Anda di halaman 1dari 4

EFEK FOTOLISTRIK

Survita Dewi1), Husnul Patima Rahman2), Siti Hasti 3), Sulbiana 4)


Indri Eka Putri

Laboratorium Fisika Modern Universitas Negeri Makassar


e-mail: 1survitadewi02@gmail.com , 2hpatimar15@gmai.com , 3sitihasti15@gmail.com 4sasulbiana48@gmail.com

Abstrak Telah dilakukan percobaan tentang efek fotolistrik. Efek foto listrik merupakan peristiwa terlepasnya elektron
dari plat logam setelah disinari cahaya. Pada percobaan ini, akan diamati perilaku cahaya sebagai partikel menurut teori
kuantum dan mencari nilai tetapan planck. Pada kegiatan pertama diketahui bahwa intensitas cahaya sebanding dengan
banyaknya elektron yang terlepas dari plat logam. Kegiatan kedua dapat diamati bagaimana pengaruh panjang gelombang
terhadap potensial penghenti, berdasarkan hasil percobaan, diketahui bahwa energi kinetik tidak dipengaruhi oleh intensitas
cahaya melainkan di pengaruhi oleh frekuensi. Setelah melakukan analisis data diperoleh nilai tetapan planck sebesar
h 6,1960,013 10 19 Js , dan fungsi kerja logam W 2,24 10 14 eV .
0
Kata kunci: energi kinetik, foton, intensitas cahaya.

Abstract The experiment has been done about the photoelectric effect. The photoelectric effect is the events are electrons
move from a metal plate after glowing light. In this trial, will be observed the behavior of light particles according to the
quantum theory and find the value of the planck constant. In the first activity of the mind that the light intensity is
proportional to the number of electrons that regardless of plate metal. The second activity can be observed how the influence
of wavelength against potential penghenti, based on the results of the experiment, note that kinetic energy is not affected
by light intensity but in influence by frequency. After making an analysis of the data obtained the value of planck constant
h 6,1960,013 10 19 Js , and work function of metal is W 2,24 10 14 eV
0 .
Key words : kinetic energy, light source, photon,

