Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Permasalahaan nonlinear terutama dalam permasalahan optimasi nonlinear
multivariable berkendala, pada umumnya tidak dapat diselesaikan secara analitik, sehingga
diperlukan teori khusus dalam memudahkan perhitunga. Salah satu teori yang biasa
digunakan adalah metode numerik. Dengan menggunakan metode numerik akan membantu
setiap penyelesaian permasalahan. Secara matematis dapat dibentuk suatu pola hubungan
antar variabel atau parameter. Hal ini akan menjadi lebih baik jika pola hubungan yang
terbentuk dapat diajabarkan dalam bentuk fungsi. metode numerik disajikan dalam bentuk
algoritma-agoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah.
Suatu permasalahan optimasi disebut nonlinear jika fungsi tujuan dan kendalanya
mempunyai bentuk nonlinear pada salah satu atau keduanya. Optimasi nonlinear merupakan
topik lanjutan dari optimasi linear yang secara koneptual, sedikit lebih sulit untuk
diselesaikan karena diperlukan pengetahuan mengenai kalkulus, persamaan differensial dan
aljabar linear. Optimasi nonlinear merupakan topik lanjutan dari optimasi karena yang secara
konseptual, sedikit lebih sulit untuk diselesaikan karena diperlukan pengetahuan mengenai
kalkulus, persamaan diferensial dan aljabar linear. Optimasi nonlinear berguna untuk masalah
yang relatif sulit yaitu fungsi tujuan nonlinear, yang mempunyai daerah penyelesaian dengan
batas nonlinear (non Convex). Secara umum belum ditentukan metode penyelesaian yang
terbaik dalam menyelesaikan optimasi nonlinear, tetapi ada suatu yang dianggap lebih baik
dibandingkan metode lainnya, yaitu metode Newton Raphson.
Metode Newton Raphson digunakan untuk mencari pendekatan atau hampiran
terhadap akar suatu fungsi rill. Pada perkembangannya metode ini telah banyak mengalami
kemajuan. Metode Newton Raphson tidak hanya mencari titik optimal dari suatu fungsi,
namun metode ini digunakan untuk mencari titik optimal dari suatu persamaan dalam
optimasi nonlinear multivariable berkendala.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dijabarkan, maka yang
menjadi permasalahan anatara lain:
1. Apa itu metode Newton Raphson ?

1
2. Apakah prinsip utama dari metode Newton Raphson?
3. Bagaimana proses penyelesaian akar-akar persamaan dengan metode Newton
Raphson?
4. Apakah kelebihan metode Newton Raphson jika dibandingkan dengan metode belah
dua?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah;
1. Mengetahui apa itu metode Newton Raphson.
2. Mengetahu prinsip utama dari metode Newton Raphson.
3. Mengetahui bagaimana proses penyelesaian akar-akar persamaan dengan metode
Newton Raphson.
4. Mengetahui kelebihan metode Newton Raphson jika dibandingkan dengan metode
belah dua.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. MatLab
MatLab atau yang kita sebut dengan (Matrix Laboratory) yaitu sebuah program untuk
menganalisis dan mengkomputasi data numerik, dan MatLab juga merupakan suatu bahasa
pemrograman matematika lanjutan, yang dibentuk dengan dasar pemikiran yang
menggunakan sifat dan bentuk matriks. MatLab yang merupakan singkatan dari Matrix
Laboratory, merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh The Mathwork Inc
yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa pemrograman lain
yang sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun C++.
Pada awalnya program aplikasi MatLab ini merupakan suatu interface untuk koleksi
rutin-rutin numerik dari proyek LINPACK dan EISPACK, dan dikembangkan dengan
menggunakan bahasa FORTRAN, namun sekarang ini MatLab merupakan produk komersial
dari perusahaan Mathworks, Inc. Yang dalam perkembangan selanjutnya dikembangkan
dengan menggunakan bahasa C++ dan assembler, (utamanya untuk fungsi-fungsi dasar
MatLab). MatLab telah berkembang menjadi sebuah environment pemprograman yang
canggih yang berisi fungsi-fungsi built-in untuk melakukan tugas pengolahan sinyal, aljabar
linier, dan kalkulasi matematis lainnya. MatLab juga menyediakan berbagai fungsi untuk
menampilkan data, baik dalam bentuk dua dimensi maupun dalam bentuk tiga dimensi.
MatLab juga bersifat extensible, dalam arti bahwa seorang pengguna dapat menulis
fungsi baru untuk menambahkan pada library, ketika fungsi-fungsi built-in yang tersedia
tidak dapat melakukan tugas tertentu. Kemampuan pemrograman yang dibutuhkan tidak
terlalu sulit bila kita telah memiliki pengalaman dalam pemrograman bahasa lain seperti C,
PASCAL, atau FORTRAN. MatLab (Matrix Laboratory) yang juga merupakan bahasa
pemrograman tingkat tinggi berbasis pada matriks, sering kita gunakan untuk teknik
komputasi numerik, yang kita gunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
melibatkan operasi matematika elemen, matrik, optimasi, aproksimasi dan lain-lain. Sehingga
MatLab banyak digunakan pada:
Matematika dan komputansi,
Pengembangan dan algoritma,
Pemrograman modeling, simulasi, dan pembuatan prototipe,
Analisa data, eksplorasi dan visualisasi,
Analisis numerik dan statistik,
Pengembangan aplikasi teknik,
3
MatLab juga merupakan bahasa pemrograman komputer berbasis window dengan
orientasi dasarnya adalah matrik, namun pada program ini tidak menutup kemungkinan untuk
pengerjaan permasalahan non matrik. Selain itu MatLab juga merupakan bahasa
pemrograman yang berbasis pada obyek (OOP), namun disisi lain karena MatLab bukanlah
type compiler, maka program yang dihasilkan pada MatLab tidak dapat berdiri sendiri.
Namun agar hasil program dapat berdiri sendiri maka harus dilakukan transfer pada bahasa
pemrograman yang lain, misalnya C++. Pada MatLab terdapat tiga windows yang digunakan
dalam operasinya yaitu ;
Command windows (layar perintah)
Figure windows (layar gambar),
Note Pad (sebagai editor program).

