PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk :
1) Menentukan nilai resistivitas batuan yang diperoleh menggunakan metode
geolistrik konfigurasi schumberger 1 dimensi.
2) Merepresentasikan batuan yang ada di bawah permukaan bumi melalui
software Progress dan IPI2win.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dan beda potensial di elektroda P2 yang dipengaruhi oleh elektroda arus C1 dan
C2 adalah
I 1 1
V p 2= (
2 r3 r 4 ) (2.2)
Gambar 2.2 Perubahan bentuk pada bidang equipotensial dan garis aliran arus
untuk dua titik sisi vertikal
(Setiyawan, 2009).
Bila mediumnya tidak homogen isotrop, maka resistivitasnya disebut
resistivitas semu. Dengan mengunakan susunan elektroda tertentu, maka harga K
dapat diketahui. Beda potensial dan arus yang dialirkan ke dalam tanah dapat
diukur. Dengan demikian resistivitas semu dapat dihitung. Pada gambar 2.2
menunjukan adanya arus ekipotensial yang tegak lurus terhadap garis aliran arus
yang disebabkan oleh sumber arus ganda dipermukaan (Setiyawan, 2009).
Secara umum resistivitas semu (apparent resistivity, ) batuan dapat
dihitung menggunakan persamaan :
V
=K I ...(2.3)
V
denganadalah resistivitas semu, adalah beda potensial dan K adalah
(2.4)
dengan a adalah jarak antar elektroda dengan satuan meter (m) (Pujomiarto,
2011).
Pada konfigurasi Schlumberger secara prinsip adalah mengubah jarak
elektroda arusnya. Namun semakin jauh elektroda arus dari elektroda potensialnya
maka potensial yang akan diterima oleh elektroda arus akan mengecil. Dengan hal
ini maka dapat dilakukan penjagaan sensitifitas pengukuran. Modifikasi tersebut
dilakukan dengan memperluas elektroda potensialnya. Dampak perubahan
tersebut hanya berpengaruh terhadap kurva perhitungan yang akan overlap.
Namun ini tidak akan berpengaruh terhadap kehomogenan dari resistivitas
materialnya. Kelemahan dari konfigurasi ini adalah pembacaan tegangan pada
elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif jauh,
sehingga diperlukan peralatan pengirim arus yang mempunyai tegangan listrik DC
yang sangat tinggi. Sedangkan keunggulan konfigurasi Schlumberger adalah
kemampuan untuk mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada
permukaan (Nurhidayah,2014).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Mei 2017 pukul 9.00
10.00 WITA. Bertempat di samping lapangan tenis gedung 2 Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarbaru.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
AB/2 MN/2
No. R () k (m) (m)
(m) (m)
51.9578
1 0.5 0.03 40.706 8 2114.998
52.0723 1655.37
2 0.6 0.03 31.790 2 9
12.0769
3 0.6 0.12 31.854 2 384.70
12.3363 290.051
4 0.7 0.12 23.512 1 3
12.5075 254.565
5 0.8 0.12 20.353 4 9
12.6262
6 0.9 0.12 15.035 7 189.836
189.559
7 1 0.12 14.912 12.71188 6
12.8242
8 1.2 0.12 9.178 6 117.701
12.9169 100.054
9 1.5 0.12 7.746 3 6
4.83076 102.059
10 1.5 0.3 21.127 9 7
5.00301 65.3543
11 2 0.3 13.063 5 9
5.08475 55.4034
12 2.5 0.3 10.896 3 7
5.12970
13 3 0.3 7.272 3 37.3032
5.17478 22.8104
14 4 0.3 4.408 8 6
5.19578 9.61740
15 5 0.3 1.851 8 5
5.20723 6.30595
16 6 0.3 1.211 2 8
1.20769 5.29814
17 6 1.2 4.387 2 6
1.23363 4.15486
18 7 1.2 3.368 1 8
1.25075 3.49960
19 8 1.2 2.798 4 9
1.26262 2.97980
20 9 1.2 2.360 7 1
2.58178
21 10 1.2 2.031 1.271188 3
22 12 1.2 1.549 1.28242 1.98647
6 7
1.29169
23 15 1.2 0.865 3 1.117315
0.48307 1.07098
24 15 3 2.217 7 2
0.50030 0.44426
25 20 3 0.888 2 8
0.50847 0.25474
26 25 3 0.501 5 6
0.13234
27 30 3 0.258 0.51297 6
AB/2 MN/2
(m)
(m) (m)
0.5 0.06 2114.998
0.6 0.06 1655.379
0.6 0.24 384.6983
0.7 0.24 290.0513
0.8 0.24 254.5659
0.9 0.24 189.836
1 0.24 189.5596
1.2 0.24 117.701
1.5 0.24 100.0546
1.5 0.6 102.0597
2 0.6 65.35439
2.5 0.6 55.40347
3 0.6 37.3032
4 0.6 22.81046
5 0.6 9.617405
6 0.6 6.305958
6 2.4 5.298146
7 2.4 4.154868
8 2.4 3.499609
9 2.4 2.979801
10 2.4 2.581783
12 2.4 1.986477
15 2.4 1.117315
15 6 1.070982
20 6 0.444268
25 6 0.254746
30 6 0.132346
4.2 Pembahasan
Pengambilan data lapangan menggunakan metode geolistrik 2D
konfigurasi wenner memiliki tujuan untuk memperkirakan pola material di bawah
permukaan dengan konfigurasi wenner alpha. Lokasi pengambilan data terletak di
sampiing lapangan tenis di dekat gedung FMIPA. Data yang diperoleh merupakan
hasil dari arus dan tegangan yang diinjeksikan ke bawah permukaan bumi
sehingga diperoleh nilai resistivitas pada alat resistivitymeter.
