ABSTRAK
Seismik refraksi merupakan metode dimana gelombang akan menjalar pada bidang batas
dua lapisan setelah terpenuhi sudut kritis. Dalam melakukan pemodelan seismik refraksi
untuk lapisan yang tidak rata (undulasi) dapat dilakukan metode Hagiwara. Metode
Hagiwara adalah pengembangan metode waktu tunda (delay time) yang lebih kompleks
dengan berdasarkan asumsi bahwa undulasi bawah permukaan tidak terlalu besar (0 -
20). Tujuan praktikum kali ini yaitu menentukan nilai kecepatan lapisan pertama,
menentukan nilai kecepatan lapisan kedua dan membuat model penampang kedalaman.
Metode pengolahan data yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Litologi dari
kedua lapisan tersebut adalah dry sand, dilihat dari kecepatan kedua lapisan yang berada
diantara 400-1200 m/s. Berdasarkan hasil praktikum disimpulkan bahwa kecepatan
lapisan pertama adalah 488.1691609 m/s, kecepatan lapisan kedua adalah 949.7578118
m/s dan model penampang terdapat pada gambar 5.1.
I. TUJUAN
1. Menentukan nilai kecepatan lapisan pertama
2. Menentukan nilai kecepatan lapisan kedua
3. Membuat model penampang kedalaman
2hp cos i
TAP + TBP = + TAB (4)
v1
Menghitung kecepatan lapisan pertama dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
v1f + v1r
v1 = (5)
2
Nilai v2 bisa diperoleh dari fungsi persamaan grafik T‘AP sebagaimana berikut :
hA cos i A′P′ 1 hA cos i
T′AP = + T′AP = x+ (8)
v1 v2 v2 v1
1
v2 = (9)
m
III.2. Langkah-Langkah
1. Plot grafik t-x diagram dari data awal
2. Hitung TAP berdasarkan fungsi persamaan dari grafik refraksi forward untuk
x dari direct wave forward (x = 0 s.d. x = 50)
3. Salin waktu pada kolom forward untuk x dari refracted wave (setelah x =
25) sejajar ke kolom TAP
4. Hitung TBP berdasarkan fungsi persamaan dari grafik refraksi reverse untuk
x dari direct wave reverse (x = 100 s.d. x = 120)
5. Salin waktu pada kolom reverse untuk x dari refracted wave (sebelum x =
100) sejajar ke kolom TBP
6. Hitung rata-rata dari total waktu refraksi forward dan reverse kemudian
masukkan hasil rata-rata ke kolom TAB
7. Hitung TP berdasarkan persamaan (6)
8. Hitung T‘AP berdasarkan persamaan (7)
9. Plot grafik T‘AP terhadap x
10. Hitung v1 forward dari gradien fungsi persamaan direct wave forward
dengan dikonversi mejadi m/s dari m/ms
IV. ANALISIS
Berdasarkan grafik t-x, fungsi persamaan grafik gelombang refraksi forward
dan reverse tidak sama. Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan
kemiringan antara dua grafik tersebut yang berarti permukaan lapisan kedua tidak
rata. Data tersebut diperkuat pula dengan crossover point yang berbeda antara
forward dan reverse. Crossover point dari forward berada pada titik (25,50)
sedangkan Crossover point dari reverse berada pada titik (100 , 47.2). karena sudah
dipastikan bahwa permukaan lapisan kedua berundulasi, maka untuk mendapatkan
hasil yang lebih akurat dilakukan perhitungan dengan metode Hagiwara.
Data TAP dan TBP tidak bisa diperoleh menggunakan persamaan (1) dam (2)
dari metode Hagiwara karena tidak diketahui kedalaman A, B dan P. Sehinga untuk
mendapatkan data TAP dan TBP dilakukan perhitungan berdasarkan fungsi persamaan
masing-masing grafik gelombang refraksi, dimana y merupakan T AP/TBP dan x
merupakan posisi. Fungsi persamaan grafik gelombang refraksi untuk T AP adalah y =
1.077x + 21.128 sedangkan fungsi persamaan grafik gelombang refraksi untuk T BP
adalah y = -1.023x + 147.05. Kedua perhitungan hanya dilakukan untuk posisi data
gelombang langsung (direct wave). Alasannya karena hanya direct saja yang waktu
nya belum terpengaruh sama sekali oleh kecepatan kedua, sehingga dapat menentukan
hasil waktu sebenarnya yang lebih akurat.
Sama halnya dengan TAP dan TBP, TAB tidak dapat dihitung menggunakan
persamaan (3) metode Hagiwara karena tidak diketahui kedalaman A, B, dan P.
Untuk mendapatkan data TAB perlu dilakukan perhitungan menggunakan fungsi
persamaan gelombang refraksi dari grafik t-x. TAB merupakan waktu tempuh total dari
gelombang refraksi menuju offset terjauh dari source. Maka dari itu, x nya merupakan
offset terjauh. Untuk TAB (forward), fungsi liniernya adalah y = 1.077x + 21.128
dimana x nya merupakan far offset yaitu 122.5. Sedangkan TBA (reverse), fungsi
persamaan liniernya adalah y = -1.023x + 147.05 dimana x nya merupakan near offset
V. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, diperoleh kecepatan lapisan pertama
adalah 488.1691609 m/s
2. Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, diperoleh kecepatan lapisan kedua
adalah 949.7578118 m/s
3. Model penampang kedalaman adalah sebagai berikut :
REFERENSI
[1] Anonim. Upper Paleozoic Lithostratigraphy of the Southern Norwegian Barents Sea.
Tersedia:
https://engineering.purdue.edu/Stratigraphy/resources/NW_Europe_Lex/litho/Barents/
intro/procedure.html [26/02/2019]
[2] Bourbie, T., Coussy, O., and Zinszner, B. 1987. Acoustics of porous media. United
States: Gulf Publishing.
[3] F. Jones. 2018. Irregular Surfaces and Plus-Minus Method. Tersedia:
https://www.eoas.ubc.ca/courses/eosc350/content/index.htm [26/02/2019]
[4] Sissmanto. 1999. Modul : Interpretasi Data Seismik, Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.