Fungsi dari setiap window MatLab


a) MatLab Command window/editor
MatLab Command window/editor merupakan window yang muncul ketika kita
membuka pertama kali setiap kita menjalankan aplikasi MatLab. Pada window kita dapat
melakukan akses-akses ke command-command MatLab dengan cara mengetikkan barisan-
barisan ekpresi MatLab, seperti mengakses help window dan lain-lainnya. Command
Window (layar perintah) dapat kita gunakan untuk menjalankan program/perintah yang
dibuat pada layar editor MatLab. Pada windows/layar ini kita dapat mengakses perintah
maupun komponen pendukung (help file dll) yang ada di MatLab secara langsung. Salah satu
cirri dari command windows ditandai dengan tanda prompt (>>).

b) MatLab Editor/Debugger (Editor M-File/Pencarian Kesalahan)


Window ini merupakan tool yang disediakan oleh MatLab 5 ke atas. Berfungsi
sebagai editor script MatLab (M-file). Walaupun sebenarnya script ini untuk pemrograman
MatLab dapat saja menggunakan editor yang lain seperi notepad, wordpad bahkan word.
Untuk mengakses window m-file ini dapat kita lakukan dengan cara :
1) Memilih menu File - kemudian pilih New
2) Pilih m-file, maka MatLab akan menampilkan editor window :
selain dengan cara di atas untuk menampilkan editor M-file ini, kita dapat juga
melakukanya dengan cara :
>> edit

4
c) Figure Windows
Window ini merupakan hasil visualisasi dari script MatLab. Namun MatLab memberi
kemudahan bagi programer untuk mengedit window ini sekaligus memberikan program
khusus untuk itu. Sehingga window ini selain berfungsi sebagai visualisasi output dapat juga
sekaligus menjadi media input yang interaktif.

d) MatLab help window


MatLab juga menyediakan sistem help yang dapat diakses dengan perintah help.
Misalnya, untuk memperoleh informasi mengenai fungsi elfun yaitu fungsi untuk
trigonometri, eksponensial, complex dan lain-lain, maka kita hanya perlu mengetikkan
perintah berikut :
help elfun
dan kemudian menekan enter maka di layar akan muncul informasi dalam bentuk teks pada
layar MatLab yaitu : Elementary math functions.
Trigonometric
sin - Sine.
sinh - Hyperbolic sine.
asin - Inverse sine.
asinh - Inverse hyperbolic sine.
cos - Cosine.
cosh - Hyperbolic cosine.
acos - Inverse cosine.
acosh - Inverse hyperbolic cosine.
tan - Tangent.
tanh - Hyperbolic tangent.
atan - Inverse tangent.
atan2 - Four quadrant inverse tangent.
atanh - Inverse hyperbolic tangent.
sec - Secant.
sech - Hyperbolic secant.
asec - Inverse secant.
asech - Inverse hyperbolic secant.
csc - Cosecant.