Lintasan yang digunakan sepanjang 20 meter dengan jarak masing-masing
elektroda 0,5 meter. Data-data hasil pengukuran dilapangan dapat dikatakan
sebagai data resistivitas semu. Pengolahan data lapangan ini menggunakan
software Res2dinv. Sebelum menggunakan software Res2dinv data diolah terlebih
dahulu menggunakan microsoft excel untuk mencari nilai mid point yang akan
digunakan untuk menginterpretasi data lapangan menggunakan program
Res2dinv, yang meliputi langkahlangkah penginputan data, read data, inversi,
sampai pada pencetakan hasil inversi. Aktifkanlah Res2dinv dengan cara
melakukan double klik ikon Res2dinv, atau dengan cara klik start>All
program>Res2dinv, Read data file: klik file>read data. Kemudian akan muncul
jendela Input 2D resistivity data file. Pada combo box File of type pilih Data File
(*.dat). Buka folder tempat file data yang akan dibuka, selanjutnya klik nama file,
klik Open. Pada menu inversion, klik Choose logarithm of apparentresistivity
sehingga muncul kotak dialog Use logarithm of apparentresistivity kemudian pilih
Use apparent resistivity kemudian OK. Untuk memulai inversi data, klik
Inversion>Least squares inversion, sehingga diperoleh penampang resistivitas
model inverse. Jika model hasil inversi yang diperoleh belum memuaskan, maka
dapat dilakukan pengeditan data dengan langkahlangkah sebagai berikut. Klik
Edit>Exterminate bad datum points>OK. . Jika model yang dihasilkan sudah
memuaskan, citra resistivitas yang ditampilkan dapat disimpan dalam file gambar
(*.bmp) secara permanen. Klik menu Print>Save screen as bmp file. Kemudian
akan muncul jendela Output bmp file. Save, lalu klik OK. Pada kotak combo
Filename ketik nama file gambar yang diinginkan kemudian tekan OK. Pada
eksperimen survei geolistrik dengan menggunakan metode Schlumberger ini,
diperoleh data sebagaimana tampak pada gambar 4.2. Pada Gambar tersebut
tampak resistivitas lapisan tanah berkisar antara 107 sampai 1555 m, dengan
kesalahan 11,4%. Berdasarkan hasil eksperimen, diperoleh bahwa
lapisan tanah pada gedung 2 samping lapangan tenis fakultas
MIPA Universitas Lambung Mangkurat berupa tanah aluvium ( 10-
800 m ) dan lempung pada lapisan tanah bagian atas, dan
berbatu-batu kerikil kering pada lapisan tanah yang lebih dalam
(antara kedalaman 1,05 m sampai 1,66 m). Hasil ini memiliki
kesalahan iterasi yang cukup besar yakni 11,4 %. Kesalahan
iterasi disebabkan karena pengamatan dilakukan pada kondisi
tanah yang kering setelah cuaca panas sehingga ada
kemungkinan air hujan yang di tampung tanah sudah teresap
dengan sempurna, sehingga mempengaruhi tingkat resistivitas
yang terukur.
LAPORAN PRAKTIKUM
KULIAH LAPANGAN I
PERCOBAAN XI
GEOLISTRIK 1D KONFIGURASI SCHLUMBERGER
OLEH :
KELOMPOK : II (DUA)
NAMA : RASYID SIDIK (J1D111035)
TAJALIL JAMAL (J1D111036)
AHMAD AFRIZAL AZWAR (J1D114027)
MUHAMMAD ASPIYANOR (J1D114039)
MUNASIPAH (J1D114205)
2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN 1
Nilai
Banjarbaru, 2017
Asisten
(Samsul Anwar)
DAFTAR PUSTAKA
Putra, I Ketut. 2012. Identifikasi Arah Rembesan dan Letak Akumulasi Lindi
dengan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner
Schlumberger di TPA Temesi Kabupaten Gianyar. Universitas Udayana.
Denpasar.
Telford, W. M., Geldart, L. P., Sherif, R.E & Keys, D. D. 1988. Applied
Geophysics First Edition. Cambridge University Press. Cambridge.
New York.
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Terindikasikan bahwa jenis batuan yang ada di sekitar daerah gedung
2 samping lapangan tenis fakultas MIPA Universitas
Lambung Mangkurat berupa tanah aluvium dan lempung
pada lapisan tanah bagian atas dan berbatu-batu kerikil
kering.
2. Resistivitas dari Anomali batuan di daerah gedung 2 samping
lapangan tenis fakultas MIPA Universitas Lambung
Mangkurat adalah berkisar antara 107 sampai 1555 m.
5.2 Saran
Sebelum melakukan pengolahan data alangkah baiknya praktikan datang
lebih awal sehingga praktikum dapat dimulai lebih cepat.