Anda di halaman 1dari 4

Radiografi ekstraoral merupakan seluruh proyeksi pemotretan regio orofacial dengan film

diletakkan di luar mulut pasien. Pemotretan itu sendiri terdiri dari beberapa jenis, misalnya
radiografi kepala, sefalometri, panoramic,radiografi maksila, radiografi mandibula, d.l.l yang
memiliki indikasi tersendiri untuk setiap penggunaannya.
Oleh karena itu, akan dibahas berbagai macam pemotretan ekstra oral tersebut untuk
mengetahui lebih dalam cara penggunaannya,teknik, indikasi, kontraindikasi, keuntungan,
serta kerugian dari setiap jenis pemotretan.

ektra Oral Radiografi


1) Panoramic
Merupakan pesawat dental x-ray yang dapat sekaligus membuat foto dari ke seluruh gigi
(RA/RB)
Pesawat panoramic ini biasanya dikombinasikan dengan cephalometrik
Alat ini membuat seluruh gambar gigi pasien dengan teknik tabung bergerak bersama film
sewaktu dilakukan expose, tetapi ada pula hanya filmnya bergerak sedangkan tabungnya
tetap di tempat. Alat ini digerakkan oleh motor penggerak selam expose berlangsung
Film panoramic (15 cm x 30 cm) dikemas dalam suatu kantong khusus
Pesawat panoramic berkapasitas antara lain : 8 mA, 12 mA, 15 mA dengan tegangan 40-
100 kv dan waktu expose 15-20 detik

2) Cephalometri
Merupakan alat bantu khusus digunakan pada pemeriksaan orthodonti
Radiografi alat ini dipasang pada dinding kamar periksa dan ada yang sudah terpasang pada
alat secara keseluruhan tidak dipasng di dinding
Mempunyai alat fiksasi kepala pasien maupun kaset
Alat ini dirancang sedimikian rupa sehingga hubungan kepala pasien dan kaset secara tepat
dapat diperoleh, berfungsi untuk fiksasi antero-posterior maupun posisi lateral terhadap kaset
Kepala pasien difiksasi pada kedua daerah telinga
Posisi hidung yang menunjukkan posisi kepala pasien yang tepat terhadap kaset tergantung
di belakang kepala pasien
Demikian pemeriksaan/ pembuatan foto radiografi dapat dilakukan tanpa objek bergerak
padawaktu expose dilakukan
Alat X-ray yang digunakan untuk pembuatan foto radiografi ini berkapasitas 150 mA dan 125 kv

Sumber:
1. White SC, Pharoah MJ. Oral radiology: Principles and interpretation. Fifth Edition. St Louis:
Mosby;2004.
2. Paler FA. Color atlas of dental medicine: Radiology. Thieme

Radiografi kepala

RADIOGRAFI KEPALA
A. FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM PEMOTRETAN :
1) Ukuran film yang digunakan
2) Penggunaan GRID / LISHOLM atau BUCKY
3) Pengaturan posisi kepala
4) Pengaturan arah sinar X pusat (CR = Central Ray)
5) Penentuan titik pusat sinar X (CP = Central Point)
6) Pengaturan jarak tube ke film (TFD = Tube-Film Distance)
7) Kondisi sinar X (kV, mA dan sec)

B. JENIS PROYEKSI YANG DIGUNAKAN PADA RADIOGRAFI KEPALA


1. PROYEKSI POSTERO-ANTERIOR (PA)
Posisi Kepala
Penderita dalam keadaan berdiri, duduk, atau tidur telungkup. Dahi dan hidung menempel
pada kaset. Garis dari sudut mata ke meatus akustikus eksternus (orbito-meatal / OML) tegak
lurus kaset. Posisi kepala simetris kiri dan kanan dengan bidang midsagital (MSP) tegak lurus
di garis tengah film.
Arah CR dan CP
Arah sinar X pusat (CR) tegak lurus kaset, melalui MSP dengan titik pusat (CP) tepat di dasar
hidung (ANS). Jarak tube ke film (TFD) 100cm. Kondisi sinr X : kV 100-120, mA 10, sec
1,5-2.
Penggunaan foto Postero-Anterior adalah untuk melihat ada tidaknya penyakit, trauma, dan
kelainan-kelainan pertumbuhan. Proyeksi ini sangat baik untuk mendeteksi perubahan dalam
arah mediolateral kepala. Selain itu juga dapat memperlihatkan struktur fasial lainnya seperti
sinus frontal dan etmoidalis, fossa nasalis serta orbita.

2. PROYEKSI LATERAL
Posisi Kepala
Penderita dalam keadaan duduk / berdiri / berbaring dengan sisi yang diperiksa menempel
pada kaset. MSP sejajar kaset. Garis interpupil tegak lurus kaset.

Posisi pasien pada proyeksi lateral


Arah CR dan CP
CR tegak lurus kaset, CP pada meatus akustikus eksternus (MAE), TFD 100cm, kondisi sinar
X : kV 90-100, mA 10, dan sec 1,5.
Peranan foto lateral untuk melihat adanya kelainan di daerah kepala dan tulang-tulang muka,
untuk melihat adanya trauma, penyakit/kelainan, atau kelainan pertumbuhan. Proyeksi ini
memperlihatkan jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasalis, dan palatum keras. Di
bidang orthodonsi, digunakan untuk melihat pertumbuhan fasial. Penggunaan lain adalah
observasi pre dan pasca perawatan.

Kriteria Gambaran

Seluruh cranium lateral batas atas vertex, batas belakang os occipital, batas depan soft tissue
hidung
Sella tursica tidak berotasi
PCP & PCA , Dorsum sellae
Ramus mandibula superposisi , Mastoid superposisi , MAE superposisi
Radiografi mandibula

RADIOGRAFI MANDIBULA
Proyeksi pemotretan ekstraoral mandibula yang sering digunakan adalah
1. Proyeksi posteroanterior (pa-mandibula) dan
2. Proyeksi lateral oblik (eisler)

A. PROYEKSI POSTEROANTERIOR MANDIBULA


Posisi Kepala
Penderita dalam berbaring telungkup dengan hidung dan bibir menempel kaset. Mulut dibuka
lebar, atau menggigit bite plastic, agar tidak tertutup kembali. Bibir di pertengahan film.
Bidang mid-sagital plane (MSP) tegak lurus pertengahan film. OML membentuk sudut 10
derajat terhadap kaset.
1. CR tegak lurus dan CP melalui sudut mandibula
2. Kondisi sinar X : kVp = 70, mA = 10, dan Sec = 1.0
3. film 18 x 24 cm, menggunakan grid atau tidak dengan TFD 75 100 cm.

B. PROYEKSI LATERAL OBLIK ATAU EISLER


Posisi Kepala
1. Sisi mandibula yang diperiksa menempel pada kaset. MSP membentuk sudut 15 derajat
posteroanterior. Dagu ditarik ke atas 15 derajat, untuk mencegah tumpang tindih dengan
bahu. Garis interpupil tegak lurus kaset/film. Bidang oklusi terletak di pertengahan film.
2. CR 15-25 caudo_cranial, CP melalui corpus mandibula di region molar 1. TFD 50-75 cm,
ukuran film 18 x 24 cm.
3. Kondisi sinar X : kVp = 60, mA = 10, dan Sec = 0.8. Proyeksi ini tidak menggunakan grid.
Guna Foto Eisler
Untuk melihat kelainan corpus, angulus dan ramus salah satu sisi mandibula (one side of
mandible)

Anda mungkin juga menyukai