5
csch - Hyperbolic cosecant.
acsc - Inverse cosecant.
acsch - Inverse hyperbolic cosecant.
cot - Cotangent.
coth - Hyperbolic cotangent.
acot - Inverse cotangent.
acoth - Inverse hyperbolic cotangent.
Exponential.
exp - Exponential.
log - Natural logarithm.
log10 - Common (base 10) logarithm.
log2 - Base 2 logarithm and dissect floating
point number.
pow2 - Base 2 power and scale floating point number.
sqrt - Square root.
nextpow2 - Next higher power of 2.
Complex.
abs - Absolute value.
angle - Phase angle.
complex - Construct complex data from real and imaginary parts.
conj - Complex conjugate.
imag - Complex imaginary part.
real - Complex real part.
unwrap - Unwrap phase angle.
isreal - True for real array.
cplxpair - Sort numbers into complex conjugate pairs.
Rounding and remainder.
fix - Round towards zero.
floor - Round towards minus infinity.
ceil - Round towards plus infinity.
round - Round towards nearest integer.
mod - Modulus (signed remainder after division).
rem - Remainder after division.

6
sign - Signum.

Selain help untuk informasi di atas dapat juga kita melihat informasi lainnya,
misalnya perintah yang sangat berguna untuk mempelajari pemrograman MatLab yaitu intro,
yang membahas konsep-konsep dasar tentang bahasa MatLab. Selain itu juga terdapat banyak
program demonstrasi yang mengilustrasikan berbagai kapabilitas MatLab, yang dapat dimulai
dengan perintah demo. Atau untuk lebih lengkapnya dapat kita lihat di tampilan MatLab,
dengan cara memilih menu Window kemudian pilih help window, dan untuk mengetahui
informasi yang ada maka dapat dilakukan dengan mengclickan dua kali info yang ada di
MatLab Help Window, atau dengan mengetikkan informasi yang ingin didapatkan pada sudut
sebelah kiri MatLab Help Window.

Cari fungsi icon dan toolbar MatLab


1) Fungsi pengaturan file dalam MatLab:
dir / ls : Digunakan untuk melihat isi dari sebuah direktori aktif.
cd : Digunakan untuk melakukan perpindahan dari direktori aktif.
pwd : Digunakan untuk melihat direktori yang sedang aktif.
mkdir : Digunakan untuk membuat sebuah direktori.
what : Digunakan untuk melihat nama file m dalam direktori aktif.
who : Digunakan untuk melihat variabel yang sedang aktif.
whos : Digunakan untuk menampilkan nama setiap variabel.
delete : Digunakan untuk menghapus file.
clear : Digunakan untuk menghapus variabel.
clc : Digunakan untuk membersihkan layar.
doc : Digunakan untuk melihat dokumentasi The MathWorks, Inc. dalam format html
secara online.
demo : Digunakan untuk mencoba beberapa tampilan demo yang disediakan oleh MatLab.

2) Fungsi help plot di command window.


a. Function subplot digunakan untuk membuat suatu figure dapat memuat lebih dari satu
gambar. Perintah sublot didefinisikan sebagai: subplot(n,m,i)
Perintah tersebut membagi suatu figure menjadi suatu matriks m x n area grafik dan i,
berfungsi sebagai indeks penomoran gambar. Subplot dinomori dari kiri ke kanan
dimulai dari baris teratas.

