Anda di halaman 1dari 18

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Biologi Fisiologi Hewan dengan judul


Darah disusun oleh

Nama/NIM : 1. Ikbal/1514140003
2. Fikril Arif/1514140008
3. Syamsuddin B./1514141004
4. Haswania/1514141010
5. Dhian Angraeni Muis/1514142008
kelas : Biologi Sains

kelompok : III

telah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten maka dinyatakan diterima.

Makassar, Juni 2017

Koordinator Asisten Asisten

Mangngemba Daeng Paropo,S.Pd. Nur Hana Najib


NIM:1314141012

Mengetahui,
Dosen penanggungjawab

Dr. A. Munisa,S.Si.M.Si
NIP:1972056 199802 2 001
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan, kemudahan dalam
menyelesaikan laporan ini yang membahas tentang Homeostasis.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini
dibuat dalam memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan.
Akhirnya, dengan segenap kesadaran makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan perbaikan dan kritik demi
kesempurnaan laporan selanjutnya. Semoga kita selalu berada dalam naungan
Allah SWT, Aamiin.

Makassar, juni 2017

Kelompok III
DAFTAR ISI

DAFTAR
ISI....................................................................................................
..2
Bab I Pendahuluan
a) Latar
Belakang..............................................................................
........3
b) Tujuan...............................................................................
................3
c) Manfaat................................................................................
.................4
Bab II Tinjauan Pustaka
a) Tinjauan
Pustaka................................................................................
...5
Bab III Metode Praktikum
a) Waktu dan
Tempat...............................................................................1
2
b) Alat dan
Bahan..................................................................................
...13
c) Prosedur
Kerja....................................................................................
.13
Bab IV Hasil dan Pembahasan
a) Hasil
Pengamatan.........................................................................
.......12
b) Pembahasan........................................................................
.................13
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................1
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh hewan khususnay mamalia khususnya manusia tersusun atas berbagai
macam sel dengan berbagai macam bentuk. Sel terdiri atas protoplasma yaitu isi
sel yang dibungkus oleh suatu membran atau selaput sel. Dalam sel tersebut
terkandung air dalam jumlah yang banyak. Baik hewan yang hidup di darat
maupun didalam air tawar dan air asin, tidak akan dapat bertahan hidup apabila
sel-sel tubuhnya kekurangan cairan. Maka untuk memperoleh cairan tersebut,
maka dalam sel tubuhnya terjadi transpor cairan yang masuk dan keluar dari sel.
Masuk dan keluarnya cairan dalam sel itu akan memberikan keadaan setimbang
bagi sel, karena sel pun tidak dapat berfungsi lebih baik apabila kekurangan atau
kelebihan cairan tubuh.
Perpindahan zat-zat yang terjadi didalam sel maupun masuknya zat-zat
kedalam sel melalui suatu membran yang disebut membran plasma. Membran ini
memiliki sifat memilih atau melakukan seleksi terhadap zat-zat dari dalam sel
yang boleh keluar dari sel atau zat-zat dari dalam sel. Sehingga membran plasma
itu disebut membran yang semipermiabel.
Gerakan air melalui membran plasma dinamakan osmosis. Osmosis
merupakan gerakan molekul air dari potensial air rendah. Untuk membentuk suatu
lingkungn yang stabil, maka sel memiliki kemampuan yang dinamakan
homeostasis. Oleh karena itu untuk mengetahui apa yang dianamakn homeostasis
dan bagaimana cara membentuk keadaan tubuh yang stabil, maka dalam
praktikum ini akan di praktekkan bagaimana pengaruh dari osmosis itu serta
bagaimana proses dan pengaruhnya terhadap sel.
Maka pada praktikum kali ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana
homeostasis. Agar memudahkan praktikan mengetahui bagaimana keadaan sel
bila sel tersebut di tempatkan pada berbagai larutan. Praktikum ini bertujuan
untuk mengetahui adanya peristiwa osmosis yang terjadi.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana keadaan sel bila ditempatkan didalam larutan
yang bersifat isotonis, hipotonis, dan hipertonis.
2. Untuk mengamati peristiwa osmosis pada kulit katak.
3. Untuk mengetahui peristiwa osmosis pada usus ayam
C. Manfaat
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana keadaan sel bila ditempatkan
didalam larutan yang bersifat isotonis, hipotonis, dan hipertonis.
2. Agar mahasiswa dapat mengamati peristiwa osmosis pada kulit katak.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui peristiwa osmosis pada usus ayam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Homeostasis adalah suatu keadaan komposisi kimia dan fisiokimia yang


