Anda di halaman 1dari 7

INTRUMEN PENILAIAN NON TES

MAKALAH

Di Sampaikan Untuk Memenuhi

Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah

Pengembangan Pemikiran PAI

Oleh:

M. KHOZIN

M. AL-GHANIJ

MUKARROM

M. ROMDONI

Dosen Pengampu :GUSNI SATRIAWATI

Kelas :TARBIYAH PAI D

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PONOROGO

2009

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, baik melalui bentuk tes uraian
maupun tes objektif, tetapi juga dapat dinalia dengan alat non tes atau bukan tes. Alat alat bukan
tes yang sering digunakan antara lain ialah kuesioner dan wawancara, unjuk kerja, skala
(penilaian, sikap, minat), observasi atau pengamatan, study kasus, dan sosiometri.

Penggunaan nontes untuk menilai hasil dan proses belajar masih sangat terbatas jika
dibandingkan dengan menggunakan alat melalui tes dalam meniali hasil dan proses belajar. Para
guru pada umumnya lebih banyak menggunakan tes daripada non tes, mengingat alatnya mudah
dibuat, penggunaannya lebih praktis, dan yang dinalai terbatas pada aspek kognitif berdasarkan
hasil yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.

1. Rumusan Masalah

1. Bagaimana intrumen penilaian non tes berupa wawancara?

2. Bagaimana intrumen penilaian non tes berupa observasi?

3. Bagaimana intrumen penilaian non tes berupa angket/kuesioner?

4. Bagaimana intrumen penilaian non tes berupa unjuk kerja?

BAB II

PEMBAHASAN

1. WAWANCARA

Wawancara adalah teknik untuk mandapatkan data dengan cara berhubungan dengan peserta
didik (face to face relation). Wawancara juga bisa dilengkapi dengan alat berupa tepe recorder,
sehingga jawaban atas pertanyaan yang diajukan dapat dicatat dengan lebih lengkap.

Sebelum melaksankan wawancara perlu dirancang pedoman-pedoman wawancara. Pedoman-


pedoman tersebut disusun dengan mnempuh langkah-langkah sebagai berikut:[1]

1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara.

2. Setelah mengetahui tujuannya, tentukan aspek-aspek yang akan diungkap dari wawancara
tersebut.

3. Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan, yakni bentuk bersetruktur ataukah
bentuk terbuka

4. Buatlah pertanyaan wawancara sesuai dengan bentuk wawancara.

Hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara:

1. Menjaga hubuangan yang baik, rahasia peserta didik harus dijaga dengan baik

2. Batasi waktu dalam wawancara

3. mencatat semua hasil wawancara

Contoh :
Tujuan :Memperoleh informasi mengenai cara belajar siswa dirumah

Bentuk :Bebas

Responden :Siswa yang memperoleh prestasi yang tinggi

Nama siswa :.

Kelas :.

Jenis kelamin :.

Pertanyaan Jawaban siswa Komentar dan


kesimpulan hasil
wawancara

1. Kapan dan berapa lama anda


belajar dirumah?

2. Bagaimana anda
mempersiapkan diri untuk
balajar secara efektif?

3. Seandainya anda mengalami


kesulitan dalam
mempelajarinya, usaha apa
yang anda lakukan untuk
mengatasi kesulitan
tersebut?

2. OBSERVASI

Pengamatan adalah proses penilaian dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis
terhadap tingkah laku pesserta didik di dalam kelas maupun diluar kelas. Sebagai alat evaluasi
pengamatan dipakai untuk: (a). Menilai minat, sikap dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri
peserta didik. (b). Melihat proses kegiatan pembelajaran baik individu maupun kelompok.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat pedoman observasi langsung adalah sebagai
berikut:[2]

1. terlebih dulu lakukan observasi langsung terhadap suatu proses tingkah laku.
2. setelah diketahui, penilai menentukan segi-segi mana dari perilaku tersebut yang akan
diamati sehubungan dengan keperluannya.

