BAB I
PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-1
I-2
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-4
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Japan 6
United states 9
Germany 27574
2006 Hongkong 2
Singapore 1
Jumlah 34359
Japan 41
United states 7
Germany 35382
2007
Hongkong 3
Singapore 1988564
Jumlah 2024053
Jumlah rata-rata 703571,66
(BPS, 2007)
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-6
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-7
BAB I PENDAHULUAN
Hongkong 65600
Taiwan 800000
Singapore 622928
Philippines 112980
Malaysia 272000
Jumlah 25894803
2008 Japan 21083012
Hongkong 13120
Taiwan 854080
Singapore 7269129
Philippines 532000
Malaysia 38720
Jumlah 35161371
Jumlah rata-rata 23156837,5
(BPS, 2008)
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-8
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-9
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-10
BAB I PENDAHULUAN
No Lokasi Komoditas
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-11
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-12
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-13
BAB I PENDAHULUAN
I.3 Bioethanol
Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dari bahan baku
berupa biomassa seperti jagung, singkong, sorgum, kentang,
gandum, tebu, bit, rumput laut dan juga limbah biomassa seperti
tongkol jagung, limbah jerami, dan limbah sayuran lainnya.
Bioetanol memang potensial dimanfaatkan sebagai bahan
bakar kendaraan bermotor, Syaratnya, etanol alami itu mesti
berkadar kemurnian 99,5%. Syarat itu mutlak karena jika
berkadar di bawah 90%, mesin tidak bisa menyala karena
kandungan airnya terlampau tinggi. Sebetulnya bioetanol
berkadar kemurnian 95% masih layak dimanfaatkan sebagai
bahan bakar motor. Hanya saja, dengan kadar kemurnian itu perlu
penambahan zat antikorosif pada tangki bahan bakar agar tidak
menimbulkan karat. Semakin besar kadar etanol, semakin bagus
performa mesin. Masalahnya, etanol bersifat higroskopis, mudah
menarik molekul air dari kelembapan udara. Di Indonesia yang
udaranya lembab, problem ini bisa menjadi masalah serius.
Bioetanol diproduksi dengan teknologi biokimia, melalui
proses fermentasi bahan baku, kemudian etanol yang diproduksi
dipisahkan dari air dengan proses distilasi. Cara lama dilakukan
dengan destilasi tetapi kemurnian hanya sampai 96%. Maka
kemudian dilakukan proses dehidrasi molecular sieve karena
proses ini dapat menghilangkan air hingga kadar etanol menjadi
99,5% dan dihasilkan etanol absolute (murni).
Secara umum ethanol/bio-ethanol dapat digunakan
sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran untuk
miras, bahan dasar industri farmasi, campuran bahan bakar untuk
kendaraan. Mengingat pemanfaatan ethanol/bio-ethanol beraneka
ragam, sehingga grade ethanol yang dimanfaatkan harus berbeda
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-14
BAB I PENDAHULUAN
II.3 Kegunaan
Kegunaan ethanol/bioethanol (alkohol) berdasarkan
literatur adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Fessenden ( 1992) kegunaan ethanol adalah:
Digunakan dalam minuman keras.
Sebagai pelarut dan reagensia dalam laboratorium dan
industri.
Sebagai bahan bakar.
Etanol mempunyai nilai kalor (Q) sebesar 12.800 Btu/lb.
Sedangkan jika dicampur dengan gasoline dimana prosentase
10% etanol dan 90% gasoline akan menghasilkan produk
dengan nama dagang Gasohol yang dihasilkan nilai kalor (Q)
sebesar 112.000 Btu/gallon (Hunt, 1981).
Berdasarkan Austin ( 1984) kegunaan ethanol adalah:
Sebagai bahan industri kimia.
Sebagai bahan kecantikan dan kedokteran.
Sebagai pelarut dan untuk sintesis senyawa kimia lainnya.
Sebagai bahan baku (raw material) untuk membuat ratusan
senyawa kimia lain, seperti asetaldehid, etil asetat, asam
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-15
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-16
BAB I PENDAHULUAN
Hemiselulosa ((C5H8O4)n)
Berdasarkan Wertheirm (1956) Komponen utama dari
hemiselulosa adalah sebagai berikut:
9 Sifat fisika hemiselulosa :
- Mempunyai serat dengan warna putih.
- Tidak larut dalam air dan organik lainnya.
9 Sifat kimia hemiselulosa :
- Polimer alam berupa zat karbohidrat (polisakarida).
- Terhidrolisa dalam larutan asam membentuk glukosa.
- Bereaksi dengan asam asetat membentuk selulosa asetat.
II.4.2 Bahan Baku Pendukung
a) Saccharomyces cerevisiae
Berdasarkan Buckle (1985) Sifat biologi saccharomyces cerevisae
adalah sebagai berikut :
9 Saccharomyces cerevisiae merupakan khamir
permukaan (top yeast) dan selama fermentasi terbawa ke
permukaan dari bir yang sedang difermentasi.
9 Merupakan mikroorganisme bersel tunggal dengan ukuran
antara 5 dan 20 mikron.
9 Dapat tumbuh dalam media cair dan padat.
9 Pertumbuhan dengan bertunas dapat berkembang dari
setiap bagian permukaan sel induk (pertunasan
multipolar).
9 Merupakan organisme yang bersifat saprofitik.
9 Hidup dalam lingkungan yang bergula dan pH rendah.
Berdasarkan Suharto (1995) sifat biologi saccharomyces
cerevisae adalah sebagai berikut:
9 Morfologi berupa sel spiral
9 Metabolisme sangat kuat di dalam proses fermentasi
Berdasarkan Soebiyanto (1985) sifat biologi saccharomyces
cerevisae adalah sebagai berikut:
9 Digunakan sebagai inokulum
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-17
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
II.4.3 Produk
I.4.3.1 Produk Utama
Berdasarkan Saunders (1969) sifat Fisika bioetanol/etanol adalah
sebagai berikut :
9 Merupakan senyawa aromatik yang volatile (mudah
menguap).
9 Konstanta kesetimbangan (Ka) adalah 10-18.
9 Mudah terbakar.
9 Mudah terbakar dan berbau tajam (menyengat).
9 Termasuk B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
9 Spesific gravity 0,7851 pada suhu 200C.
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-19
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-20
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi
I-21
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
c. Xylose (C5H10O5)
Sifat Fisika dari xylose adalah sebagai berikut (www.wikipedia.com) :
9 Berbentuk padatan berupa gula kayu
9 Berwarna
Sifat Kimia dari xylose adalah sebagai berikut (www.wikipedia.com) :
9 BM = 150,13 g/mol
9 Titik lebur = 144-145 0C
9 Kepadatan pada 20 0C = 1,525 g/cm3
9 Dapat dihidrogenasi katalitik menghasilkan pengganti
gula xylitol.
TUGAS AKHIR
Pabrik Bioetanol Dari Ampas Rumput laut dengan Proses Fermentasi