucapkan salam.

IV. Strategi
1).Metode : Ceramah dan tanya-jawab.
2).Sumber : Editor., Hanifa W., dkk.(2007). Ilmu Kebidanan ed 3. Cet
9, hal 281 300. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

V. Alat dan media


a. Leaflet

2
VI. Evaluasi
a. Prosedur
1). Pada saat atau tengah penyuluhan
2). Pada akhir penyuluhan
b. Bentuk: Test lisan
c. Butir soal
1). Sebutkan pengertian Preeklamsi?
2). Sebutkan penyebab Preeklamsi?
3). Jelaskan tanda dan gejala Preeklamsi?
4). Sebutkan cara mencegah preeklamsi?
5). Sebutkan dan jelaskan penanganan preeklamsi?

3
Materi Penyuluhan
1. Pengertian Infrak Miokard Akut
Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat
suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang.
(Brunner & Sudarth, 2002)
Infark miocard akut adalah nekrosis miocard akibat aliran darah ke otot
jantung terganggu. (Suyono, 1999)

2. Penyebab Infrak Miokard Akut


1. faktor penyebab :
a. Suplai oksigen ke miocard berkurang
yang disebabkan oleh 3 faktor :
1.Faktor pembuluh darah :
b) Aterosklerosis.
c) Spasme
d) Arteritis
2. Faktor sirkulasi :
a) Hipotensi
b) Stenosos aurta
c) insufisiensi
3. Faktor darah :
a) Anemia
b) Hipoksemia
c) polisitemia
b. Curah jantung yang meningkat :
1. Aktifitas berlebihan
2. Emosi
3. Makan terlalu banyak
4. hypertiroidisme
c. Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada :
1. Kerusakan miocard

4
2. Hypertropimiocard
3. Hypertensi diastolic

1. Faktor predisposisi :
a. faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :
1. usia lebih dari 40 tahun
2. jenis kelamin : insiden pada pria tinggi, sedangkan
pada wanita meningkat setelah menopause
3. hereditas
4. Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.
b. Faktor resiko yang dapat diubah :
1. Mayor :
a) hiperlipidemia
b) hipertensi
c) Merokok
d) Diabetes
e) Obesitas
f) Diet tinggi lemak jenuh, kalori
2. Minor:
a) Inaktifitas fisik
b) Pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius,
kompetitif).
c) Stress psikologis berlebihan.

3. Tanda dan Gejala Preeklamsi


a. Tekanan darah sistol 160 mmHg
b. Tekanan darah diastolic 110mmHg
c. Peningkatan kadar enzim hati atau ikterus
d. Trombosit < 100.000/mm3
e. Oliguria < 400 ml/24 jam
f. Proteinuria > 3 g/ liter
g. Nyeri epigastrium
h. Skotoma dan gangguan visus lain atau nyeri frontal yang berat
i. Perdarahan retina
j. Edema pulmonum

5
k. Koma
4. Pencegahan Preeklamsi
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menentukan tanda-
tanda dini preeklamsi dan dalam hal ini harus dilakukan penanganan semestinya.
Kita lebih waspada akan timbulnya preeklamsi dengan adanya factor- factor
predisposisi seperti yang telah diuraikan diatas. Walaupun timbulnya tidak dapat
dicegah sepenuhnya, namun frekuensinya dapat dikurangi dengan pemberian
penerangan secukupnya dan pelaksanaan pengwasan yang baik pada wanita
hamil. Penerangan tentang manfaat dan diet berguna dalam pencegahan. Istirahat
tidak selalu berbaring ditempat tidur, namun pekerjaan sehari- hari perlu dikurangi
dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring. Diet tinggi protein, dan rendah
lemak. Karbohidrat, garam dan penambahan berat badan yang tidak berlebihan
perlu dianjurkan. Mengenal secara dini preeklamsi dan segera merawat penderita
tanpa memberikan diuretika dan obat antihipertensi, memang merupakan
kemajuan yang penting dari pemeriksaan antenatal yang baik.
5. Penanganan Preeklamsi
Pengobatan hanya dapat dilakukan secara simtomatis karena etiologi
preeklamsi, dan factor-faktor apa yang menyebabkannya belum diketahui. Tujuan
utama penanganan preeklami adalah :
a. Mencegah terjadinya preeklamsi berat dan eklamsi
b. Melahirkan janin hidup
c. Melahirkan janin degan trauma sekecil- kecilnya.
Pada dasarnya penanganan preeklamsi terdiri atas pengobatan medic dan
penanganan obstetric. Penanganan obstetric ditujukan untuk melahirkan banyi
pada saat yang optimal, yaitu sebelum janin mati dalam kandungan, akan tetapi
sudah cukup matur untuk hidup diluar uterus. Setelah persalinan berakhir jarang
terjadi eklamsi dan janin yang sudah matur lebih baik hidup diluar kandungan
daripada dalam uterus. Waktu optimal tersebut tidak selalu dapat dicapai pada
penanganan preeklamsi terutama bila janin masih sangat premature. Dalam hal ini
diusahakan dengan tindakan medis untuk dapat menunggu selama mungkin, agar
janin lebih matur.

6
Pada umumnya indikasi untuk merawat penderita preeklamsi dirumah
sakit ialah :
a. Tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan atau tekanan diastolic
90 mmHg atau lebih.
b. Proteinuria 1+ atau lebih.
c. Kenaikan berat badan 1,5 Kg atau lebih dalam seminggu yang
berulang.
d. Penambahan edema berlebihan secara tiba- tiba.
Perlu diperhatikan bahwa bila hanya satu tanda ditemukan perawatan
belum seberapa mendesak, akan tetapi pengawasan ditingkatkan dan kepada yang
bersangkutan dianjurkan untuk datang jika ada keluhan. Sementara itu, ia
dinasehatkan untuk banyak istirahat dan mengurangi pemakaian garam dalam
makanan. Pengobatan preeklamsi yang tepat ialah pengakhiran kehamilan karena
tindakan tersebut menghilangkan sebabnya dan mencegah terjadinya eklamsi
dengan bayi yang masih premature penundaan pengakhiran kehamilan mungkin
dapat menyebabkan eklamsi atau kematian janin. Pada janin dengan berat badan
rendah pun kemungkinan hidup pada preeklamsi berat lebih baik diluar dari pada
didalam uterus. Cara pengakhiran dapat dilakukan dengan cara induksi persalinan
atau secsio cesarean menurut keadaan.

7
8

Anda mungkin juga menyukai