konstan pada medium internal organisme. Homeostasis merupakan manifestasi
keberadaan sejumlah faktor biologis yang konstan seperti indikasi kuantitatif,
karakteristik suatu organisma pada kondisi normal. Termasuk temperatur tubuh,
tekanan osmotik pada cairan, konsentrasi ion hidrogen, kandungan protein dan
gula, konsentrasi ion dan ratio ion-ion aktif yang berhubungan dengan biologis
dan sebagainya. Keberadaan mineral sebagai garam yang larut dalam medium sel,
cairan interstitial, darah dan lymp, berperan langsung maupun tidak langsung
dalam menjaga parameter-parameter biologis dalam keadaan konstan (Hernawati,
2011).
Kondisi statis dinamis internal tubuh yang relatif dipertahankan scr
konstan terhadap berbagai rangsang. Mekanisme homeostasis penting bagi
kelangsungan hidup dan fungsi normal sel. Setiap sel dengan kerjanya yang
spesifik selalu mempertahankan homeostasis. Pengaturan aktivitas sistem tubuh
untuk mempertahankan homeostasis: pengendalian intrinsik; respons kompensasi
dilakukan oleh organ bersangkutan, pengendalian ekstrinsik; respons organ akan
merangsang kerja sistem pengendalian lain, yaitu sistem saraf & endokrin,
Kondisi patologis homeostasis terpengaruh secara keseluruhan Homeostasis tdk
dpt dipertahankan (Kuntarti,2007).
Air (H20) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di
dalam tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari
air. Namun bergantung kepada kandungan lemak dan otot yang terdapat di dalam
tubuh, nilai persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat badan
orang dewasa. Cairan tubuh organisme dapat ditemukan di dalam kompartemen
ekstraseluler (plasma dan interstitial) sebesar 1/3% dan intraseluler sebesar 2/3%.
Kondisi cairan tubuh pada setiap kompartemen berada dalam keadaan
equilibrium dinamik. Rasio kuantitatif dan kualitatif komposisi elektrolit pada
bagian membran selalu dipertahankan dalam keadaan equilibrium (Hernawati,
2011).
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan
oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga
dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis
dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah
menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen
menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk
abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan
antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik (Davis
dan Mertz 1987).
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi
tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral
esensial dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan
dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau
pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua
golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan
untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral
yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam
jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang
perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam
jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan (Hernawati, 2011).
Pengaturan aktivitas sistem tubuh untuk mempertahankan homeostasis:
pengendalian intrinsik; respons kompensasi dilakukan oleh organ bersangkutan,
pengendalian ekstrinsik; respons organ akan merangsang kerja sistem
pengendalian lain, yaitu sistem saraf & endokrin, Kondisi patologis homeostasis
terpengaruh
secara keseluruhan (Siagan,2010).
Komposisi elektrolit pada cairan tubuh sangat penting untuk