7
b. Function title digunakan untuk memberi judul pada gambar. Input dari perintah title
berupa string. Syntax title sebagai berikut: title(string)
c. Function xlabel digunakan untuk memberi label sumbu pada sumbu x. Input dari
perintah xlabel berupa string. Syntax xlabel sebagai berikut: xlabel(string)
d. Function ylabel digunakan untuk memberi label sumbu y. Input dari perintah ylabel
berupa string. Syntax ylabel sebagai berikut: ylabel(string)
e. Function axis digunakan untuk mengatur nilai minimum dan maksimum dari sumbu x
dan sumbu y , function axis didefinisikan sebagai : axis([ xmin xmax ymin ymax ])
Function grid digunakan untuk memberi grid pada gambar kita

2.2. Metode Newton-Raphson


Metode newton-raphson juga dikenal dengan metode newton. Metode ini berasal dari
nama isaac newton dan joseph raphson. Metode ini merupakan salah satu metode terbuka
untuk solusi akar dari persamaan non linear, kerja metode ini yaitu melakukan perhitungan
secara berulang-ulang (iterasi) sampai diperoleh nilai akhir yang akurat; yang tidak lain
adalah nilai akar itu sendiri. Adapun prinsip utama metode ini sebagai berikut :
1. Metode ini melakukan pendekatan terhadap kurva f(x) dengan garis singgung
(gradient) pada suatu titik nilai awal.
2. Nilai taksiran selanjutnya adalah titik potong antara gariis singgung (gradient) kurva
dengan sumbu x.
Metode Newton Rapshon sering digunakan karena kesederhanaannya dan mempunyai
konvergensi yang cepat terutama bila iterasi dimulai "cukup dekat" dengan akar yang
diinginkan. Namun bila iterasi dimulai jauh dari akar yang dicari, metode ini dapat meleset
tanpa peringatan. Implementasi metode ini biasanya mendeteksi dan mengatasi kegagalan
konvergensi.

Gambar 2.1. Metode Iterasi Newton-Raphson

8
Keterangan :
1. Divergen : Kesalahan semakin lama semakin besar
2. Konvergen : Kesalahan semakin lama semakin kecil

Formulasi metode Newton adalah

atau dinyatakan dalam xn dan xn-1 adalah

Keterangan :
f(x) : Fungsi yang akan ditentukan akar-akarnya
f(x) : derivative pertama terhadap x
xi : nilai x pada iterasi ke i
xi+1 : nilai x pada iterasi ke i+1

Gambar 2.2. Pergeseran nilai akar menggunakan metode Newton-Raphson

Dalam menerapkan metode Newton Rapshon maka diperlukan nilai duga awal akar
persamaan karena termasuk metode Terbuka. Melalui nilai awal ini akan dilakukan proses
iterasi sampai ditemukan nilai akar persamaan dengan menggunakan fungsi iterasi. Melalui
iterasi akar yang akan dicari dapat ditemukan, dengan cara mengontrol batal ketelitian yang
diinginkan. Dalam menentukan nilai awal, sebaiknya harus memperhatikan kemiringan grafik
fungsi. Jika kemiringan grafi fungsi pada akar yang akan dicari ke arah anan atau positif, maa
nilai duga awal harus lebih besar dari nilai akar yang akan dicari.

2.3. Penerapan Metode Newton-Raphson


1. Persamaan sudah di buat dalam coding MatLab
Masalah :
9
Menentukan akar persamaan fungsi : f(x) = x2 11x + 24 secara analitis dan numerik.
a. Analitis
Dik. x2 11x + 24
Dit. x1 dan x2?
Dij. Pemfaktoran
f(x) = 0
x2 11x + 24 = 0
(x 8 )(x 3) = 0
x1 =8
x2 =3
Jadi secara analitis diperoleh akar-akar permasaaan fungsi adalah 3 dan 8.

b. Numerik
Struktur Data
Unit Variabel Type of Data Keterangan
Nilai Toleransi TOL Numeric Input Data
Jumlah iterasi maxstep Numeric Input Data
Nilai awal akar-akar x Numeric Input/ Ouput
persamaan Data
Fungsi fnr atau FNEWT Numeric Output Data

Algoritma
1. Mulai
2. Menentukan nilai Toleransi. TOL = 0.000001
3. Menentukan maksimum iterasi. maxstep = 50
4. Input nilai awal x
5. Proses iterasi
for i = 1 : maxstep
[fx f1x] fnr(x);
dfx/f1x;
x0x;
xx-d;
Cetak i, x0, x, d
if (abs (d)<TOL)
Cetak Akar telah diperoleh
break;
end
end
if(i>=maxstep)
Cetak gagal memperoleh akar
end
6. Stop

