TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Obesitas
2.2.1 Pengertian Obesitas
Menurut mayer (dalam Galih Tri Utomo 2012) obesitas merupakan
keadaan patologis karena penimbunan lemak berlebihan daripada yang diperlukan
untuk fungsi tubuh. Penderita Obesitas adalah seseorang yang timbunan lemak
bawah kulitnya terlalu banyak. Obesitas dari segi kesehatan merupakan salah satu
penyakit salah gizi, sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi
kebutuhanya. Perbandingan normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah
sekitar 12-35% pada wanita dan 18-23% pada pria. Obesitas merupakan salah satu
faktor resiko penyebab terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus,
penyakit jantung koroner, dan hipertensi menurut Laurentika (dalam Nuri
Rahmawati 2009). Obesitas berhubungan dengan pola makan, terutama bila
makan makanan yang mengandung tinggi kalori, tinggi garam, dan rendah serat.
Selain itu terdapat faktor lain yang mempengaruhi seperti faktor demografi, faktor
sosiokultur, faktor biologi dan faktor perilaku. Obesitas juga dapat disebabkan
oleh faktor genetik atau faktor keturunan. Kemungkinan seorang anak beresiko
menderita obesitas sebesar 80% jika kedua orangtuanya mengalami obesitas.
Sedangkan seorang anak akan beresiko menderita obesitas sebesar 40% jika salah
satu orang tuanya mengalami obesitas.
Para ahli menetapkan angka indeks massa tubuh (BMI/Body Mass Index).
BMI untuk mengukur lemak tubuh berdasarkan pembagian berat badan dalam kg
dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/ ). Para ahli sedang memikirkan
klasifikasi BMI tersendiri untuk orang Asia. Misalnya di Singapura, orang dengan
BMI 27-28 mempunyai lemak tubuh yang sama dengan BMI 30 pada orang kulit
putih. Di india, peningkatan BMI dari 22 menjadi 24, meningkat kejadian
diabetes mellitus 2 kali lipat. Dan bila menjadi 28, kejadian diabetes meningkat 3
kali lipat (Faisal Yatim,2005:7).
Salah satu cara mengetahui obesitas tidaknya seorang anak dapat dihitung
DAFTAR PUSTAKA
Baliwati, dkk. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penerbit Swadaya
Faisal Yatim.2005. 30 Gangguan Masalah Kesehatan Pada Anak Sekolah.
Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Foster, H. (2007). Diet Bebas Lapar Resep Langsing Dengan Makan 6 Kali
Sehari. Jakarta: Erlangga
Galih Tri Utomo. 2012. Pengaruh Latihan Senam Aerobik Terhadap Penurunan
Berat Badan, Persen Lemak Tubuh Dan Kadar Kolesterol Pada
Remaja Putri Penderita Obesitas Di Sanggar Senam Studio 88
Salatiga.
Hudha, L.A. (2006). Hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan
Obesitas pada Remaja Kelas II SMP Theresianan I Yayasan Bernadus
Semarang. Semarang: PKK Pendidikan Tata Boga SI Jurusan Teknologi
Jasa dan Produksi. Dikutip dari http://www.dik.undip.ac.id. (diakses 26
Mei 2017)
Khomsan, A. (2006). Solusi Makanan Sehat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Nita. (2008) . Atasi Segera Obesitas pada Remaja. Dikutip dari
http://www.medicastore.com (diakses tanggal 26 Mei 2017)
Nuri Rahmawati. 2009. Pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan obesitas
pada siswa kelas 6 SD N 2 Tempelan Blora.
Pingkan, Palilingan. 2010. Apakah Anak Anda Obesitas?. Betterhealth Tahun II/
Edisi 3/ Triwulan/ September 2010 online. Avaible at
http://www.ekahospital.com/uploads/bulletins/final/%/20/draf.pdf\.
(accesed 27 Mei 2017)
Pujiati, S. 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Obesitas Sentral pada Penduduk
Dewasa Kota dan Kabupaten Indonesia Tahun 2007. Program Pasca
Sarjana. Universitas Indonesia.
Tchernof, A dan Depres, J. P. (2013). Pathophysiology of Human Visceral Obesity.
Physiol Rev. 93.
Veghari, G. Sedaghat, M. Joshaghani, H., dkk. 2010. The Prevalence and
Associated Factors of Central Obesity in Nothern Iran. Iranian
Cardiovascular Research Journal. 4:4.