keberlangsungan hidup yang dipresentasikan dalam bentuk ionogram. Pertama
kali dibuat oleh Gemble tahun 1951. Ionogram pada plasma dan cairan
interseluler pada hewan yang sudah dewasa hampir sama pada spesies berbeda
dan tetap tidak berubah pada kondisi kandang dan makanan yang bervariasi.
Perbedaan antara kelompok umur lebih jelas, terutama pada hewan ruminansia.
Hal tersebut adanya perubahan dalam jenis makanan dan konsekuensinya pada
perubaan di dalam komposisi ion pada makanan (pengurangan dalam equivalent
fraksi sodium, kalsium, khloride dan phosphat, serta peningkatan dalam fraksi ion
potasium, magnesium dan asam organik) (Kuntarti,2007).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Rabu/13 April 2017
Waktu : Pukul 07.30-09.10 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Gelas aqua 3 buah
b. Sedotan Transparan 6 buah
c. Lilin 1 buah
d. Korek api 1 buah
e. Mistar 1 buah
f. Karet gelang 2 buah
g. Gelas kimia 250 ml 3 buah
h. Tabung reaksi 4 buah
i. Rak tabung reaksi 1 buah
j. Penjepit tabung reaksi 3 buah
k. Alat seksi dan papan seksi 1 buah
l. Tali rafia
m. Syringe 1 buah
2. Bahan
a. Telur
b. Aquadest
c. Larutan NaCl 0,2%, 0,4%, 0,8%, 1%, 2%, 4%.
d. Katak
e. Usus ayam
f. Air suling
C. Metode Kerja
Kegiatan 1
1. Mengisi aqua gelas dengan air suling hingga tiga perempatnya.
2. Mengetuk ujung cangkang telur yang membulat secara hati-hati
3. Melepaskan cangkang telur secara hati-hati sebesar ukuran jari
4. Mengetuk ujung telur yang runcing. Membuat lubang sebesar pipet sedotan
5. Meletakkan telur dalam posisi tegak dengan bagian tumpul di bawah pada
mulut gelas yang berisi air
6. Memasukkan ujung sedotan kedalam lubang cangkang menembus membran
cangkang
7. Menyalakan lilin dan meneteskan lilin cair di sekeliling sedotan sampai ruang
antara cangkang dan sedotan tertutup rapat
8. Mengamati pergerakan air atau cairan di dalam seotan setiap 5 menit.
Mengukur tinggi cauran di dalam sedotan dengan menggunakan mistar.
Kegiatan 2
1. Menyuntik kantung limfa pada kulit katak hingga katak terbius
2. Menggunakan scalpel dan melepaskan kulit yang menempel pada badan katak
3. Membersihkan kulit katak, dan menggunakan untuk menutup salah satu
mulut selang palstik. Mengikat kulit katak tersebut dengan menggunakan
karet gelang
4. Mengisi selang plastik tersebut dengan larutan NaCl 8%. Memasukkan selang
menggunakan jepitan tabung reaksi untuk menahan selang plastik agar berdiri
tegak
5. Melakukan pengamatan setiap 30 menit selama 24 jam
6. Mengamati tinggi permukaan larutan NaCl di dala selang plastik
Kegiatan 3
1. Membersihkan usus ayam dari kotoran, memotong sepanjang 15 cm
2. Mengkat salah satu ujung usus ayam dengan karet gelang
3. Memasukkan larutan NaCl 8% pada masing-masing usus ayam sebanyak 4 cc
4. Memasukkan setiap usus ayam kedalam tabung reaksi menusuk bagian ujung
usus ayam yang terbuka dengan lidi sebagai penggantung pada mulut tabung
reaksi
5. Mengisi tanung reaksi dengan air suling menggunakan syringe hingga 3
perempatnya. Menandai tinggi permukaan air didalam tabung reaksi
6. Melakukan pengamatan setiap 30 menit selama 24 jam. Mengamati tinggi
permukaan air didalam tabung reaksi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Kegiatan 1:
Menit aquades NaCl NaCl NaCl NaCl NaCl NaCl
ke- 0,2% 0,4% 0,8% 3% 2% 4%
5 0 - - - 0 0 0
10 0 - - - 0,2 0 0
15 0 - 0,9 - 03 0 0
20 0 - 1,9 - 0,4 0 0
25 0 - 2 - 0,5 0 0
30 0 - 2,9 - 0,5 0 0
35 0 - 4 - 0,5 0 0
40 0 - 5,2 - 0,5 0 0
45 0 - 6,6 - 0,5 0 0
50 0 - 6,7 - 0,5 0 0
55 0 - 7 - 0,5 0 0
60 0 - 9 - 0,5 0 0