Implementasi Langkah dalam MatLab:


10
Sheet 1
%Mencari akar persamaan
%dengan metode Newton-Raphson x2=x1-f(x1)/f'(x1)
%f(x) dan f'(x) dihitung pada fungsi fnr(x)
clear;
clc;
x=input('Masukkan titik awal x=');
TOL=0.000001;
maxstep=50;
disp('Loop x1 x2 ketelitian');
for i=1:maxstep
[fx f1x]=fnr (x);
d=fx/f1x;
x0=x;
x=x-d;
fprintf('%3d %10.6f %8.6f %8.6f\n',i,x0,x,d);
if(abs(d)<TOL)
fprintf('Akar pada iterasi ke %d adalah %g\n',i,x);
break;
end
end
if(i>=maxstep)
fprintf('gagal mencapai akar hingga iterasi ke-%g',i);
end
%kurve
fplot('fnr',[0,11]);grid on;
xlabel('X');ylabel('y');
title('Kurve fungsi kuadrat');

Sheet 2
function[fx,f1x]=fnr(x)
%fungsi untuk komputasi f(x) dan f'(x)
fx=x^2-11*x+24;

11
f1x=2*x-11;

Langkah-langkah dalam menjalankan progam matlab dengan menggunakan metode


Newton-Raphson sebagai berikut :
1. Buka aplikasi matlab dengan menekan double click pada dekstop MatLab

2. Sehingga akan muncul tampilan seperti gambar di bawah

3. Kemudian klik kanan menu File New - M-file

12
4. Selanjutnya masukkan coding yang telah disediakan ke dalam file yang baru di buka
seperti pada gambar berikut;

13
5. Setelah cooding dibuat, langkah selanjutnya yaitu menyimpan pada work Matlab
dengan syarat tidak boleh menggunaan spasi. Selanjutnya membuka file baru untuk
melanjutkan cooding seperti pada gambar di bawah;

6. Selanjutnya menyimpan file tanpa mengubah nama pada work atau sesuai dengan
nama fungsi yang digunakan.

14
7. Setelah itu, mengklik Debug Run.

8. Selanjutnya melakukan testing pada file yang pertama sehingga diperoleh data seperti
gambar.
Testing I

15
Catatan : Dengan memasukkan titik awal 4, akar-akar persamaan adalah 3

Testing II

16
Catatan : Dengan memasukkan titik awal 10, akar-akar persamaan adalah 8.

Kesimpulan:
Dengan menggunakan metode Newton-Raphson dengan cooding di atas diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
Setelah di run, hanya dengan memasukkan satu titik awal sudah diperoleh akar
persamaan.
Akar persamaan dengan titik awal yang berbeda menghasilkan akar yang
berbeda. Akar persamaan yang diperoleh yaitu yang mendekati titik awal x.

2. Persamaan fungsi ditentukan setelah di run


Program MatLab
% PROGRAM METODE NEWTON
clear
clc
format long
fx = input('Isikan persamaan non-linearnya (string) : ');
x0 = input('Isikan nilai awal : ');
maks = input('Isikan maksimum iterasinya : ');
tol = input('Isikan toleransinya : ');
iter=0;
h=0.5;
17
fprintf('======================================================\n');
fprintf('iter x f(x) df(x) galat\n');
fprintf('======================================================\n');
while iter<maks
f=inline(fx);
fun=f(x0);
fak = (f(x0+h)-f(x0-h))/(2*h);
Es=abs((x0-fun/fak)-x0)/abs(x0-fun/fak);
if fak==0
break
elseif Es<tol
akar=x0-fun/fak;
break
else
x0=x0-fun/fak;
end
fprintf('%3d %3.6f %3.6f %3.6f %3.6f\n',iter+1,x0,fun,fak,Es);
iter=iter+1;
end
akar=x0;
func=f(akar);
%grafik fungsi (x0)
t=-10:10;
z=f(t);
plot(t,z),title('Grafik fungsi (x)');
grid on;
fprintf('======================================================\n');
fprintf(1,' Akarnya : %10.5f \n',akar) ;
fprintf(1,' dengan toleransi : %10.5f \n',tol) ;
fprintf(1,' dan pada iterasi ke : %10g \n',iter) ;

18
Langkah-langkah dalam menjalankan progam matlab dengan menggunakan metode
belah dua sebagai berikut :
1. Melakukan langkah-langkah 1 3 pada pembahasan sebelumnya.
2. Kemudian, memasukkan cooding pada file baru yang telah disiapkan seperti gambar
di bawah ini.