3. tentukan bentuk observasi tersebut.

Contoh

Mata pelajaran :PPKN

Kelas/Semester :IV/Genap

Indikator :Mengindahkan kepentingan orang lain

No Perilaku yang diamati Hasil pengamatan

1 2 3 4 5

Mengganggu teman di kelas


1

Kataatan peserta didik terhadap peraturan sekolah


2

Menunaikan tugas kelompok


3

Keterangan

1 = tidak pernah

2 = jarang

3 = kadang-kadang

4 = sering

5 = selalu

3. ANGKET

Adalah alat pengumpulan data secara tertulis yang berisi daftar pertanyaan atau pernyataan yang
disusun secara khusus dan digunakan untuk menggali dan menghimpun keterangan dan atau
informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok untuk dianalisis.[3] Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menyusun angket: Pertama, pertanyaan hendaknya pendek dan jelas. Kedua,
mengandung satu jawaban. Ketiga, pertanyaan tidak boleh menyinggung peserta didik.

Contoh angket dalam bentuk puilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar ranah afektif

1. dalam melaksankan ibadah sholat sekarang ini, saya merasa:

1. masih sulit untuk memusatkan diri

2. dapat berkonsentrasi tetapi mudah sekali pudar

3. tidak begitu sulit untuk berlkonsentrasi

4. mudah untuk melakukan pemusatan perhatian

5. senang karena dapat berdialog dengan Allah

contoh angket dalam bentuk likert dalam rangka mengungkap hasil belajar ranah afektif

1. hidup manusia di dunia ini selalu diwarnai oleh silih bergantinya suasana sedih dan
gembira. Suasana sedih dan gembira itu sebenarnya merupakan ujian dari Allah bagi
umatNya. Terhadap pernyataan tersebut, saya:

1. sangat setuju

2. setuju

3. ragu-ragu

4. tidak setuju

5. sangat tidak setuju

4. UNJUK KERJA

Penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu[4].

Karakteristik dasar penilaian unjuk kerja adalah:

1. Peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan kemampuannya dalam mengkreasikan


suatu produk atau terlibat dalam suatu aktivitas

2. Produk dari performance assessment lebih penting dari pada perbuatannya

Contoh: Gerakan shalat


Sikap awal gerakan ini adalah berdiri tegak menghadap ke kiblat. Gerakan selanjutnya adalah:

1. gerakan takbiratul ihrom

2. gerakan ruku

3. gerakan itidal

4. gerakan sujud

5. gerakan duduk diantara dua sujud

6. gerakan salam

BAB III

PENUTUP

Wawancara adalah teknik untuk mandapatkan data dengan cara berhubungan dengan peserta
didik (face to face relation). Wawancara juga bisa dilengkapi dengan alat berupa tepe recorder,
sehingga jawaban atas pertanyaan yang diajukan dapat dicatat dengan lebih lengkap.

Pengamatan adalah proses penilaian dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis
terhadap tingkah laku pesserta didik di dalam kelas maupun diluar kelas

Angket adalah alat pengumpulan data secara tertulis yang berisi daftar pertanyaan atau
pernyataan yang disusun secara khusus dan digunakan untuk menggali dan menghimpun
keterangan dan atau informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok untuk dianalisis

Unjuk kerja Penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu.

REFERENSI

Fuadi, Athok Sistem Pengembangan Evaluasi. (Ponorogo Press, 2006).

Sudjana, Djudju Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung, PT Remaja Rosdakarya
Offset: 2006

Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung, PT Remaja Rosdakarya :
1989
[1] Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya :1989).hal.69.

[2] Ibid.hal.5.

[3] Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya Offset: 2006).177.

[4] Athok Fuadi, Sistem Pengembangan Evaluasi. (Ponorogo Press, 2006).

Anda mungkin juga menyukai