Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SIFAT FISIK BAHAN BAKAR

Mata kuliah : Bahan Bakar dan Pelumas

Dosen pengampu : Drs. Supraptono, M. Pd

Adhetya Kurniawan, S.Pd. M, Pd

Disusun oleh :

Nama : Moh. Arif Nasrulloh

Nim : 5202414078

Rombel : 2

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017
BAB I

PENDAHULUAN
A. Pertamina

Pada tahun 1945, Jepang, dengan disaksikan pihak Sekutu, menyerahkan

Tambang Minyak Sumatera Utara kepada Indonesia. Daerah perminyakan ini adalah

bekas daerah konsesi BPM sebelum Perang Dunia Kedua. Pada masa revolusi fisik,

tambang minyak ini hancur total. Lapangan-lapangan minyak di daerah lain di Indonesia

dapat dikuasai kembali oleh Belanda dan pihak asing berdasarkan hak konsesi, namun

lapangan minyak di Sumatera Utara dan Aceh dapat dipertahankan bangsa Indonesia.

Perusahaan PT Pertamina memproduksi banyak komoditas seperti bahan bakar,

minyak tanah, LPG, LNG, dan petrokimia. Ini adalah produsen minyak mentah terbesar

kedua di Indonesia setelah Chevron Pacific Indonesia (yang merupakan anak perusahaan

yang sepenuhnya dimiliki oleh Amerika Chevron, salah satu perusahaan terkemuka energi

terintegrasi di dunia). Untuk kegiatan hulu (baik nasional maupun internasional)

Pertamina melakukan operasi sendiri atau terlibat dalam kemitraan dalam bentuk operasi

bersama dengan Badan Operasi Bersama (JOB), Kontrak Operasi Bersama (JOC) dan

Kontrak Bantuan Teknis (TAC). Selain eksplorasi, produksi dan transmisi minyak dan

gas, Pertamina juga semakin menekan di Indonesia coalbed methane dan panas bumi

potensial. Penurunan produksi minyak Indonesia dalam beberapa tahun terakhir juga

tercermin dalam kinerja Pertamina.


B. Total

Total E&P Indonesia adalah salah satu kontraktor bagi hasil migas (minyak dan gas

bumi) terbesar di Indonesia. Perusahaan asal Perancis ini juga tercatat sebagai produsen

gas terbesar di Indonesia dan memasok sekitar 60% dari kebutuhan kilang LNG Bontang.

Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) BPMIGAS, Total E&P Indonesie

memproduksi migas dari lapangan Bekapai, Handil, Tunu dan Peciko yang berada di

wilayah Total E&P Indonesie didirikan di Jakarta, 14 Agustus 1968, dengan lapangan

awal saat itu diseputar delta mahakam.

Lapangan awal mereka di bekapai dan Handil kala itu, diperkuat dengan

ditemukannya lapangan Tambora di tahun 1974 dan Tunu di tahun 1977. Lapangan Tunu

yang dikembangkan di tahun 90-an menjadi penyumbang utama supply gas bagi Total

E&P Peciko, yg ditemukan ditahun 1983 dan mulai berproduksi di Desember 1999, turut

menguatkan posisi Total E&P Indonesie sebagai produsen LNG terbesar di Indonesia.

Total E&P Indonesie didirikan di Jakarta, 14 Agustus 1968, dengan lapangan awal

saat itu diseputar delta mahakam. Lapangan awal mereka di bekapai dan Handil kala itu,

diperkuat dengan ditemukannya lapangan Tambora pada tahun 1974 dan Tunu pada

tahun 1977. Lapangan Tunu yang dikembangkan pada tahun 90-an menjadi penyumbang

utama supply gas bagi Total E&P Indonesie hingga kini. Peciko, Selain TOTAL E&P

Indonesie, TOTAL SA sebagai perusahaan induk dari TEPI, TOTAL, SA juga memiliki

affiliasidownstream di Indonesia, yaitu PT TOTAL Oil Indonesia (TOI).

C. Shall
Sejarah Royal Dutch Shell di Indonesia telah dimulai lebih dari 120 tahun yang lalu

sejak penemuan sumber minyak pertama di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Shell

saat ini memiliki pangsa pasar yang kuat di sektor hilir di Indonesia. Shell merupakan

perusahaan minyak internasional pertama yang mendirikan Stasiun Pengisian Bahan

Bakar untuk Umum (SPBU) di Indonesia dan menjadi perusahaan minyak internasional

(IOC) terdepan dengan 65 lokasi operasi SPBU di Jabodetabek dan Surabaya. Pada tahun

2006, Shell memulai bisnis bahan bakar komersial, marine dan bitumen di Indonesia,

menyediakan produk olahan minyak dan dukungan teknis terkait untuk sektor

transportasi, industri dan pertambangan.

Shell juga diakui sebagai perusahaan internasional terkemuka dengan pangsa pasar

pelumas terbesar setelah Pertamina, melayani permintaan para pengguna kendaraan

bermotor dan konsumen industri. Bekerja sama dengan mitra lokal, Shell memberikan

investasi yang signifikan untuk membangun infrastruktur rantai pasokan bahan bakar di

Indonesia.

Fasilitas penyimpanan bahan bakar di Gresik dan Pulau Laut, fasilitas gudang

pelumad di Bekasi, Surabaya dan Balikpapan, serta fasilitas penyimpanan aspal di

Cirebon merupakan contoh dari kerjasama yang sukses antara Shell dengan perusahaan-

perusahaan terkemuka di Indonesia seperti Astra International dan Adaro Energy.


D. Patronas

Petronas yang bertitik-tolak dari sebuah badan pemerintah Perusahaan Minyak

Malaysia telah didirikan pada 17 Agustus 1974. Petronas atau minyak bumi Nasional

Berhad telah didaftarkan di bawah Akta Perusahaan-Perusahaan 1965.Pada 1 Oktober

1974, dengan termaktubnya Akta Kemajuan Petroleum, Petronas telah diberi hak, kuasa,

kebebasan dan keistimewaan di dalam menangani dan memajukan sumber minyak bumi

di Malaysia.Individu yang bertanggung jawab untuk mendirikan Petronas adalah Tan Sri

Tengku Razaleigh Hamzah yang ketika itu terpengaruh dengan perolehan perusahaan

minyak milik Indonesia yaitu Pertamina.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pertamina Pertamax (octan 92)


Sifat fisika
a. Berat Jenis : 715-770 kg/m3
b. Viskositas : 15,6 C 0.88 cSt
c. Nilai Kalori : 43,616 cal
d. Titik Tuang :
e. Titik Didih : 2150c
f. Titik Nyala : 430c
g. Kadar Abu :% 2,0 v/v
h. Air dan Endapan : 1mg/l
i. Warna : biru
j. Bau/kandungan aromatic : % 50.0 v/v

Pertamina pertamax plus (octan 95)

N Sifat-sifat Satuan Spesifikasi1) Metoda UJI


o Min Mak ASTM/Lainnya
1 Densitas kg/m3 715 780 D 1298/D 4052
2 Angka Oktana Riset RON 95 D 2700
3 Kandungan Timbal gr/ltr 0.013 2) D 3341/D 5059
4 Kandungan Aromatic % vol 50.0 D 1319
5 Distilasi D 86
C 70
10% vol
penguapan
pada
C 77 110
50% vol
penguapan
pada
C 180
90% vol
penguapan
pada
C 205
Titik Didih
% vol 2.0
Residu
6 Tekanan Uap Reid kPa 45 60 3) D 323
pada 37,8 C
7 Getah Purwa mg/100m 4.0 4.0 D 381
l
8 Periode Induksi menit 360 D 525
9 Kandungan Belerang % massa 0.10 D 1266
10 Korosi Bilah ASTM No. 1 D 130
Tembaga 3 jam/50C No.
11 Doctor Test atau Negatif IP 3
Belerang Mercaptan % massa 0.0020 D 3227
12 Kandungan Oxigenate % vol 104) D 4806
13 Warna Dilaporkan Visual
14 Kandungan Pewarna Gr/100 Lt Dilaporkan
15 Fuel Injector % flow 5
Cleanliness loses
16 Intake Valve Sticking Pass/fail pass
17 Intake Valve
Cleanliness II
Metode 1, 4 valve avg 50 CEC-F-05-A-93
average or
Metode 2, BMW Test avg 100 D 5500
or
Metode 3, Ford 2,3 L avg 90 D 6201
18 Combustion Chamber
Deposits
Metode 1, or % 140 D 6201
Metode 2, or Mg/mesin 350 CEC-F-20-A-98
0

B. TOTAL
C. SHALL

D. PETRONAS
BAB III
KESIMPULAN

Bahan bakar memiliki beberapa keuntumgan, baik ditinjau dari segi teknik maupun

dari segi ekonomi. Setiap bahan bakar mempunyai karakteristik dan nilai pembakaran yang

berbeda-beda. Karakteristik tersebut mementukan sifat-sifat dalam proses pembakaran, di

mana sifat yang kurang menguntungkan dapat disempurnakan dengan jalan menambahkan

bahan kimia ke dalam bahan bakar tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Material safety data sheet.2007.PT.Pertamina Persero.

Material safety data sheet.2013.Syngenta Canada.

Safety Data Sheet.2013.Petronas Malaysia.

Material safety data sheet.2010.Shell Australia.

Anda mungkin juga menyukai