Anda di halaman 1dari 23

METODE HAGIWARA

OLEH :
MUHAMMAD ASPIYANOOR J1D114039
PATIMATUZAHRA J1D114043

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S-1 FISIKA

Metode Masuda adalah merupakan pengembangan dari metode


hagiwara untuk model kasus tiga lapis

Keterangan ; v = kecepatan
A & B = Titik tembak
P = titik penerima
Lintasan gelombang bias @ A ke P yaitu AC1C2D2D1P
@ B ke P yaitu BE1E2F2F1P

w2A = sudut pada permukaan lapisan kedua dengan garis


horisontal
w3A = sudut pada permukaan lapisan kedua dengan garis
horisontal
Sudut yang terukur searah jarum jam dari garis
horisontal adalah positif dan sebaliknya bernilai negatif

Dengan menggunakan hukum snellius

Dan

Diperolehlah

Demikian pula dapat diperoleh

3TBP
3TAB

Waktu rambat gelombang dari B ke P


Waktu rambat gelombang dari A ke B

Dengan mensubstitusikan pers.(61) kedalam persamaan (62),(63) dan (64),


maka didapatkan

Oleh karena itu,

Dengan cara yang sama,seperti telah di jelaskan oleh


metode hagiwara, kita memperoleh nilai 3TAP dan 3TBP
yang dinyatakan dalam persamaan berikut ini.

Dari pers.(65) sampai ke (69) diperoleh

Dan diperoleh pula


Kemudian pers.(70) dan (71) dapat dituliskan sebagai
berikut

Denagan mendeferesialkan pers.(74) dan (75)


terhadap p didapatkan,

Kedua pers.diatas menunjukan bahwa kurva yang


didapatkan merupakan garis lurus.

Penentuan ketebalan lapisan kedua

Ketebalan (hA1,hB1,hP1) dan kecepatan (v1) lapisan pertama ,


dan kecepatan (v2) lapisan kedua dapat didapatkan dari
metode hagiwara.

Dalam pers.(81) v2 dan cos i2 telah diketahui.oleh karena itu,jika


kita mengetahui harga t03 dan hp2 dapat dihitunglah pers.(81).
Selanjutnya untuk mengetahui nilai t03 diambil dari pers.(68)
dan (81),yaitu

Karena harga t03 dapat diketahui dengan mudah dari harga


pengamatan waktu rambat, t03 dapat diketahui jika hp1(cos p13
+ cos p13 )/v1 telah didapatkan.
Menurut persamaan (41),

Dalam persamaa diatas,suku kiri sudah diketahui. Kemudian,


didekati

Dengan mensubstitusikan pers (84) dalam pers (82),


diperoleh

Dengan demikian dapat ditentukan ketebalan lapisan


kedua

Dimana

Untuk menentukan kedalaman lapisan kedua yang telah


melibatkan fraksi ralat dapat digunakan pers. (84) yang
dituliskan sebagai,

Dengan kombinasi pers.(88) dan pers.(85) dapat


ditentukan ketebalan lapisan kedua yang telah dikoreksi
sebesar

Lembar perhitungan data metode masuda untuk menghitungan ketebalan


lapisan kedua dan kecepatan lapisan ketiga

Contoh Tabel 2 dan v2/cosi2

Metode hagiwara merupakan metode waktu tunda pula yang berdasarkan asumsi bahwa undulasi bawah
permukaan tidak terlalu besar, atau sudut kemiringan mendekati nol atau (<20 derajat). Metoe ini
dikembangkan untuk struktur 2 lapis. an adalah kecepatan lapisan atas dan kecepatan lapisan bawah, dan i
adalah sudut kritis refraksi. Dengan hukum Snellius :

Sin i =

. . . . . . . (35)

A dan B adalah titik tembak dan P adalah titik penerima (geophone). Lintasan gelombang bias dari A dari A ke
P adalah A
A P P dan lintasan dari B ke P adalah B B P P. Dengan menggambar garis PR
yang tegak lurus dari P ke PP, diperoleh hubungan :
. . . . . . (36)

Oleh karena itu,


. . . . . . . . . (37a)
Dengan cara yang sama dapat diperoleh :
. . . . . . . . . (37b)
. . . .. . . . . . (37c)
. . . . . . . ... (37d)

Gambar V.1 Lintasan gelombang bias untuk struktur dua lapis


Bila dinotasikan waktu perambatan gelombang bias dari titik tembak A ke titik titik penerima P dengan , waktu
perambatan dari B ke P dengan dan waktu perambatan dari A ke B dengan , maka :
. . . . . . . (38)
. . . . . . . . (39)
. . . . . . . . (40)


Dari

persamaan (38), (39), dan (40) diperoleh hubungan sebagai berikut :


. . . . . . . . . (41)
. . . . . . . . . (42)

Dalam persamaan (42), dapat diperoleh dari kurva travel-time dari gelombang langsung dekat titik tembak ,
dan , , diperoleh dengan cara observasi. Tetapi cos i tidak dapat dicari, karena biasanya tidak diketahui.
Jika harga dapat diketahui, kedalaman dan titik penerima P dapat diperoleh dari persamaan (42).
Diandaikan besar ditunjukan oleh persamaan :
. . . . . . . . . (43)
Dari persamaan-persamaan (38) dan (41) dapat dituliskan :
. . . . . . . . . (44)

x diukur ke arah B, dengan mengambil A sebagai titik referensi(origin), adalah sudut gelombang yang
Jarak
merambat pada lapisan bawah ke garis horizontal. Kemudian AP dalam persamaan (44) ditunjukkan oleh
pers.

. . . . . . . . . (45)
Pada dasarnya harga tidak terlalu besar, sehingga dapat diambil pendekatan cos = I. Oleh karena itu AP =
merupakan pendekatan yang sangat memungkinkan. Maka persamaan (44) dapat ditulis sebagai berikut :
. . . . . . . . . (46)

Pada persamaan (46) adalah linier terhadap x, jika diambil x sebagai absis dan sebagai koordinat dan di
plot titik-titik yang bersesuaian (lingkaran hitam). Garis lurus tersebut merupakan suatu sort dari travel
time kurva yang dikandung oleh titik-titik yang berhubungan, seperti yang ditunjukkan pada gambar V.2.

Nilai dengan mudah dihitung dari pers. (43), dan kecepatan pada lapisan bawah diperoleh dari
kemiringan garis lurus, yaitu dengan men-diferensialkan pers. (46) terhadap x.

. . . . . . . . . (47)
T yang diperoleh dari pers. (43) merupakan suatu besaran yang menunjukkan kecepatan pada lapisan bawah,
yang disebut velocity-travel-time. Dengan cara yang sama dapat diperoleh
. . . . . . . . . (48)
Kemudian diukur jarak x kearah titik penerima, dengan mengambil titik B sebagai titik asal (referensi) ,
maka diperoleh :
. . . . . . . . . . (49)


Dengan

slopenya

. . . . . . . . (50)
Dengan menggunakan nilai dari slope pers. (46) atau pers. (49) , maka nilai cos i dapat dihitung dari
persamaan (35)

Gambar V.2 Kurva waktu rambat dan kurva waktu rambat-kecepatan


Untuk

x = 0 pada pers. (46) dan (49) , dinotasikan harga dari dan dengan dan maka didapat :
. . . . . . . (51)

. . . . . . . (52)

Anda mungkin juga menyukai