A. PENDAHULUAN yang memiliki energy lebih besar dari energy


Sumbangan besar Maxwell pada pengetahuan ambang (fungsi kerja) logam [1]
listrik dan magnet adalah keberhasilannya dalam Gejala efek foto listrik dapat dijelaskan bahwa
menyatukan semua kaidah yang dikenal waktu itu di gelombang cahaya membawa energi, dan sebagian
bidang listrik magnet. Hal tersebut dicapai dengan energi yang diserap logam dapat terkonsentrasi pada
meneruskan persamaan yang telah dirumuskan oleh elektron tertentu dan muncul sebagai energi kinetik,
Faraday. Berdasarkan perangkat persamaan fotoelektron tidak bergantung pada intensitas
fundamental dalam listrik magnet, Maxwell cahaya.[1]
memperoleh solusi berupa gelombang Pada percobaan efek fotolistrik, berkas cahaya
elektromagnetik.Heinrich Hertz menyelidiki ditembakkan ke permukaan logam yang diletakkan di
implikasi eksperimental dari persamaan-persamaan dalam suatu tabung vakum sehingga elektron
Maxwell, ia melakukan percobaan-percobaan terpencar keluar dari permukaan, Seperti terlihat pada
mengenai gelombang elektromagnetik. Percobaan- Gambar 1. [2]
percobaan yang telah dilakukan menunjukkan adanya Di dalam emisi fotolistrik, cahaya yang
gelombang elektromagnetik. Tak lama setelah itu, menumbuk sebuah benda menyebabkan elektron
cahaya juga diidentifikasi sebagai gelombang terlepas. Model gelombang klasik meramalkan
elektromagnetik. Sifat gelombang cahaya didukung bahwa ketika intensitas cahaya dinaikkan, amplitudo
oleh bukti-bukti eksperimental seperti percobaan dan energi cahaya juga bertambah. Hal ini akan
yang telah dilakukan Young dan percobaan mengenai menyebabkan semakin banyak fotoelektron energitik
difraksi cahaya. [1] yang dipancarkan. Akan tetapi, menurut teori
Pada akhir abad ke-19, ada beberapa kuantum, kenaikan frekuensi cahaya akan
percobaan dengan cahaya dan listrik yang sukar menghasilkan fotoelektron dengan energi yang
dapat diterangkan dengan menggunakan sifat cahaya membesar, tidak bergantung pada intensitas. Bila
sebagai gelombang. [1] intensitas cahaya bertambah, jumlah elektron yang
Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya dipancarkan juga bertambah. [2]
electron dari permukaan suatu logam pada saat
permukaan logam tersebut disinari cahaya (foton)
Perpotongan kurva dengan sama dengan
0 dan kemiringan kurva adalah . Dengan
mengetahui nilai , konstanta dapat ditentukan.
Sedangkan perpotongan kurva dengan sumbu
memberikan harga frekuensi ambang dan
perpotongan kurva dengan sumbu dalam arah
negatif memberikan harga fungsi kerja dari
Gambar 1. Rangkaian eksperimen efek katoda.[2]
Fotolistrik
B. METODE EKSPERIMEN
Dengan menggunakan teori Planck, Einstein Pada percobaan efek fotolistrik alat dan bahan
menemukan gejala efek fotolistrik dengan yang digunakan yaitu perangkat pengukuran
persamaan: konstanta Planck PC-101 dan 5 buah filter warna
(merah, jingga, kuning, hijau, biru). Terdapat dua
E hv Ek maks W 0 kegiatan dalam percobaan ini yang pertama untuk
` (1)
Ek maks = energi kinetik maksimum mengetahui dan mengamati sifat cahaya sebagai
dengan partikel menurut teori kuantum dan kegiatan kedua
W untuk mengamati pengaruh panjang gelombang
(eV), dan 0 fungsi kerja logam (eV). Persamaan (1)
terhadap potensial penghenti.
memungkinkan pengukuran konstanta Planck h Kegiatan 1 pada kegiatan ini akan diamati
dengan analisis sebagai berikut. Cahaya dengan pengaruh intensitas cahaya terhadap arus (banyaknya
energi hv menabrak elektron katode di dalam tabung elektron yang dilepas oleh plat logam). Langkah-
W langkah dalam melakukan percobaan ini yakni
hampa. Elektron memanfaatkan energi minimum 0 mengatur jarak antara sumber cahaya dengan sensor
untuk melepaskan diri dari katoda, beberapa elektron
sejauh 35 cm, kemudian mengatur posisi mode
keluar dengan energi maksimum
Ek
maks . Umumnya, display ke posisi current ( A) dan posisi pengali arus
elektron tersebut dapat mencapai anoda dan dapat pada x0,01, geser posisi voltage direction pada arah
diukur sebagai arus fotoelektron. Akan tetapi dengan negatif. Letakkan filter biru pada jendela tabung dan
menerapkan potensial balik Vs antara anoda dan atur intensitas cahaya sampai arus yang terbaca pada
Ek
maks layar 3,0 A , kemudian putar pengatur tegangan
katoda, arus fotolistrik dapat dihentikan.
dapat ditentukan dengan mengukur potensial balik hingga arus menjadi nol, dan pindahkan mode
minimum yang diperlukan untuk menghentikan display ke posisi voltage (tegangan yang terbaca
fotoelektron dan mengurangi arus fotolistrik hingga pada saat mode display berada di posisi voltage
mencapai nol. Hubungan antar energi kinetik dan merupakan potensial penghenti (Vs). Setelah
potensial penghenti diberikan oleh: mengetahui nilai potensial penghenti atur kembali
Ek maks e.Vs (2) pengatur tegangan ke posisi yang lebih kecil dari
potensial penghenti( V< Vs ) kemudian kembalikan
Dengan mensubstitusi persamaan (2) ke dalam posisi display mode ke current dan amati apakah
persamaan (1) diperoleh persamaan Einstein, terdapat arus yang mengalir, setelah itu pindahkan
hv eVs W0 (3) posisi mode display pada posisi voltage, atur
tegangan hingga (V=Vs) dan amati arurnya, terakhir
Bila dan diplot, akan diperoleh grafik sebagai 0
amati arus yang terbaca apabila (V>Vs).
Kegiatan kedua yaitu untuk mengetahui
pengaruh panjang gelombang terhadap potensial
(volt) penghenti, hal pertama yang dilakukan yaitu atur
potensial penghalang (V) pada niali nol kemudian
Slope = dengan menggunakan cara yang sama pada kegiatan
pertama ukur potensial penghenti pada saat V sama
dengan nol. Setelah itu lakukan pengukuran dengan
menggunakan filter yang memiliki panjang
gelombang yang berbeda-beda (merah, jingga,
(x 1014 Hz) kuning, dan hijau). Setelah mengetahui nilai
Gambar 2. Grafik hubungan potensial penghenti potensial penghenti pada setiap filter dengan panjang
dengan frekuensi gelomang yang berbeda, dapat di ketahui frekuensi
dari masing-masing filter dengan menggunakan
persamaan . kemudian plot grafik hubungan Kemudian dihungkan dengan persamaan Einstein
frekuensi dan tegangan penghenti dan substitusi hv eVs W0
persamaan garis lurus y = mx + c ke dalam
W eVs hv W0
h
persamaan Vs V 0 sehingga diperoleh
e e
h W
Vs V 0
C. HASIL DAN PEMBAHASAN e e
Hasil Pengamatan diketahui pula bahwa:
Kegiatan Pertama y Vs
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengaruh Intensitas
Cahaya terhadap Kuat Arus h
m
e
Keadaan
x V
Perlakuan Tidak Ada c W0
Ada Arus Arus
Jadi, potensial penghentinya
V<Vs - Vs 0,3868 (1014 Hz) 1,4
V=Vs - 1. Menghitung nilai konstanta Planck
h
V>Vs - m (1014 Hz)
e
Kegiatan Kedua me
h
Tabel 2. Hasil Pengamatan Pengaruh panjang
10 14 Hz
Gelombang terhadap Potensial Penghenti
Panjang Potensia 0,3868 1,602 10 19 C
Filter Frekuensi, h
Warna
Gelombang,
(x1014Hz)
l henti, 10 14 Hz
(nm)
h 0,61965 10 33 Js
Vs (volt)
Merah 635 4,7 -0,43
Jingga 570 5,3 -0,63 h 6,1965 10 34 Js
Kuning 540 5,6 -0,77
Hijau 500 6,0 -0,92 DK R 2 100%
Biru 460 6,5 -1,12 DK 0,9979 100% 99,79%
Analisis Data KR 100 % KR
Kegiatan Kedua KR 100% 99,79% 0,21%
1.2 KR h
h
potensial penghenti (V)

1 y = 0.3868x - 1.4 100 %


0,21% 6,1956 10 34 Js
0.8 R = 0.9979
0.6 h
100%
0.4

h 0,013 10 34 Js
0.2
0 h 6,196 0,013 Js
0 2 4 6 8 hteori h prak ikum
Frekuensi (1014 Hz) %diff
hratarata

(6,626 6,196 ) 10 34 Js
Grafik 1. Grafik hubungan antara potensial
penghenti dengan frekuensi %diff 100 %
6,411 10 34 Js
Berdasarkan grafik hubungan antara potensial %diff 6,7%
penghenti dengan frekuensi diatas diperoleh, 2. Menghitung Fungsi Kerja
y mx c
W
y 0,3868 1,4 1,4 0
e
R 2 0,9979
W0 1,4e Pada kegiatan kedua, diamati hubungan
frekuensi terhadap potensial penghenti. Berdasarkan
W0 (1,4)(1,602 10 19 ) hasil pengamatan dapat diketahui bahwa frekuensi
sebanding dengan potensial penghenti, sehingga
W0 2,243 10 19 eV semakin besar frekuensinya maka semakin besar
potensial penghenti, setelah melakukan analisis dari
DK R 2 100% grafik hubungan frekuensi terhadap potensial
DK 0,99,79 100% 99,79% penghenti dapat diketahui nilai tetapan planck.
KR 100 % KR Berdasarkan grafik, diperoleh nilai tetapan planck
KR 100% 99,79% 0,3% yaitu sebesasr h 6,196 0,013 Js . besarnya
KR W0 perbedaan tetapan planck yang diperoleh berdasarkan
W0
100 % praktikum dengan tetapan planck menurut teori yaitu
0,3% 2,243 10 19 eV
sebesar 6,7%. Pada percobaan ini juga diperoleh
W0 besarnya fungsi kerja. Dengan mengetahui fungsi
100 % kerja maka dapat diketahui jenis plat logam yang
W0 0,0,067 10 19 eV
digunakan pada percobaan. fungsi kerja yang di
peroleh berdasarkan analisis grafik yaitu
W0 2,243 0,007 10 19 eV W0 2,243 0,007 10 19 eV .
Pembahasan
Efek fotolistrik merupakan sebuah peristiwa D. SIMPULAN
terlepasnya elektron pada plat logam akibat adanya Setelah melakukan percobaan dapat
radiasi. Pada percobaan efek fotolistrik telah diamati disimpulkan bahwa:
sifat cahaya sebagai partikel berdasarkan teori fisika 1. Intensitas cahaya tidak mempengaruhi jumlah
kuantum dan mengamati hubungan antara frekuensi elektron yang dilepaskan oleh plat logam hal ini
dan panjang gelombang terhadap potensial karena cahaya sebagai partikel
penghenti. 2. Nilai tetapan planck yang diperoleh berdasarkan
pada kegiatan pertama, yaitu mengamati sifat praktikum yaitu sebesar h 6,1965 10 34 Js
cahaya sebagai partikel dimnan banyaknya electron
dan fungsi kerja sebesar
yang terlepas dapat dilihat dari indikator kuat arus
yang ditunjukkan oleh ampermeter. Energi kinetik W0 2,243 0,007 10 19 eV
yang dimiliki elektron dapat ditentukan dengan cara
memperbesar beda potensial antara katoda dan anoda
DAFTAR PUSTAKA
sehingga beda potensial bersifat menahan laju
electron. Bersamaan dengan kenaikan beda potensial, [1] Wiyatmo, Yusman.2016. FISIKA MODERN.
penunjukan jarum ampermeter akan mengecil . Jika
Pustaka pelajar. Yogyakarta.
pada suatu ketika jarum ampermeter menunjuk angka
nol, besarnya energi potensial sama dengan besar [2] Nurhayati. 2017. MODUL PRAKTIKUM
energi kinetik yang dimiliki elektron. Nilai beda EKSPERIMEN FISIKA 1 UNIT III. Unit
potensial saat itu disebut potensial henti. Setelah Laboratorium Fisika Modern Jurusan Fisika
diperoleh hasil bahwa pada saat (V<Vs) tidak FMIPA UNM. pp. 2-7.
terdapat arus yang terbaca, begitu pula pada saat
(V=VS) tidak terdapat arus yang terbaca. Namun,
terdapat arus yang terbaca pada saat (V>VS). Hal ini
berarti bahwa intensitas cahaya sebanding dengan
arus fotolistrik dimana pada saat logam disinari
cahaya terdapat arus yang terbaca sedangkan pada
saat logam tidak disinari cahaya tidak ada arus yang
terbaca hal ini berarti tidak ada elektron dari plat
logam yang terlepas atau tidak terjadi efek fotolistrik,
intensitas cahaya tidak berpengaruh terhadap energi
kinetik elektron foton. Hasil percobaan ini telah
sesuai dengan teori fisika kuantu yang menyatakan
cahaya sebagai partikel.

Anda mungkin juga menyukai