Kegiatan 2:
Pengamata Bagian dorsal Bagian ventral
n ke- 6% 4% 2% 8% 6% 4% 2% 8%
1 0 0 0 0 0,1 0 0,1 0
2 0 0 0,1 0 0,1 0 0,1 0
3 0 0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
4 0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
5 0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
6 0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
7 0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
8 0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
9 0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
10 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
11 0,1 0,2 0,1 0,2 0,1 0,1 0,2 0,1
12 0,1 0,2 0,1 0,2 0,1 0,1 0,2 0,2
13 0,1 0,2 0,1 0,2 0,1 0,1 0,2 0,2
14 0,1 0,2 0,1 0,2 0,1 0,1 0,2 0,2
15 0,1 0,2 0,1 0,2 0,1 0,1 0,2 0,2
16 0,1 0,2 0,1 0,2 0,1 0,1 0,3 0,2
17 0,1 0,2 0,1 0,3 0,1 0,1 0,3 0,2
18 0,1 0,2 0,1 0,3 0,1 0,1 0,4 0,2
19 0,1 0,3 0,2 0,3 0,1 0,1 0,5 0,2
20 0,1 0,3 0,2 0,3 0,1 0,1 0,5 0,2
21 0,1 0,3 0,2 0,3 0,1 0,1 0,5 0,2
22 0,1 0,3 0,2 0,3 0,1 0,1 0,5 0,3
23 0,1 0,3 0,2 0,3 0,1 0,1 0,5 0,3
24 0,1 0,4 0,2 0,3 0,1 0,1 0,5 0,3
25 0,1 0,4 0,2 0,3 0,1 0,1 0,5 0,3
26 0,2 0,4 0,2 0,3 0,2 0,2 0,6 0,3
27 0,2 0,4 0,2 0,3 0,2 0,2 0,6 0,3
28 0,2 0,4 0,2 0,3 0,2 0,2 0,6 0,3
29 0,2 0,4 0,2 0,3 0,2 0,2 0,6 0,3
30 0,3 0,4 0,2 0,3 0,2 0,3 0,6 0,3
31 0,3 0,5 0,2 0,3 0,2 0,3 0,6 0,3
32 0,3 0,5 0,2 0,3 0,2 0,3 0,6 0,3
33 0,3 0,5 0,2 0,3 0,2 0,3 0,6 0,3
34 0,3 0,5 0,2 0,4 0,2 0,4 0,6 0,3
35 0,3 0,5 0,2 0,4 0,2 0,4 0,6 0,3
36 0,3 0,5 0,2 0,4 0,2 0,4 0,6 0,4
37 0,3 0,5 0,2 0,4 0,2 0,4 0,6 0,4
38 0,3 0,5 0,2 0,4 0,2 0,4 0,6 0,4
39 0,3 0,5 0,2 0,4 0,2 0,4 0,6 0,4
40 0,3 0,5 0,2 0,4 0,2 0,4 0,6 0,4
41 0,3 0,5 0,2 0,4 0,2 0,4 0,6 0,4
42 0,3 0,5 0,2 0,4 0,2 0,4 0,6 0,4
43 0,3 0,5 0,2 0,4 0,3 0,4 0,6 0,5
44 0,3 0,5 0, ,2 0,4 0,3 0,4 0,8 0,5
45 0,3 0,5 0,2 0,4 0,3 0,4 0,8 0,5

