Gingiva adalah bagian dari jaringan periodontal yang meliputi procesus alveolaris dan
mengililingi gigi. Fungsi gingiva adalah melindungi akar gigi, selaput periodontium dan
tulang alveolar terhadap rangsangan dari luar, khususnya dari bakteri-bakteri dalam mulut
(Itjiningsih, 1995).
Ciri-ciri gingiva sehat yaitu (1) gusi berwarna merah muda; (2) interdental papil mengisi
ruang interproksimal sampai titik kontak gigi dan sudutnya runcing; (3) bagian tepi gingiva
tipis dan tidak bengkak; (4) permukaan gingiva tidak rata tapi stippled; (5) gingiva lekat
sekali pada gigi dan procesus alveolaris; (6) sulkus gingiva tidak dalam < = 2 mm, jika lebih
dari 2 mm disebut poket; (7) tidak ada eksudat dan tidak mudah berdarah; (8) konsistensi
kenyal.
v Penegakan diagnosis dan rencana perawatan merupakan hal yang sangat penting dilakuhkan
oleh dokter gigi karena hal tersebut akan mempengaruhi ketetapan dan keberhasilan pada
pasien. Dalam menegakkan diagnosis ada 4 tahap yang harus dijaga yaitu disingkat dengan
SOAP (pemeriksaan subjektif, objektif, assessmen dan treatmen planning).
Pemeriksaan subyektif setidaknya ada 7 hal yakni identitas pasien, keluhan utama,
present illnes, riwayat medik, riwayat dental, riwayat keluarga dan riwayat sosial.
a. Identitas pasien diperlukan sebagai pasca tindakan dapat pula sebagai data mortem (dental
forensic), data identitas pasien meliputi :
Pemeriksaan Obyektif
Pemeriksaan objektif yang dilakuhkan secara umum ada dua macam yaitu pemeriksaan
ekstraoral dan pemeriksaan intra oral.
Diagnosis
Diagnosis adalah cara menentukan jenis penyaki berdasarkan gejala (simtom) dan tanda
(sign) yang ada. Macam macam diagnosis:
a. Diagnosis medis, yaitu proses penentuan jenis penyakit berdasarkan tanda dan gejala
menggunakan cara dan alat penunjang seperti laboratorium, foto dan klinik.
b. Diagnosis banding/ differential diagnostik (DD) yaitu diagnosis yang dilakuhkan dengan
membandingkan tanda klinis suatu penyakit dengan tanda klinis penyakit lain.
Pemeriksaan penunjang
a. Radiografi
dental radiografi memegang peranan penting dalam menegakkan diagnosis dan
merencanakan perawatan dan mengevaluasi hasil perawatan untuk melihat keaadaan gigi
secara utuh. Dalam mempelajari bidang radiologi oral ada 2 hal yang peludiketahui, yakni
1. tehnik dan cara mendapatkan hasil yang optimal
2. interprestasi dan menafsirkan radiogram yang telah dibuat
Ada dua macam dalam radiologi kedokteran gigi
1. radiologi intra oral : tehnik periapikal, tehnik bite wing atau saya gigit, tehnik oklusal
2. radiografi ekstra oral : panoramik, oblique lateral, postero anterior PA jaw, reversi towns
projection
Radiografi periapikal
Ada dua cara dalam radiografi periapikal yaitu :
a. tehnik kesejajaran (pararel)
b. tehnik bidang bagi (bisecting)
3. proyeksi oklusal
Menunjukan bagian lengkung gigi relatif luas, sementara diantaranya adalah palatum, dan
struktur jaringan keras pada lateral.
Indikasi
1. mencari dengan tepat letak akar, gigi supernumery, gigi tidak tumbuh dan impaksi
2. mencari benda asing dalam rahang, batu alam duktus glandula sublingualis dan
submandibularis.
3. memperlihatkan dan mengevaluasi keutuhan sinus maksilari bagian anterior medial dan
lateral
4. membantu pemeriksaan pasien dalam ksus trimus.
5menyediaan informasi tentang lokasi, sifat, perluasan dan perpindahan mandibula maksila
yang fraktur
6. menentukan perluasan penyakit kearah media dan lateral
Radiografi ekstra oral
Salah satunya adalah rongsen panoramik memperlihatkan maksila dan mandibula secara luas.
Letak pasien
Untuk melihat gambar pada hasil lengkung maksila, kepala pasien ditegakkan dengan bidang
sagital arah vrtikal dan bidang oklusal horisontal. Untuk mandibulla sedikit menengah untuk
mengimbangi perubahan bidang oklusal pada saat bibir atas dab bawah terbuka untuk melihat
hasil.
Prognosis
Prakiraan ramalan tentang jalannya penyakit. (sesudah diberikan pengobatan/ perawatan
tertentu). Jenis prognosis :
1. Prognosis bona : ramalan baik
2. Prognosis dubia ad bona : ramalan ragu ragu condong ke baik
3. Prognosis dubia ad mala : ramalan ragu ragu condong keburuk
4. Prognosis mala : ramalan buruk
Assessment
Assessment penilan terhadap status yang diperlakuhkan pasien, baik dalam hal ststus gizi dan
jaringan periodontal apakah bisa dirawat apa tidak, melihat pasien dengan kondisi yang bisa
mempengaruhi rencana perawatan dengan situasi dan keadaan pasien apakah bisa dilakuhkan.
Rencana perawatan
Rencana perawatan sangat perlu oleh seorang dokter gigi untuk membuat jadwal kerja dan
prioritas perawatan. Prinsip rencana perawatan yang dapat diaplikasikan sebagai berikut :
1. Mengilangkan keluhan pada pasien.
2. Memberi edukasi
3. Ekstraksi gigi yang tidak dapat dirawat
4. Meningkatkan kondisi periodontal
5. Restorasi gigi yang mengalami karies
6. Prosedur perawatan yang lebih lanjut : endodontik, prostodontik, orthodontik, dan fase
pemeliharaan.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi keuntungan dan kekurangan yaitu pasien, dokter,
keuangan, faktor ketersediaan alat dan bahan yang bisa atau dapat untuk digunakan dalam
berbagai macam kebutuhan penaganan.
PERIODONTAL CHART
Berisi no. RM, identitas pasien (nama, tanggal lahir, umur, alamat, jenis kelamin),
keluhanutama, riwayat penyakit umum, riwayat penyakit gigi, dan riwayat penyakit
periodontal yangdialami pasien.