Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kurikulum dan pembelajaran, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai
suatu recana atau perogram, kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak
diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran. Demikian juga sebaliknya, tanpa kurikulum
yang jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif.
Persoalan bagaimana mengembangkan suatu kurikulum, ternyata bukanlah hal yang mudah,
serta tidak sederhana yang kita bayangkan. Dalam sekala makro, kurikulum berfungasi
sebagai suatu alat dan pedoman untuk mengantar peserta didik sesuai dengan harapan dan
cita-cita masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum juga harus berfungsi mengembangkan
seluruh potensi yang dimiliki oleh anak didik sesuai dengan bakat dan minatnya, maka proses
pengembangannya juga harus memperhatikan segala aspek yang terdapat pada peserta didik.
Persoalan-persoalan tersebut, yang mendorong begitu kompleksnya proses pengembangan
kurikulum. Kurikulum harus secara terus menerus dievaluasi dan dikembangkan agar isi dan
muatannya selalu relevandengan tuntutan masyarakat yang selalu berubah sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.2. Tujuan
a. Apakah definisi kurikulum ?
b. Bagaimana pengembangan tujuan kurikulum ?
c. Bagaimana pengembangan materi kurikulum ?
1.3. Rumusan Masalah
a. Mengetahuai definisi kurikulum
b. Mengetahui pengembangan tujuan krikulum
c. Mengetahui pengembangan materi kurikulum

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN


Page 1
Istialh kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada zaman Yunani
kuno yang berasal dari kata curir dan curere. Pada waktu itu kurikulum diartikan sebagai
jarak yang hatus ditenpuh oleh seorang pelari. Orang yang mengistilahkannya dengan
tempat berpacu atau tempat berlari mulai star sampai finish.
Selanjutnya istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan. Para ahli
pendidikan memiliki penafsiran yang berbeda tentang kurikulum. Namun demikian, dalam
penafsiran yang berbeda itu, ada juga kesamaannya. Kesamaan tersebut adalah, bahwa
kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Kurikulum memang diperuntukan untuk anak didik, seperti
diungkapkan Murray Print (1993) yang mengungkapkan bahwa kurikulum meliputi :
1. Planned learning experiences
2. Offered withing an educational institution/program
3. Refresented as a document
4. Includes experiences resulting from implementing that document
Print memandang bahwa sebuah kurikulum meliputi perencanaan pengalaman belajar
program sebuah lembaga pendidikan yang diwujudkan dalam sebuah dokumen serta hasil
dari implementasi dokumen yang telah disusun.
Dari penelusuran konsep, pada dasarnya kurikulum memiliki tiga dimensi pengertian,
yaitu kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai pengalaman belajar, dan
kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran. Pengertian kurikulum sebagai
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep
kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai toeri-teori dan praktik pendidikan (Saylor
Alexander & Lewis, 1981).
Pengertian kurikulum sebagai mata da isi pelajaran dapat ditemukan dari definisi yang
dikemukakan oleh Robert M. Huchins (1936) yang menyatakan : The curiculum should
include grammar, reading theoric, and logic, and mathematic, and addition at the secondary
level introduce the great books of the western word.
Dalam konsep kurikulum sejumlah mata pelajaran biasanya erat kaitannya dengan usaha
memperoleh ijazah. Ijazah sendiri pada dasarnya menggambarkan kemampuan. Artinya,
apabila siswa telah berhasil mendapatkan ijazah berarti ia telah menguasai pelajaran sesuai
dengan kurikulum yang berlaku. Kurikulum sebagai mata pelajaran yang harus dikuasai oleh
anak didik, dalam proses perencanaannya memiliki ketentuan sebagai berikut :

MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN


Page 2
a. Perencanaan kurikulum biasanya menggunakan judgment ahli bidang studi. Dengan
mempertimbangkan faktor-faktor sosial dan faktor pendidikan, ahli tersebut menentukan
mata pelajaran apa yang harus diajarkan pada siswa.
b. Dalam menentukan dan menyeleksi kurikulum perlu dipertimbangkan beberapa hal seperti
tingkat tulisan, minat siswa, urutan bahan pelajaran, dan lain sebagainya.
c. Perencanaan dan impelentasi kurikulum ditekankan kepada penggunaan metode dan strategi
pembelajaran yang memungkinkan anak didik dapat menguasai materi pelajaran, semacam
menggunakan pendekatan ekspositori.
Kurikulum sebagai pengalaman, selain disebabkan meluasnya fungsi dan tanggung
jawab sekolah, juga dipengaruhi oleh penemuan-penemuan dan pandangan pandangan baru
khususnya penemuan dalam bidang psikologi belajar, pandangan baru dalam psikologi
menganggap bahwa belajar itu bukan mengumpulkan sejumlah pengetahuan, akan tetapi
proses perubahan perilaku siswa. Dengan demikian, siswa telah belajar manakala telah
memiliki perubahan perilaku. Tentu saja perubahan perilaku itu akan terjadi manakala siswa
memiliki pengalaman belajar. Oleh sebab itu dalam proses belajar, pengalaman dianggap
lebih penting daripada hanya sekedar menumpuk sejumlah pengetahuan.
Pendapat kurikulum sebagai perencanaan belajar diantaranya dikemukakan oleh
Hilda Taba (1962) mengatakan : A curriculum is a plan for learning : therefore, what is
know about the learning process and the development of the individual has bearing on the
shaping of a curriculum.
Pendapat yang menganggap kurikulum sebagai program atau rencana belajar seperti
di kemukakan oleh Hilda Taba di atas, diikuti oleh tokoh-tokoh lainnya seperti Danniel
Tanner dan Laurel Tanner (1975) yang menyatakan bahwa kurikulum adalah perencanaan
yang berisi tentang petunjuk belajar serta hasil yang diharapkan.
Kurikulum sebagai suatu rencana tampaknya juga sejalan dengan rumusan kurikulum
menurut Undang-Undang pendidikan kita yang dijadikan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan sistem pendidikan. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Yang dimaksud dengan isi dan bahan pelajaran
itu sendiri adalah susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan
penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian
tujuan pendidikan nasional.
MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN
Page 3
Batasan menurut Undang-Undang itu tam[pak jelas, bahwa kurikulum memiliki dua
aspek pertama sebagai rencana (as a plan) yang harus dijadikan sebagai pedomana dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar oleh guru dan kedua pengaturan isi dan cara
pelaksanaan rencana itu yang keduanya digunakan sebagai upaya pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
B. Pengembangan Tujuan Kurikulum
Kurikulum menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan dan isi
ataubahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar.
Demikian juga dengan perkembangan kurikulum. Asas pertama dalam
pengembangan kurikulum adalah asas filosofis. Dalam asas tersebut dibahas, persoalan-
persoalan mendasar tentang pengembangan kurikulum, misalnya tentang arah
pendidikan. Arah pendidikan itu adalah membentuk anak didik yang mampu menguasai
bidang ilmu pengetahuan, atau membentuk manusia yang mampu berfikir kreatif dan
inovatif, membentuk manusia yang dapat mengawetkan budaya masa lalu sesuai dengan
sistem nilai yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu, perumusan tujuan merupakan
hal yang sangat penting dalam sebuah kurikulum.
Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu di rumuskan dalam kurikulum yaitu :
1. Tujuan erat kaitannya dengan arah dan sasaran yang harus dicapai oleh setiap
upaya pendidikan.
2. Melalui tujuan yang jelas, maka dapat membantu para pengembang kurikulum
dalam mendesain model kurikulum yang dapat digunakan bahkan akan
membantu guru dalam mendesain sistem pembelajaran.
3. Tujuan kurikulum yang jelas dapat digunakan sebagai kontrol dalam
menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.
1. Klasifikasi Tujuan
Menurut Bloom, bentuk perilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan
kedalam tiga klasifikasi atau tiga domain (bidang), yaitu:
1. Domain kognitif
Domain kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan
intelektual atau kemampuan berfikir seperti kemampuan mengingat dan kemampuan
memecahkan masalah. Domain kognitif menurut Bloom terdiri dari enam tingkatan
yaitu :
MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN
Page 4
a. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah tingkatan tujuan kognitif yang paling rendah. Tujua ini
berhubungan dengan kemampuan untuk mengingat informasi yang sudah
dipelajarinya, misalnya mengingat tokoh proklamator Indonesia, mengingat
tanggal dan tahun smpah pemuda, mengingat bunyi teori relativitas, dan lain
sebagainya.
b. Pemahaman
Dalam pemahaman tidak hanya mengingat fakta, akan tetapi berkenaan dengan
kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan, atau kemampuan
menangkap makna atau arti suatu konsep.
c. Penerapan
Penerapan merupakan tujuan kognitif yang lebih tinggi lagi tingkatannya
dibandingkan dengan kemampan dan pemahaman. Tujuan ini berhubungan
dengan kemampuan mengaplikasikan suatu bahan pelajaran yang sudah dipelajari
seperti teori, rumus-rumus, dalil, hukum, konsep, ide dan lain sebagainya.
d. Analisis
Analisis adalah kemampuan menguaraikan atau memecahkan suatu bahan
pelajaran dalam ke dalam bagian-bagian atau unsur-unsur serta hubungan antar
bagian bahan itu. Analisis merupakan tujuan pembelajaran yang kompleks yang
hanya mungkin dipahami dan dikuasai oleh oleh siswa yang telah dapat
menguasai kemampuan memahami dan menerapkan.
e. Sintesis
Sintesis adalah kemampuan untuk menghimpun bagian-bagian ke dalam suatu
keseluruhan yang bermakna, seperti merumuskan tema, rencana atau melihat
hubungan abstrak dari berbagai informasi yang tersedia.
f. Evaluasi
Evaluasi adalah tujuan yang paling tinggi dalam domain kognitif. Tujuan ini
berkenaan dengan kemampuan membuat penilaian terhadap sesuatu bedasarkan
maksud atau kriteria tertentu.
Tiga tingkatan tujuan kognitif yang pertama, yaitu pengetahuan, pemahaman, dan
aplikasi. Dikatakan tujuan kognitif tingakat renah. Sedangkan tiga tingkatan

MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN


Page 5
berikutnya yaitu, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dikatakan sebagai tujuan kognitif
tingkat tinggi.
2. Domain Afektif
Domain afektif berkenaan dengan sikap, nilai-nilai dan apresiasi. Domain ini
merupakan bidang tujuan pendidikan kelanjutan dari domain kognitif. Artinya
seseorang hanya akan memiliki sikap tertentu terhadap suatu objek manakala telah
memiliki kemampuan kognitif tingkat tinggi. Menurut Krathwohl, dkk (1964),dalam
bukunya Taxonomy of Educatinal Objectives:Affective Domain, doamin efektif
memiliki tingkatan yaitu :
a. Penerimaan
Penerimaan adalah sikap kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap gejala,
kondisi, keadaan, atau suatu masalah.
b. Merespon
Merespon atau menanggapi ditunjukan oleh kemauan untuk berartisipasi aktif
dalam kegiatan tertentu sepereti, kemauan untuk menyelesaikan tugas tepat
waktu, kemauan untuk mengikuti diskusi, kemauan untuk membantu orang lain,
dan lain sebagainya.
c. Menghargai
Tujuan ini berkenaan dengan kemauan untuk memberi penilaian atau
kepercayaan kepada gejala atau suatu objek tertentu.
d. Mengorganisasi
Tujuan yang berhubungan dengan organisasi berkenaan dengan pengembangan
nilai ke dalam sistem organisasi tertentu, termasuk hubungan antar nilai dan
tingkat prioritas nilai-nilai itu.
e. Karakteristik nilai
Tujuan ini adalah mengadakan sintesis dan internalisasi sistem nilai dengan
pengkajian secara mendalam, sehingga nilai-nilai yang dibangunnya itu dijadikan
pandangan (falsafah) hidup serta dijadikan pedoman dalam bertindak dan
berperilaku.
3. Domain Psikomotor
Domain psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan
keterampilan seseorang. Ada enam tingkatan yang termasuk ke dalam doamin ini
yaitu :
a. Gerak refleks
b. Keterampilan dasar
c. Keterampilan perseptual

MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN


Page 6
d. Keterampilan fisik
e. Gerakan keterampilan
Dalam setiap rumusan tujuan pembelajaran, idealnya ketiga domain itu harus
berjalan secara seimbang . terlalu menekankan kepada salah satu domain saja atau, seperti
misalnya pengembangan intelektual saja, atau sikap saja, atau keterampilan saja, tidak
akan dapat membentuk manusia yang berkembang secara utuh seperti yang digambarkan
dalam tujuan pendidikan nasional. Pencapaian ketiga domain secara seimbang harus
menjadi acuan dan target setiap guru dalam proses pembelajaran.
2. Hirearkis Tujuan
Dilihat dari tujuan herarkisnya tujuan pendidikan terdiri atas tujuan yang sangat umum
sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur. Tujuan pendidikan dari yang
sifat umum sampai kepada tujuan yang khusus itu dapat dikalsifikasikan menjadi empat
yaitu :
1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
Tujuan pendidikan nasioanal adalah tujuan umum yang sarat dengan muatan filosofis
suatu bangsa. TPN merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap
usaha pendidikan, artinya setiap lembaga dan penyelenggara pendidikan harus dapat
membentuk manusia yang sesuai dengan rumusan itu, baik pendidikan yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal, informal maupun nonformal. Tujuan
pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku yang ideal sesuai dengan
pandangan hidup dan filsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam
bentuk Undang-Undang. TPN merupakan sumber dan pedoman dalam usaha
penyelenggaraan pendidikan.
2. Tujuan Institusional
Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
Dengan kata lain tujuan ini dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus
dimilikioleh setiap siswa setelah mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program
disuatu lembaga pendidikan tertentu. Tujuan institusional merupakan tujuan antara untuk
mencapai tujuan umum yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap
jenjang pendidikan, seperti standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan,
dan jenjang pendidikan tinggi.
3. Tujuan kurikuler

MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN


Page 7
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidamg studi atau mata
pelajaran. Tujuan kurikuler dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki
anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam suatu
lembaga pendidikan.
Pada peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 6 dinyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dan menengah terdiri atas :
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Kelompok mata pelajaran kwarganegaraan dan keperibadian
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
Kelompok mata pelajaran estetika
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
4. Tujuan pembelajaran/instruksional
Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang
diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran
tertentu. tujuan pendidikan nasional yang merupakan sasaran akhir dari proses
pendidikan, melahirkan tujuan-tujuan institusional atau tujuan lembaga pendidikan.
Tujuan lembaga pendidikan itu selanjutnya dijabarkan ke dalam beberapa tujuan
kurikuler atau tujuan bidang studi, dan kemudian dijabarkan lagi ke dalam tujuan
pembelajaran, atau tujuan yang hatus dicapai dalam satu kali pertemuan.
C. Pengembangan Materi Kurikulum
Bahan atau materi kurikulum adalah isi atau muatan kurikulum yang harus dipahami siswa
dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
1. Sumber-Sumber Materi Kurikulum
Isi atau materi kurikulum pun harus bersumber pada tiga hal tersebut, yaitu masyarakat
beserta budaya,siswa dan ilmu pengetahuan.
a. Masyarakat Sebagai Sumber Kurikulum
Sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik agar dapat hidup di masyarakat.
Dengan demikian apa yang dibutuhkan masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan
dalam menentukan isi kurikulum. kebutuhan masyarakat yang harus diperhatikan dalam
pengembangan kurikulum meliputi masyarakat dalam lingkungan sekitar (lokal)
masyarakat dalam tatanan nasional dan masyarakat global.
Kebutuhan masyarakat lingkungan sekitar atau lokal diperlukan oleh setiap daerah
memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda baik dilihat dari sudut geografis,

MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN


Page 8
budaya dan adat istiadat maupun potensi daerah. Dilihat dari keadaan geografis, setiap
daerah memiliki perbedaan misalnya ada daerah pegunungan, pesisir, dan perkotaan.
Anak didik perlu dikenalkan dengan lingkungan lokalnya, agar kelak mereka memiliki
tanggung jawab dalam melestarikan dan mengembangkan daerah dimana mereka
tinggal. Oleh sebab itu, dilihat dari perspekitf kebutuhan lokal, isi kurikulum tidaklah
perlu seragam. Bisa terjadi dilihat dari muatan kurikulum lokalnya, antara daerah yang
satu berbeda dengan daerah lainnya.
b. Siswa Sebagai Sumber Materi Kurikulum
Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam perumusan isi kurikulum dikaitkan dengan
siswa, yaitu :
Kurikulum sebaiknya di sesuaikan dengan perkembangan anak
Isi kurikulum sebaiknya mencakup keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
dapat digunakan siswa dalam pengalamannya sekarang dan juga berguna untuk
menghadapi kebutuhannya pada masa yang akan datang.
Siswa hendaknya didorong untuk belajar berkat kegiatannya sendiri.
Apa yang dipelajari siswa hendaknya sesuai dengan minat dan keinginan siswa.
Kebutuhan Kebutuhan siswa sebagai dasar penetapan materi kurikulum dapat
dipandang dari dua sisi, yaitu sisi psikobiologis dan sisi kehidupan sosial. Sisi
psikobiologis berkenaan dengan apa yang timbul dari sisi siswa berdasarkan kebutuhan
psikologis dan biologis yang dinyatakan dalam keinginan dan harapan mereka, tujuan dan
masalah yang diminati untuk dipelajari. Sisi kebutuhan sosial berkenaan dengan tuntutan
masyarakat, apa yang dianggap perlu untuk kehidupannya, agar mereka dapat hidup di
masyarakat.
Menurut Abraham Maslow bahwa kebutuhan manusia itu bersifat hirarkis, yaitu
suatu kebutuhan manusia akan menjadi dasar untuk kebutuhan berikutnya .
Menurut Maslow kebutuhan manusia itu terdiri dari kebutuhan akan :
Survival atau kebutuhan fisiologis
Security atau kebutuhan rasa aman
Love and belonging atau kebutuhan untuk dicintai
Self actualization kebutuhan untuk mengaktualisasi diri.

c. Ilmu Pengetahuan Sebagai Sumber Kurikulum


Ilmu adalah pengetahuan yang terorganisir secara sistematis dan logis. Ilmu hanya
menunjuk pada pengetahuan yang memiliki objek, dan metode tertentu. Oleh karena itu,

MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN


Page 9
itu mengenal ilmu alam seperti kimia, fisika dan biologi. Dan ilmu sosial seperti
ekonomi, psikologi, geografi, sejarah, dan lan sebagainya.
Bahan atau materi kurikulum dapat bersumber dari ilmu pengetahuan tersebut. Isi
kurikulum diambil dari setiap disiplin ilmu. Para pengembang kurikulum tidak perlu
susah-susah menyusun bahan sendiri. Mereka tingal memilih materi mana yang perlu
dikuasai oleh anak didik serta sesuai dengan kepentingannya.
2. Tahap Penyeleksian Materi Kurikulum
a. Identifikasi kebutuhan (need assessment)
Kebutuhan adalah ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan. Dengan demikian
penentuan bahan atau materi kurikulum harus dimulai dari penilain apakah bahan yang
ada cukup memadai untuk mencapai tujuan atau tidak.
b. Mendapatkan bahan kurikulum (asses the curyculum materials)
Mendapatkan bahan kurikulum yang sesuai dengan tujuan bukanlah pekerjaan yang
mudah. Proses pelaksanaannya diperlukan perencanaan yang matang serta motivasi dan
keseriusan yang sungguh-sungguh. Hal ini di maksudkan agar bahan-bahan yang
diperlukan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan terjamin validitasnya.
c. Analisis Bahan (analyze the materials)
Analisis bahan kurikulum diperlukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang
mungkin terjadi. Kesalahan menilai terhadap bahan kurikulum baik dilihat dari sudut
kelengkapan, maupun kekurangannya dapat mengakibatkan rendahnya kualitas
kurikulum.
d. Penilaian Bahan Kurikulum (Appraissal of curyculum materials)
Setelah dianalisis kekurangannya, maka selanjutnya diberikan penilaian, apakah bahan
itu layak digunakan atau tidak, sesuaikah dengan tuntutan kurikulum atau tidak. Dalam
menentukan keputusan tersebut perlu juga diuji scope dan squence-nya.
e. Membuat Keputusan Mengadopsi Bahan (Make an Adoption)
Tahap ini merupakan tahap yang penting dan biasanya cukup sulit dilakukan, oleh karena
adanya kemungkinan perbedaan pendapat dari para pengembang materi kurikulum
penentuan kelayakan ini harus dilakukan secara objektif.
3. Jenis-jenis materi kurikulum
Biasanya materi yang harus dipeajari oleh siswa terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum,
dan keterampilan. Fakta adalah sifat dari suatu dari gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya
dapt ditangkap oleh pancaindra. Fakta merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan
data-data spesifik (tunggal) baik yang telah maupun yang sedang terjadi yang dapat diuji
atau diobservasi. Konsep adalah abstraksi kesamaan atau berhubungan dari sekelompok

MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN


Page 10
benda atau sifat. Hubungan antara dua atau lebih konsep yang sudah diuji secara empirik
dinamakan generalisasi yang selanjutnya dapat ditarik ke dalam prinsip. Sedangka
keterampilan adalah pola kegiatan yang memiliki tujuan tertentu yang memerlukan
manipulasi dan koordinasi informasi.
4. Kriteria penetapan materi kurikulum
Secara umum ada beberapa pertimbangan dalam menetapkan materi kurikulum baik
khususnya ditinjau dari sudut siswa, yaitu :
1. Tingkat kematangan siswa
Tingkat kematangan anak usia SD berbeda dengan tingkat kematangan anak usia SMP.
Isi atau materi kurikulum harus sesuai dengan tahap kematangan anak. Tahap
kematangan akan sejalan dengan tingkat pertimbangan psikologis anak.
2. Tingkat pengalaman anak
Tingkat pengalaman akan menentukan tingkat kemampuan anak dalam melakukan
sesuatu. Anak yang dapat menghadapi suatu masalah berarti ia memiliki pengalaman
dalam masalah tersebut.
3. Tahap kesulitan materi
Materi kurikulum harus disusun berdasarkan tingkat kesulitannya. Materi kurikulum
harus disusun dari yang mudah menuju yang sulit.
Ditinjau dari cakupannya, penentuan materi kurikulum harus didasarkan pada beberapa
pertimbangan sebagai berikut :
Materi kurikulum mencakup nilai-nilai yang harus ditanamkan pada anak didik
sesuai dengan pandangan hidup masyarakat
Materi kurikulum adalah materi yang dapat mengembangkan potensi dan
kemampuan siswa sesuai dengan minat dan bakat siswa.
Materi kurikulum adalah materi yang sesuai dengan disiplin ilmu yang cepat
berkembang.
Materi kurikulum harus dapat menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat
yang cepat berubah.
Menurut Hunkins (1988) mengemukakan lima kriteria dalam mengorganisasi isi
pelajaran:
Kriteria yang berhubungan dengan ruang lingkup isi pelajaran.
Kriteria yang berkaitan dengan keterkaitan atau hubungan antara materi atau isi
pelajaran yanag satu dengan yang lainnya.
Berkaitan dengan urutan isi dan pengalaman belajar secara vertikal.

MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN


Page 11
Isi dan pengalaman belajar harus disusun dari yang sederhana menuju yang
kompleks secara berkesinambungan, sehingga pemahaman dan kemampuan siswa
berkembang sampai tuntas.
Yang disebut dengan artikulasi dan keseimbangan.

BAB III
PENUTUP

MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN


Page 12
A. Kesimpulan
Dari penjelasan materi di atas dapat disimpulkan bahwa Istialh kurikulum digunakan
pertama kali pada dunia olahraga pada zaman Yunani kuno yang berasal dari kata curir dan
curere. Pada waktu itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang hatus ditenpuh oleh seorang
pelari. Orang yang mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat berlari mulai star
sampai finish. Sedangkan Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu di rumuskan dalam
kurikulum yaitu :
a. Tujuan erat kaitannya dengan arah dan sasaran yang harus dicapaioleh setiap upaya
pendidikan.
b. Melalui tujuan yang jelas, maka dapat membantu para pengembang kurikulum dalam
mendesain model kurikulum yang dapat digunakan bahkan akan memebantu guru dalam
mendesain sistem pembelajaran.
c. Tujuan kurikulum yang jelas dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-
batas dan kualitas pembelajaran.
Pada pengembangan materi kurikulum ada beberapa sumber-sumber kurikulum yaitu :
a. Sumber-Sumber Materi Kurikulum
b. Tahap Penyeleksian Materi Kurikulum
c. Jenis-Jenis Materi Kurikulum
d. Kriteria Penetapan Materi Kurikulum

MAKALAH PENGEMBANGAN, TUJUAN DAN ISI PEMBELAJARAN


Page 13

Anda mungkin juga menyukai