Kegiatan 3
Pengamatan ke- NaCl 6% NaCl 8%
1 0 0
2 0 0
3 0 0
4 0 0
5 0 0
6 0 0
7 0 0
8 0 0
9 0 0
10 0 0
11 0 0
12 0 0
13 0 0
14 0,1 0,1
15 0,1 0,1
16 0,1 0,1
17 0,1 0,2
18 0,1 0,2
19 0,1 0,2
20 0,1 0,3
21 0,2 0,3
22 0,2 0,3
23 0,2 0,3
24 0,2 0,4
25 0,2 0,4
26 0,3 0,4
27 0,3 0,4
28 0,3 0,4
29 0,3 0,4
30 0,3 0,4
31 0,3 0,5
32 0,3 0,5
33 0,3 0,5
34 0,3 0,5
35 0,3 0,5
36 0,3 0,5
37 0,3 0,5
38 0,3 0,5
39 0,4 0,5
40 0,4 0,5
41 0,4 0,5
42 0,4 0,6
43 0,5 0,6
44 0,5 0,6
45 0,5 0,6

B. Pembahasan
Homeostasis adalah suatu keadaan komposisi kimia dan fisiokimia yang
konstan pada medium internal organisme. Homeostasis merupakan manifestasi
keberadaan sejumlah faktor biologis yang konstan seperti indikasi kuantitatif,
karakteristik suatu organisma pada kondisi normal. Termasuk temperatur tubuh,
tekanan osmotik pada cairan, konsentrasi ion hidrogen, kandungan protein dan
gula, konsentrasi ion dan ratio ion-ion aktif yang berhubungan dengan biologis
dan sebagainya. Keberadaan mineral sebagai garam yang larut dalam medium sel,
cairan interstitial, darah dan lymp, berperan langsung maupun tidak langsung
dalam menjaga parameter-parameter biologis dalam keadaan konstan
Praktikum kegiatan 1 menggunakan telur sebagai bahan atau sampelnya.
Tiap telur akan dimasukkan kedalam gelas yang berisi aquades dan larutan NaCl
dengan konsentrasi yang berbeda beda. Maksud dari pemberian konsentrasi
larutan NaCl yang berbeda yaitu untuk melihat adanya pengaruh terhadap
pergerakan zat cair. Dapat dilihat bahwa pada konsentrasi NaCl 0,2% dan 0,8%
tidak terjadi adanya perpindahan cairan tersebut begitu pula dengan larutan NaCl
2 dan 4 M yang mengalami perpindahan atau kenaikan larutan pada pipet hanya
NaCl 0,4 dan 2 M. Dimana yang pergerakannya paling cepat atau tinggi adalah
larutan Nacl 0,4 M. Berdasarkan pengamatan ini aquades tidak menyebabkan
perubahan atau kenaikan cairan, padahal jika kita melihat teori seharusnya
aquades yang memiliki kenaikan paling tinggi di karenakan memiliki nilai
potensial air yang paling tinggi. Berdasarkan hal ini kita dapat melihat bahwa
adanya kesalahan dalam pengambilan data pada saat praktikum, yang dikarenakan
keslahan pada saat membuat lubang pada telur dan tidak tertutup rapatnya lubang
telur dengan lilin.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Homeostasis adalah suatu keadaan komposisi kimia dan fisiokimia yang
konstan pada medium internal organisme. Homeostasis merupakan manifestasi
keberadaan sejumlah faktor biologis yang konstan seperti indikasi kuantitatif,
karakteristik suatu organisma pada kondisi normal. Termasuk temperatur tubuh,
tekanan osmotik pada cairan, konsentrasi ion hidrogen, kandungan protein dan
gula, konsentrasi ion dan ratio ion-ion aktif yang berhubungan dengan biologis
dan sebagainya. Keberadaan mineral sebagai garam yang larut dalam medium sel,
cairan interstitial, darah dan lymp, berperan langsung maupun tidak langsung
dalam menjaga parameter-parameter biologis dalam keadaan konstan
B. Saran
Pelajari materi ini dengan baik, agar kamu mendapatkan
manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA

Hernawati. 2011. Mineral dan Homeostasis. Bandung. Universitas


Pendidikan Indonesia.

Davis, G.K. and W. Mertz. 1987. Copper. p. 301 364. In W. Mertz (Ed.) Trace
Elements in Human and Animal Nutrition. Academic Press, Inc. San
Diego, CA.

Siagian, Minarma. 2010. Homeostasis: Keseimbangan yang Halus dan Dinamis.


Jakarta: Universitas Indonesia.

Kuntarti. 2007. Pengantar Fisiologi, Homeostasis, & Dasar Biolistrik. Jakarta:


Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai