Anda di halaman 1dari 3

REGULASI DAN KELEMBAGAAN LINGKUNGAN HIDUP

REGULASI DAN KELEMBAGAAN LINGKUNGAN HIDUP

A. PERATURAN LINGKUNGAN HIDUP


UURI No.: 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup mrpk acuan pokok peraturan-peraturan bidang LH di Indonesia
Prinsip Peraturan Lingkungan Hidup:

1. Atur dan Awasi (Command & Control), melalui implementasi berbagai


peraturan baku mutu lingkungan di bawah pengawasan Bapedal (Pusat dan
Daerah).
2. Pencemar harus bertanggung jawab (polluter pay principle): setiap kegiatan
(industri, pertambangan, dll.) yang mencemari lingkungan harus diberi sanksi
secara perdata maupun pidana (melalui peradilan)
3. Diakuinya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
(sebagai stake holder).

Contoh peraturan atau regulasi bidang lingkungan hidup di Indonesia:

PERUNDANGAN / PERATURAN TENTANG / PERIHAL


Undang-Undang No. 5/1990 Konservasi SDA Hayati &
Ekosistemnya
Undang-Undang No. 24/1992 Penataan Ruang
PP No. 20/1990 Pengendalian Pencemaran Air
PP No. 18/1999 Pengelolaan Limbah B3
PP No. 19/1999 Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Laut
PP No. 41/1999 Pengendalian Pencemaran
Udara
KEP-MENLH No. 12/1994 Ambang Batas (AB) Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor
KEP-MENLH No. 13/1995 AB Emisi Sumber Tidak Bergerak
KEP-MENLH No. 51/1995 Baku Mutu Limbah Cair Industri
KEP-MENLH No. 42/1996 Baku Mutu Limbah Cair bgai Kegiatan
Minyak dan Gas serta Panas Bumi

B. KELEMBAGAAN LINGKUNGAN HIDUP


Lembaga pemerintah di bidang LH :
1. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup
Merupakan kementrian non-departemental yang bertanggung jawab
kepada Presiden (dijabat oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup).
Bertugas merumuskan kebijakan pemerintah di bidang pengelolaan LH
dan melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait.
2. Kantor atau Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Kantor PLH):
Merupakan lembaga pengelolaan LH daerah, di Tingkat Propinsi
maupun Kabupaten. Contoh: BLH (Badan Lingkungan Hidup) Propinsi Jawa
Tengah, BLH Kabupaten Banyumas, Kantor Lingkungan Hidup Kab.
Purbalingga, dsb.
Bertugas melaksanakan kebijakan pemerintah daerah bidang LH dan
melakukan koordinasi dengan Kantor Meneg LH serta dinas-dinas terkait di
daerah.

C. INSTRUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


1. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup)
Adalah studi kelayakan lingkungan yang wajib dilakukan oleh suatu
rencana proyek (industri, pertambangan, RS, dll.) yang berpotensi
menimbulkan dampak besar dan penting bagi lingkungan hidup di sekitar
proyek yang akan dibangun.
Berperan sebagai salah satu syarat ijin pembangunan suatu proyek.
AMDAL terdiri atas beberapa dokumen, yaitu : a) hasil studi ANDAL
(Analisis Dampak Lingkungan), b) RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan),
dan c) RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) .

2. UKL & UPL (Upaya Pengelolaan Lingk. & Upaya Pemantauan Lingk.)
Adalah studi kelayakan lingkungan yang wajib dilakukan oleh suatu
rencana proyek (industri dll.) yang tidak wajib AMDAL atau kegiatan yang
berpotensi menimbulkan dampak walaupun tidak besar dan penting.
Berperan sebagai salah satu syarat ijin pembangunan suatu proyek.

3. ISO 14000 (Internasional Standard Organization)


Merupakan Sertifikat yang menyatakan bahwa produk suatu
manufaktur (industri) dalam proses pembuatannya telah memenuhi syarat-
syarat pengelolaan lingkungan yang baik (ditentukan berdasarkan hasil Audit
Lingkungan)
Permintaan Audit Lingkungan dan Sertifikat oleh perusahaan atau
pabrik ybs. bersifat sukarela.
Produk yang bersertifikat ISO 14000 lebih dihargai terutama untuk
pasar Eropa, Amerika, Jepang dan negara maju lainnya.

4. Ecolabel
Label yang diberikan (ditempelkan) pada suatu produk (terutama yang
berasal dari bahan dasar alam, seperti kayu, rotan dll.), yang menya-takan
bahwa pengambilan bahan dasar tsb. telah diikuti oleh tindakan pelestarian
sumber daya alam (misal: reboisasi, daur ulang dsb.)
Bagi yang telah memenuhi syarat lingkungan, produknya diberi label
hijau atau biru, dan bagi yang tidak memenuhi syarat diberi lebel hitam atau
merah.
Produk yang berlabel biru/hijau lebih dihargai konsumen dan bagi
negara Eropa, Amerika, Jepang dan negara maju lainnya tidak memberikan
ijin masuk untuk produk berlabel hitam/merah.

Anda mungkin juga menyukai