3. Setelah itu, mengklik Debug Save and Run, sehingga muncul file untuk melakukan
testing.

19
Testing I

Catatan : Dengan menggunakan persamaan yang sama dengan contoh yang


pertama dan dengan titik awal yang sama diperoleh grafik yang berbeda, hal ini
disebabkan karena grid x maksimal yang ditentukan hanya 10.

Testing II

20
Catatan : Dengan menggunakan persamaan yang sama dengan contoh yang
pertama dan dengan titik awal yang sama diperoleh grafik yang berbeda, hal ini
disebabkan karena grid x maksimal yang ditentukan hanya 10.

Testing III

21
Catatan : Jika iterasi maksimum diperkecil, kesalahan semakin besar, dan akar
persamaan yang dihasilkan hampir sama.

Kesimpulan : Dengan menggunakan metode Newton-Raphson dengan cooding di atas


diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Grid mempengaruhi bentuk gambar yang ditampilkan.
Jumlah iterasi maksimum mempengaruhi akar persamaan yang diperoleh.

2.3. Perbandingan Metode Newton-Raphson dengan Metode Belah Dua


Berdasarkan praktek yang kami lakukan di MatLab dapat diketahui kelebihan dan
kelemahan metode Newton-Raphson dibandingkan dengan Metode belah dua yaitu:
1. Metode Newton-Raphson lebih sederhana dibandingkan dengan metode belah dua,
pada metode belah dua jika kita memasukkan titik awal jauh dari akar yang
semestinya, akar yang kita cari belum dapat dan mesti memasukkan titik lain,
sedangkan pada metode Newton-Raphson hanya dengan memasukkan satu titik awal
sembarang , kita dapat memperoleh akar yang semestinya dan jika hasil error berarti
iterasi yang kita batasi belum terdapat akar persamaan dari fungsi.
2. Metode Newton-Raphson termasuk pada metode terbuka sedangkan metode belah dua
termasuk ke metode tertutup.

22
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut;
1. Metode Newton-Raphson juga dikenal dengan metode newton. Metode ini berasal
dari nama isaac newton dan joseph raphson. Metode ini merupakan salah satu metode
terbuka untuk solusi akar dari persamaan non linear, kerja metode ini yaitu melakukan
perhitungan secara berulang-ulang (iterasi) sampai diperoleh nilai akhir yang akurat;
yang tidak lain adalah nilai akar itu sendiri.
2. Prinsip utama metode ini sebagai berikut :
Metode ini melakukan pendekatan terhadap kurva f(x) dengan garis singgung
(gradient) pada suatu titik nilai awal.
Nilai taksiran selanjutnya adalah titik potong antara gariis singgung (gradient)
kurva dengan sumbu x.
3. Proses penyelesaian akar-akar persamaan dengan metode Newton Raphson yaitu
dengan cara memasukkan bahasa program di MatLab, setelah itu di run dan masukkan
titik awal.
4. Metode Newton-Raphson lebih sederhana dibandingkan dengan metode belah dua,
pada metode belah dua jika kita memasukkan titik awal jauh dari akar yang
semestinya, akar yang kita cari belum dapat dan mesti memasukkan titik lain,
sedangkan pada metode Newton-Raphson hanya dengan memasukkan satu titik awal
sembarang , kita dapat memperoleh akar yang semestinya dan jika hasil error berarti
iterasi yang kita batasi belum terdapat akar persamaan dari fungsi. Metode Newton-
Raphson termasuk pada metode terbuka sedangkan metode belah dua termasuk ke
metode tertutup. Selain itu, pada saat melakukan satu kali testing, hanya diperoleh
satu akar persamaan, dan nilai akar persamaan yang diperoleh mendekati titik awal.

23
DAFTAR PUSTAKA

Sahyar. 2014. Komputasi Sains Fisika. Medan : Unimed.

Suarga. 2005. Fisika Komputasi Solusi Problema Fisika dengan MATLAB. Yogyakarta :
Penerbit Andi.

24

Anda mungkin juga menyukai