PENDAHULUAN
2.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui maksud standar isi.
2. Untuk mengetahui maksud kerangka dasar dan struktur kurikulum.
3. Untuk mengetahui maksud beban belajar.
4. Untuk mengetahui maksud kurikulum tingkat satuan pendidikan.
5. Untuk mengetahui maksud kalender pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Standar Isi
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria
tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu, (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005).
Standar isi adalah suatu bagan rencana lingkup materi minimal, dan tingkat kompetensi minimal
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal, pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Standar Isi ditetapkan dengan peraturan menteri pendidikan nasional No. 22 Tahun
2006.
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan standar
isi.
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005. (sumber: LAMPIRAN PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006
STANDAR ISI)
Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar
kurikulum perlu dikemukakan prinsip pengmebangan kurikulum, sebagai berikut.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satu satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka. Penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua ini dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah
kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara proses peserta didik dengan pendidik.
Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
ditetapkan sebagai berikut:
a. SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit.
b. SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama 40 menit.
c. SMA/MASMALB/SMK/MAK berlangsung selama 45 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan adalah sebagai
berikut:
a. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SD/MI/SDLB:
Kelas 1 sampai dengan III adalah 29 sampai dengan 32 jam pembelajaran.
Kelas IV sampai dengan VI adalah 34 jam pembelajaran.
b. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMP/MTs/SMPLB adalah 34
jam pembelajaran.
c. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
adalah 38 sampai 39 jam pembelajaran.
KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran
2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk
pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta
Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Standar Isi, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan.
Dalam penyusunan KTSP perlu terlebih dahulu dilakukan analisis konteks yang mencakup
analisis:
a. Delapan SNP sebagai acuan dalam penyusunan KTSP (Standar Isi, Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pengelolaan, Standar Ketenagaan,
Standar, Standar Sarana Prasarana dan Standar Pembiayaan;
b. Kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program;
c. Kondisi lingkungan satuan pendidikan (eksternal) misalnya: komite sekolah, dewan
pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja,
d. sumber daya alam dan sosial budaya;
Analsis SNP adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menguraikan suatu pokok atas
berbagai bagian dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan esensi masing-masing
standar yang selanjutnya dijadikan acuan dalam pengembangan sesuai dengan tuntutan tiap
standar.
2.6 Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Dalam menyusun kalender pendidikan guru harus mampu
menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi peserta didik dan
menyelesaikannya dengan standar kompetensidan kompetensi dasar yang dimiliki oleh peserta
didik. Dalam penyusunan kalender pendidikan dapat ditetapkan waktu untuk kegiatan
pembelajaran, termasuk waktu libur dan lain-lain. Oleh karena itu, dengan adanya kalender
pendidikan maka guru bisa mengatur waktu untuk menyelesaikan kompetensi dasar, jumlah
ulangan baik ulangan umum maupun ulangan harian dan jumlah waktu cadang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria
tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 perlunya dilaksanakan delapan standar nasional
pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan. Dalam standar isi mencakup:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan standar
isi.
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
DAPTAR PUSTAKA
http://gurupembaharu.com/pengelolaan_/implementasi_pengelolaan/disiplin-dalam-
merencanakan-dan-mengaplikasikan-standar-isi-dan-proses-pembelajaran.